Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB 7
PENDIDIKAN PERSPEKTIF ISLAM

Disusun Oleh :
Nama : Tri Noviyansyah
NIM : 19505244023
Kelas : C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERIYOGYAKARTA
TAHUN 2019
Soal:
1. Para mahasiswa, silakan Anda baca lagi uraian di atas dan baca juga artikel-artikel
lain terkait serta aturan perundangan pendidikan di Indonesia, lalu jelaskan simpulan
Anda apa yang dimaksud dengan pendidikan, pendidikan Islam, dan Pendidikan
Agam Islam!
Jawab:
1. Pengertian-pengertian pendidikan dan simpulan mengenai pendidikan dapat
dirangkum sebagai berikut:
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata
dasar didik (mendidik), yaitu: memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan)
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai
pengertian: proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses
perbuatan, cara mendidik.
Menurut Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya
untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam
dan masyarakatnya.
Pendidikan secara etimologi berasal dari kata “paedagogie” dari bahasa
Yunani, terdiri dari kata “pais” artinya anak dan “again” artinya membimbing, jadi
jika diartikan, paedagogie artinya bimbingan yang diberikan kepada anak.
Dalam bahasa Romawi pendidikan berasal dari kata “educate” yang berarti
mengeluarkan sesuatu yang berada dari dalam. Sedangkan dalam bahasa Inggris
pendidikan diistilahkan dengan kata “to educate” yang berarti memperbaiki moral
dan melatih intelektual.
Secara bahasa definisi pendidikan mengandung arti bimbingan yang
dilakukan oleh seseorang (orang dewasa) kepada anak-anak, untuk memberikan
pengajaran, perbaikan moral dan melatih intelektual.
Landasan hokum yang mengatur tetang pendidikan yang ada di Indonesia
khusunya adalah Undang – undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003, pasal 3
dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan sebagai padanan makna tarbiyah secara bahasa mempunyai asal
makna tumbuh (nãma), berkembang (nasyaa), dan memperbaiki (ashlaha) (al-
Suwaid, 1990: 13). Secara istilah menurut Raghib al-Isfahani tarbiyah adalah
mengembangkan sesuatu setahap demi setahap sampai tercapai kesempurnaan. Dan
menurut Najar, tarbiyah berarti menumbuhkembangkan potensi individu sedikit demi
sedikit dengan latihan–latihan sampai potensi individu tersebut dapat mencapai
kesempurnaan (Najar: 43). Syed Ali Ashraf memahami pendidikan Islam adalah
sebagai proses upaya menghasilkan manusia integratif, yang memiliki sifat kritis,
kreatif, dinamis, inovatif, progresif, adil, dan jujur (Sutrisno, 2011: 5-6).
Dari pengertian-pengertian yang ada maka bisa disimpulkan bahwa
pendidikan adalah upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan
jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungannya.
2. Pengertian-pengertian pendidikan Islam dan simpulan mengenai pendidikan
Islam dapat dirangkum sebagai berikut:
Pengertian pendidikan yang bersifat umum, menurut Azra (1999: 4), jika
dihubungkan dengan agama Islam memunculkan pngertian baru yang secara totalitas
inheren mengandung makna tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib. Makna dari ketiga istilah ini
dalam pendidikan Islam harus diwujudkan secara bersama-sama. Karena ketiga
makna itu ada keterkaitan dengan makna yang dalam menyangkut peran manusia dan
masyarakat, serta peran manusia dalam lingkungan dan pengabdian pada Tuhan.
Istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb, walaupun kata rabb memiliki
banyak arti, tetapi makna dasarnya adalah tumbuh, berkembang, memelihara,
mengatur, menjaga kelestarian (eksistensinya). Secara etimologis, kata “Al-tarbiyah”
merupakan kata jadian dari tiga akar kata yaitu: Pertama, rabba – yarbu- yang berarti
bertambah, tumbuh dan berkembang. Pengertian ini didasarkan atas QS. Al-Rum ayat
39. Dalam pengertian ini, pendidikan (al-tarbiyah) merupakan proses menambahkan,
menumbuhkan dan mengembangkan sesuatu (potensi) yang terdapat pada peserta
didik baik secara psikis, fisik, spiritual maupun sosial. Kedua, rabiya – yarba -
tarbiyah yang berarti tumbuh (nasya-a) berubah menjadi besar atau dewasa. Dalam
pengertian ini, pendidikan (al-tarbiyah) merupakan proses untuk menumbuhkan atau
mendewasakan peserta didik baik secara psikis, fisik, spiritual maupun sosial. Ketiga,
rabba – yarubbu - tarbiyah yang berarti memperbaiki, memelihara, menuntun,
menjaga, mengatur dan memelihara. Dalam pengertian ini, pendidikan (al-tarbiyah)
merupakan proses untuk memperbaiki, memelihara, menuntun, menjaga, mengatur
dan memelihara peserta didik baik secara psikis, fisik, spiritual maupun sosial.
3. Istilah Al-Tarbiyah
Istilah al-tarbiyah bisa diartikan mengasuh, menanggung, memberi makan,
mengembangkan, memelihara, membesarkan, mempertumbuhkan, memproduksi dan
menjinakkan. Relevansi dengan pemaknaan kata al-tarbiyah ini, Al-Syaibani
berpandangan bahwa kata rabb sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Fatihah ayat 2.
mempunyai makna yang berkonotasi dengan istilah al-tarbiyah, pendidikan Islam.
Sebab kata rabb (Tuhan) dan murabbi (pendidik) berasal dari akar kata yang sama.
Dalam konteks ini, maka Tuhan berposisi sebagai pendidik bagi seluruh
makhlukNya. Muhammad Quraish Shihab berpendapat bahwa kata rabb seakar
dengan kata tarbiyah, yaitu mengarahkan sesuatu tahap demi tahap menuju
kesempurnaan kejadian dan fungsinya. Abdurrahman al-Nahlawi berpendapat bahwa
pengertian pendidikan Islam yang tersirat dalam istilah al-tarbiyah meliputi atas
empat unsur pendekatan yaitu
a. Memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa;
b. Mengembangkan seluruh potensi anak didik menuju kesempurnaan;
c. Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan;
d. Melaksanakan pendidikan secara terencana dan bertahap.
Pendapat Al-Nahlawi ini sejalan dengan tujuan pendidikan Nasional di
Indonesia sebagaimana tersurat dalam pasal 3 Undang Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan di atas, penulis berpendapat
bahwa altarbiyah (pendidikan) adalah proses transformasi ilmu pengetahuan dari
pendidikan kepada peserta didik agar ia memiliki sikap dan semangat yang tinggi
dalam memahami dan menyadari kehidupannya, sehingga terbentuk keimanan,
ketakwaan, budi pekerti, dan kepribadian yang luhur.
4. Istilah Al-Ta’lim
Kata ta’lim merupakan kata jadian dari akar kata ‘allama - yu’allimu –
ta’lîm. Para ahli bahasa mengartikan kata ta’lim dengan pengajaran misalnya
‘allamahu al- ‘ilma yang berarti mengajarkan kepadanya ilmu pengetahuan,
sedangkan tarbiyah diartikan dengan pendidikan. Secara histories, al-ta’lim telah
digunakan sejak periode awal pelaksanaan Pendidikan Islam. Para ahli pendidikan
berpendapat bahwa al-ta’lim memiliki makna lebih universal dibanding al-tarbiyah
atau al-ta’dib. Abdul Fattah Jalal berpendapat bahwa al-ta’lim merupakan istilah yang
lebih tepat untuk memberikan definisi pendidikan. Begitu juga Rasyid Ridha
memberikan arti al-ta’lim sebagai proses transfer berbagai ilmu pengetahuan pada
jiwa seseorang tanpa adanya batasan dan ketentuan secara spesifik.
5. Istilah Al-Ta’dib
Istilah al-ta’dib biasanya diterjemahkan dengan sopan santun, budi pekerti,
moral, etika, akhlak, dan adab. Istilah al-ta’dib memiliki akar kata yang sama dengan
istilah adab yang berarti peradaban atau kebudayaan. Artinya, pendidikan yang baik
akan melahirkan peradaban yang baik pula. Menurut Muhammad Naquib al-Attas,
merupakan istilah yang paling tepat untuk menunjukkan pendidikan Islam. Sementara
istilah al-tarbiyah dinilai sangat luas, sebab al-tarbiyah juga berlaku untuk pendidikan
terhadap binatang. Kata al-ta’dib tidak dijumpai dalam Alquran, tetapi istilah itu
terdapat dalam hadis Nabi Saw. Sehingga hadis ini dijadikan rujukan dan argumen
bahwa al-ta’dib dipakai juga dalam peristilahan pendidikan. Nabi saw telah bersabda
yang diriwayatkan al-Askariy dari Aliy yang berarti “Tuhan telah mendidikku, maka
Dia sempurnakan pendidikanku”.
Berdasarkan pengertian di atas, maka al-ta’dib berarti “pengenalan” dan
“pengakuan” (recognition) setiap manusia terhadap berbagai aturan dan tatanan
Tuhan (sunnatullah) yang dilakukan secara berangsur-angsur, sehingga ia dapat
mentaati aturan tersebut. Jadi dalam al-ta’dib itu terjadi proses perubahan sikap
mental setiap individu. Misalnya proses mentaati dan menghormati kepada kedua
orang tua.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam dapat dimaknai
sebagai upaya mengoptimalkan perkembangan potensi manusiawi, kecakapan hidup,
dan sikap kepribadian individu peserta didik menuju tercapainya kesempurnaan dan
kedewasaan yang baik. Pendidikan yang orientasinya adalah sebagai proses
pendewasaan dan penyempurnaan untuk tercapainya kebaikan kemanusiaan, dengan
demikian mengharuskan berlangsung secara mustamirah, baik dalam situasi
pergaulan, pengajaran, latihan-latihan, dan bimbingan, serta tertuju pada keutuhan
pengembangan skill, sikap pribadi dan sosial, serta semangat pengabdian pada Tuhan
secara kritis dan praktis.
6. Pengertian-pengertian mengenai pendidikan agama Islam dan simpulan
mengenai pendidikan agama Islam adalah sebagai berikut:
Pengertian Pendidikan Agama Islam sebagaimana yang diungkapkan
Zakiyah Daradjat, yaitu:
a. Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap
anak didik agar setelah selesai dari pendidikannya dapat memahami dan
mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup
(way of life).
b. Pendidkan Agama Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan
ajaran Islam.
c. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama
Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya
setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan
mengamalkan ajaran agama Islam yang telah diyakini menyeluruh, serta
menjadikan keselamatan hidup di dunia dan di akhirat kelak.
Sedangkan M. Arifin mendefinisikan Pendidikan Agama Islam adalah
proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang lebih baik dan yang
mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan
kemampuan ajarannya (pengaruh dari luar).
Jadi Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang berupa pengajaran,
bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat
memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta menjadikannya
sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan masyarakat.
Berdasarkan rumusan-rumusan diatas, dapat diambil suatu pengertian,
bahwa pendidikan agama Islam merupakan sarana untuk membentuk kepribadian
yang utama yang mampu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari
sesuai dengan norma dan ukuran Islam. Pendidikan ini harus mampu membimbing,
mendidik dan mengajarkan ajaran-ajaran Islam terhadap murid baik mengenai
jasmani maupun rohaninya, agar jasmani dan rohani, berkembang dan tumbuh secara
selaras.

Anda mungkin juga menyukai