PENGERTIAN PENDIDIKAN
(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri)
Mata Kuliah: Dasar-dasar pendidikan
Dosen pengampu : Drs. H. Maman Supriatman, M.pd
Tahun 2012/2013
DAFTAR ISI
A.
B.
C.
A.
DAFTAR ISI............................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................................... 1
Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian pendidikan.. .....2
BAB III PENUTUP
Simpulan.12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Setiap orang pada dasarnya pernah mengalami pendidikan, tetapi tidak setiap orang
mengerti makna kata pendidikan. Pengertian pendidikan menjadi penting manakala bahwa kita
tidak dapat memungkiri bahwa dengan perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus
berubah dengan signifikan sehingga banyak mengubah pola piker pendidik, dari pola pikir yang
awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan
pendidikan di Indonesia. Hanya saja, seiring dengan kemajuan pendidikan terkadang konsep atau
pengertian tersebut mungkin menjadi bias atau kabur.
Melengkapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara
mengungkapkan konsep dan teori pendidikan, yang sebenarnya untuk mencapai tujuan
pendidikan yang sesungguhnya. Oleh karenanya kita bisa menengok dari pengertian pendidikan
menurut para ahli.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik sebuah rumusan masalah tentang apa pengertian
pendidikan?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk
mengetahui pengertian pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
Pengertian Pendidikan
Secara etimologi, pendidikan berasal dari bahasa Yunani, Paedagogiek. Pais berarti anak,
gogos artinya membimbing/tuntunan, dan iek artinya ilmu. Jadi secara etimologi paedagogiek
adalah ilmu yang membicarakan bagaimana memberikan bimbingan kepada anak. Dalam bahasa
inggris pendidikan diterjemahkan menjadi education. Education berasal dari bahasa yunani
eduare yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar
tumbuh dan berkembang. Dalam bahasa jawa disebut Panggula Wenthah yang artinya
mengolah, membesarkan, mematangkan anak dalam pertumbuhan jasmani dan rokhaninya.
Dalam bahasa Indonesia disebut pendidikan yang berarti proses mendidik. Kata mendidik
dan pendidikan adalah dua hal yang saling berhubungan. Dari segi bahasa, mendidik adalah jenis
kata kerja, sedangkan pendidikan adalah kata benda. Kalau kita mendidik kita melakukan suatu
kegiatan atau tindakan. Kegiatan menunjuk adanya dua aspek yang harus ada didalamnya, yaitu
pendidik dan peserta didik. Jadi mendidik adalah merupakan suatu kegiatan yang mengandung
komunikasi antara dua orang atau lebih. ( Ekosusilo, 1990: 12).
Adapun pengertian pendidikan adalah sebagai berikut:
Brubacher
Dalam bukunya yang berjudul Modern philosophies of Education disebutkan bahwa: education
should thought of as the process of mans reciprocal adjustment to be nature, to hisfellows, and
to the ultimates nature of the cosmos.
(Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap manusia dalam penyesuaian dirinya
dengan alam, dengan teman, dan dengan alam semesta).
Drs. D. Marimba (ahli filsafat islam)
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rokhani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
S. Brojonegoro
Pendidikan/ mendidik adalah memberi tuntunan kepada manusia yang belum dewasa untuk
menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya atau denagn secara singkat: pendidikan
adalah tuntunan kepada pertumbuhan manusia mulai lahir sampai tercapainya kedewasaan,
dalam arti jasmaniah dan rokhaniah. ( Ekosusilo, 1990: 14).
Dalam Dictionari of education, makna education adalah kumpulan semua proses yang
memungkinkan seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk tingkah laku yang
bernilai positif didalam masyarakat tempat ia hidup,. Istilah education juga bermakna sebagai
sebuah proses sosial ketika seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan
terkontrol ( khususnya lingkungan sosial) sehingga mereka dapat memiliki kemampuan sosial
dan perkembangan individual secara optimal.
5. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sisitematis untuk memotivasi,
membina, membantu, dan membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya
sehingga mencapai kualitas diri yang lebih baik.
6. Pendidikan adalah usaha pendewasaan manusia seutuhnya ( lahir dan batin), baik oleh orang
lain maupun oleh dirinya sendiri, dalam arti tuntunan agar anak didik memiliki kemerdekaan
berpikir, merasa, berbicara, dan bertindak, serta percaya diri dengan penuh rasa tanggung jawab
dalam setiap tindakan dan perilaku kehidupan sehari-hari.
7. Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya.
Pendidikn sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan melibatkan
berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dan lainnya sehingga membentk satu sisitem
yang saling mempengaruhi.
8. Istilah pendidikan disebut juga dengan istilah at-tarbiyah, at-talim, dan at-tadib. Kata attarbiyah sebangun dengan kata ar-rabb, rabbayani, nurabbi, ribbiyun, dan rabban. Fahrur
Rozi, berpendapat bahwa ar-rabb merupakan fonem yang seakar dengan at-tarbiyah, yang
berarti at-tanmiyah, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Ibnu Abdillah Muhammad bin
Ahmad Al-Anshari Al- Qurthubi mengartikan ar-rabb dengan makna pemilik, yang maha
memperbaiki, yang maha pengatur, yang maha menambah, yang maha menunaikan.
9. Al-Jauhari mengarikan at-tarbiyah, rabban, dan rabba dengan member makan memelihara,
dan menagasuh. Apabila istilah at-tarbiyah diidentikkan dengan betuk madhi-nya rabbayani
( Q.S. Al-Isra: 24), dan bentuk mudhari-nya ( Q.S. Asy-Syuara). At-tarbiyah mempunyai arti
mengasuh, menanggung, memberi makna, mengembangkan, memelihara, membuat,
membesarkan, dan menjinakan. Akan tetapi, konteks makna at-tarbiyah dalam Q.S. Al-Isra, lebih
luas mencakup aspek jasmani dan rohani, sedangkan dalam Q.S. Asy-Syuara ayat 18 hanya
menyangkut aspek jasmani. Dalam Q.S. Al-Imran : 79 dan 146 disebutkan, istilah rabbaniyyin
dan ribbiyin, sedangkan dalam hadis Nabi Muhamad Saw, digunakan istilah rabbaniyyin dan
rabbani sebagaimana tercantum dalam hadits yang artinya, jadilah kamu para pendidikyang
penyantun, ahli fiqh, dan berilmu pengetahuan. Seseorang disebut rabbaani jika ia telah
mendidik manusia dengan ilmu pengetahuan, dan sekecil-kecilnya sampai menuju yang lebih
tinggi. (H.R. Bukhari dan IbnAbbas). Istilah pendidikan dalm bahasa arab adalah talim yang
berasal dari kata allama, yang berarti proses transmisi ilmu pengetahuan pada jiwa individu
tanpa adanya batasan dan ketentuan.
10. Muhammad Naquid Al-Attas mengartikan kata talim sebagai proses pengajaran tanpa adanya
pengenalan secara mendasar. Menurutnya, jika istilah talim disamakan dengan istilah tarbiyah,
talim mempunyai makna pengenalan tempat segala sesuatu, sehingga maknanya lebih universal
dari pada istilah tarbiyah, karena kata tarbiyah tidak meliputi segi pengetahuan dan hanya
mengacu pada kondisi eksternal.
11. Pendidikan juga diistilahkan dengan tadib, yang mengandung pengertian sebagai proses
pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur yang ditanamkan dalam diri manusia pada
tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan, kemudian membimbimg dan
mengarahkannya pada pengakuan dan pengenalan kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam
tatanan wujud dan keberadaan-Nya.
12. Ahmad D. Marimba, mengartikan pendidikan adalah bimbingan jasmani dan rohani menuju
terbentuknya kepribadian utama menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku. Kepribadian utama
adalah kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai kependidikan.
13. Omar Muhammad Ath-Thaumy Asy-Syaibany, mengartikan pendidikan sebagai perubahan yang
diinginkan dan diusahakan oleh proses pendidikan, baik pada tataran tingkah laku individu
Maupun pada taranan kehidupan sosial, serta pada tataran relasi denagn alam sekitar, atau
pengajaran sebagai aktivitas asasi, dan sebagai proporsi diantara profesi-profesi dalam
masyarakat. Pendidikan memfokuskan perubahan tingkah laku manusia yang konotasinya pada
pendidikan etika. Disamping itu, pendidikan juga menekankan aspek produktivitas dan krativitas
manusia sehingga mereka dapat berperan serta berprofesi dalam kehidupan bermasyarakat.
14. Pendidikan adalah aktivitas bimbingan yang disengaja untuk mencapai kepribadian yang luhur,
baik yang berkaitan dengan dimensi jasmani, rohani, akal maupun moral.
15. Pendidikan adalah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani,
rohani, dan akal anak didik tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya pribadi, keluarga, dan
masyarakat yang berbudi.
16. Pendidikan merupakan suatu sistem yang keseluruhan komponennya mendukung terwujudnya
tujuan pendidikan yang diidealkan.
17. Pedidikan artinya mendidik dengan tujuan memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik,
agar terbebas dari kebodohan.
18. Pendidikan adalah pegembangan kedewasaan berpikir melalui proses transmisi ilmu
pengetahuan.
19. Pendidikan adalah penguatan keyakinan terhadap kebenaran yang diyakini dengan pemahaman
ilmiah.
20. Pendidikan merupakan bagian dari pengabdian hamba kepada sang pencipta yang telah
menganugrahkan kesempurnaan jasmani dan rohani kepada manusia.
21. Pendidikan dalam arti mengajarkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia,
baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya, maupun terhadap ketajaman dan
kelembutan hati nuraninya. (Salahudin, 2011: 19-21).
22. John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan keakapan-kecakapan fundamental secara intelektual,
emosional ke arah alam dan sesame manusia.
23. M.J. longeveled
Pendidikan adalah suatu usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak
agar tertuju kepada kedewasaannya, atau membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri.
24. Thompson
Pendidikan adalah proses pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan
perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.
25. Frederick J. Mc Donald
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk mengubah tabiat manusia.
26. H.Horne
Pendidikan adalah proses yang terus- menerus dari penyesuaian yang berkembang secara fisik
dan mental yang sadar dan bebas kepad Tuhan.
27. J.J. Rousseau
Pendidikan adalah pembekalan yang tidak ada pada saat anak-anak, akan tetapi dibutuhkan pada
saat dewasa.
28. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,
karakter,) pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup
dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
29. Insan Kamil
Pendidikan adalah usah sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada
dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya.
30. Ivan Illic
Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup.
31. Edgar Dalle
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran, dan latihan, yang berlangsung disekolah dan diluar
sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan
dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
32. Hartoto
Pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis, dan terus-menerus dalam upaya
memanusiakan manusia.
33. W.P Napitulu
Pendidikan adalah kegiatan secara sadar, teratur, dan terencana dalam tujuan mengubah tingkah
laku ke arah yang diinginkan.
34. UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pembelajaran, dan pelatihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
35. UU. No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatanspritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. (Hafid. 2013:28-29)
36. Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta
didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin engan lingkunganny. Sehingga akan
menimbulkan perubahan dalam dirinya.
37. Pendidikan adalah aset masa depan dalam membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
( Sutikno. 2006: 4).
38. Menurut buku Higher Education for American Democracy
Educationis is an instution of civilized society, but the purposes of education are not the same in
all societies. An educational system finds its the aims and philosophy of the social order in
which it functions.
pendidikan ialah suatu lembaga dalam tiap-tiap masyarakat yang beradab, tetapi tujuan
pendidikan tidaklah sama delam setiap masyarakat. Sistem pendidikan suatu masyarakat
( bangsa) dan tujuan-tujuan pendidikannya didasarkan atas prinsip-prinsip (nilai-nilai), cita-cita
dan filsafat yang berlaku dalam suatu masyarakat (bangsa).
39. Prof. Rechey
Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang esensial yang memungkinkan masyarakat yang
kompleks, modern, fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan melembaga dengan
pendidikan formal, yang tetap berhubungan dengan proses pendidikan in-formal diluar sekolah.
40. Prof. Lodge
Dalam pengertian yang lebih luas, semua pengalaman dapat dikatakan sebagai pendidikan.
( hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup). Dalam pengertian yang sempit
pendidikan dibatasi pada funfsi tertentu didalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adatistiadat (tradisi) dengan latar belakang sosialnya, pandangan hidup masyarakat itu kepada warga
masyarakat generasi berikutnya, dan demikian seterusnya. Dalam pengertian yang lebih sempit
ini, pendidikan berarti, bahwa prakteknya, identik dengan sekolahyaitu pengajaran formal
dalam kondisi-kondisi yang diatur. (TIM DOSEN FIP-IKIP MALANG. 1981: 3-4)
41. Pendidikan adalah proses pembudayaan, proses cultural atau proses kultivasi untuk
mengembangkan semua bakat dan potensi manusia, guna mengangkat diri endiri dan dunia
sekitarnya pada taraf human.
42. Ernest Hemingway
Pendidikan harus berfungsi sebagai a built-in, shockroof crap detector ( alat pendeteksi
kebodohan dan keedanan yang kedap-kejutan tau tahan bantingan dan menetap). Alasan
Hemingway memberikan pernyataan tersebut ialah
a.
Jika kita melihat surut sejarah manusia dimasa lalu sampai sekarang, maka tampak adanya
kecenderungan pada manusia untuk memuja-muja bermacam-macam kebodohan dan keedanan
(craps) yang dipompakan dari luar, demi kepentingan kelompok kaum elite yang tengah
berkuasaa.
b. Oleh karena itu tugas sekolah ialah menemukan macam-macam kesesatan yang menyebarkan
kebohongan dan keedanan di tengah masyarakat, lalu mengajak orang untuk berfikir kritis dan
waras. Ringkasnya, sekolah harus mengajarkan pengertian-pengertian baru yang benar, mendapat
perspektif baru, merumuskan metaphor (kiasan) dan interpretasi yang baru, supaya anak-didik
bisa sampai pada kebenaran sejati, dan tidak sering tertipu.
43. David Riesman
Pendidikan sebagai lembaga yang counfer-cyclical ( yang kontra-siklis). Artinya sekolah harus
lebih banyak mengemukakan nilai-nilai dan norma-norma yang tidak banyak dikemukakan oleh
mayoritas kelembagaan sosial ditengah masyarakat budaya kita. Karena itu sekolah harus lebih
banyak berperan sebagai agen pembaharu dan agen yang kretif, terutama untuk melawan
rutinisme, kebiasaan kaku dan mekanis, hal-hal yang semu-maya yang banyak terdapat pada
zaman dan menyajikan kebenaran kemanfaatan kebaikan.
44. Norbert Wiener
Sekolah/pendidikn harus berfungsi sebagai anti- entroporik system (sitem umpan balik yang
anti enteporik). Entropy adalah kecenderungan umum pada setiap sistem baik yang alami
maupun yang bersipat buatan untuk kehilangan energy, daya kerja dan keguanaannya, lalu
menjadi kesia-siaa. Maka pendidikan harus menjadi sistem umpan balik yang mampu melawan
ketidak gunaan, kesia-siaan, dan kekacauan yang ada ditengan masyarakat manusia, untuk
menemukan hal-hal yang benar. Jelasnya, sekolah itu harus bersikap krits melihat situasi dan
kondisi yang terjadi disekitarnya; dan bisa berfungsi selaku crap-detector atau penemu macammacam kebodohan dan kegila-gilaan serta berusaha untuk ikut memperbaikinya.
45. Pendidikan/ pedagogi merupakan rangkaian upaya yang kompleks untk memekarkan segenap
bakat dan potensi individu, dibantu oleh teknik-teknik ilmiah dan seni pengendalian
( cibernetika) guna mempengaruhi pribadi dan kelompok untuk membangun diri sendiri dan
lingkungan.
46. Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan yang intensional, bertujuan, disengaja, direncanakan,
diorganisir dengan otomatis, diawasi, dinilai serta dinilai ulang untuk menghasilkan prototype
manusia terdidik yang bermutu dan efisien.
47. Pegagogi/pendidikan lebih baik disebut sebagai andaragogi (Andros, andro, aner= orang
manusia ; agoo= membimbing, mendidik) adalah ilmu untuk membentuk manusia menjadi
kepribadian yang utuh, agar ia mampu mandiri dan bertanggung jawab atas segala tingkah
lakunya.
48. Pendidikan adalah seni mengajar; karena dengan mengajarkan ilmu, keterampilan dan
pengalaman tertentu orang melakukan perbuatan yang kreatif mirip karya seni.
49. Encyclopedia Americana
Pendidikan merupakan sebarang proses yang dipakai oleh individu untuk memperoleh
pengetahuan atau wawasan, ataw untuk mengembangkan sikap-sikap dan keterampilanketermpilan.
50. Pendidikan adalah segala perbuatan yang etis, kreatif sistematis dan intensional, yang dibantu
oleh metoe dan teknik ilmiah diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan. (Kartono. 1981: 24,
dan 31)
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Dari beberapa pengertian pendidikan diatas meskipun berbeda secara redaksional,
namun secara esensial terdapat kesatuan dan unsure-unsur yang terdapat didalamnya, secara
esensial menunjukan suatu proses bimbingan atau tuntunan yang didalamnya mengandung
unsure seperti pendidik, anak didik dan tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ekosusilo, Madyo. 1990. Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang: Effhar Offset Semarang
Hafid, Anwar. 2013. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung: ALFABETA, cv
Kartono, Kartini. Tahun . Pengantar Ilmu Mendidik Teoritis.
Salahudin, Anas. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia
Sutikno, Sobry. 2006. Pendidikan Sekarang Dan Pendidikan Masa Depan. N.T.B: NTp Press
TIM DOSEN FIP_IKIP MALANG. 1981. Pengatar Dasar-Dasar Kependidikan. Surabaya: Usaha
Nasional Jl. Praban No. 55.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya
sebagai media yang berfungsi menjadikan manusia lebih baik dari sebelumnya.
Peran penting lainnya adalah untuk memenusiakan manusia.
Akan tetapi, pada kenyataaan sebagian orang hanya memahami secara garis
besar hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan. Beberapa hanya mengetahui
pendidikan sebagai sarana belajar, terutama sarana belajar dalam bidang
akademis. Sehingga pengertian pendidikan secara mendasar kurang dipahami.
Maka dari penulisan makalah ini, dapat diketahui pengertian pendidikan secara
mendasar, baik pengertian secaraa luas atau sempit. Selain itu dibahas pengertian
pendidikan baerdasarkan pandekatan ilmiah dan pendekatan sistem.
B.
Rumusan Masalah
Supaya dalam pembahasan dan penulisan makalah ini lebih terarah dan mudah
untuk
dipahami,
1.
2.
3.
4.
berikut :
Apa pengertian
Apa pengertian
Apa pengertian
Apa pengertian
C.
Tujuan Makalah
maka
penulis
pendidikan
pendidikan
pendidikan
pendidikan
merumuskan
masalah-masalah,yaitu
sebagai
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pendidikan dalam arrti sempit
Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan proses interaksi antara
pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat.Namun
pendidikan dalam arti sempit sering diartikan sekolah (pengajaran yang di
selenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang
di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar
mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubunganhubungan dan tugas-tugas sosial mereka). Dalam arti sempit, pendidikan memiliki
1.
2.
didik
(siswa/mahasiswa)
dari
suatu
lembaga
pendidikan
formal
(sekolah/perguruan tinggi). Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajarmengajar yang terprogram dan bersifat formal atau disengaja untuk pendidikan dan
terkontrol. Dalam pengertian sempit, pendidik bagi para siswa terbatas pada
pendidik profesional atau guru.
1.
a.
b.
pendidikan.
Berdasarkan
c.
(socialization).
Berdasarkan pendekatan antropologi, pendidikan identik dengan enkulturasi
d.
(enculturation).
Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik dengan penanaman modal
e.
f.
g.
B.
pendekatan
sosiologi,
pendidikan
identik
dengan
sosialisasi
Sedangkan pendidikan dalam arti makro (luas) adalah proses interaksi antara
manusia sebagai individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial,
masyarakat, sosial-ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti
luas juga dapat diartikan hidup (segala pengalaman belajar yang berlangsung
dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang
mempengaruhi
pertumbuhan
individu,
suatu
proses
pertumbuhan
dan
fisik,
berlangsung
sepanjang
hayat
sejak
manusia
lahir).
Jadi pendidikan dalam arti luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah
hidup (life is education, and education is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah
segala pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang berlangsung
sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan
individu.
Dalam arti luas, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak ditentukan oleh orang
2.
lain.
Pendidikan berlangsung kapan pun, artinya berlangsung sepanjang hayat (life
long education). Karena itu pendidikan berlangsung dalam konteks hubungan
individu yang bersifat multi dimensi, baik dalam hubungan individu dengan
3.
4.
5.
siswa/mahasiswa atau pun bukan siswa/ mahasiswa dididik atau mendidik diri.
Pendidikan berlangsung dimana pun. Pendidikan tidak terbatas pada schooling
saja. Pendidikan berlangsung di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan di dalam
lingkungan alam dimana individu berada. Pendidik bagi individu tidak terbatas pada
C.
pendidik profesional.
Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah
Pendidik karena kedudukannya, adalah seorang pengambil keputusan. Setiap
hari pada waktu melaksanakan proses pendidikan , pendidik dihadapkan pada tugas
mngambil keputusan tentang bagaimana merencanakan pengalaman belajar,
mengajar, membimbing mahasiswa, mengorganisasi sistem sekolah, dan banyak
lagi hal hal yang lain.
1.
a.
Sumber-sumber pendidikan.
Pengalaman.
Pengalaman adalah sumber pengetahuan yang telah banyak diketahui dan
digunakan orang. Kearifan yang ditemukan dari generasi ke generasi merupakan
hasil dari pengalaman, apabila kita tidak mengambil manfaat ari pengalaman itu
mungkin kemajuan akan sangat terhambat. Kemampuan untuk belajar dari
pegalaman sering dianggap sebagai ciri utama dari perilaku cerdas manusia.
Meskipun
demikian,
sebagi
sumber
kebenaran,
pengalaman
mempunyai
keterbatasan. Hal ini karena ada tidaknya pengaruh suatu kejadian terhadap
seseorang akan
bergantung
lain
dari
pengalaman ialah bahwa sering kali seseorang perlu mengetahui hal hal yang
b.
c.
1)
2)
3)
Contoh silogisme :
Premis kedua
Kesimpulan
: Socrates adalah seorang manusia (dasar pemikiran kedua) oleh karena itu
: Socrates adalah makhluk hidup
d.
pikiran
dari
purbasangka
dan
gagasan-gagasan
yang
telah
1)
Perumusan masalah
Penyelidikan ilmiah bermula dari suatu masalah atau persoalan yang
memerlukan pemecahan. Agar dapat diselidiki secara ilmiah, suatu persoalan harus
mempunyai
satu
ciri
penting: persoalan
tersebut harus
dapat
dirumuskan
4)
5)
Pengungkapan masalah
2)
3)
4)
5)
6)
untuk
semua
sistem.
Terdapat
dua
kelompok
pendekatan
dalam
sebagai
suatu
jaringan
kerja
dari
prosedur-prosedur
yang
saling
kegiatan atau
1.
dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik
dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan
2.
sistem transportasi.
Sistem Deterministik dan Sistem Probabilisti.
Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang
operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan
sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal
dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan
sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan
3.
dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi,
informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak
berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam
tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem
yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya
5.
1.
6. Terdapat aturan
7. Terdapat subsistem yang lebih kecil.
8. Terdapat deferensiasi antar subsistem.
9. Terdapat tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan
unsur-unsur dari pembentukan sebuah sistem. Berikut ini karakteristik sistem yang
dapat membedakan suatu sistem dengan sistem yang lain.
1. Tujuan (goal): Setiap sistem memiliki tujuan (goal) apakah hanya satu atau
mungkin banyak dan tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain
berbeda. Tujuan inilah yang menjadi pendorong yang mengarahkan sistem
bekerja. Tanpa tujuan yang jelas, sistem menjadi tak terarah dan tak
terkendali.
2. Komponen (component): Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem
yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output).
Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
3. Penghubung
(interface):
Tempat
dimana
komponen
atau
sistem
dan
dimana tindakan-tindakan berbagai bagian yang berbeda dari sistem tersebut bila
dipersatukan akan memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan terpisah bagian
demi bagian. Jadi, pendekatan sistem merupakan aplikasi pandangan sistem
(system view or system thinking) dalam upaya memahami sesuatu atau untuk
memecahkan suatu permasalahan secara lebih efektif dan efisien.
Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisik (misalnya:
sistem tata surya, rakitan mesin), dapat dihubungkan dengan analisis biotis
(misalnya:
jaring-jaring
ekologis,
koordinasi
tubuh
manusia),
dan
dapat
serta
kaitan
antara
masalah
tersebut
dengan
masalah
lainnya.
Keuntungan yang diperoleh apabila pendekatan sistem ini dilaksanakan antara lain :
1. Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan yang sifatnya
terbatas akan dapat dihindari.
2. Proses yang dilaksanakan
mencapai
keluaran
4. Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program. Jadi
berbagai kemungkinan yang tersedia dapat diperhitungkan, sehingga tidak
ada yang luput dari perhatian. Sekalipun demikian bukan berarti pendekatan
sistem tidak mempunyai kelemahan, salah satu kelemahan yang penting
adalah dapat terjebak dalam perhitungan yang terlalu rinci, sehingga
menyulitkan pengambilan keputusan dan dengan demikian masalah yang
dihadapi tidak akan dapat diselesaikan.
Dalam pendekatan sistem upaya pemecahan masalah secara menyeluruh
dilakukan dengan analisa sistem. Ada banyak batasan tentang analisa sistem,
beberapa di antaranya:
1.
Analisa sistem adalah proses untuk menentukan hubungan yang ada dan relevansi
antara beberapa komponen (subsistem) dari suatu sistem yang ada.
2. Analisa sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan fasilitas
yang ada, dilakukan pengumpulan pelbagai masalah yang dihadapi untuk
kemudian dicarikan pelbagai jalan keluarnya, lengkap dengan uraian,
sehingga membantu administrator dalam mengambil keputusan yang tepat
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu analisa sistem yang baik
adalah :
fenomena
yang
berhubungan
untuk
tujuan
memahami
cara
berinteraksi dari beberapa faktor dan mempengaruhi kinerja sebuah sistem dalam
periode waktu yang lama (Reigeluth). Analisis sistem menekankan pada metode
berfikir dan bekerja mengenai bagaimana menggunakan sumber-sumber yang
tersedia
secara
optimal
atau
pendekatan
yang
bermanfaat
pada
proses
dalam
pengelolaan
organisasi-organisasi
besar
terutama
dalam
Terdapat dua jenis masukan dalam bentuk informasi, yaitu informasi produk dan
informasi operasional. Informasi produk berupa kualitas dan kuantitas peserta didik.
Kualitas peserta didik meliputi identitas, latar belakang keluarga (termasuk sosial
ekonomi), kemampuan, minat, dan sebagainya. Kuantitas peserta didik menyangkut
jumlah keseluruhan peserta didik dalam umur siap sekolah dan mempunyai
kebutuhan untuk mengikuti kegiatan pendidikan. Jumlah keseluruhan peserta didik
tersebut menurut kesatuan wilayah baik provinsi, kabupaten, kecamatan, dan
desa.
Sedangkan informasi operasional berupa sumber daya kependidikan,
penghasilan nasional, penghasilan perkapita, ilmu, seni, teknologi, cita-cita nasional
dan segala barang dan peralatan yang dipergunakan dalam kegiatan pendidikan. Di
samping itu, juga termasuk informasi lingkungan meliputi sistem bio-sosial, sistem
sosial budaya, sosial ekonomi, dan sosial politik.
Adapun masukan dalam bentuk energi atau tenaga adalah energi manusia yang
meliputi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan baik peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Di samping itu, diperlukan energi bukan
manusia berupa listrik, gas, bensin, dan sebagainya yang dapat dipergunakan
sebagai peralatan pendidikan dan administratif dalam melancarkan operasional
pendidikan dan administrasi.
Masukan
berupa
bahan-bahan
adalah
sumber-sumber
Sistem
Pendidikan
yang
tersedia
untuk
membiayai
seluruh
kegiatan
penyelenggaraan
pendidikan nasional.
Selanjutnya, proses dalam sistem pendidikan nasional meliputi komponenkomponen sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan, yaitu sesuatu hal yang diharapkan dapat dicapai
sepanjang proses. Tujuan pada akhir keseluruhan proses adalah tujuan umum
atau tujuan nasional pendidikan. Sedangkan untuk sampai pada akhir proses,
Pendidikan,
yaitu
segala
hal
yang
merupakan
penunjang
diperlukan
oleh
semua
orang.
Bahkan
dapat
dikatakan
bahwa
DAFTAR PUSTAKA