Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN PENDIDIKAN

Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Landasan Pendidikan
Dosen Pengampu: Hena Gian Hermana M. Pd

Disusun oleh:
1. Syifa Nurazizah
2. Riani Rahayu

Program Studi:
Pendidikan Sejarah

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PANGERAN


DHARMA KUSUMA
(STKIP PADHAKU)
SEGERAN-JUNTINTUAT-INDRAMAYU
SEMESTER I
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Pengertian Pendidikan” dengan baik, walaupun masih banyak kekurang dalam makalah
ini, kami sudah berusaha untuk membarikan yang terbaik dalam makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Pengertian Pendidikan berdasarkan ruang lingkup, ilmiah
dan system. Kami mengakui bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah penulis buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami oleh bapak dan teman-teman yang mambaca
makalah ini. Sekiranya makalah yang penulis buat ini berguna bagi kami sendiri maupun
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.

Indramayu, 30 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………


B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….
C. Tujuan Penyusunan…………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………..

A. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Para Ahli…………………………………….


B. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Ruang Lingkup………………………………
C. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ilmiah…………………………..
D. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem…………………………..

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..

A. Kesimpulan…………………………………………………………......................
B. Saran……………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak terlepas dan tidak
akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas
manusia baik individu maupun kelompok, baik jasmani, rohani, spiritual, material,
maupun kematangan berpikir, dengan kata lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
Pendidikan, pada dasarnya adalah proses komunikasi yang di dalamnya
mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nnilai dan keterampilan-keterampilan, di
dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat (life long process),dan
generasi ke generasi.
Pendidikan dilihat dari sudut pandang tertentu akan berbeda pengertiannya akan
tetapi maksudnya tertuju pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Di dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, disebutkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Melihat beberapa pengertian pendidikan tersebut, maka untuk merumuskan
pengertian pendidikan secara memadai memang kompleks, sebab pengertian pendidikan
dapat dipandang dari berbagai bentuk, aspek, unsure, dipandang dari setiap disiplin ilmu,
dasar falsafahnya. Tetapi tidaklah merisaukan dari setiap pengertian pendidikan, yang
terpenting adalah makna pengertiannya dalam konteks pengembangan sumber daya
manusia.
Kita selaku bangsa Indonesia yang berada sekarang ini tentunya lebih condong
dan lebih focus pada pengertian pndidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No.20 Tahun 2003, karena mau tidak mau hendak melaksanakannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun demikian para ahli pendidikan dalam
merumuskan pengertian pendidikan merupakan wahana dalam menafsirkan pendidikan
bersifat lebih komprehensif, lebih kaya dipandang dari berbagai sudut disiplin ilmu yang
berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pendidikan berdasarkan para ahli?
2. Bagaimana pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup?
3. Bagaimana pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah?
4. Bagaimana pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan system?

C. Tujuan Penyusunan
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Landasan Pendidikan.
2. Menafsirkan pendidikan secara komprehensif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Berdasarkan para Ahli

Pengertian Pendidikan menurut beberapa para ahli:


 Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan
tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
tingginya.
 Prof. Dr. John Dewey. Pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan
merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin
manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada
setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui
pendidikan.
 M.J. Langeveld. Pengertian pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia
yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam
menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung
jawab secara susila. Pendidikan juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai
penentuan diri dan tanggung jawab.
 Abdullah Ibnu Al-Muqafah. Pendidikan adalah kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu
yang akan menguatkan dan mencapai peradapan yang tinggi atau kesempurnaan yang
merupakan santapan akan serta rohaninya
 Prof. Dr. Dedi Supriadi. Pengertian pendidikan adalah salah satu fungsi yang harus
dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu
dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk
mengembangkan fungsi pendidikan

B. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Ruang Lingkup

1. Pengertian Pendidikan Maha Luas


Pengertian pendidikan maha luas maksudnya pendidikan adalah hidup,
pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala
lingkungan dan sepanjang hidup, pendididkan adalah segala situasi hidup yang
mempengaruhi pertumbuhan manusia/individu tidak semua pengalaman dapat disebut
pendidikan, pengalaman-pengalaman positif dan kostruktiflah yang dapat disebut
pendidikan, kerena tujuannya adalah untuk meningkatkan harkat martabat itu sendiri.
Pendidikan pada dasarnya akan terjadi apabila adanya interaksi dan unterlerasi antar
setiap manusia, maka dari itu pendidikan dapat berlangsung dimana, kapan, dan pada
siapa saja tidak terbatas pada kurun waktu tertentu tetapi berlangsung sepanjang masa.
Tujuan pendidikan secara luas terarah pada apa yang ingin dicapai selama hidup atau
sama dengan tujuan hidup yang sempurna material, spiritual, sehat lahir dan bathin
serta menyangkut seluruh aspek kepribadian manusia.
Contoh: Seorang anak yang tertarik dengan nyala api yang membara, ia
memegangnya, merasakan panas, dan berdasarkan pengalamanya itu akhirnya ia
selalu hati-hati apabila menghadapai atau menggunakan api. Begitupun dengan
mahasiswa yang menuntut ilmu di suatu perguruan tinggi. Ketika terjadi suatu
bencana alam, seseorang menyadari dosa-dosa yang telah diperbuatnya, segera
bertaubat kepada Tuhannya, dan berupaya untuk tidak berbuat dosa lagi. Dari contoh
tersebut kita dapat memahami bahwa pendidikan berlangsung dalam konteks
hubungan manusia yang bersifat multi dimensi, baik dalam hubungan manusia dengan
sesama manusia dan budayanya, dengan alam, bahkan dengan Tuhannya. Dan
disadari atau tidak pendidikan selalu diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam arti luas, tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar dan
tidak ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan, jumlah tujuan
pendidikan tidak terbatas. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup (Redja
Mudyaharjo,2001).
2. Pengertian pendidikan secara sempit
Pendidikan dalam arti sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang di
upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar
mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-
hubungan dan tugas-tugas sosial ( Redja Mudyaharjo, 2001:6 )
Beberapa ciri-ciri pengertian pendidikan secara sempit:
a. Bersifat terbatas baik dari segi waktu,pelaksanaan,materi atau isi pembelajaran
ruang lingkup kegiatan maupun tujuan yang ingin di capai.
b. Proses pembelajaran pada suatu kurun waktu yang ditentukan dan disesuaikan
menurut program kurikulum.
c. Proses interaksi hanya terjadi antara guru dan siswa yang ditunjang oleh unsur-
unsur lain.
d. Karena bersifat terbatas maka tujuan pendidikan mengutamakan pemupukan
intelektual dan kemampuan serta keterampilan tertentu yang berhubungan
langsung dengan materi pembelajaran.
3. Pengertian Pendidikan Dalam Arti Luas Terbatas
Pengertian pendidikan dalam arti luas terbatas adalah usaha sadar yang
dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah
sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan
dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang (Redja
Mudyaharjo,2001:11) pengertian pendidikan ini merupakan jalan tengah antara
pengertian pendidikan secara sempit.
Pendidikan berlangsung pada situasi tertentu dan dilaksanakan secara
terprogram pada setiap jenis, jenjang dan bentuk pendidikan. Lingkungan pendidikan
ditentukan berdasar keperluan, apakah pendidikan formal, nonformal atau pendidikan
informal. Tujuan pendidikan adalah sebagai penunjang dalam mencapai tujuan hidup
manusia
C. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ilmiah

Ada berbagai konsep hasil studi berbagai disiplin ilmu yang dipandang memiliki
makna pendidikan, yaitu psikologi, sosiologi, antropologi, politik, dan ekonomi.
1. Pengetian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Psikologi
Psikologi adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu
dalam keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam kandungan sampai balita, dari masa
kanak-kanak sampai masa dewasa, serta masa tua. Pengertian pendidikan dari sudut
pandang psikologi adalah individualitasi atau proses pengembangan individu.
2. Pengertian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Sosiologi
Sosiologi adalah studi tentang interaksi antar individu dalam kehidupan
kemasyarakatan. Pengertian pendidikan dari sudut pandang Sosiologi adalah proses
sosialisasi individu (socialization of personality) atau dengan kata lain proses
menjadikan anggota masyarakat yang diharapkan (sosialisasi).
3. Pengertian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Antropologi
Antropologi adalah pengetahuan tentang manusia atau studi tentang ras
manusia. Pengertian pendidikan dari suudut pandang Antropologi adalah proses
pemindahan budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya atau disebut
enkulturasi.
4. Pengertian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Politik
Politik atau ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari tentang
ketatanegaraan. Pengerian pendidikan menurut sudut pandangg ilmu politik atau
politika adalah civilisasi atau proses menjadi warga Negara yang diharapkan.
5. Pengertian Pendidikan berdasarkan Pendekatan Ekonomi
Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang usaha-usaha manusia
dalam mencapai kemakmuran. Pendidikan menurut ekonomi adalah human
investment atau penanaman modal modal dalam sumber daya manusia ditinjau dari
ekonomi makro, artinya bagaimanakah modal yang telah dikeluarkan oleh manusia
dalam pendidikan diharapkan dapat diperoleh kembali modalnya plus keuntungannya.
Dalam pendekatan ilmiah ini ada beberapa konsep atau istilah penting yang muncul
dari bebagai pendekatan ilmiah, yaitu: individualitas (psikologi), sosialisasi (sosiologi),
enkulturasi (antropologi), civilisasi (politik), human investment (ekonomi).
D. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem

Pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu kesuluruhan yang terdiri atas


sejumlah komponen yang saling berhubungan secara fungsional dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan. Sistem pendidikan merupakan salah satu sistem darisejumlah sistem
lainya (seperti sistem ekonomi, sistem politik, dsb.) yang berada di dalam suatu supra
sistem (masyarakat). Sistem pendidikan juga merupakan sistem buatan manusia yang
bersifat terbuka,artinya sistem yang sengaja diciptakan manusia dengan mengambil input
dari masyarakat dan memberikan output nya kepada masyarakat. Oleh karena itu, antara
sistem pendidikan dengan sistem lainnya yang ada di dalam masyarakat akan saling
mempengaruhi.
Menurut P.H Coombs (Odang Muchtar 1976), ada tiga jenis input dari masyarakat bagi
sistem pendidikan yaitu:
1. Ilmu penggetahuan, nilai-nilai dan tujuan-ujuan yang berlaku di dalam masyarakat
2. Penduduk serta tenaga kerja yang berkualitas;
3. Ekonomi atau penghasilan masyarakat.
Dari ketiga sumber input diatas itulah komponen-komponen sistem pendidikan
dibangun, adapun komponen sistem pendidikan tersebut meliputi:
1. Tujuan dan prioritas, berfungsi untuk mengarahkan semua kegiatan sistem.
2. Siswa atau peserta didik, berfungsi untu belajar atau menjani proses pendidikan.
3. Pengelolaan atau management, berfungsi mengkoordinasi, mengarahkan dan menilai
sistem pendidikan.
4. Struktur dan jadwal, berfungsi mengatur waktu dan pengelompokan siswa menurut
tujuan-tujuan tertentu.
5. Isi atau kurikulum, berfungsi sebagai bahan atau apa yang harus dipelajari siswa.
6. Guru atau pendidik, berfungsi membantu menyediakan bhan dan menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk siswa.
7. Alat Bantu belajar, berfungsi agar KBM menjadi lebih menarik, bervariasi dan
mudah.
8. Fasilitas, berfungsi menyediakan tempat-tempat untuk KBM.
9. Teknologi, berfungsi memperlancar KMB.
10. Kontrol Kualitas, berfungsi membina sistem peraturan dan criteria pendidikan.
11. Penelitian, berfungsi untuk mengmbangkan pengetahuan, penampilan sistem, dan
hasil kerja sistem.
12. Biaya, berfungsi petunjuk tingkat efisiensi sistem pendidikan.
Di dalam sistem pendidikan berlangsung suatu proses pendidikan. Proses ini
merupkan interaksi fungsional antar berbagai komponen pendidikan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan atau mentransformasikan raw input (siswa) menjadi out
put pendidikan, adapun out put pendidikan adalah manusia terdidik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan mengandung pengertian yang sangat luas, oleh karena itu pendidikan
hendaknya tidak dipahami secara parsial. Pendidikan hendaknya tidak direduksi menjadi
sebatas pengajaran saja, karena pengajaran hanya dalam rangka untuk menguasai dan
mengembangkan pengetahuan semata, pendidikan juga tidak direduksi sebatas latihan
saja, karena latihan hanya diarahkan dalam rangka menguasai keterampilan saja, dan
jangan pula diredusi menjadi hanya sebatas sosialisasi, enkulturasi, personalisasi, human
investment atau untuk menghasilkan tenaga kerja saja. Sebagai humanisasi seyogyanya
berbagai bentuk kegiatan dalam upaya mengembangkan berbagai potensi manusia dalm
konteks dimensi keberagaman, moralitas, individualitas, sosialitas, dan keberbudayaan
secara menyeluruh dan terintegrasi. Sebab itu pula, pendidikan adalah bagi siapapun,
berlangsung dimanapun, melalui berbagai bentuk kegiatan, dan kapanpun (sepanjang
hayat).

B. Saran
Pendidikan sebagai suatu sistem yang terbuka hendaknya harus melalui
perencanaan-perencanaan yang tepat dalam menghadapi tuntutan zaman.Selain itu sistem
pendidikan juga harus lebih dinamis dan responsif.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2003 Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20


tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Pendidikan, Balitbang - Depdiknas.

http//metodepembelajaran10,blogspot.com/2017/11pengertian-dan-hakikat-pendidikan.html?
m=
https://eprints.uny.ac.id/9002/2/bab%202%20-10604227179.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dra.%20Yuli%20Sectio%20Rini,
%20M.Hum./PENDIDIKAN%20HAKEKAT,%20TUJUAN,%20DAN%20PROSES
%20Makalah.pdf

Anda mungkin juga menyukai