Anda di halaman 1dari 5

LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN ANAK

DAN TEORI DALAM PENDIDIKAN


(TUGAS TERSTRUKTUR LANDASAN PENDIDIKAN)

Dosen Pengampu:

Dr. H. Rusmandi.M. M. Pd.


Penyusun:

Alif mutaqin
Agnal Ulumi M.

STAI SILIWANGI BANDUNG


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Daftar isi
A. Landasan psikologis anak....................................................................................................................
B. Teori dalam kependidikan..................................................................................................................
a. pengertian teori......................................................................................................................
b. pengertian pendidikan............................................................................................................
C. Teori Pendidikan.................................................................................................................................
1) Pendidikan Klasik............................................................................................
2) Pendidikan Pesonal.........................................................................................
3) Pendidikan Teknologi......................................................................................
4) Pendidikan Interaksional.................................................................................
Landasan Psikologis Pendidikan Anak Dan Teori Dalam Pendidikan

A. Landasan Psikologis Anak


Pendidikan anak pada berbagai kelembagaan sesungguhnya merupakan proses interaksi antara
pendidik dengan anak didik untuk membantu anak mencapai tugas-tugas perkembangannya dan/atau
memperoleh optimalisasi berbagai ragam potensi perkembangan. Dalam konteks interaksi edukatif, ragam
pemahaman kondisi psikologis pendidik dan anak didik menjadi konsep penting untuk memberikan acuan
dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum. Kondisi psikologis pendidik dan anak didik ini akan
digambarkan dalam landasan psikologis. Landasan psikologis merupakan acuan konseptual akademis
yang berisi kajian konsep psikologi yang memberikan pemahaman berbagai konsep tentang
perkembangan anak (psikologi perkembangan dan perkembangan anak). Bagaimana cara anak belajar
(psikologi belajar) dan faktor yang mempengaruhi belajar anak (psikologi pendidikan). Dalam konteks
psikologi perkembangan dan perkembangan anak, setiap anak didik memiliki karakteristik dan tahapan
perkembangan normatif yang relatif sama sesuai dengan usia kalender cronological ages). Standar
normatif perkembangan ini akan menjadi kerangka acuan dalam menyusun standar kompetensi
perkembangan sesuai dengan usia kelender masing-masing murid. Walaupun secara normatif anak
memiliki standar perkembangan yang relatif sama namun dalam proses pencapaiannya, setiap anak
memiliki keunikan, tempo dan irama perkembangan masing-masing. Terdapat perbedaan kondisi
psikologis ( mental ages) yang telah dimiliki dan dicapai setiap anak didik dibandingkan dengan standar
perkembangan yang sesuai dengan usia kalender (sesuai usia). Perbedaan tersebut dalam konsep
perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor heriditas (faktor bawaan), pengalaman interaksi anak dalam
keluarga (termasuk kondisi spiritual-keagamaan, kondisi ekonomi, kondisi sosial-antropologi yang
dimiliki keluarga).

B. Teori dalam pendidikan


a. Pengertian Teori
Menurut Muhammad Surya, teori merupakan suatu perangkat prinsip-prinsip terorganisasi
mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan.
Karakteristik suatu teori ialah :
1. Memberikan kerangka kerja konseptual untuk suatu informasi, dan dapat dijadikan sebagai
dasar untuk penelitian
2. Memiliki prinsip-prinsip yang dapat diuji

Teori merupakan hubungan antara konsep-konsep. Sedangkan konsep-konsep itu sendiri


merupakan hubungan dari kata-kata yang menjelaskan suatu persoalan atau kenyataan. Jadi teori
sebenarnya adalah sebuah alat untuk membantu menjelaskan suatu. Ia merupakan penyederhanaan
dari gejala-gejala kehidupan supaya mudah kita pahami dan kita jelaskan. Teori akan membantu
kita memahami suatu gejala dan membedakan diri dengan penjelasan yang lain. Meskipun
demikian perbedaan antara dua teori atau lebih yang berbeda tidak menutup kemungkinan ada
suatu hal yang beririsan. Dan suatu teori yang baik diharapkan menghilangkan irisan-irisan itu
sekecil mungkin, untuk memberikan pembedaan antara seperangkat penjelasan dengan lainnya
yang memiliki karakternya masing-masing.
b. Pengertian Pendidikan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata lakku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut Langeveld Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang
diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar
cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa
(atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan
sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.
Menurut John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapankecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.
Menurut J.J. Rousseau Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa
kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
Menurut Carter V.Good
a. Pedagogy is the art, practice, or profession of teaching.( Seni, praktek, atau profesi pengajar).
b. The systematized learning or instruction concerning principles and methods of teaching and of
student control and guidance; largely replaced by the term education (Ilmu yang sistematis atau
pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan dan
bimbingan murid; dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan).
Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,
adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Menurut UU Nomor 2 Tahun 1989 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
Negara.
Jadi, pendidikan bisa disimpulkan sebagai proses yang dilakukan untuk mendewasakan manusia
agar bisa bertanggung jawab dalam segala kewajibannya baik sebagai individu maupun makhluk
sosial.
c. Teori-teori pendidikan
Nana S. Sukmadinata (1997) mengemukakan 4 (empat ) teori pendidikan, yaitu :
1. Pendidikan klasik,
2. Pendidikan personal
3. Pendidikan teknologi,
4. Pendidikan interaksional,
Penjelasanya sebagai berikut:
1) Pendidikan klasik,
Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafatklasik, seperti Perenialisme,
Eessensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan berfungsi
sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori ini lebih
menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses. Isi pendidikan atau materi diambil
dari khazanah ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan para ahli tempo dulu
yang telah disusun secara logis dan sistematis. Dalam prakteknya, pendidik mempunyai
peranan besar dan lebih dominan, sedangkan peserta didik memiliki peran yang pasif,
sebagai penerima informasi dan tugas-tugas dari pendidik.
1. Materi: Pengetahuan yang berguna bagi siswa terorganisasi secara logis dan jelas.
2. Guru: Ahli dan model
3. Siswa: Individu yang pasif Guru Materi Siswa
2) Pendidikan Personal
Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah memiliki
potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang
dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam hal
ini, peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati
posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator dan pelayan
peserta didik.
Teori pendidikan personal menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum
humanis. Yaitu suatu model kurikulum yang bertujuan memperluas kesadaran diri dan
mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan dan proses aktualisasi diri.
Kurikulum humanis merupakan reaksi atas pendidikan yang lebih menekankan pada aspek
intelektual (kurikulum subjek akademis).
1. Materi: Student’s experiences
2. Guru: Facilitator
3. Siswa: Whole person
3) Pendidikan Teknologi
Pendidikan Teknologi yaitu suatu konsep pendidikan yang mempunyai persamaan dengan
pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi. Namun
diantara keduanya ada yang berbeda. Dalam pendidikan teknologi, lebih diutamakan
adalah pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis,
bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama.
Dalam teori pendidikan ini, isi pendidikan dipilih oleh tim ahli bidang-bidang khusus,
berupa data-data obyektif dan keterampilanketerampilan yang yang mengarah kepada
kemampuan vocational. Isi disusun dalam bentuk desain program atau desain pengajaran
Guru Materi Siswa dan disampaikan dengan menggunakan bantuan media elektronika dan
para peserta didik belajar secara individual.
Peserta didik berusaha untuk menguasai sejumlah besar bahan dan pola-pola kegiatan
secara efisien tanpa refleksi. Keterampilan-keterampilan barunya segera digunakan dalam
masyarakat. Guru berfungsi sebagai direktur belajar, lebih banyak tugas-tugas pengelolaan
dari pada penyampaian dan pendalaman bahan.
4) Pendidikan interaksional,
Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari pemikiran
manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama dengan
manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk kehidupan juga berintikan kerja
sama dan interaksi. Dalam pendidikan interaksional menekankan interaksi dua pihak dari
guru kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru.
Lebih dari itu, dalam teori pendidikan ini, interaksi juga terjadi antara peserta didik dengan
materi pembelajaran dan denganlingkungan, antara pemikiran manusia dengan
lingkungannya. Interaksi terjadi melalui berbagai bentuk dialog. Dalam pendidikan
interaksional, belajar lebih sekedar mempelajari fakta-fakta.
Peserta didik mengadakan pemahaman eksperimental dari fakta-fakta tersebut,
memberikan interpretasi yang bersifat menyeluruh serta memahaminya dalam konteks
kehidupan. Filsafat yang melandasi pendidikan interaksional yaitu filsafat
rekonstruksisosial.

Daftar Pustaka: https://hudanuralawiyah.wordpress.com/2011/11/25/makalah-teoriteori-


pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai