PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Daftar isi A. Landasan psikologis anak.................................................................................................................... B. Teori dalam kependidikan.................................................................................................................. a. pengertian teori...................................................................................................................... b. pengertian pendidikan............................................................................................................ C. Teori Pendidikan................................................................................................................................. 1) Pendidikan Klasik............................................................................................ 2) Pendidikan Pesonal......................................................................................... 3) Pendidikan Teknologi...................................................................................... 4) Pendidikan Interaksional................................................................................. Landasan Psikologis Pendidikan Anak Dan Teori Dalam Pendidikan
A. Landasan Psikologis Anak
Pendidikan anak pada berbagai kelembagaan sesungguhnya merupakan proses interaksi antara pendidik dengan anak didik untuk membantu anak mencapai tugas-tugas perkembangannya dan/atau memperoleh optimalisasi berbagai ragam potensi perkembangan. Dalam konteks interaksi edukatif, ragam pemahaman kondisi psikologis pendidik dan anak didik menjadi konsep penting untuk memberikan acuan dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum. Kondisi psikologis pendidik dan anak didik ini akan digambarkan dalam landasan psikologis. Landasan psikologis merupakan acuan konseptual akademis yang berisi kajian konsep psikologi yang memberikan pemahaman berbagai konsep tentang perkembangan anak (psikologi perkembangan dan perkembangan anak). Bagaimana cara anak belajar (psikologi belajar) dan faktor yang mempengaruhi belajar anak (psikologi pendidikan). Dalam konteks psikologi perkembangan dan perkembangan anak, setiap anak didik memiliki karakteristik dan tahapan perkembangan normatif yang relatif sama sesuai dengan usia kalender cronological ages). Standar normatif perkembangan ini akan menjadi kerangka acuan dalam menyusun standar kompetensi perkembangan sesuai dengan usia kelender masing-masing murid. Walaupun secara normatif anak memiliki standar perkembangan yang relatif sama namun dalam proses pencapaiannya, setiap anak memiliki keunikan, tempo dan irama perkembangan masing-masing. Terdapat perbedaan kondisi psikologis ( mental ages) yang telah dimiliki dan dicapai setiap anak didik dibandingkan dengan standar perkembangan yang sesuai dengan usia kalender (sesuai usia). Perbedaan tersebut dalam konsep perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor heriditas (faktor bawaan), pengalaman interaksi anak dalam keluarga (termasuk kondisi spiritual-keagamaan, kondisi ekonomi, kondisi sosial-antropologi yang dimiliki keluarga).
B. Teori dalam pendidikan
a. Pengertian Teori Menurut Muhammad Surya, teori merupakan suatu perangkat prinsip-prinsip terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan. Karakteristik suatu teori ialah : 1. Memberikan kerangka kerja konseptual untuk suatu informasi, dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian 2. Memiliki prinsip-prinsip yang dapat diuji
Teori merupakan hubungan antara konsep-konsep. Sedangkan konsep-konsep itu sendiri
merupakan hubungan dari kata-kata yang menjelaskan suatu persoalan atau kenyataan. Jadi teori sebenarnya adalah sebuah alat untuk membantu menjelaskan suatu. Ia merupakan penyederhanaan dari gejala-gejala kehidupan supaya mudah kita pahami dan kita jelaskan. Teori akan membantu kita memahami suatu gejala dan membedakan diri dengan penjelasan yang lain. Meskipun demikian perbedaan antara dua teori atau lebih yang berbeda tidak menutup kemungkinan ada suatu hal yang beririsan. Dan suatu teori yang baik diharapkan menghilangkan irisan-irisan itu sekecil mungkin, untuk memberikan pembedaan antara seperangkat penjelasan dengan lainnya yang memiliki karakternya masing-masing. b. Pengertian Pendidikan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata lakku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Langeveld Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa. Menurut John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapankecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia. Menurut J.J. Rousseau Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. Menurut Carter V.Good a. Pedagogy is the art, practice, or profession of teaching.( Seni, praktek, atau profesi pengajar). b. The systematized learning or instruction concerning principles and methods of teaching and of student control and guidance; largely replaced by the term education (Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid; dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan). Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Menurut UU Nomor 2 Tahun 1989 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Jadi, pendidikan bisa disimpulkan sebagai proses yang dilakukan untuk mendewasakan manusia agar bisa bertanggung jawab dalam segala kewajibannya baik sebagai individu maupun makhluk sosial. c. Teori-teori pendidikan Nana S. Sukmadinata (1997) mengemukakan 4 (empat ) teori pendidikan, yaitu : 1. Pendidikan klasik, 2. Pendidikan personal 3. Pendidikan teknologi, 4. Pendidikan interaksional, Penjelasanya sebagai berikut: 1) Pendidikan klasik, Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafatklasik, seperti Perenialisme, Eessensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses. Isi pendidikan atau materi diambil dari khazanah ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan para ahli tempo dulu yang telah disusun secara logis dan sistematis. Dalam prakteknya, pendidik mempunyai peranan besar dan lebih dominan, sedangkan peserta didik memiliki peran yang pasif, sebagai penerima informasi dan tugas-tugas dari pendidik. 1. Materi: Pengetahuan yang berguna bagi siswa terorganisasi secara logis dan jelas. 2. Guru: Ahli dan model 3. Siswa: Individu yang pasif Guru Materi Siswa 2) Pendidikan Personal Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah memiliki potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator dan pelayan peserta didik. Teori pendidikan personal menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum humanis. Yaitu suatu model kurikulum yang bertujuan memperluas kesadaran diri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan dan proses aktualisasi diri. Kurikulum humanis merupakan reaksi atas pendidikan yang lebih menekankan pada aspek intelektual (kurikulum subjek akademis). 1. Materi: Student’s experiences 2. Guru: Facilitator 3. Siswa: Whole person 3) Pendidikan Teknologi Pendidikan Teknologi yaitu suatu konsep pendidikan yang mempunyai persamaan dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi. Namun diantara keduanya ada yang berbeda. Dalam pendidikan teknologi, lebih diutamakan adalah pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis, bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama. Dalam teori pendidikan ini, isi pendidikan dipilih oleh tim ahli bidang-bidang khusus, berupa data-data obyektif dan keterampilanketerampilan yang yang mengarah kepada kemampuan vocational. Isi disusun dalam bentuk desain program atau desain pengajaran Guru Materi Siswa dan disampaikan dengan menggunakan bantuan media elektronika dan para peserta didik belajar secara individual. Peserta didik berusaha untuk menguasai sejumlah besar bahan dan pola-pola kegiatan secara efisien tanpa refleksi. Keterampilan-keterampilan barunya segera digunakan dalam masyarakat. Guru berfungsi sebagai direktur belajar, lebih banyak tugas-tugas pengelolaan dari pada penyampaian dan pendalaman bahan. 4) Pendidikan interaksional, Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama dengan manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk kehidupan juga berintikan kerja sama dan interaksi. Dalam pendidikan interaksional menekankan interaksi dua pihak dari guru kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru. Lebih dari itu, dalam teori pendidikan ini, interaksi juga terjadi antara peserta didik dengan materi pembelajaran dan denganlingkungan, antara pemikiran manusia dengan lingkungannya. Interaksi terjadi melalui berbagai bentuk dialog. Dalam pendidikan interaksional, belajar lebih sekedar mempelajari fakta-fakta. Peserta didik mengadakan pemahaman eksperimental dari fakta-fakta tersebut, memberikan interpretasi yang bersifat menyeluruh serta memahaminya dalam konteks kehidupan. Filsafat yang melandasi pendidikan interaksional yaitu filsafat rekonstruksisosial.
Daftar Pustaka: https://hudanuralawiyah.wordpress.com/2011/11/25/makalah-teoriteori-