Anda di halaman 1dari 6

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM

Menurut bahasa (Lughatan)/Etimology. Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dan
kata "didik" dengan memberikan awalan "pe" dan akhiran "an", mengandung arti "perbuatan"
(hal, cara dan sebagainya).3) Kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagogos yang
berarti pergaulan dengan anak-anak. Dalam paedogogos adanya seorang pelayan atau bujang
pada zaman Yunani Kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak ke dan dari
sekolah. Paedagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin).
Perkataan yang mulanya berarti "rendah" (pelayan, bujang), sekarang dipakai untuk pekerjaan
mulia. Peadagog (pendidik atau ahli didik) ialah seseorang yang tugasnya membimbing anak.
Sedangkan pekerjaan membimbing disebut paedagogis.

Dalam konteks Islam, pendidikan secara bahasa (lughatan) ada tiga kata yang digunakan. Ketiga
kata tersebut, yaitu (1) "at-tarbiyah, (2) "al-ta'lim", dan (3) "al-ta'dib". Ketiga kata tersebut
memiliki makna yang saling berkaitan saling cocok untuk pemaknaan pendidikan dalam Islam.
Ketiga kata itu mengandung makna yang amat dalam, menyangkut manusia dan masyarakat serta
lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu sama lain.

Term at-tarbiyah berakar dan tiga kata, yakni pertama ( ‫ يربو‬-‫ )ربا‬berasal dan kata rabba yarbu
yang artinya bertambah dan tumbuh. Kedua, bearasal dan kata rabiya yarbi yang artinya tumbuh
dan berkembang. Ketiga, berasal dan kata rabba yarubbu yang artinya, memperbaiki,
membimbing, menguasai, memimpin, menjaga, dan memelihara."

Term al-ta'lim, secara lugahwy berasal dan kata fi 'il tsulasi mazid biharfin ( ‫ ) التعليم‬wahid, yaitu
'allama yu 'allimu. Jadi allama artinya, mengajar.

Term al-ta adib berasal dari kata tsulasi maszid bihaijmn wahid, yaitu Jadi 'addaba (al) artinya
memberi adab. Selain yang tiga disebutkan di atas ada lagi istilah "riadhah" yang berarti
pelatihan.

Menurut Abu 'Ala al-Mardudi kata rabbun terdiri atas dua huruf "ra" dan "ba" tasydid yang
merupakan pecahan dari kata tarbiyah yang berarti pendidikan, pengasuhan dan sebagainya.
Selain itu kata ini mencakup banyak arti seperti "kekuasaan, perlengkapan pertanggung jawaban,
perbaikan, penyempurnaan, dan lain-lain. Kata ini juga merupakan predikat bagi suatu
kebesaran, keagungan, kekuasaan, dan kepemimpinan.") Di dalam al-Qur'an misalnya kata
rabbun () terdapat dalam surat al-Fatihah.

Firman Allah SWT

Artinya:

"Segala pujian bagi Allah Rabb bagi sekalian alam" (Q.S al-. Fatihah: 1)

Pengertian ta'lim menurut Abd. al-Rahman sebatas proses penstransferan pengetahuan antar
manusia. Ia hanya dituntut untuk menguasai pengetahuan yang ditransfer secara kognitif dan
psikomotorik, akan tetapi tidak dituntut pada doma ktif. Ia hanya sekadar memberi tahu atau
memberi pengetahuan, tidak mengandung arti pembinaan kepribadian, karena sedikit sekali
kemungkinan ke arah pembentukan kepribadian yang disebabkan pemberian pengetahuan.

Selanjutnya kata ta'lim juga terdapat dalam al-Qur'an.

Firman Allah SWT

Artinya:

"Dan Dia mengajarkan ('allama) kepada Adam nama-nama (benda benda seluruhnya), kemudian
mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar". (QS Al-Baqarah 31)

Selanjutnya kata ta'dib menurut al-Atas, adalah pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang
tepat dan segala sesuatu yang di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga mebimbing
ke arah pe-ngenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud
dan kebenarannya.

Kata ta'dib terdapat di dalam hadits Rasulullah SAW.

Sabda Rasulullah SAW.:


Artinya:

"Tuhanku telah menta'dib (mendidik)ku maka ia sempurnakan ta'dib (pendidikan)ku."

Ditinjau Dan Proses Dan Tempat Berlangsungnya Pendidikan Batasan ini dapat dikelompokkan
menjadi:

1. Batasan yang Luas

Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar yang dilalui peserta didik dengan
segala lingkungan dan sepanjang hayat.

Pada hakikatnya kehidupan mengandung unsur pendidikan 119 karena adanya interaksi denga
lingkungan, namun yang penting bagaimana peserta didik menyesuaikan diri dan menempatkan
diri dengan sebaik-baiknya dalam berinteraksi dengan semua itu dan dengan siapapun. Pribahasa
adat Minangkabau menyebut “Alam takambang jadi guru" (Alam terkembang jadi guru).

1. Berikut pendidikan khusus berdasarkan tingkat kecerdasan, yaitu:

a) Pendidikan luar biasa, teruntuk kepada peserta didik memiliki kemampuan, baik yang lemah
(debil, embiil atau idiot), maupun yang cerdas (begaaf dan genius). yang

b) Pendidikan biasa, teruntuk peserta didik yang memiliki tingkat keceradasan normal.

2. Pendidikan Khusus berdasarkan lingkungan social yang melaksanakan, yaitu;

a) Pendidikan in-formal yaitu pendidikan yang dilaksanakan di dalam keluarga, atau yang
mewakilinya seperti di Rumah Tangga, Panti Asuhan, Tempat Penitipan Anak.

b) Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan di dalam lingkungan sekolah, seperti
pesantren, madrasah.

c) Pendidikan non-formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan masyarakat, seperti


TPA, TPSA, Majelis Ta'lim, Wirid Remaja.

Berikut Ilmu-Ilmu yang berkaitan dengan Pendidikan Islam

1. Ilmu Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan, bakat, minat, watak,
karakter, motivasi dan inovasi peserta didik, tenaga kependidikan, serta sumber daya manusia
lainnya. Informasi tentang gejala-gejala kejiwaan tersebut diperlukan untuk menentukan tingkat
materi pendidikan yang perlu diberikan kepada peserta didik, metode dan pendekatan yang akan
digunakan, serta dalam memotivasi pendidik dan peserta didik untuk meraih prestasi akademik.

2. Ilmu Sejarah

Yang dimaksud dengan Ilmu sejarah adalah "suatu pengetahuan yang gunanya untuk mengetahui
keadaan-keadaan atau kejadiankejadian yang telah lampau maupun yang sedang terjadi
dikalangan umat."24) Menurut Abuddin Nata.25) Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang
berbagat peristiwa masa lalu, baik dari segi waktu, tempat, pelaku, latar belakang, tujuan, dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya yang disusun secara sistematik, dan didukung oleh data
dan fakta-fakta yang dapat dipertanggung jawabkan dan mempunyai nilai validitas. Dengan
mempelajari sejarah, akan diketahui kemajuan dan kemunduran sebuah kegiatan, untuk dijadikan
bahan masukan dalam rangka memprediksi dan merancang masa depan. Di dalam sejarah
terdapat informasi tentang kegiatan pendidikan yang pernah ada di masa lalu, baik dari segi
kelembagaannya, tujuan materi, kurikulum, bahan ajar, guru peserta didik, lingkungan dan
berbagai aspek pendidikan lainnya. Informasi tersebut selain sebagai pengetahuan untuk
memperluas wawasan, juga sebagai bahan masukan bagi penyusunan rencana pendidikan di
masa yang akan datang.

3. Ilmu Sosial dan Budaya

Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala sosial serta hubungannya antara
satu gejala dan gejala lain yang ada dalam masyarakat. Adapun ilmu budaya adalah ilmu yang
mempelajari hasil daya cipta dan kreasi akal budi manusia, baik yang bersifat fisik, nonfisik,
seperti tulisan, prasasti, bangunan rumah, bangunan lembaga pendidikan, kesenian, kesusastraan,
kerajinan tangan, pakaian, adat istiadat, dan lain sebagainya. Informasi yang berasal dari gejala
sosial dan budaya sangat diperlukan dalam usaha menyusun konsep pendidikan, sehingga dapat
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Dalam ilmu ini juga dipelajari tipologi masyarakat,
struktur masyarakat tingkat kemajuan, kemunduran dan prestasi yang pernah diukir kelompok
masyarakat. Dalam tipologi masyarakat misalnya dijumpai adanya masyarakat yang bercorak
agraris, industrialis, masyarakat kota, masyarakat berbasis informasi. Dari segi strukturnya ada
masyarakat yang berdasarkan pada struktur keagamaan, kebudayaan, adat istiadat. Dan segi
tingkatannya ada masyarakat yang sudah modern, tradisional, dan masyarakat transisi. Informasi
tentang berbagai aspek kemasyarakatan tersehut sangat diperlukan guna merumuskan konsep
pendidikan.

3. Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang sumber, cara disusun mendapatkan,
mengelola dan mengembangkan ekonomi yang secara sistematik dengan menggunakan metode
tertentu. Dasar ilmu ekonomi ini diperlukan dalam rangka memberikan perspektif tentang
potensi-potensi finansial, menggali dan mengatur sumber-sumber, serta
mempertanggungjawabkannya terhadap rencana dan anggaran pendidikan. Ilmu ekonomi yang
diatur berdasarkan ajaran Islam ini diperlukan untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan,
seperti untuk membangun gedung dan infrastruktur, sarana prasarana, gaji pendidik dan tenaga
kependidikan, pengadaan alat-alat.

4. Ilmu Politik

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang tujuan, citacita dan ideologi yang akan
diperjuangkan, cara-cara mendapatkan, mengelola, menggunakan dan mempertahankan
kekuasaan. Ilmu politik sangat diperlukan untuk kegiatan pendidikan, karena akan memberikan
jaminan dan dukungan atas berlangsungnya kegiatan pendidikan sesuai dengan cita-cita dan
ideologi yang ingin diperjuangkan. Istilah politik pendidikan2 pun muncul, yang merupakan
isyarat antara politik dengan pendidikan tidak bisa dipisahkan. Politik pendidikan dimaknai
sebagai segala usaha, kebijakan dan siasat yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Dalam
perkembangan selanjutnya politik pendidikan adalah penjelasan atau pemahaman umum yang
ditentukan oleh penguasa pendidikan tertinggi untuk mengarahkan pemikiran dan menentukan
tindakan dengan perangkat pendidikan dalam berbagai kesamaan dan keanekaragaman beserta
tujuan dan program untuk merealisasikannya. Dengan demikian politik pendidikan adalah segala
kebijakan pemerintah suatu negara dalam bidang pendidikan yang berupa peraturan-peraturan
perundangan atau lainnya untuk menyelengarakan pendidikan, demi tercapainya satu titik tujuan
yang ideal dalam sebuah Negara.
Dengan demikian dapat disimpulkan ilmu politik dapat memberi kan bingkai ideologis, yang
digunakan sehagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan dan
dirumuskan bersama.

6. Ilmu Administrasi

Ilmu administrasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara merencanakan,


mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi dan memperbaiki sebuah
kegiatan. Ilmu ini diperlukan sebagai dasar bagi perencanaan berbagai aspek yang terkait dengan
pendidikan. Dengan dasar ilmu administrasi dapat dilakukan pengelolaan sistematik dan
terencana tentang sarana prasarana, keuangan, kepegawaian kegiatan pembelajaran dan
sebagainya.

7. Ilmu Filsafat

Filsafat mengandung sebahagian ilmu etika dan estetika, ideologi dan logika untuk memberi
arahan kepada pengajaran dan menyelaraskan interaksi interaksi masing-masing, menyusun
sistem-sistemnya, sesudah diteliti dan dikritik, dianalisis dan dibuat sintesis. Menurut Abdul
Mujib dan Jusuf Muzzakir28) ilmu filsafat, sebagai pedoman memberi kemampuan memilih
yang terbaik, memberi arah suatu system, mengontrol dan memberi arah kepada semua
komponen-komponennya. Bagi masyarakat sekuler, ilmu ini menjadi acuan terpenting dalam
pendidikan sebab filsafat bagi mereka merupakan dasar utama pendidikan. Sementara bagi
masyarakat religious, seperti halnya masyarakat Muslim, ilmu filsafat hanya sekedar menjadi
bagian dari cara berpikir di bidang pendidikan secara sistemik, radikal, dan universal yang asas-
asasnya diturunkan dari ilmu filsafat untuk pembentukan ilmu pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai