PENDIDIKAN
Disusun oleh:
Nim : 2281131401
Bismillaahirrahmanirrahim.
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah-Nya dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Hakikat Pendidikan dalam waktu yang telah disediakan.
Dan tak lupa pula rasa penghormatan saya kepada ibu“Helina Apriyani, M.Pd”
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati saya menerima kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah yang akan datang.
Akhirnya saya mengharapkan agar tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca umumnya.
Ahmad Saifuddin
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...9
3.2 Saran……………………………………………………….................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pembahasan makalah ialah adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan hakikat- hakikat pendidikan. Berbicara tentang pendidikan,
sebetulnya menyangkut usaha sadar membantu anak menuju kedewasaan baik dari segi
fisik maupun psikis, yang dilaksanakan oleh orang dewasa secara sadar dan penuh
tanggung jawab. Jadi pada dasarnya hakikat pendidikan sangatlah luas. Hakikat
pendidikan bukan hanya sekedar mengetahui pengertian dan definisi, akan tetapi dalam
hakikat pendidikan ini terdapat banyak hal yang menarik yang dapat dipelajari seperti
unsur- unsur pendidikan, serta konsep-konsep mendidik, mengajar dan belajar, hubungan
sekolah dan pendidikan, serta kompenen dalam pendidikan.
.
2
BAB II
PEMBAHASAN
SA.Bratanata dkk.
Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun cara
yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya.
Ki Hajar Dewantara(Bapak Pendidikan Nasional Indonesia,1889-1959)
merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut :
pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya
adalah pendidikan itu menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.
Rousseau(filosof Swiss 1712-1778)
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak,
tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.
John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.
3
GBHN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
4
2.3 Jenis-Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan terbagi tiga yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal dan
pendidikan informal.
Pendidikan informal adalah pendidikan yang diberikan oleh orang tua dan
masyarakat, yang mengutamakan nilai etika, moral dan norma. Ciri-cirinya:
bersifat tidak resmi, biasanya berupa nasihat lisan dan perbuatan. Tidak
terpaku pada jenjang tertentu dan tidak terpaku pada jenis pendidikan tertentu.
5
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik(interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbale balik antara peserta
didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapain tujuan
pendidikan secara optimal di tempuh melalui proses berkomunikasi intensif
metode serta alat pendidikan.
4. Pendukung pendidikan
Merupakan unsur yang membantu/mempermudah/memperjelas dan memperlancar
ataupun menentukan keberhasilan pendidikan
6
2.5 Batasa–Batas Pendidikan
Batas-batas pendidikan terbagi kedalam tiga bagian diantaranya:
7
merasa puas jika anak didiknya mendapatkan nilai yang baik pada hasil ulangannya.
Jadi dalam hal ini siswa lebih dituntut kepada kecerdasaan otaknya bukan kecerdasaa
emotional dan spiritual sehingga anak didik jarang mendapatkan perhatian secara
serius. Cara yang dilakukan oleh guru hanya melakukan evaluasi melihat seberapa
besar tingkat keberhasilan yang diajarkan. Ini semua sangat mendukung jika mengajar
itu hanya terbatas pada soal kognitif dan paling – paling ditambahkan keterampilan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah kita sebaiknya harus mengetahui
apa saja hakikat pendidikan yang sebenarnya, bukan hanya sekedar pengertian, tetapi
masih banyak yang harus kita pahami karena untuk kedepannya kita adalah seorang
pendidik selain itu, kita juga dapat lebih mudah untuk melakukan praktek dilapangan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi abu, Nur Uhibiyati. 1991. Imu Pendidikan. Jakarta :PT. Milton Putra.
Ngalim Purwanto MP. 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung:PT Remaja
Rosadakarya.
http://mawarmerahtakberdurii.wordpress.com/2012/12/07/hakikat-pendidikan/
http://gitabahasa.wordpress.com/category/macam-macam-pendidikan/
http://ikhsanputroeaceh.wordpress.com/2011/10/24/makalah-hakikat-pendidikan/
10