Anda di halaman 1dari 8

0

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM


“ TARBIYAH, TAKLIM DAN TA’DIB
DALAM PENDIDIKAN ISLAM”

Dosen Pengampu:

Dr. Amrullah, M.Pd.I

Oleh:
Suwana
NIM: 2281130592
Mahasiswa PJJ PAI Kelas A12

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM PJJ PAI
2023
1

TUGAS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

A. Tarbiyah dalam Pendidikan Islam

1. Konsep Tarbiyah dalam Pendidikan Islam


Hakikat Tarbiyah
Dideteksi yang seakar bersama kata tarbiyah dan menyimpan
kesamaan makna, yaitu al-rabb, murabbiy, yurbiy rabbaniy, rabbayani. Kata
rabbaniy sementara itu hanya ditemukan dalam hadis.2 Istilah dari tarbiyah
dapat dikelompokkan secara etimologi, tiga dalam pengertian, yaitu: tarbiyah
yang artinya tumbuh (rabiya- yarba, bi ma'na nasya'a), bertanggung jawab,
serta memelihara juga mendidik (rabba-yarubbu), tarbiyah yang berarti
berkembang (rabba-yarbu), dan tarbiyah yang mempunyai arti memperbaiki.
Sri Minarti, ( 2022:29.).
Memberikan pengertian dalam pemahaman kata tarbiyah, tampak ada
perbedaan pendapat para ilmuwan muslim, diantaranya;

1) Fakh al-Razi mengartikan wujud pendidikan berisi arti yang Iuas,


mencangkup pendidikan yang bersifat lisan atau ucapan serta aspek
yang tampak seperti tingkah laku, dan ini adalah sebagai term
rabbayani.
2) Sayyid Qutb menjabarkan pengertian tarbiyah membantunya
menumbuhkan kematangan sikap juga mental yang bermuara pada al-
akhlaq al-karima pada diri peserta didik selaku usaha dalam
pemeliharaan jasmaniah peserta didik.
3) Abdurrahman al-Nahlawi, tarbiyah mencangkup pendekatan empat
partikel yaitu (1) menjaga serta memelihara fitrah peserta didik yang
bakal matang atau dewasa; (2) peserta didik semua potensi
dikembangkan mengarah kesempurnaan; (3) menuju kesempurnaan
menghadap semua fitrah dari peserta didik; (4) secara terencana dan
bertahap melaksanakan pendidikan. Miftahul Ulum Azwar Rahmat, at.
Al., (2021:37)
2

Berdasarkan paparan pendapat para ahli, maka disimpulkan bahwa


hakikat dari tarbiyah yaitu adalah proses pendidikan yang mengakar pada
usaha pembentukan kepribadian manusia yang memiliki perasaan yang
bertanggung jawab kepada diri sendiri serta lingkungan tempatnya hidup.

2. Bagaimana Penerapan Konsep Tarbiyah dalam Pendidikan Islam saat ini


agar mampu menjawab tantangan zaman?
Konsep Tarbiyah baik formal, informal maupun non formal dalam perspektif
pendidikan Islam pada dasarnya tidak hanya ditujukan untuk membekali peserta didik
agar memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan, akan tetapi juga memiliki
kecerdasan emosional, sosial dan spiritual. Hal inilah yang akan membentuk mereka
menjadi manusia yang berkarakter insan kamil. Terkait dengan hal ini, dalam filsafat
pendidikan Islam dikenal istilah tarbiyah, ta‘līm dan ta‘dīb. Istilah ta‘dib
sesungguhnya adalah yang paling tepat dipergunakan sebab istilah ini tidak hanya
mengandung konsep transfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga transfer nilai kepada
peserta didik.
Strategi pendidikan Islam untuk menghadapi tantangan globalisasi antara
lain dengan membangun paradigma pendidikan Islam yang sebenarnya, melaksanakan
pendidikan afektif, meningkatkan mutu tenaga pendidik.
Globalisasi memberikan efek positif dan negatif bagi umat Islam yang
kemudian menjadi problema atau tantangan pendidikan Islam untuk mengatasi efek
negatif dan menyiakan generasi muslim yang handal menghadapi tantangan
globalisasi. Problema yang dihadapi pendidikan Islam menghadapi era globalisasi di
antaranya adalah: Kekurangan sumber daya tenaga pendidik yang profesional,
Kesejahteraan tenaga pendidik masih rendah, Orientasi pembelajaran lebih bersifat
kognitif, Manejemen madrasah kurang optimal, Krisis akhlak, Persepsi masyarakat
terhadap madrasah masih banyak kurang baik.
Agar pendidikan Ilsam saat ini mampu menjawab tuntutan perkembangan
zaman probelamatika yang dihadapi oleh lembaga pendidikan diatas harus ditetkan
seoptimal mungkin sehingga akan terwujud pendidikan yang unggul dan bernutu.
3

B. Taklim dalam Pendidkan Islam


1. Konsep Taklim dalam Pendidikan Islam
Hakikat Ta’lim
Kata serta pengucapan ta’lim menurut bahasa kata dasarnya diambil
pada yaitu ‘allama-yu’allimu-ta’liman. Terperinci menyimpan sebuah
pemaknaan mendasar yaitu pengajaran. Ma’zumi (2019:198) Berikut ini adalah
definisi ta'lim selaku istilah yang dipergunakan oleh para ahli dan lainnya
untuk menggambarkan pendidikan:
1) Abdul Fatah Jalal memaparkan bahwa Perbuatan menanamkan ilmu
dan pemahaman disebut ta'lim. Pemahaman, tanggung jawab, dan
penanaman amanah itu semua diperlukan untuk pemurnian (tazkiyah),
alias pemurnian pribadi manusia dari segenap keburukan yang
menghalanginya untuk menyerap hikmah dan mempelajari segala
sesuatu. Sebab al-ta'lim mencangkup usia tunas atau bayi, berlanjut
pada kanak-kanak kemudian mulai dewasa atau masa remaja, hingga masa
kedewasaan atau dewasa. Maka dapat dipahami dari sudut pandang peserta
didik yang menjadi sasaran istilah ta'lim yang lebih inklusif dari pada cakupan
istilahnya. al- tarbiyah. Tarbiyah di sisi lain, dirancang khusus untuk
pendidikan dan pengajaran anak usia dini.
2) Muhammad Rasyid Rida, istilah "ta'lim" mengacu pada prosedur
menyampaikan aneka ilmu kepada jiwa yang berbeda tanpa batasan dan
dalam kondisi tertentu (Rida, 1373 H: 262). Penafsiran didasarkan
pada apa yang Allah SWT telah firmankan di dalam ayat 31 dari surat
Al- Baqarah berkenaan allama Allah kepada Nabi Adam. Prosedur
pemindahan itu dipentaskan, begitu juga disaksikan Adam, dan
interpretasinya melihat asma yang Allah ajarkan kepada Adam.
3) Syed Muhammad Naquib al-Attas memaknai pengertian al-ta’lim
bersama pengajaran tanpa persepsi yang selaku esensial. Rahmad Hidayat
(n.d. 7-8).

Berdasarkan pendapat ahli yang dijelaskan oleh penulis maka kami


menyimpulkan hakikat dari ta’lim itu adalah pemberian pengetahuan dengan
4

proses transmisi kepada para peserta didik baik melalui pengenalan dasar
terlebih dahulu atau dengan pengaitan pengetahuan terdahulu dengan
pengetahuan yang baru.

2. Bagimana Konsep Taklim dalam Pendidikan Islam yang diintegrasi


dengan kebutuhan STEAM pada saat ini.?
Konsep ta’lim dalam pendidikan Islam yang diIntegasikan sengan
kebutuhan STEAM pada saat ini merupakan konsep yang baik untuk
diimplementasikan sebab STEAM adalah pembelajaran yang memadukan dari
berbagai disiplin ilmu (pengetahuan, teknologi, teknik, seni dan maetmatika)
secara komprehensif sebagai pola pemecahan masalah. Dengan kata lain,
peserta didik dituntut untuk mampu menganalisa dan berpikir kritis dalam
mengolah data dan menyelesaikan suatu masalah di kehidupan sehari-hari.
Menurut Wahidat Parniati, Yul dan Zulfadli (202: 6171), Mariana
(2023: 241) STEAM adalah singkatan dari Science, Technology, Engineering,
Arts, and Mathematics (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, Seni, dan
Matematika). Konsep STEAM menggabungkan pendekatan interdisipliner
dalam pembelajaran yang mengintegrasikan aspek-aspek dari berbagai disiplin
ilmu tersebut. Pendidikan STEAM tidak hanya berfokus pada penguasaan
konsep-konsep ilmiah dan matematika, tetapi juga melibatkan kreativitas,
pemikiran desain, dan penerapan praktis dalam konteks nyata. Pendekatan ini
mendorong siswa untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan
dalam memecahkan masalah yang kompleks, merancang solusi, dan
menghasilkan karya yang orisinal (Purnamasari, Handayani dan Ali 2020:
508).
Tanggapan penulis pendekatan STEAM merupakan pendekatan yang
baii untukdi implementasikan dalam pembelajaran karena menurut penulis
konsep taklim dalam pendidikan Islam apabila diintegrasikan dengan
pendekatan tersebut akan menghasilakan output yang baik karena focus dari
pendekatan tersebut mendorong peserta didik untuk memahami dan dapat
menyelesaikan masalah ayang kompleks dan mencari solusi yang terbaik bagi
5

kelangsungan pemahaman peserta didik.

C. Ta’dib dalam Pendidkan Islam


1. Konsep Ta’did
Dasar Ta’dib
Meskipun dalam kosa katanya, ta’dib (adab) ini tidak secara eksplisit
(langsung) disebutkan di dalam Alquran, tetapi kita dapat menemukan pujian
yang terkait dengan akhlak Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang terekam
pada ayat yang ke 4 dalam Surat QS. Al-Qalam:


Artinya: “Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang
luhur”. (QSAl-Qalam:4).

Menurut terjemahan Tafsir Al-Munir, pada awal surat ini Allah


melepaskan Nabi-Nya dari penisbahan sihir, kebatilan-kebatilan individu-
individu musyrik, syi'ir atau (menuding) gila kepada Rasulullah. Allah SWT
menyanjung Nabi bersama pujian akhlak nan agung. Wahbah Az-Zuhaili,
(2013:64).
Kemudian pada Tafsir Al-Azhar dikatakan tentang ayat 4 Surat Al-
Qalam yang sangat luhur yang Allah berikan kepada Rasul-Nya adalah satu
pujian, yang kepada Rasul yang lain jarang diberikan. Hamka, (2023:7567).
Dan dialam Tafsir Al Qurtubi diterangkan, hakikat Alkhuluq pada
bahasa Arab adalah dinamakan Khuluq, etika yang dimiliki oleh manusia pada
dirinya. Karena etika ini pada dirinya menjadi seperti fisik (bawaan sejak
lahir). Mengenai etika yang telah tertanam/tercap pada dirinya kuat, adalah ini
ath-thabi’ah (tabiat) dan al khiim as-sijjiyah (watak). Tidak ada bentuk
tunggalnya kata al Khiim ini. Khiim juga menjadikan nama sebuah gunung.
Dengan begini, watak asli (bawaan sejak lahir) adalah Al Khiim, sedangkan
watak buatan (hasil rekayasa) adalah Al Khuluq.30
Rasulullah Muhammad SAW, nabi dan rasul terakhir yang sosoknya
sebagai figur untuk ditiru perangainya semasa hidupnya. Dari sosok Rasulullah
SAW dapat dipahami makna ta’dib yang berartikan adab, tingkah laku, etika,
6

dan akhlak. Di dalam dunia pendidikan ta’dib dapat dimaknai sebagai cara
seseorang memperoleh ilmu pengetahuan melalui pendidikan dengan cara yang
beradab, tingkah laku baik, beretika teratur, dan berakhlak yang santun juga
mulia, sehingga ilmu dapat mudah terserap ke dalam hati dan pikiran. Hal ini
bermaksud agar segala ilmu yang diberikan pendidik dapat menjadi berkah
bagi penerimanya. Sesungguhnya pendidik adalah orang yang bisa dijadikan
panutan dan contoh oleh orang yang didiknya, sehingga ia harus mampu jaga
sikap dan tingkah lakunya agar ia tidak terjatuh kepada sikap atau perbuatan
yang dilindungi atau menghilangkan kehormatannya, dengan demikian seorang
pendidik harus memiliki kepribadian yang membedakan dirinya dengan orang
lain.Wagiman, (2018:33).

Sehingga sebagai dasar ta’dib sangat berperan penting bagi pendidik


dan peserta didik, menjadikannya sebuah dasar yang tak terpisahkan dalam
konsep pendidikan Islam. Ta’dib ketika diterapkan pada pendidikan karakter
saat ini, yaitu adanya keseimbangan antara pengetahuan dan filantropi pada
diri siswa dan manusia yang dapat dimanfaatkan dengan baik dalam kehidupan
bermasyarakat. ta’dib (adab) dan pendidikan karakter penekanan menurut
kepemilikkan ilmu dan pemahaman yang tepat pada pribadi seseorang dapat
membuahkan kestabilan dalam perilaku dan amal yang baik berdasarkan iman.
Agar ia (muta'adib) bersih, beriman, berperilaku baik, beramal shaleh, dan
bertakwa untuk mencapai ridha Allah.

2. Bagaimana Konsep Ta’did dalam pendidikan Islam untuk mewujudkan


moralitas yang dibutuhkan saat ini.?
Konsep Ta’dib merupakan konsep pendidikan Islam yang
komprehensif, karena aspek-aspek ilmu dan proses pencapaiannya harus
dicapai dengan pendekatan Spiritual atau pendekatan Tauhid dan objek-
objeknya diteropong dengan pandangan hidup Islami. Konsep Ta’dib terhadap
pendidikan karakter menunjukkan adanya relevansi antara konsep ta’dib
dengan pendidikan karakter. Dalam hal ini Konsep Ta’dib relevan dengan
konsep pendidikan karakter yang keduanya bersama-sama dalam maksud
7

meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada


pembentukkan moral serta upaya dalam membentuk peserta didik agar
memiliki akhlakul karimah.
Oleh karena itu Ta’dib atau pendidikan akhlakul karimah sangat
penting dan sangat dibutuhkan untuk mengontrol moralitas peserta didik dan
masyarakat.

Referensi Artikel

Al-Qur’anul Karim
Az-Zuhaili, Wahbah. 2013. Tafsir Al-Munir Jilid 15 (Juz 29-30). Jakarta: Gema
Insani.
Hamka. 2003. Tafsir Al Azhar Jilid 1. Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD.

Hidayat, Rahmat. Ilmu Pendidikan Islam: Menuntun Arah Pendidikan Islam


Indonesia. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia
(LPPPI), n.d.

Manik, Wagiman, (2018). and Keperibadian Pendidik. “Kepribadian Seorang


Pendidik Muslim.” Al Fatih: Jurnal Pendidikan dan Keislaman I.
Minarti, Sri. 2022. Ilmu Pendidikan Islam: Fakta Teoretis-Filosofis Dan
Aplikatif- Normatif. Jakarta: Amzah.

Link Artikel Jurnal:


1. https://www.researchgate.net/publication/
342102234_PENDIDIKAN_DALAM_PERSPEKTIF_AL-
QUR'AN_DAN_AL-
SUNNAH_Kajian_Atas_Istilah_Tarbiyah_Taklim_Tadris_Ta'dib_dan_Ta
zkiyah
2. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/al-fikra/article/view/3786
3. https://media.neliti.com/media/publications/82220-ID-implementasi-
konsep-tadib-dalam-pendidik.pdf
4. http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tazkiya/article/view/750/0
5. http://202.162.210.184/index.php/guau/article/view/363
6. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/9138
7. https://www.e-journal.ikhac.ac.id/index.php/NAZHRUNA/article/view/41
8. https://ojs.ummetro.ac.id/index.php/lentera/article/download/2646/1525

Anda mungkin juga menyukai