Anda di halaman 1dari 11

Perbedaan Istilah Antara Tarbiyah, Ta’lim Dan Ta’dib Pada Tataran

Teoritis Dan Praktis

Makalah Ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Ilmu Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

Arif Rieza Pratama (201200027)

Dosen Pengampu:

Dr. Basuki, M.Ag

NIP:197210102003121003

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS


TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI PONOROGO

2022/2023

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL......................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1


B. Rumusan Masalah… .................................................................. 1

BAB II : PEMBAHASAN… ...................................................................... 2

A. Pengertian IlmuPendidikan Islam? ........................................... 2

B. Ilmu Pendidikan Islam (tarbyah, ta’lim dan ta’dib) secara Teoritis


dan Praktis ................................................................................ 7

BAB III : PENUTUP…..............................................................................12

A. Kesimpulan… ......................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA….............................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang
benar dan berkualitas, individu-individu yang beradab dalam kehidupan
social akan terbentuk. Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu yang mengkaji
pandangan Islam tentang pendidikan dengan menafsirkan nilai-nilai Ilahi
dan mengkomunikasikan secara timbal balik dengan fenomena dalam
situasi pendidikan
Terdapat berbagai definisi tentang pendidikan islam yang diberikan
oleh berbagai kalangan sesuai dengan pandangan dan kecenderungan
mereka masing-masing. Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, karena
dalam kenyataannya, pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa
atau negara membina dan mengembangkan diri diantara individu individu.
Engan kesadaran tersebut, suatu bangsa atau negara dapat mewariskan
kekayaan budaya atau pemikiran kepada generasi berikutnya sehingga
menjadi inspirasi bagi mereka dalam setiap aspek kehidupan.
Pengertian pendidikan islam tidak terlepas dari istilah tarbiyah,
ta'lim dan ta'dib yang harus dipahami secara bersama-sama. Ketiga istilah
ini memiliki makna yang mendalam berkaitan dengan manusia dan
masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling
berkaitan satu sama lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian IlmuPendidikan Islam?
2. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Pendidikan Islam (tarbyah, ta’lim dan
ta’dib) secara Teoritis dan Praktis ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ilmu Pendidikan Islam


Ilmu dalam kamus bahasa indonesia adalah pengetahuan. ilmu menurut
ahmad tafsir adalah sejenis penegetahuan manusia yang diperoleh dengan
riset terhadap objek-objek empiris, benar tidaknya teori sains ditentukan
oleh logis tidaknya bukti empiris. ilmu adalah pengetahuan yang logis dan
empiris. 1
Kata ilmu berasal dari kata dasar “alima-yaklamu” yang berarti
mengerti atau memberi tanda (mengetahui). sehingga ilmu dapat juga
dikatakan sebagai kesimpulan sesuatu yang didapatkan seseorang melalui
panca indra, baik dengan melihat, mendengar, mengucap, menyentuh,
mencium, merasa dan sebagainya. istilah “pendidikan” dalam pendidikan
islam kadanf-kadang disebut al-ta’lim. al-ta’lim biasanya diterjemahkan
dengan “pengajaran”. 2
Penjelasan pendidikan islam tersebut akan dibahas secara ringkas satu
persatu sebagai berikut:
1. Tarbiyah
Istilah yang pertama dalam pendidikan islam adalah
tarbiyah. Istilah tarbiyah tampaknya merupakan terjemahan dari
istilah latin educare dan educatio yang bahasa inggrisnya educate
dan education. Konotasi kata ini menurut Naquib al-Attas yaitu

menghasilkan, mengembangkan dari kepribadian yang tersembunyi


atau potensial yang di dalam proses menghasilkan dan
mengembangkan itu mengacu kepada segala sesuatu yang bersifat
fisik dan material.3

1
Nik Haryani, ilmu pendidikan islam, (Malang:PENERBIT GUNUNG SAMUDERA) 2014 hlm 1-2.
2
Farida Jaya, KONSEP DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAMTA’LIM, TARBIYAH DAN
TA’DIB, (Medan:UIN Sumatera Utara) 2020. hlm 64.
3
Ahmad Syah, TERM TARBIYAH, TA’LIM DAN TA’DIB DALAM PENDIDIKAN ISLAM (Al-Fikra: Jurnal
Ilmiah Keislaman, Vol. 7, No. 1, Januari- Juni 2008.

2
Tarbiyah merupakan bentuk mashdar dari bentuk fi‟il madhi
(kata kerja) rabba yang mempunyai pengertian yang sama dengan
kata rabb yang berarti nama Allah. Dalam Al-Qur‟an tidak ditemui
secara angsung istilah tarbiyah, namun ada istilah yang senada
dengan itu, yakni: ar-rabb, rabbayani, murabbi, rabbiyun i, rabbani.4
Ditinjau dari segi bahasanya, kata tarbiyah berasal dari kata
yang mengandung makna dasar-dasar sebagai berikut :
a. Berasal dari kata dasar “rabba – yarbuu”, yang berarti : tumbuh
dan bertambah.
b. Berasal dari kata dasar “rabiya – yarbaa”, yang berarti : tumbuh
dan menjadi besar atau menjadi dewasa.
c. Berasal dari kata dasar “rabba – yarubbuu”, yang berarti :
memperbaiki, mengatur, mengurus, mendidik, menuntun, dan
memelihara.
Kata “Rabb” yang biasa diterjemahkan dengan “Tuhan”,
juga berasal dari kata dasar tersebut. Dalam hal ini, kata “Rabb”
yang berarti Tuhan, juga mempunyai arti yang sama dengan kata
“tarbiyah”, yaitu : “menyampaikan sesuatu kepada keadaannya yang
sempurna secara bertahap dan berangsur-angsur”, atau “menumbuh
kembangkan sesuatu secara bertahap dan berangsur- angsur sampai
mencapai tahap kesempurnaannya. 5

2. Ta’lim

Istilah yang kedua dalam pendidikan islam adalah ta‟lim. Perkataan


ta‟lim secara bahasa pula dipetik dari kata dasar „allama-yu„allimu-
ta‟liman. Secara rinci mempunyai makna dasar sebagai berikut: berasal
dari kata dasar alama-ya‟malu yang berarti: mengeja atau memberi
tanda; dan dasar alima- ya‟malu yang berarti: mengerti, mengetahui
sesuatu atau memberi tanda. 6

4
Muhammad ridwan, konsep tarbiyah, ta’lim dan ta’dib dalam al-qur’an Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga)
jurnal pendidikan islam vol.1 no.1 2018 hlm 42.
5
Salamah Eka Susanti, EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM: MELACAK AKAR PEMIKIRAN SYED.
M. NAQUIB AL-ATTAS hlm 201-202.
6
Muhammad ridwan, konsep tarbiyah, ta’lim dan ta’dib dalam al-qur’anYogyakarta:UIN Sunan

3
Kata ta‟lim berasal dari kata „allama, yu‟allimu, ta‟lim. Kata
ta‟lim menurut Hans Wher dapat berarti pemberitahuan tentang sesuatu
(information), nasihat (advice) perintah (intruction), pengarahan
(direction), pengajaran (teaching), pelatihan (training) pembelajaran
(schooling), pendidikan (education), dan pekerjaan sebagai magang,
masa belajar suatu keahlian (apprenticeship). Kemudian, Mahmud
Yunus dengan singkat mengartikan ta‟lim adalah hal yang berkaitan
dengan mengajar dan melatih. Sementara Muhammad Rasyid Ridha
mengartikan ta‟lim sebagaiproses transmisi berbagai ilmu pengetahuan
pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
Menurut Abdul Fattah Jalal, ta‟lim merupakan proses pemberian
pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab, sehingga diri
manusia itu menjadi suci atau bersih darisegala kotoran sehingga siap
menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal yang bermanfaat
bagi dirinya(ketrampilan).7

3. Ta’dib

Istilah ketiga yang digunakan untuk menunjukkan kepada


pendidikan adalah adab.8

Istilah Ta‟dib biasa diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia


dengan “Pelatihan” atau “Pembiasaan”, yang berasal dari makna dan kata
dasar aduba-ya‟dubu yang berarti:

mengadakan pesta atau penjamuan, berbuat dan berperilaku


sopan; serta dari kata addaba sebagai bentuk kata kerja dari kata ta‟dib
yang berarti memiliki pengertian mendidik, memberi adab, melatih,
memperbaiki,mendisplin, dan memberi tindakan.9

Ta‟dib merupakan bentuk masdar dari kata kerja addaba-


yuaddibu-ta‟diban- yang kemudian diterjemahkan menjadi pendidikan
sopan santun atau adab. Dari sisi etimologi ini, dapat dipahami bahwa
ta‟dib itu berkenaan dengan budi pekerti, moral,dan etika. Dalam Islam,

Kalijaga) jurnal pendidikan islam vol.1 no.1 2018 hlm 44.


7
Farida Jaya, KONSEP DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM TA’LIM, TARBIYAH DAN
TA’DIB, (Medan:UIN Sumatera Utara) 2020. hlm 64-65.
8
Ahmad Syah, TERM TARBIYAH, TA’LIM DAN TA’DIB DALAM PENDIDIKAN ISLAM (Al-Fikra: Jurnal
Ilmiah Keislaman, Vol. 7, No. 1, Januari-Juni 2008.hlm 146.
9
Muhammad ridwan, konsep tarbiyah, ta’lim dan ta’dib dalam al-qur’an Yogyakarta:UIN Sunan
Kalijaga) jurnal pendidikan islam vol.1 no.1 2018 hlm44

4
budi pekerti, moral, dan etika itu satu rumpun dengan akhlak. Secara
terminologis, ta‟dib diartikan sebagai proses mendidik yang ditujukan
kepada pembinaan budi pekerti pelajar dan berujung pada proses
penyempurnaan akhlak.

sebagaimana Rasulullah sabdakan dalam sebuah hadis, yang


berbunyi, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan keluhuran
budi pekerti.”

Kata ta‟dib yang berarti pendidikan atau mendidik ini bisa


dilacak dalam hadis yang berbunyi: “Addabani Rabbi fa‟ahsana ta‟dibi”
(Tuhanku telah mendidikku, sehingga menjadikan baik pendidikanku).
Dengan jelas hadis ini menyebutkan kata ta‟dib atau turunannya
(addabani) yang diartikan sebagai pendidikan atau mendidik.

Arti lebih luas tentang ta‟dib ini dijelaskan oleh Sayyed


Muhammad anNaquib al-Attas. Menurutnya, kata ta‟dib adalah
pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan
kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu
dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah
pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan.

B. Ilmu Pendidikan Islam SecaraTeoritis dan Praktis

1. Pendidikan Islam Praktis

a. Pendidikan Islam di LingkunganKeluarga

Secara etimologi, akar kata keluarga adalah rangkaian


perkataan“kawula dan warga”. Sebagaimana kita ketahui
“kawula” memiliki arti abdi, yakni hamba. Sedangkan “warga”
berarti anggota. Sebagai abdi didalam keluarga wajiblahseorang
untuk menyerahkan segala kepentingan-kepentingannya kepada
keluarganya.Sebaliknya sebagai “warga” ia berhak untuk ikut
mengurus segala kepentingan di dalam keluarganya.
a. Pendidikan Islam di Lingkungan Sekolah
Pada dasarnya tujuan didirikannya sekolah adalah
membantu bagi tercapainya cita-cita keluarga dan masyarakat,
khususnya masyarakat islam. Lembaga pendidikan yang dapat
memenuhi harapan adalah lembaga pendidikan islam itu sendiri.
Artinya, sebuah lembaga pendidikan bukanlah sekedar lembaga
yang didalamnya mengajarkan pelajaran islam semata

5
melainkan juga suatu lembaga pendidikan secara keseluruhan
bernafaskan Islam. Itulah hakikat dari lembaga pendidikan
Islam.10
b. Ilmu Pendidikan Islam di Lingkungan Masyarakat
Pelaksanaan pendidikan Islam di masyarakat bertujuan
untuk membentuk masyarakat yang sholeh. Masyarakat sholeha
dalah masyarakat yang percaya bahwa ia mempunyai risalah
untuk umat manusia, yaitu risalah keadilan, kebenaran, dan
kebaikan yang akan kekal selamanya, tidak terpengaruh oleh
faktor waktu dan empat.11
Menurut Langgulung (1988), tugas pendidikan Islam
masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Menolong masyarakat, membina hubungan-hubungan social
yang serasi, etiakawan, kerjasama, danseimbang.
2. Mengukuhkan hubungan di kalangan kaum muslimin dan
menguatkan kesetiakawanannya melalui penyatuan pemikiran,
sikap, dan nilai-nilai. Ini semua bertujuan untuk menciptakan
kesatuan Islam.
3. Mengukuhkan identitas budaya Islam. Hal ini dapat dicapai
dengan pembentukan kelompok-kelompok terpelajar, pemikir-
pemikir dan ilmuwan-ilmuwan.12
B. Pendidikan Islam Teoritis
Membaca yang kemudian dilanjutkan dengan menulis secara
integratif merupakan aktivitas yang harus ditradisikan dalam kehidupan
setiap muslim sebagaimana mengintegrasikan Iman-Islam- Ihsan atau
Iman-Ilmu-Amal. Upaya menggali teori dari perspektif islam harus
dilakukan bersamaan dengan upaya pelaksanaan dari teori-teori yang

10
MizanulAkrom, Pendidikan Islam Kritis,PluralisdanKonstekstual (Bali: CV Mudilan Group,2019)
hlm.43-51
11
Departemen Agama, Al-Qur’an danTerjemah(Bandung: PT SyamilCipta Media, 2005), hlm. 64

12
AzyumardiAzra, Pendidikan, Islam, Tradisi, danModernisasiMenujuMileniumBaru(Jakarta: Logos
WacanaIlmu, 1995), hlm. 5

6
dikembangkan tersebut. Pendidikan integratif bisa dimaknai sebagai
pendidikan yang menyatu antara teori dan praktik, pendidikan yang
tidak dikotomis, dan pendidikan yang mementaskan proses menuju
kebaikan dan kebahagiaan hidup didunia dan diakhiratsekaligus.
Dalam praktiknya, pendidikan dalam keluarga, sekolah, dan
masyarakat seringkali terpisah antara yang satu dengan lainnya dan
bahkan terkadang justru bertentangan. Dalam keluarga seorang anak
didik tentang etika, namun disekolah para guru terkadang tidak
memperdulikan tetang etika dan bahkan tentang pelanggaran terhadap
nilai-nilai etika sering dipertontonkan di masyarakat. Kontradiksi
pendidikan dalam ketiga lembaga ini tentu membuat anak bingung
sebagai peserta didik dan generasi yang sedang mencari jati diri.
Keterpisahan antara ketiga lembaga ini sebenarnya dapat dijembatani
lewat lembaga yang menjadikan rujukan bersama umat islam, seperti
masjid.
Masjid merupakan tempat yang disucikan dan didatangi oleh
orangtua, pendidik, peserta didik, dan warga sekitar. Jka masjid
didesain dengan baik maka ia akan bisa membantu proses pendidikan
dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat sehingga proses pendidikan
akan menjadi efektif dan efisien.
Pemahaman tentang konsep atau teori pendidikan islam dan
aplikasinya dalam proses pendidikan yang dijalankan dilingkungan
keluarga,sekolah, dan masyarakat secara integratif akan memberikan
hasil yang maksimal dan dapat menjadi acuan utama dalam
pengambilan keputusan kependidikan kedepan. Masjid, misalnya dapat
difungsikan untuk kepentingan pendidikan yang terprogram dan
sekaligus melengkapi serta menjadi alternatif dari pendidikan yang ada
selamaini.13
A. KESIMPULAN

13
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integratif disekolah,kelurga, dan
Masyarakat,( Yogyakarta: LkiS,2009)hlm.5-6

7
BA PENUTUP
B III

Ilmu pendidikan islam menurut istilah terdiri dari tarbiyah, taklim dan takdib.
Tarbiyah adalah proses pengembangan atau penyampaian ilmu kepada siswa untuk
membentuk kepribadian yang lebih baik. Taklim adalah usaha untuk mengenal dan
memahami sesuatu yang benar. Takdib adalah pengenalan dan pengakuan secara
berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari
segala sesuatu tatanan penciptaan, sehingga membimbing kearah pengenalan dan
pengakuan kekuatan dan keagungan tuhan.

Pendidikan islam praktis merupakan pendidkan yang didalamnya berisikan


tentang teori dan juga terdapatpraktik dalam menerapkan suatu teori tersebut.
Pendidikan islam teoritis merupakan pendidikan yang didalamnya berisikan berbagai
teori-teori kehidupanyang bisa dilakukan oleh manusia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Akrom, Mizanul. 2019. Pendidikan Islam


Kritis,PluralisdanKonstekstual. Bali: CV Mudilan Group,2019.

Azra, zyumardi. 1995. Pendidikan, Islam, Tradisi,


danModernisasiMenujuMileniumBaru. Jakarta: Logos WacanaIlmu, 1995.

Departemen Agama, Al-Qur’an danTerjemah. Bandung: PT


SyamilCipta Media, 2005.

Haryani, Nik.2014. ilmu pendidikan islam,Malang:PENERBIT


GUNUNG SAMUDERA

Jaya, Farida. 2020. KONSEP DASAR DAN TUJUAN


PENDIDIKAN DALAM ISLAM TA’LIM, TARBIYAH DAN TA’DIB,
Medan:UIN Sumatera Utara

Nur‟A, Sugiati, M.Arya D, Wahyudi, Sinta R. 2020. At-


Tarbiyah Sebagai Konsep Pendidikan Dalam Islam Inovatif: Volume 6.

Ridwan, Muhammad. 2018. konsep tarbiyah, ta’lim dan ta’dib


dalam al-qur’an Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga jurnal pendidikan islam
vol.1.

Syah, Ahmad. 2008. TERM TARBIYAH, TA’LIM DAN TA’DIB


DALAM PENDIDIKAN ISLAM Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol.
7
Susanti, Salamah Eka. tt EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN
ISLAM: MELACAK AKAR PEMIKIRAN SYED. M. NAQUIB AL-ATTAS.

Nur‟A, Sugiati, M.Arya D, Wahyudi, Sinta R. 2020. At-


Tarbiyah Sebagai Konsep Pendidikan Dalam Islam Inovatif: Volume 6.

Anda mungkin juga menyukai