KAJIAN TEORI
1. Pengertian Nilai
Nilai berasal dari bahasa latin valere yang artinya berguna, mampu akan,
berdaya, berlaku, sehingga nilai dipandang, sesuatu yang baik, bermanfaat dan
paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang. Nilai adalah
kualitas sesuatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dikejar, dihargai,
Secara filosofis, nilai sangat erat terkait dengan etika. Etika juga sering
disebut filsafat nilai, yang mengkaji nilai-nilai moral secara tolak ukur tindakan
dan moral bisa merupakan hasil pemikiran, adat istiadat atau tradisi, ideologi
bahkan dari agama. Dalam konteks etika pendidikan Islam, maka sumber etika
dan nilai yang paling shahih adalah Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW
Jadi dari beberapa pengertian diatas nilai adalah sesuatu yang sangat
penting dan berharga bagi manusia dalam kehidupan yaitu sebagai standart untuk
bertingkah laku. Dengan demikian nilai merupakan suatu hal yang tidak akan
luput dari kehidupan manusia sehingga dengan nilai ini manusia dapat mengetahui
16
17
paedagogie yang terdiri atas dua kata, paes dan ago. Kata paes berart anak dan
kata paedagogiek yang berarti pendidikan. Dengan demikian, kedua kata ini
peserta didik yang mandiri dan berbudaya harmonis, yaitu memiliki moral dan
akhlak mulia, profesi yang dilandasi ilmu pengetahuan, teknologi atau seni tepat
guna, dan memiliki kreativitas terpuji yang menyejukan dan membawa kedamaian
yang bernilai indah, sehingga kehidupannya lebih baik. Pendidikan dalam artian
2
Abdullah B, Ilmu Pendidikan Islam (Makassar: Alauddin University Press, 2018), 24-25.
18
pemerintah melalui sekolah, baik yang dikelola oleh pemerintah sendiri maupun
oleh masyarakat.3
bisa berarti bimbingan dan pengarahan. Namun demikian, para pakar pendidikan
Kata Al-tarbiyah dalam lisan Al-arab, berakar dari tiga kata, yakni raba-yarbu
yang berarti bertambah dan bertumbuh, rabiya-yarba yang berarti menjadi besar,
seseorang, dan arti ketiga, pendidikan adalah memelihara dan menjaga peserta
didik.4
Kata al-ta’lim yang di dalam bahasa arab kata ini merupakan bentuk
masdhar dari kata ‘allama-yu’allimu. Kata tersebut berasal dari „alima dan
3
Abdul Rahmat, Pengantar Pendidikan Teori, konsep, dan Aplikasi (Bandung: Manajemen Qolbun
Salim, 2010), 15.
4
B, Ilmu Pendidikan Islam, 27-28.
19
demikian, jika kata ta’lim digunakan dalam konteks pendidikan, maka pendidikan
pada hakiatnya adalah usaha untuk melatih peserta didik secara terus menerus
ta’diban yang berarti memberi adab, atau perilaku. Kata ini memang tidak
ditemukan dalam Al-Qur‟an yang mengacu pada makna pendidikan, tetapi dalam
moralitas (adab), sementara kata al-ta’lim lebih mengacu pada aspek intelektual
pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya pengajaran,
hidup di dunia dan akhirat, jasmani dan rohani. Bimbingan tersebut dilakukan
secara sadar dan terus-menerus dengan disesuaikan fitrah dan kemampuan, baik
5
Ibid,. 29-31.
20
1) Mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenai jati diri manusia,
manusia (fitrah manusia), baik yang datang dari dalam dirinya sendiri
maupun dari luar. Yang dari dalam antara lain kejumudan, taklid, kultus
individu, kufarat, dan yang terberat adalah syirik. Terhadap anasir dari dalam
Sedangkan yang datang dari luar adalah situasi dan kondisi, baik yang
atau meminimalkan anasir dari luar ini harus ada upaya sistmatis dan strategis
6
Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Teras, 2011), 26.
21
realisasi diri dan akulturasi diri sehingga menuntun hidup individu dan
Allah).
Islam tersebut dapat dipahami bahwa fungsi dari pelaksanaan pendidikan islam
meliputi: mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenai jati diri
dari segala anasir yang dapat merendahan martabat manusia (fitrah manusia), baik
yang datang dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya dan
masing pendidik dan lembaga pendidikan. Oleh karena itu, maka perlu
7
Halid Hanafi, La Adu Dan Zainuddin, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: DEEPUBLISH,
2018), 61.
8
Ibid., 62.
22
pendidikan Islam.
Tujuan ialah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah kegiatan atau usaha
selesai. Maka pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses
Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tapi ia
Kalau dilihat dari pengertian pendidikan Islam, akan terlihat jelas sesuatu
kamil. Dengan pola takwa insan kamil artinya manusia utuh jasmani dan rohani,
dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya terhadap
Allah SWT. hal ini mengandung arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan
menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya san masyarakat, serta senang
dan gemar mengamalkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dan
tata cara beribadah dengan benar yang bersuber dari syariat Islam.
9
A. Rosmiyati Azis, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Penerbit Sibuku, 2019), 26.
23
kitab-kitab-Nya.
sesuatu yang diinginkan dalam pendidikan, baik dalam dunia pendidikan umum
penting untuk diterapkan baik oleh pendidik ataupun lembaga pendidikan, dalam
dengan adab dan akhlak, karena dalam dunia pendidikan jika tidak menjadikan
adab dan akhlak sebagai ujung dari ilmu pengetahuan maka ilmu pengetahuan
akan sia-sia jika tidak menempatkan ilmu akhlak pada posisi utama dari ilmu
pengetahuan tersebut.
10
Arif Rahman, “Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Pelaksanaan Tahlilan” (Skripsi, Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung, Lampung, 2018), 52-53.
24
Islami. Hal ini karena kebudayaan akan mati bila nilai-nilai dan norma-normanya
dua, yaitu:
nafsu.
2) Nilai Insaniyah, nilai yang tumbuh atas kesepakatan manusia serta hidup
dan berkembang dari perbedaan manusia. Nilai ini bersifat dinamis, yang
(berpusat pada manusia), maka nilai-nilai fundamental yang secara universal dan
11
Siti Umi Hanik, “Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Tahlilan Di Desa Krembangan
Taman Sidoarjo” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2011), 37-38.
25
Oleh karena itu, nilai tersebut merupakan hasil proses kependidikan yang
diinginkan, namun yang paling penting dalam proses kependidikan ini adalah nilai
dalam keseluruhan hidup pribadi dan sosial manusia. Nilai-nilai yang mampu
sepanjang hayatnya.
pendidikan Islam yang harus ditanamkan sebagai pondasi hidup yang sesuai
terhujamkedalam hati dengan penuh keyakinan, tak ada perasaan syak (ragu-ragu)
keimanan atau aqidah merupakan pokok pendidikan Islam yang pertama dan
utama yang harus ditanamkan didalam jiwa seseorang, karena ia merupakan dasar
dari segala suatu tindakan atau amal. Aqidah Islam/Iman mengikat seorang
muslim, sehingga ia terikat dengan aturan hukum yang datang dari Islam, karena
itu menjadi seorang muslim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu
yang diatur dalam ajaran Islam, seluruh hidupnya didasarkan pada ajaran Islam,
diatur di dalam Al-Quran dan Sunnah. Aspek ibadah ini disamping bermanfaat
bagi kehidupan duniawi, tetapi yang paling utama adalah sebagai bukti dari
Dengan ibadah dapat membawa manusia selalu ingat kepada Allah. Oleh karena
yang dimaksud bukan hanya ibadah ritual saja, tetapi ibadah dalam arti umum dan
khusus. Ibadah umum yaitu segala amalan yang diizinkan Allah, sedangkan
ibadah khusus yaitu segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah melalui tingkat
dan tata cara tertentu. 3) Akhlak. Akhlak secara etimologi berasal dari kata
khalaqa, yang kata asalnya khuluqun, yang berarti perangai, tabiat, adat, atau
akhlaq/khuluq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga ia akan
luar diriya.Dalam Islam, norma-norma baik dan buruk telah ditentukan oleh Al-
Quran dan Hadits. Oleh karena itu, Islam tidak merekomendasi kebebasan
menegaskan bahwa hati nurani senantiasa mengajak manusia mengikuti yang baik
Dengan kata lain nilai-nilai pendidikan Islam adalah sifat yang ada pada
yang harus dicapai dan yang harus dilakukan sebagai makhluk sosial. Nilai
pendidikan Islam juga mencakup tiga pokok pedidikan Islam, yakni Iman, Islam,
Ihsan.
B. Tradisi
1. Pengertian Tradisi
Tradisi adalah penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada
merupakan yang paling benar. Selain itu, diartikan pula sebagai adat kebiasaan
Berbicara mengenai tradisi, hubungan antara masa lalu dengan masa kini
haruslah lebih dekat. Tradisi mencakup kelangsungan masa lalu di masa kini
ketimbang menunjukkan fakta bahwa masa kini berasal dari masa lalu.
Kelangsungan masa lalu di masa kini mempunyai dua bentuk material dan
gagasan, atau objektif dan subjetif. Menurut arti yang lebih lengkap, tradisi adalah
keseluruhan benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun benar-
12
Ibid., 43-46.
28
benar masih ada hingga kini, belum dihancurkan, dirusak, dibuang atau dilupakan.
Disini tradisi hanya berarti warisan, apa yang benar-benar tersisa dimasa lalu.13
Hal yang terpenting dalam memahami tradisi adalah sikap atau orientasi
pikiran tentang benda atau gagasan yang berasal dari masa lalu yang di ambil oleh
orang masa kini. Sikap atau orientasi ini menempati bagian khusus dari
2. Fungsi Tradisi
Dalam tradisi terdapat fungsi yang dapat dijadikan sebuah wadah untuk
setiap manusia khususnya manusia modern. Dalam hal ini fungsi dari tradisi dapat
menjadi tolak ukur bagi kita untuk tetap melestarikan tradisi tersebut.
Pendapat Shils tentang fungsi dari tradisi, dikutip dari buku Sosiologi
Perubahan Sosial:
manusia tidak mampu hidup tanpa tradisi meski mereka sering merasa
tidak puas terhadpa tradisi.
Dengan pernyataan demikian, tradisi memiliki fungsi bagi masyarakat dan
dari dungsi itu kita dapat melestarian tradisi, fungsi yang ada dalam tradisi, yaitu:
kesadaran, keyakinan, norma, dan nilai yang kita anut, serta benda
13
Rahmi Nasir, “Tradisi Tahlilan Dalam Kehidupan Masyarakat Kelurahan Manongkoki
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar (Tinjauan Pendidikan Islam)” (Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Makassar, Makassar, 2019), 10.
14
Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial (Jakarta: KENCANA, 2017), 68.
29
aturan yang sudah ada dari dulu. Sehigga bisa diterapkan pada era
Dalam hal ini tradisi memiliki fungsi yang sangat baik bagi kehidupan di
era modern ini, dalam tradisi kita sebagai manusia modern dapat mengetahui apa
saja peninggalan-peninggalan nenek moyang yang telah ada di masa lalu dan juga
yang masih ada di era modern saat ini, salah satu tradisi yang masih terjaga
hingga saat ini adalah tahlilan, tahlilan termasuk salah satu tradisi dari nenek
moyang atau masyarkat terdahulu yang masih ada hingga saat ini.
15
Ibid., 73.
30
3. Tujuan Tradisi
untuk tidak melupakan peninggalan atau hal-hal bersejarah dari para nenk moyang
kita, dari tradisi itu sendiri kita dapat mengetahui apa yang telah nenek moyang
kita dan bangsa kita ini telah lalui sehingga dari hal ini kita dapat mengajarkan
atau memberitahukan tradisi apa saja yang ada di nusantara ini kepada anak dan
cucu kita suatu saat nanti, khususnya dalam tradisi tahililan yang banyak
mengajarkan nilai persaudaraan, nilai keagamaan, nilai kerukunan, dan nilai sosial
C. Tahlilan
1. Tinjauan Tahlilan
mulai zaman nenek moyang sampai saat sekarang. Tahlilan tidak hanya dilakukan
pada saat ada seseorang yang mreninggal, namun tahlilan juga bisa dilakukan di
hamdalah, Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, dan ayat kursi. Tahlilan yang
penulis teliti disini lebih mengarah pada acara tahlil yang dilakukan apabila ada
2. Pengertian Tahlilan
Tahlilan secara bahasa berakar dari kata hallala (َ )هَلَّ َلyuhallilu ( ل
َُ ِّ) يُهَل
tahlilan ( لا
َ ) تَ ْهلِ ْيartinya adalah membaca “Laila illallah”.16
(Laailahaillallah) atau dalam Bahasa Indonesia artinya “tiada tuhan yang patut
disembah selain Allah” atau dengan kata lain yaitu “pengauan seorang hamba
yang meyakini bahwa tiada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah semata”.
diannggap memiliki nilai yang tebesar dan mempunyai keutamaan. Kata tahlil
kalimah thayyibah dan berdoa bagi orang yang sudah meninggal dunia. Dari
doa bagi orang yang sudah meninggal dunia. Tahlilan ini bisa dilaksanakan di
Indonesia sebagai bagian dari ritual selamatan yang dilakuan oleh sebagian umat
16
Abdul Manan A.Ghani, "Hukum Tahlilan dan Kirim Doa Bagi Orang Meninggal yang Dianggap
Bid'ah"diakses dari https://wartakota.tribunnews.com/2018/05/03/kiyai-nu-jelaskan-dasar-hukum-
tahlilan-dan-kirim-doa-bagi-orang-meninggal-yang-dianggap-bidah
32
Tahilan biasa dilakukan pada hari pertama hingga memasuki hari ketujuh,
selanjutnya dilakukan pada hari ke-40, ke-100, bahan hingga ke-1000. Selama
menjalani ritual tahlil, puji-pujian terhadap Tuhan memang menjadi fokus utama.
Biasanya dilakuan lewat bacaan doa dan ayat-ayat tertentu. Surat Yasin menjadi
bacaan utama, diiringi dengan Ayat Kursi dan lantunan tasbih, tahmid, tahlil, dan
ditanamkan secara tak langsung kepada mayarakat, hal ini sesuai dengan pokok
dasar dari pendidikan Islam yakni aqidah, ibadah, dan akhlak yang semua
tercantum dalam nilai ukhuwah Islamiyah yang dapat terus dijaga dikalangan
masyarakat, dan nilai ini dapat menjadi landasan agar tradisi tahlil bisa terus
yang ada dalam tradisi tahlil yaitu, nilai sedekah, nilai tolong menolong, nilai
Dalam hal ini dapat dikaitkan bahwa tradisi tahlilan banyak menanamkan
nilai-nilai pendidikan Islam, walau secara tidak langsung hal ini dapat dirasakan
oleh setiap orang yang mengerti arti kehidupan. Setiap nilai yang terdapat di
dalam tradisi tahlilan adalah nilai kebaikan bagi setiap ummat manusia,
17
Salim Ashar, “nilai-nilai pendidikan islam dalam tradisi tahlilan sebagai wujud harmonisasi
sosial masyarakat sudimoro megaluh jombang”, Sumbala, Vol, 6, No, 2, (Desember 2021), 200.
33
Islam, dan Ihsan kita di hadapan Allah SWT. dengan adanya atau terjaganya nilai
3. Sejarah Tahlilan
kepercayaan yang dianut bangsa Indonesia antara lain adalah animisme. Menurut
kepercayaan animisme, bila sesorang meninggal dunia, maka ruhnya akan datang
kerumah pada malam hari mengunjungi keluarganya. Jika dalam upacara tadi
seperti membakar kemenyan, sesaji kepada yang ghaib atau ruh-ruh ghaib yang
mati tadi aka marah dan masuk kedalam jasad orang yang masih hidup dari
keluarga si mayit. Maka untuk itu semalaman para tetangga dan masyarakat tidak
tidur, melainkan membaca mantra atau sekedar kumpul-kumpul. Hal seperti itu
Ketia agama Hindu dan Budha masu ke Indonesia, kedua agama ini tidak
terus sampai agama Islam masuk ke Indonesia yang dibawa oleh para ulama, yang
dikenal sebagai sebutan Wali Songo. Setelah orang-orang tesebut masuk Islam,
18
Andi Warsono, “Tradisi Tahlilan Upaya Menyambung Silaturahmi”, Ri’ayah, Vol. 02, No. 02,
(Juli-Desember, 2017): 71-72,https://ejournal.metrouniv.ac.id/index.php/riayah/article/view/981
34
mengalihkan dari upacara yang bersifat Hindu dan Budha menjadi upacara yang
Sesaji diganti dengan nasi dan lauk pauuntu sedekah mantra-mantra diganti
dengan dzikir, doa, dan bacaan Al-Qur‟an. Upacara ini kemudian dinamakan
tahlilan yang sekarang telah menjadi tradisi dan budaya pada sebagian besar
masyarakat di Indonesia.
Tahlilan yang pada mulanya di tradisikan oleh Wali Songo ini tidak lepas
dari cara dakwahnnya yang mengedepankan metode kultural atau budaya. Wali
Songo mengajarkan nilai-nilai Islam secara sopan dan tidak kasar dalam
membiarkan tradisi itu berjalan, hanya saja isinya diganti dengan nilai-nilai Islam.
Selamatan yang semula berisi mantra yang dilakukan oleh pendeta diganti
dengan bacaan kalimat thoyyibah dan ayat-ayat suci Al-Qur‟an. Pada mulanya,
tradisi yang serat dengan warna tasawuf ini dilakukan di pesatren dan keraton.
Namun, lambat laun diterima dan diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia
sehingga menjadi tradisi keagamaan yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat.
Maka ritual tahlilan, haul dan lainnya adalah hasil dialog antar agama
pendatang dan tradisi lokal. Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa Islam berkembang
di Indonesia, hal ini bukan karena kekerasan dan keuasaan para mubalighnya,
akan tetapi karena kearifan para mubaligh dan keahlian dalam berdialog serta
negosiasi dengan agama dan tradisi lokal. Tradisi hlilan merupakan hasil
35
Islam mudah diterima dengan baik dan bertahan lama, tidak seperti di Eropa yang
atau maksimal tapi kekuasan Islam di daerah tersebut tidak berlangsung lama,
dalam berbagai hajatan, seperti yang sudah biasa dilaksanaan pada hari ketujuh,
keempat puluh, keseratus, dan keseribu dihitung sejak hari pertama kematian.
Tidak diketahui secara pasti mengapa jumlah hari-hari itu yang dijadikan patokan
penyelenggaraan ritual tersebut. Meski bisa jadi hal tersebut erat kaitannya dengan
arwah seseorang akan meninggalan rumahnya pada hari ke-7 atau hari ke-40 sejak
ia meninggal.
untuk mengirim doa pada kerabat yang sudah meninggal, tetapi juga dilaksankan
samping itu, tahlilan juga dilaksanakan atau diadakan pada acara-acara tertentu,
seperti acara pemberangkatan haji, halal bil halal, mejelang pesta perkawinan
19
Ibid., 73-74.
36
para ahlul bait dzurriyah Nabi Muhammad SAW. Sejarah tersebut dapat
ditemukan dalam
Dari pendapat Sayyid Al-Habib Abdulloh bin Ashi bin Hasan Al Atthos,
7 hari dan di Hadhramaut dikenal pembacaan tahlilan, maka ulama Wali Songo
adalah, Sayyid Ahmad Rahmatulloh yang dikenal dengan sebutan Sunan Ampel
merupakan putra dari Sayyid Ibrahim Zainal Akbar bin Husain Zainal Akbar bin
Sayyid Ahmad bin Sayyid Abdulloh bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin
Sayyid Alwi Ammil Faqih (Hadhramaut) bin Muhammad Sohib Marbath bin
Sayyid Alwikholi‟ Qosam bin Sayyid Muhammadbin Sayyid Alwi bin Sayyid
Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al Muhajir Ilalloh bin Isa bin Muhammad An-
Naqib bin Ali Al-Uraidli bin Ja‟far As-Shadiq bin Muhammad Ak-Baqir bin Ali
Zaenl Abidin bin Husain bin Ali suami Fatimah Az-Zahra samapai kepada
Mekah dan Madinah serta Hadhramaut, yan kebetulan masyarakat Jawa pada
masa itu sudah terbiasa dengan sesajen ala Hindu. Sehingga tradisi tahlilan ini
37
sangat mudah diterima oleh mereka setelah disampaikan oleh para Wali di masa
itu.20
Acara tahlilan merupakan tradisi yang telah ada dari para leluhur kita dan
sebagai acara untuk begadang sambil main kartu, berjudi, dan meminum minuman
keras, namun oleh para pemuka agama terdahulu kegiatan tersebut diganti dengan
pembacaan doa dan pengirimn doa pada seseorang yang telah meninggal. Sampai
saat inipun tradisi ini tetap terjaga dan tidak akan punah meski zaman sudah
berganti.
4. Tujuan Tahlilan
tua atau sanak kerabat dan jamaah Islam yang sudah meninggal adalah tindakan
terpuji. Anak shaleh yang mau mendoakan orang tuanya yang telah meninggal
amalan yang dilakukan secara individual, melainkan juga sebuah amalan yang
kerjakan secara berjamaah. Amalan tahlil juga tidak hanya dilakukan di masjid
atau tempat ibadah lainnya seperti musholla atau langgar. Ia juga dikerjakan oleh
20
Rahmi Nasir “Tradisi Tahlilan Dalam Kehidupan Masyarakat Kelurahan Manongkoki
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar (Tinjauan Pendidikan Islam)”, (Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Makassar, 2018), 20-22.
38
Tahlilan adalah salah satu ritual yang tidak asing bagi kelompok Islam
berarti masyarakat kota dan modern tidak mengamalkan tahlil. Sebab, di kota-kota
kampung. Salah satu yang membedakan tahlil di kampung dan dikota mungkin
kampung terlihat sangat guyubantar tetangga satu dan yang lainnya. Hal ini sulit
yang mengalami musibah kematian. Dalam pembacaan tahlil, tahmid, dan tasbih
dari Allah SWT. atas segala dosa dan kesalahan yang diperbuatnya semasa hidup
di dunia.
5. Manfaat Tahlilan
dilasanakan dari dulu jaman nenek moyang hingga sekarang, dalam tradisi ini
terdapat nilai-nilai yang dapat dijadikan sebuah tempat untuk menambah rasa
keimanan kita terhadap takdir yang telah ditentukan oleh Allah. Tahlilan adalah
wadah untuk menumbuhan rasa simpati kita terhadap keluarga, kerabat, ataupun
baca dapat menjadi ladang amal dan dapat menjadi ladang pahala bagi kita yang
21
Tim Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Ensiklopedi Islam Nusantara
(Jakarta Pusat : Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, 2018), 538.
39
membantu dan hadir di acara tahlilan tersebut. Dari hal tersebut dapat diketahui
manfaat tahlilan sangat nampak dan jelas bagi setiap umat manusia.
membentuk kepribadian muslim yang kuat dengan selalu mengingat Allah SWT.
melalui bacaan dzikir yang dibaca dalam tahlilan, membangun dan menjaga nilai
kepedulian kepada masyarakat umum khususnya pada generasi muda. Dengan hal
mengenai tradisi tahlil baik pemahaman secara langsung atau pemahaman secara
tidak langsung kepada masyarakat, dengan mengikuti tradisi tahlil ini dapat
mengajarkan kita untuk selalu melibatkan Tuhan dalam segala urusan kita melalui
masyarakat umum mengenai tradisi tahlil yang diharapkan agar hal ini dpat
menjadi salah satu sebab dalam rangka menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam
pengoohan dan penguatan serta pemurnian iman dan tawhidullah. Setiap kalimat
22
Zahrotus Saidah, “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Islam Berbasis Kearifan Lokal Pada Anak
Usia Dini DI Era Digital”, Al-Tarbiyah, Vol, 31, No, 1, (Juni 2021), 14.
40
dan ayat Al-Qur‟an yang dibaca seluruhnya kalimat dan ayat beisian penguat
keimanan.23
sahabat nabi, para tabi‟in,Tabiuttabi‟in, para ulama salafussaleh, dan orang tua
yang telah wafat. Kemudian secara khusus bacaan Al-Fatihah ditujukan kepada
orang yang dimaksud secara khusus dalam acara tahlilan (bila sedang berziarah,
maka yang dikhususkan adalah ahli kubur yang sedang diziarahi, dan bila
al-baqarah lalu setelah itu baru membaca tahlil: lailahaillallah, dilanjut membaca
oleh seorang kiai dan diaminkan oleh para jamaah. Susunan tahlil ini tidak mesti
tahlil dari guru-guru kiai tersebut yang berbeda. Mesi demikian, secara umum,
23
Sutejo Ibnu Pakar, Tahlilan-Hadiyuwan Dzikir Dan Ziarah Kubur (Cirebon: Kamu NU, 2015),
9.
41
tersebut merupakan rangkaian dari ayat-ayat Al-Qur‟an, dzikir dan doa. Beberapa
bagian bacaan tahlil bahan diperintahkan untuk dibaca dalam kondisi dan waktu
qulhuwaallah ahad (surat al-ikhlas) sebelas kali, maka Allah akan memberikan
Dalam hal ini juga terdapat beberapa dalil atau dasar hukum dari Al-
41-42:
dan petang."25
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam QS. Al-
َ ٌٍََْٔا نَّ ِزٌٍَْ َجآ ُء ْٔ ِي ٍْْۢ بَ ْع ِذ ِْ ْى ٌَقُ ْٕنُ ٌَْٕ َسبََُّا ا ْغفِ ْش نَـَُا َٔ ِ ِِل ْخ َٕا ََُِا انَّ ِز
عبَقُ ََْٕا بِا ْ ِِل ٌْ ًَا ٌِ َٔ َِل
ح َْج َع ْم فِ ًْ قُهُ ْٕبَُِا ِغ ًّل نِّهَّ ِزٌٍَْ ٰا َيُُ ْٕا َسبََُّ ٰۤا اََِّكَ َس ُء ْٔفٌ َّس ِح ٍْ ٌى
24
Tim Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Ensiklopedi Islam Nusantara
(Jakarta Pusat : Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, 2018), 540.
25
Kementrian Agama RI Mushaf Al-Jalalain Mushaf Al-Qur‟an Terjemah Per Kata Dan Tafsir
Jalalain Per Kalimat, (Bekasi: Pustaka Akbar, 2012), 423.
42
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka
berdoa, Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian
dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh,
(Laailahaillallah) yang dilakukan pada saat ada kerabat, keluarga, dan tetangga
yang meninggal juga memiliki landasan hukum dari Hadits, salah satu yang
َّ ُِعخ ََش
ّللاُ فًِ ان ُّذ ٍََْا َ غهِ ًًا
ْ عخ ََش ُي ِ ّللاُ َع ُُّْ ُك ْشبَتً ِيٍْ ُك َش
َ ٍْب ٌَ ْٕ ِو ا ْنقٍَِا َي ِت َٔ َي َّ ظَ َّب ان ُّذ ٍََْا ََف
ِ ُك َش
ّللاُ نَُّ بِ ِّ طَ ِشٌقًا إِنَى ا ْن َجَُّ ِت َٔ َيا َ ٍْا ْن َع ْب ُذ فًِ ع َْٕ ٌِ أَ ِخٍ ِّ َٔ َي
ُ ًِ َعهَكَ طَ ِشٌقًا ٌَ ْهخ
َ ظ فٍِ ِّ ِع ْه ًًا
َّ عَّٓ َم
َ ََ ِّ ِغ ِش ْع ب
ُُّغب ْ ٌُ
26
Kementrian Agama RI,Mushaf Al-Jalalain Mushaf Al-Qur’an Terjemah Per Kata Dan Tafsir
Jalalain Per Kalimat, (Bekasi: Pustaka Akbar, 2012), 547.
43
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali
Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata;
dunia maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa
akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong
saudaranya. Dan barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan
mahluk yang ada di sisi-Nya, dan barangsiapa diperlambat oleh amalnya maka
tidak akan bisa dipercepat oleh nasabnya" (HR. Ibn Majah, 221).27
َ ي أَََّ ُٓ ًَا
ش ِٓذَا َ ًِش َٓ ُذ َعهَى أَبًِ ْ َُش ٌْ َشةَ َٔأَب
ِّ ع ِعٍ ٍذ ا ْن ُخ ْذ ِس ْ َغهِ ٍى أَََُّّ قَا َل أ
ْ ِّد عٍَْ ْاْلَ َغ ِّش أَبًِ ُي
ُ ٌُ َحذ
27
Muhyidin Abdusshomad, Tahlil Dalam Perspektif Al-Qur’an dn As-Sunnah (Kajian Kitab
Kuning), (Jember: PP. Nurul Islam (NURIS), 2009), 4.
44
َّ غ ِكٍَُتُ َٔ َر َك َش ُْ ْى
ٍ ّللاُ فٍِ ًٍَْ ِع ُْ َذُِ ٔ َح َّذثٍَُِ ِّ ُص َْ ٍْ ُش ْبٍُ َح ْش
ب َّ شٍَ ْخ ُٓ ْى ان َّش ْح ًَتُ َََٔضَ نَجْ َعهَ ٍْ ِٓ ْى ان
ِ َٔ َغ
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah aku mendengar
Abu Ishaq bercerita dari Al A'raj Abu Muslim bahwasanya dia berkata; 'aku
bersaksi atas Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al Khudri bahwasanya keduanya
yang duduk berkumpul untuk mengingat Allah, kecuali dinaungi oleh para
para makhluk yang ada di sisi-Nya. Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhair
kepada kami Syu'bah dalam sanad ini dengan Hadits yang serupa” (HR. Muslim,
4868).28
ظ إِ َِّل ا ْنٍَ ْٕ َو ِ ظ إِ َِّل ا ْنٍَ ْٕ َو فََُضَ َل ِي ُُّْ َيهَ ٌك فَقَا َل َْ َزا َيهَ ٌك ََضَ َل إِنَى ْاْلَ ْس
ُّ َض نَ ْى ٌَ ُْ ِض ْل ق ُّ َا ْنٍَ ْٕ َو نَ ْى ٌُ ْفخ َْح ق
28
Ibid., 5.
45
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' dan Ahmad bin
Ahwash dari Ammar bin Ruzaiq dari Abdullah bin Isa dari Sa'id bin Jubair dari
Ibnu Abbas ia berkata; Ketika malaikat Jibril sedang duduk di samping Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba ia mendengar suara pintu dibuka dari arah
atas kepalanya. Lalu malaikat Jibril berkata: "Itu adalah suara salah satu pintu
langit yang dibuka, sebelumnya ia belum pernah dibuka sama sekali kecuali pada
hari ini." Lalu keluarlah dari padanya malaikat. Jibril berkata: "Ini adalah
malaikat yang hendak turun ke bumi, sebelumnya ia belum pernah turun ke bumi
sama sekali kecuali pada hari ini saja." Lalu ia memberi salam dan berkata:
"Bergembiralah atas dua cahaya yang diberikan kepadamu dan belum pernah
diberikan kepada seorang Nabi pun sebelummu, yaitu pembuka Al Kitab (surat Al
Fatihah) dan penutup surat Al Baqarah. Tidaklah kamu membaca satu huruf dari
kedua surat itu kecuali pasti akan diberikan kepadamu" (HR. Muslim, 1339). 29
29
Ibid., 64-65