Disusun Oleh:
Hilyatil Wafiah (2111097)
Nur Alisa Rahmawati (2111065)
Alfina Shofiyurrohmah (2111105)
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penyususnan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik di masa mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan.....................................................................5
B. Teori Dasar Pendidikan.................................................................................6
C. Hubungan antara Manusia dengan Pendidikan ..............................................
D. Pendidikan Seumur Hidup .............................................................................
BAB III......................................................................................................................
PENUTUP..................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu lembaga pendidikan keberhasilan proses belajar-mengajar dapat
dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Hasil belajar tersebut
merupakan prestasi belajar peserta didik yang dapat diukur dari nilai siswa setelah
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru pada saat evaluasi dilaksanakan.
Keberhasilan pembelajaran di sekolah akan terwujud dari keberhasilan belajar siswanya.
Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu
maupun dari luar individu. Faktor dari dalam individu, meliputi faktor fisik dan psikis,
di antaranya adalah motivasi.
Pendidikan merupakan tonggak utama kemajuan suatu bangsa. Dengan
pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah
meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, pembaharuan di bidang pendidikan
demi kemajuan suatu bangsa harus selalu dilakukan agar dapat menciptakan kualitas
pendidikan nasional yang mampu bersaing di dunia internasional.
Menurut Undang-undang RI No.20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia
menjelaskan pengertian Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-
anak, adapun maksudnya bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep pendidikan ?
2. Apa saja teori dalam pendidikan ?
3. Apa hubungan antara manusia dengan pendidikan?
4. Apa yang dimaksud pendidikan seumur hidup ?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan konsep pendidikan
2. Untuk mengetahui apa saja teori dalam pendidikan
3. Untuk mengetahui hubungan antara manusia dengan pendidikan
4. Untuk mengetahui yang dimaksud pendidikan seumur hidup
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mohammad Yahya, Ilmu Pendidikan, (Jember: IAIN Jember Pres, 2020), hal.13
Pendidikan manusia menjadi penting sebagai upaya untuk melakukan proses
yang terencana dan berkesinambungan sebagai dasar untuk mengembangkan potensi
dan hakikat kemanusiaannya. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses
pembudayaan dan pemberdayaan siswa atau peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat. Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan dimulai setelah
anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, sepanjang hidup ia
akan mampu menerima pengaruh-pengaruh positif. Oleh karena itu proses pendidikan
akan berlangsung di keluarga, sekolah dan masyarakat.
Ilmu Pendidikan digunakan sebagai ilmu pengetahuan dengan tiga syarat pokok
yaitu memiliki objek tertentu, menggunakan metode tertentu, dan menggunakan
sistematika tertentu pula. Dalam hal ini pendidikan juga memiliki kedudukan dalam
penyelenggarannya ataupun pelaksanannya. Salah satunya yaitu membimbing manusia
untuk mewujudkan impiannya agar menjadi manusia yang ideal. Sedangkan jika dilihat
dari sifatnya ilmu pendidikan bersifat teoritis, praktis, dan normatif.
1. Aliran Empirisme
2
M. Abdul Ghofur, Teori-Teori Ilmu Pendidikan, (Kudus: STAIN kudus, 2014), hal. 6
Aliran Empirisme dipandang berat sebelah, sebab hanya mementingkan peranan
pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Sedangkan kemampuan dasar yang dibawa
anak sejak lahir dianggap tidak menentukan. Pada hal kenyatannya dalam kehidupan
sehari-hari terdapat anak yang berhasil karena bakat, meskipun lingkungan disekitarnya
tidak mendukung.
Keberhasilan ini disebabkan oleh adanya kemampuan yang berasal dari dalam
diri berupa kecerdasan atau kemauan keras, anak berusaha mendapatkan lingkungan
yang dapat mengembangkan bakat atau kemampuan yang ada dalam dirinya. Meskipun
demikian, penganut aliran ini masih tampak pada pendapat-pendapat yang memandang
manusia sebagai makhluk yang pasif dan dapat dimanipulasi, umpamanya melalui
modifikasi tingkah laku. Hal ini tercermin dari pandangan scientific psychology dari BF.
Skinner ataupun pandangan behavioralisme lainnya.3
2. Aliran Nativisme
3
Binti Maunah, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Sukses Ofset, 2009), hal. 1
Lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak.
Hasil pendidikan tergantung pada pembawaan. Seorang filsuf Jerman Schopenhauer
berpendapat bahwa bayi itu lahir sudah lengkap dengan pembawaan baik ataupun
buruk.4
Terdapat suatu pendapat aliran nativisme yang berpengaruh luas yakni dalam
diri individu terdapat suatu “inti” pribadi yang mendorong manusia untuk mewujudkan
diri, mendorong manusia untuk menentukan pilihan dan kemauan sendiri, dan yang
menempatkan manusia sebagai makhluk yang mempunyai kemauan bebas. Pandangan
tersebut tampal dalam humanistic psychology dari Carl R. Rogers.
3. Aliran Naturalisme
4
Zahara Idris, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 2000), hal. 6
secara spontan dan bebas. Ia mengusulkan perlunya permainan bebas kepada anak didik
untuk mengembangkan pembawaannya, kemampuannya dan kecenderungannya.
4. Aliran Konvergensi
Perintis aliran ini adalah William Stern seorang ahli pendidikan bangsa Jerman
yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan kedunia ini sudah disertai pembawaan
baik maupun pembawaan buruk. Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses
perkembangan anak, baik faktor pembawaan mapun faktor lingkungan sama-sama
mempunyai peranan yang sangat penting.
Bakat yang dibawa pada waktu anak dilahirkan tidak akan berkembang dengan
baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang baik sesuai dengan perkembangan bakat
itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak
yang optimal kalau memang pada diri anak tidak dapat bakat yang diperlukan untuk
mengembangkan itu. Sebagai contoh, hakikat kemampuan anak berbahasa dengan kata-
kata, adalah juga hasil dari konvergensi. Pada manusia akan ada pembawaan untuk
berbicara dalam bahasa teretntu. Lingkungan pun mempengaruhi anak didik dalam
mengembangkan pembawaan bahasanya. Oleh karena itu anak manusia mula-mula
menggunakan bahasa lingkungannya. Willian Stern berpendapat bahwa hasil
pendidikan itu tergantung pada pembawaan dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Yahya, Mohammad, 2020, Ilmu Pendidikan, Jember: IAIN Jember Pres
Ghofur, M. Abdul, 2014, Teori-Teori Ilmu Pendidikan, Kudus: STAIN Kudus
Maunah, Binti, 2009, Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Sukses Ofset
Idris, Zahra, 2000, Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Hatimah, I. dkk. ( 2010 ) Pembelajaran Berwawasan Kemasyaraktan.