DOSEN PENGAMPU:
Amberansyah, S.Pd., M.Pd
yang atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan selesai tepat pada waktunya. Adapun topik dari makalah ini adalah
besarnya kepada Bapak Amberansyah, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Pengatar Pendidikan. Ucapan terima kasih juga tak lupa kami sampaikan
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dimakalah ini. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menjadi acuan
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan .................................................................................................. 3
A. Kesimpulan .......................................................................................... 23
B. Saran ..................................................................................................... 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lingkungan keluarga. Dalam hal ini orang tua sangat bertanggung jawab dalam
mendidik anak-anak mereka menuju kedewasaan. Dalam hal ini sepadan yang
dimaksud oleh filosof pendidikan, Paulo Freire (1970). Bagi penganut madzha
2007:13).
diajarkan ketika dalam masa anak-anak akan terbawa sampai anak tersebut
dewasa.
1
pribadi seseorang menurut ukuran normatif. Menyadari akan adanya hal
Masalah pendidikan yang mungkin akan muncul tidak semuanya akan dapat
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
bahasa Yunani, terdiri dari kata "paes" artinya anak dan "agogos" artinya
Dalam bahasa Romawi pendidikan berasal dari kata "educate" yang berarti
berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan
daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar
4
dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak
pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja,
serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak
sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak mencapai kedewasaan yang
emosional kearah alam dan sesama manusia". Dilain pihak Oemar Hamalik
(2001: 79) menjelaskan bahwa "Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka
5
yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan
masyarakat".
oleh orang dewasa kepada peserta didik untuk mencapai kedewasaanya serta
secara mandiri.
jauh termuat dalam UU. No. 20 Tahun 2003, bahwa pendidikan Indonesia
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Artinya, arah dari proses pendidikan
6
sebagai proses sosial, di mana seseorang dihadapkan pada kondisi dan
pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (contoh paling nyata sekolah)
sudut pandang yang berbeda. Yang pertama, melihat dari sudut pandang
psikologis, dan yang kedua dari sudut pandang sosiologis. Banyak sudut
pendidikan adalah proses untuk membina diri seseorang dan masyarakat agar
dengan usia dan psikis terdidik. Untuk itu, karakteristik alat pendidikan
menjadi begian yang perlu dipahami oleh pendidik dalam melaksanakan proses
pendidikan.
berbagai kondisi ideal alat pendidikan, baik yang berkaitan dengan alat
kegiatan pendidikan.
7
Karakteristik alat pendidikan ada dua, yaitu secara material dan non
a. Alat pendidikan hendaklah terbuat dari alat yang kuat dan tahan lama
d. Alat pendidikan hendaknya enak dan nyaman bila ditempati atau dipakai
8
b. Bentuk dasar yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, yaitu sesuai
yakni:
9
konservatif yang cenderung untuk mempertahankan atau tidak merubah
kebiasaan.
secara otomatis, tanpa harus disuruh lagi oleh orang lain atau menunggu
sampai orang lain merasa tidak senang padanya karena kebiasaan yang
buruknya.
untuk melakukannya.
diri sedemikian rupa sehingga pendidik tidak lagi hidup wajar sebagai
memuji karena akan berakibat kurang baik, terutama pada pendidik yang
kalau ada sesuatu kesalahan dari terdidik, sebab belum tentu suatu
10
D. Fungsi, Manfaat, dan Tujuan Pendidikan
a. Fungsi Pendidikan
kepentingan masyarakat.
• Melestarikan kebudayaan.
11
mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi ataupun paling tidak
tuanya.
sebagai berikut:
b. Manfaat Pendidikan
(literacy) serta berhitung nomerasi yang memberi manfaat sangat luas bagi
12
konsekuensi dari luasnya cakupan manfaat pendidikan dikedua jenjang
bagi pesera didik ditingkat satuan pendidikan dijenjang yang lebih rendah
ilmu.
13
d. Jalan untuk mendapatkan pekerjaan yang diharapkan, semakin tingginya
memiliki pola pikir yang lebih ilmiah serta mereka akan berpikir dengan
c. Tujuan Pendidikan
di dalam pendidikan, karena tujuan pendidikan ini adalah arah yang hendak
berlaku pada masa Orde Lama berbeda dengan tujuan pendidikan pada masa
Orde Baru. Sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan mengenai tujuan
14
pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara
Indonesia.
latihan, diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan itu. Dalam konteks ini
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
dan memerlukan analisis tujuan yang lebih spesifik dari setiap jenjang
15
didik. Menurut Ki Hadjar Dewantara, tujuan pendidikan adalah untuk
manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945. Selanjutnya
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang- undang." 2) Pasal 31, ayat 5
16
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui
pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan, yakni: (1)
landasan dikenal pula sebagai fondasi. Mengacu pada arti kata tersebut maka
dapat dipahami bahwa landasan merupakan suatu dasar pijakan atau fondasi
permasalahan-permasalahan pendidikan.
17
Yatimah (2017: 354) mengatakan bahwa secara leksikal, landasan
berarti dasar, tumpuan, atau alas. Oleh karena itu, landasan (pendidikan)
hukum, filosofis, ilmiah, hingga yuridis atau hukum yang melindungi hak
pendidikan.
1. Sebagai pijakan utama yang kokoh dan adil untuk memastikan keadilan
pendidikan.
berikut:
18
4. Pendidikan berfungsi sebagaimana mestinya, yakni memajukan dan
membantu manusia untuk dan tidak disalahgunakan untuk hal yang negatif.
landasan yang bersifat material dan konseptual (Robandi, 2005: 1). Landasan
material lebih bersifat fisik atau berwujud seperti sarana prasarana, peserta
atau teori-teori, contohnya adalah UUD 1945 dan teori pendidikan. Dengan
1) Landasan Filosofis
nilai serta perilaku yang dinilai baik dan dijalankan setiap lembaga
2010: 97). Filsafat (philosophy) berasal dari kata philos dan shopia. Philos
19
Dalam pendidikan yang menjadi pokok utama adalah manusia, maka
pergaulan antara orang dewasa dengan anak atau orang yang belum dewasa
2) Landasan Yuridis
(Hasbullah, 2008):
20
b) Undang-Undang tentang pokok pendidikan dan kebudayaan
c) Peraturan pemerintah
3) Landasan empiris
a. Landasan psikologis
b. Landasan Sosiologis
c. Landasan Historis
melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak zaman Kerajaan
21
Dengan kata lain, tinjauan landasan sejarah atau historis
d. Landasan Religi
atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendidikan dan
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu gagasan yang menjadi landasan bagi
yang luas dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara.
B. Saran
Sebagai calon pendidik kita harus dapat melaksanakan tugas dengan baik
oleh karena itu sebaiknya sebagai calon pendidik kita harus benar-benar
23
DAFTAR PUSTAKA
University Press.
Hidayat, R., & Abdillah. (2019). Ilmu Pendidikan "Konsep, Teori dan
Indonesia (LPPPI).
Khoiri, A., Susilawati, E., Hamidah, Kusuma, J. W., Suharyanto, E., Sumarni, T.,
Umatin, C., Annisa, C., Ilmiyah, N. F., Khoirot, A., Laili, U. F., Triani, D. A., . . .
Learning Center.
24
25