Anda di halaman 1dari 11

Konsep Pendidikan Dalam Islam

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kapita Selekta Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Ahmad Bashori,M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Nur Ariyani Pratama Putri (201200365)
2. Selfina Anjar Roaini (201200394)

KELAS PAI L

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
PendidikanIslam merupakan proses pembentukan manusia ke arah yang dicita-
citakan Islam, termasuk Indonesiayang merupakan mayoritas penduduknya penganut
agama Islam. Indonesia dengan berbagai keragaman yang dimiliki serta berbagai
potensi bisa meningkatkan kualitas pendidikan, namun tak bisa dipungkiri juga bisa
hanyut dalam suasana dengan keragaman tersebut, tak jarang hal tersebut menjadi
sumber konflik antara sesama. Melihat realita pada saat sekarang, yakni semakin
kendurnya nilai-nilai kelslaman dan adat ketimuran yang sebenarnya menjadi jati diri
dari Negara kita ini,merupakan sebuah bukti konkrit gagalnya Pendidikan Islam
sebagai sistem pendidikan nasional. Jika ditelaah lebih dalam lagi terdapat beberapa
problematika yang sangat perlu kiranya untuk ditanggulangi. Untuk menanggulangi
problematika tersebut Negara kemudian memberi ruang kepada Pendidikan Islam
dengan menetapkan didalam Undang Undang Sitem Pendidikan Nasional
bahwasannya Pendidikan Islam memiliki wewenang yang lebih luas untuk
berkontribusi dalam mengarahkan manusia kearah yang dicita-citakan.

B.Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dariapendidikan dalam islam?
2. Apasaja konsep pendidikan islam ?
3. Apakah tujuan pendidikan dalam islam?
4. Apa saja ruang lingkup Pendidikan islam?
C.Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian dri pendidikan dalam islam.
2. Untuk mengetahui apasaja konsep yang ada di pendidikan islam.
3. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan dalam islam
4. Untuk mengetahui ruang lingkup Pendidikan dalam islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Dalam Islam
Definisi pendidikan dalam islam telah dikemukakan oleh para pakar
pendidikan. Meskipun rumusan tentang pendidikan tersebut sangat bergantung pada
subyektifitas masing-masing perumus, namun sebagai langkah awal untuk memahami
sebuah konsep, definisi masih tetap diperlukan.

Mengenai pengertian pendidikan Islam secara umum, para ahli pendidikan Islam
memberikan batasan yang sangat bervariatif. Diantaranya adalah:

1. Muhammad Fadhil al-jamaly: mendefinisikan pendidikan dalam islam


sebagai upaya mengembangkan mendorong serta mengajak peserta didik
hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan
kehidupan yang mulia. Dengan proses tersebut diharapkan akan terbentuk
pribadi peserta didik yang sempurna, baik yang berkaitan dengan potensi
akal, perasaan maupun perbuatannya.
2. Ahmad D. Marimba: mengemukakan bahwa pendidikan dalam Islam
adalah bimbingan atau pemimpin secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama (insan kamil).
3. Hery Noer Aly: pengertian pendidikan dalam Islam yaitu proses yang
dilakukan untuk menciptakan manusia yang seutuhnya, beriman dan
bertakwa kepada Tuhan serta mampu mewujudkan ekstensinya sebagai
khalifah Allah dimuka bumi, yang berdasarkan ajaran Alquran dan sunnah,
maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insan-insan kamil setelah
proses pendidikan berakhir

3
B. Konsep Pendidikan Dalam Islam
Konsep pendidikan islam memiliki tiga dasar yaitu:
1) Al-Tarbiyah
Kata al-Tarbiyah dalam bahasa Arab, Rabba, yarbu, tarbiyah: memiliki
makna “tumbuh” “berkembang”, tumbuh (nasya’a) dan menjadi besar atau
dewasa (tara’ra’a). Artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan usaha untuk
menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik secara fisik, psikis,
sosial, maupun spiritual.
Tarbiyah dapat juga diartikan dengan "proses transformasi ilmu
pengetahuan dari pendidik (rabbani) kepada peserta didik agar ia memiliki
sikap dan semangat yang tinggi dalam memahami dan menyadari
kehidupannya, sehingga terbentuk ketakwaan, budi pekerti, dan kepribadian
yang luhur".lafadz “tarbiyah” dalam Alquran dimaksudkan sebagai proses
pendidikan. Namun makna pendidikan (tarbiyah) dalam Alquran tidak terbatas
pada aspek kognitif berupa pengetahuan untuk selalu berbuat baik kepada orang
tua akan tetap pendidikan juga meliputi aspek afektif yang direalisasikan
sebagai apresiasi atau sikap respek terhadap keduanya dengan cara
menghormati mereka. Lebih dari itu konsep tarbiyah bisa juga sebagai tindakan
untuk berbakti bahkan sampai kepedulian untuk mendoakannya supaya mereka
mendapatkan rahmat dari Allah yang maha kuasa. Pada ayat kedua dikatakan
bahwa pendidikan itu ialah mengasuh. Selain mendidik, mengasuh juga hendak
memberikan perlindungan dan rasa aman. Jadi term tarbiyah dalam Alquran
tidak sekedar merupakan upaya pendidikan pada umumnya term itu menembus
aspek etika religius.
2) Al-Ta'lim
Al ta’lim merupakan kata benda buatan (mashdar) yang berasal dari
akar kata 'allama. Istilah tarbiyah diterjemahkan dengan pendidikan, sedangkan
ta'lim diterjemahkan dengan pengajaran. kata ta’lim/’allama dalam Alquran

4
ditujukan sebagai proses pengajaran, pemberian informasi dan pengetahuan
kepada peserta didik.
Istilah “ta’lim” berasal dari kata” ‫ “ علم‬yang berarti mengajarkan, memberikan,
atau menstransfer pengertian, pengetahuan, maupun keterampilan.1 Proses
ta’lim tidak hanya berhenti pada pencapaian pengetahuan dalam domain
kognisi belaka, afeksi. Dalam ta’lim terdapat proses pembelajaran secara terus
menerus sejak manusia lahir sampai menutup usia, melalui proses
pengembangan fungsi –fungsi pendengaran, pengelihatan, dan hati.
Abdul fatah Jalal mengartikan ta’lim sebagai proses pemberian
pengetahuan, pemahaman, dan penanaman amanat sehingga terjadi tazkiyah
atau pembersihan diri yang menjadikan manusia berada dalam kondisi
memungkinkan untuk menerima hikmah serta mempelajari apapun yang
bermanfaat baginya dan belum di ketahuinya.2 melalui pendididkan semacam
inilah Rasulullah telah sukses mengantarkan para sahabatnya mencapai tingkat
al Hikmah melalui proses tazkiyah (penyucian diri). Pada kondisi inilah antara
ilmu, perkataan dan perilaku seseorang telah terintegrasi secara kokoh dalam
kepribadiannya.
3) Al-Ta’dib
Istilah ta’dib berasal dari akar kata addaba, yuaddibu, ta’diiban yang
mempunyai arti antara lain: membuatkan makanan, melatih akhlak yang baik,
sopan santun, dan tata cara pelaksanaan sesuatu yang baik. Kata addaba yang
merupakan asal kata dari ta’dib disebut juga muallim, yang merupakan sebutan
orang yang mendidik dan mengajar anak yang sedang tumbuh dan
berkembang.3 Menurut Naquib al Attas, adaba mengandung pengertian
pengenalan dan pengakuan tentang hakekat bahwa pengaturan dan wujud

1
Abi al Fadhl Jamal al Din M. Ibn Mandzur al Afriki, Lisan al Arab Jilid II, op.cit., hal. 419
2
Abdul Fatah Jalal, Min al Ushul al Tarbawiyah fi al Islam, Daar al Kutub al Mishriyah Beirut, 1977,
hal 17-29
3
Munardji, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: PT Bina Ilmu, 2004), h.4-5

5
bersifat teratur secara hierarkis sesuai dengan derajat tingkatannya, serta tempat
seseosrang yang tepat dalam hubunganya dengan hakekat (sesuatu) menurut
kapasitas dan potensi jasmani, intelektual, maupun rohani seseorang. Dengan
demikian, pengertian ta’dib merupakan sebuah proses disiplin tubuh, jiwa, dan
ruh terhadap pengenalan dan pengakuan secara berangsur dalam diri manusia
yang pada akhirnya dapat membimbingnya kearah pengenalan dan pengakuan
tempat Tuhan yang tepat dalam dirinya.4 jadi, dalam konsep ta’dib, terkadang
adanya perpaduan antara ilmu dan amal sekaligus.
C. Tujuan Pendidikan Dalam Islam
Tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau
kegiatan selesai.5 Di dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, pada umumnya
para pakar/ulama berpendapat bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah untuk
beribadah kepada Allah Swt. Ibn Khaldun yang dikutip Ramayulis (1994: 25)
menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam ada dua, yaitu (a) Tujuan keagamaan,
maksudnya ialah beramal untuk akhirat, sehingga ia menemui Tuhannya dan telah
menemukan hak-hak Allah yang diwajibkan keatasnya, (b) Tujuan ilmiah yang
bersifat keduniaan, yaitu apa yang diungkapkan oleh pendidikan modern tujuan
dengankemanfaatan atau persiapan untuk hidup.
Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan Islam bertugas mempertahankan, menanamkan dan
mengembangkan kelangsungan berfungsinya nilai-nilai Islami yang bersumber dari

4
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta,Jakarta, 2000,
hal. 22
5
Dr. ZakiyahDaradjat,dkk, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta :PT Bumi Aksara,2016) hal.29

6
Al-Our'an dan Al-Hadits. Sejalan dengan tuntutan kemajuan atau modernisasi
kehidupan masyarakat akibat pengaruh kebudayaan yang meningkat, Pendidikan
Islam memberikan kelenturan (fleksibilitas).
Tujuan pendidikan Islam ada dua, yaitu (a) Tujuan keagamaan; maksudnya
ialah beramal untuk akhirat, sehingga ia menemui Tuhannya dan telah menemukan
hak-hak Alah yang diwajibkan keatasnya, (b) Tujuan ilmiah yang bersifat
keduniaan, yaitu apa yang diungkapkan oleh pendidikan modern dengan tujuan
kemanfaatan atau persiapan untuk hidup. Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa tujuan pendidikan
nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat
jasmani dan rohani, berkepribadian dan mandiri serta rasa tanggung jawab
komasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan Islam bertugas mempertahankan, menanamkan dan
mengembangkan kelangsungan berfungsinya nilai-nilai Islami yang bersumber dari
Al-Qur'an dan Al-Hadits. Sejalan dengan tuntutan kemajuan atau modernisasi
kchidupan masyarakat akibat pengaruh kebudayaan yang meningkat, pendidikan
Islam memberikan kelenturan perkembangan nilai-nilai dalam ruang lingkup
konfigurasinya. Dengan demikian, pendidikan Isam bertujuan di samping
menginternalisasikan (menanamkan dalam pribadi) nilai-nilai Islami, juga
mengembangkan anak didik agar mampu melakukan pengamalan nilai-nilai itu
secara dinamis dan fleksibel dalam batas-batas konligurasi idealitas wahyu Tuhan.
Hal ini berarti pendidikan Islam secara optimal harus mampu mendidik anak didik
agar memiliki kedewasaan dan kematangan dalam beriman, bertakwa dan
mengamalkan hasil pendidikan yang diperoleh.
Tujuan pendidikan Islam adalah menumbuhkan pola kepribadian manusia yang
bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan dan indra.
Tujuan terakhir dari pendidikan Islam adalah terletak pada realisasi sikap

7
penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah, baik secara perorangan, masyarakat,
maupun sebagai umat manusia keseluruhannya. pemikir yang sckaligus pengamal
ajaran Islam.6
D. Ruang Lingkup Pendidikan dalam Islam
Pendidikan Islam mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, dikarenakan
banyak pihak yang ikut sereta terlibat baik langsung atau tidak langsung. Adapun
pihak yang ikut serta atau terlibat dalam pendidikan Islam sekaligus menjadi ruang
lingkup pendidikan Islam itu adalah :
1. Perbuatan mendidik itu sendiri
Adapun yang dimaksud dengan perbuatan mendidik disini adalah seluruh
kegiatan, perbuatan dan sikap yang dilakukan oleh Pendidikan sewaktu
menghadapi dan mendidik peserta didik.
2. Peserta didik
Adapun peserta didik merupakan objek terpenting dalam pendidikan.
Dikarenakan perbuatan mendidik itu dilakukan hanyalah untuk membimbing
anak didik kepada tujuan pendidikan Islam yang kita cita-citakan.
3. Dasar dan tujuan pendidikan Islam
Adapun yang menjadi Dasar pendidikan Islam sebagaimana pendapat yang
menyatakan bahwa dasar pendidikan agama Islam adalah meliputi “dasar ideal
yaitu Pancasila, dasar konstitusional adalah Undang-undang Dasar 1945 dan
bertujuan meningkatkan keimanan, pemahaman siswa tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim beriman dan bertagwa kepada Allah SWT.
a. Pendidik
Pendidik yaitu melaksanakan pendidikan Islam. Pendidik ini juga sangat
mempunyai peranan penting terhadap keberlangsungnya proses pendidikan.

6
Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam( Yogyakatrta:DEEPUBLIST,2018) hl. 47-49

8
b. Materi Pendidikan Islam
Materi pendidikan Islam adalah bahan atau pengalaman belajar ilmu agama
Islam yang disusun dan untuk disajikan ataupun disampaikan kepada peserta
didik dalam belajar.
c. Media pendidikan Islam
Adapun pengertian media pendidikan adalah perentara atau pengantar pesan
pendidikan dari pengirim ke penerima pesan (siswa)”. dan dapat membuat
minat serta perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
d. Evaluasi Pendidikan
Evaluasi pendidikan yaitu bagaimana cara untuk melaksanakan dan
mengadakan evaluasi pendidikan atau sebuah penilaian yang baik terhadap
peserta didik yang sedang belajar.
e. Lingkungan sekitar
Lingkungan sekitar ialah keadaan disekitar kita yang ikut berpengaruh dalam
proses pelaksanaan hasil pendidikan Islam.7

7
Robiatul Awwaliyah, Hasan Baharun Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional, Jurnal
Ilmiah DIDAKTIKA VOL. 19, NO. 1, Agustus 2018 | 34

9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
1. Pendidikan Islam adalah suatu upaya mengembangkan serta mendorong
mengajak peserta didik menuju hidup yang lebih baik , menjadi Insan Kamil
beriman berdasarkan ajaran Alquran dan sunnah
2. Konsep pendidikan islam memiliki tiga dasar yaitu:
a. Tarbiyah
b. Ta’lim
c. Ta’dib
3. Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani,
berkepribadian dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Tujuan pendidikan Islam adalah menumbuhkan pola kepribadian
manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran,
perasaan dan indra.
4. Pendidikan Islam mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, dikarenakan
banyak pihak yang ikut sereta terlibat baik langsung atau tidak langsung.
Adapun pihak yang ikut serta atau terlibat dalam pendidikan Islam sekaligus
menjadi ruang lingkup pendidikan Islam itu adalah :. Adapun peserta didik
merupakan objek terpenting dalam pendidikan. Dikarenakan perbuatan
mendidik itu dilakukan hanyalah untuk membimbing anak didik kepada tujuan
pendidikan Islam yang kita cita-citakan. Pendidik yaitu melaksanakan
pendidikan Islam. Adapun pengertian media pendidikan adalah perentara atau
pengantar pesan pendidikan dari pengirim ke penerima pesan (siswa)

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Suryadi, Rudi,2018 Ilmu Pendidikan Islam( Yogyakatrta:DEEPUBLIST) hl.


47-49
al Fadhl Jamal al Din M. Ibn Mandzur al Afriki Abi, Lisan al Arab Jilid II, op.cit., hal.
419
Bahri Djamarah Syaiful, , 2000, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
Rineka Cipta,Jakartahal. 22
Daradjat Zakiyah,dkk2016, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta :PT Bumi Aksara,) hal.29
Fatah Jalal, Abdul Min al Ushul al Tarbawiyah fi al Islam, Daar al Kutub al Mishriyah
Beirut, 1977, hal 17-29
Munardji2004, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: PT Bina Ilmu,), h.4-5

Robiatul Awwaliyah, Hasan Baharun 2018 Pendidikan Islam Dalam Sistem


Pendidikan Nasional, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA VOL. 19, NO. 1, Agustus |
34

11

Anda mungkin juga menyukai