Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HAKIKAT

PENDIDIKAN

Disusun oleh:

Nama : Ahmad Saifuddin

Nim : 2281131401

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmanirrahim.

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah-Nya dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Hakikat Pendidikan dalam waktu yang telah disediakan.

Dan tak lupa pula rasa penghormatan saya kepada ibu“Helina Apriyani, M.Pd”
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati saya menerima kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah yang akan datang.

Akhirnya saya mengharapkan agar tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca umumnya.

Boyolali, 29 Oktober 2023

Ahmad Saifuddin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………...1


1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………1
1.3 Ruang Lingkup…..………………………………………………….2
1.4 Tujuan …….,……………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengerian dan Hakikat Pendidikan…………………………………..3

2.2 Manfaat Pendidikan………………………………………….. ……...4

2.3 Jenis Pendidikan……………………………………………………...5

2.4 Unsur Pendidikan…………………………………………….............5

2.5 Batas- Batas Pendidikan …………………………………………..…7

2.6 Perbedaan antara Mendidik dan Mengajar………………………..….7

BAN III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...9

3.2 Saran……………………………………………………….................9

Daftar Pustaka …….……………………………………………………………………….10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita semua telah menyepakati bahwa Pendidikan merupakan bagian yang


sangat penting bagi kehidupan dan diperlukan oleh semua orang . Dengan adanya
pendidikan derajat manusia lebih tinggi dibandingkan makhluk lainnya. Pada
dasarnya hewan juga belajar, tetapi menggunakan instingnya. Sedangkan manusia
menggunakan akal pikiran yang telah diberikan oleh Allah SWT untuk digunakan
dalam setiap tindakan yang akan lakukan. Pada hakikatnya pendidikan itu sebuah
usaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan baik itu dilingkungan formal maupun
informal.
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sangat universal dalam kehidupan
manusia, karena dimanap pun dan kapan pun kita berada terdapat pendidikan. Selain
bersifat universal pendidikan juga bersifat nasional karena dalam setiap kehidupan
kita memilika pandangan hidup atau filsafat yang berbeda-beda dari satu bangsa
dengan bangsa lain atau masyarakat dan bahkan individu sehingga timbulah
perbedaan dalam menyelenggarakan pendidikan. Dari sifat nasional itu akan
mewarnai penyelenggaraan pendidikan dari setiap bangsa.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa pengertian pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan?
3. Apa saja manfaat dari pendidikan?
4. Sebutkan jenis-jenis pendidikan!
5. Apa saja nsure-unsur dalam pendidikan?
6. Jelaskan batasan- batasan pendidikan !
7. Apa perbedaan antara mendidik dan mengajar?

1
1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari pembahasan makalah ialah adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan hakikat- hakikat pendidikan. Berbicara tentang pendidikan,
sebetulnya menyangkut usaha sadar membantu anak menuju kedewasaan baik dari segi
fisik maupun psikis, yang dilaksanakan oleh orang dewasa secara sadar dan penuh
tanggung jawab. Jadi pada dasarnya hakikat pendidikan sangatlah luas. Hakikat
pendidikan bukan hanya sekedar mengetahui pengertian dan definisi, akan tetapi dalam
hakikat pendidikan ini terdapat banyak hal yang menarik yang dapat dipelajari seperti
unsur- unsur pendidikan, serta konsep-konsep mendidik, mengajar dan belajar, hubungan
sekolah dan pendidikan, serta kompenen dalam pendidikan.
.

1.4 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui dan menjelaskan arti pendidikan dan hakikat pendidikan.
2. Menjelaskan manfaat dari pendidikan.
3. Mengetahui dan menjelaskan jenis-jenis pendidikan.
4. Mengetahui dan menjelaskan kompenen– kompenen pendidikan.
5. Mengetahui dan menjelaskan batasan-batasan pendidikan.
6. Mengetahui apa saja perbedaan konsep antara mendidik dan mengajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Hakikat pendidikan

Arti pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua. Arti pendidikan secara


etimologi dan secara definitif pendidikan (padagogie) yang diartikan oleh para tokoh
pendidikan.

Adapun arti pendidikan secara etimologi adalah paedagogie berasal dari


bahasa yunani, terdiri dari kata Pais artinya anak, dan again diterjemahkan
membimbing. Jadi paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak.

Sedangkan secara definitive pendidikan(Padagogie)diartikan oleh para tokoh


pendidikan sebagai berikut:

 SA.Bratanata dkk.
Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun cara
yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya.
 Ki Hajar Dewantara(Bapak Pendidikan Nasional Indonesia,1889-1959)
merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut :
pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya
adalah pendidikan itu menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.
 Rousseau(filosof Swiss 1712-1778)
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak,
tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.
 John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.

3
 GBHN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Hakikat pendidikan adalah proses menumbuh kembangkan ekstensi peserta


didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdemensi local,
nasional dan global. Hakikat pendidikan sangat ditentukan oleh nilai-nilai, motivasi
dan tujuan dari pendidikan itu sendiri

Bebarapa asumsi dasar yang berkenaan dengan hakikat pendidikan dinyatakan


oleh Raka Joni pendidikan adalah proses interaksi manusia yang ditandai oleh
keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibaan pendidikan. Dan juga
pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat yang akan
berlangsung seumur hidup.

2.2 Manfaat Pendidikan


Adapun manfaat dari pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Membentuk kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang
Maha Esa.
2. Mendapatkan ilmu yang akan kita butuhkan untuk masa yang akan datang.
3. Dengan mendapatkan ilmu dan wawasan yang lebih luas kita bisa meraih cita-
cita yang kita impikan
4. Dengan kita belajar diluar sekolah kita bisa menambah wawasan yang lebih
luas sehingga penggetahuan kita bertambah.
5. Kita dapat mengembangkan nilai-nilai baru untuk sehingga kita dapat
melestarikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat dan Negara.

4
2.3 Jenis-Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan terbagi tiga yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal dan
pendidikan informal.

 Pendidikan formal adalah pendidikan pendidikan yang diselenggarakan


disekolah dan bersifat resmi. Ciri- cirinya: Memiliki jenjang tertentu. Seperti
TK,SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, Ijazah yang diperoleh memiliki
nilai, mempunyai kurikulum dan sistemnya terstruktur.

 Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang berlangsung didalam


masyarakat. Ciri-cirinya : bersifat resmi, tapi ada juga yang tidak bersifat
resmi misalnya ada orang yang ikhlas mengajarkan anak-anak
miskin/pengemis untuk mengajar dan membagi ilmu.tidak memiliki jenjang
tertentu, dapat diikuti oleh segala usia, mendapatkan sertifikat misalnya yang
mengikuti krusus computer, maka akan mendapatkan sertifikat

 Pendidikan informal adalah pendidikan yang diberikan oleh orang tua dan
masyarakat, yang mengutamakan nilai etika, moral dan norma. Ciri-cirinya:
bersifat tidak resmi, biasanya berupa nasihat lisan dan perbuatan. Tidak
terpaku pada jenjang tertentu dan tidak terpaku pada jenis pendidikan tertentu.

2.4 Unsur-Unsur Pendidikan


Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:

1. Subjek yang dibimbing(peserta didik)


Orang yang menerima pendidikan(anak didik,murid/siswa/mahasiswa, dari anak-
anak sampai orang dewasa)

2. Orang yang membimbing(pendidik)yang dimaksud pendidik adalah orang yang


memberikan pendidikan dan bertanggung jawabterhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasarannya adalah peserta didik. semua orang bisa menjadi pendidik tidak
pandang jenis kelamin dan usia(teman, orang tua, guru dan lain-lain)

5
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik(interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbale balik antara peserta
didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapain tujuan
pendidikan secara optimal di tempuh melalui proses berkomunikasi intensif
metode serta alat pendidikan.

4. Pendukung pendidikan
Merupakan unsur yang membantu/mempermudah/memperjelas dan memperlancar
ataupun menentukan keberhasilan pendidikan

5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan(materi pendidikan)


Perihal yng akan diberikan/didikan untuk dimengerti dan dipelajari serta
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dari pendidik kepada peserta didik.

6. Cara /teknik yang digunakan dalam bimbingan(alat dan metode)


Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun
diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan dengan cara
menyampaikan materi kepada peserta didik.

7. Tempat dimana peristiwa berlangsung(lingkungan pendidikan)


Lingkungan pendidikan disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.

6
2.5 Batasa–Batas Pendidikan
Batas-batas pendidikan terbagi kedalam tiga bagian diantaranya:

a. Batas pendidikan pada peserta didik


Peserta didik sebagai manusia dapat memiliki perbedaan dalam kemampuan,
bakat, minat, motivasi, watak, ketahanan, semanagat dan sebagainya.

b. Batas pendidikan pada pendidik


Sebagai manusia biasa, pendidik memiliki keterbatasan. Namun yang menjadi
permasalahan adalah apakah keterbatasan itu dapat ditolerir atau tidak.
Keterbatasan yang dapat ditolerir ialah apabila keterbatasan itu menyebabkan
tidak dapat terwujudnya interaksi antara pendidik dan peserta didik misalnya
pendidik yang sangat ditakuti oleh peserta didik datang berhadapan dengannya.
Pendidik yang tidak tahu apa yang ingin dibicarakan /interaksi antara peserta didik
akan menjadi kekosongan dan kebingungan dalam berinteraksi. Pendidik yang
bermoral adalah pendidik yang tidak dapat ditolerir, karena pada dasarnya
pendidikan dilandasi moral.

c. Batas – batas pendidikan dalam lingkungan dan sarana pendidikan


Lingkungan dan sarana pendidikan merupakan sumber yang dapat menentukan
kualitas dan berlangsungnya usaha pendidikan.

2.6 Perbedaan antara Mendidik dan Mengajar

Terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara mendidik dan mengajar,


sebagian orang mungkin bisa terjebak dengan dengan definisi mendidik dan
mengajar. Mengajar adalah member pelajaran, misalnya seorang guru member
pelajaran bahasa inggris kepada anak didiknya, agar yang diajar itu mengetahui dan
paham tentang apa yang diajarkan. Secara umum Mengajar adalah usaha guru untuk
menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa/anak didik. Jadi
mengajar lebih cenderung kepada transfer of knowledge.

Kenyataan mengajar yang lebih menakankan transfer of knowledge, inilah


justru banyak berkembang disekolah-sekolah. Kebanyakan guru dan orang tua wali

7
merasa puas jika anak didiknya mendapatkan nilai yang baik pada hasil ulangannya.
Jadi dalam hal ini siswa lebih dituntut kepada kecerdasaan otaknya bukan kecerdasaa
emotional dan spiritual sehingga anak didik jarang mendapatkan perhatian secara
serius. Cara yang dilakukan oleh guru hanya melakukan evaluasi melihat seberapa
besar tingkat keberhasilan yang diajarkan. Ini semua sangat mendukung jika mengajar
itu hanya terbatas pada soal kognitif dan paling – paling ditambahkan keterampilan.

Sedangkan mendidik adalah usaha untuk mengantarkan anak didik kearah


kedewasaan baik secara jasmani, maupun rohani. Oleh sebab itu mendidik dikatakan
sebagai upaya pimpinan pribadi, sikap, mental, dan akhlak anak didik.
Dibandingakan pengertian mengajar , maka mendidik lebih mendasar. Mendidik itu
bukan hanya transfer of knowledge, tapi juga transfer of values. Mendidik diartikan
secara utuh, baik disegi kognitif, psikomotor maupun efektif, agar tumbuh sebagai
manusia yang berpribadi.

Sebagai contoh seorang guru mengajarkan ilmu matematika kepada anak


didiknya pintar dalam menghitung, tapi anak tersebut tidak perhitungan dalam
segala tindakannya. Maka kegiatan yang dilakukan oleh guru itu bukan mendidik
tapi mengajar. Istilah mengajar, mendidik dapat dibedakan tetapi sulit untuk
dipisahkan. Mengajar lebih ditekankan pada penguasaan pengetahuan tertentu,
sedangkan mendidik lebih ditekankan pada pembentukan manusianya (penanaman
sikap dan nilai-nilai).

8
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Hakikat pendidikan adalah proses menumbuh kembangkan ekstensi peserta


didik yang memasyarakat, membudaya dalam tata kehidupan yang berdimensi local,
nasional, dan global. Hakikat pendidikan sangat ditentukan oleh nilai-nilai, motivasi
dan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Hakikat pendidikan itu akan terwujud melalui
beerbagai macam proses pengajaran, pembelajaran, dan latihan dengan
memperhatikan kompetensi paedagogie( pendidikan). Pendidikan menumbuhkan
budi pekerti, kekuatan batin , karakter, pikiran. Pendidika itu terbagi tiga jenis ada
pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiga pendidikan ini sering terjadi
dalam kehidupan kita.

3.2 Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah kita sebaiknya harus mengetahui
apa saja hakikat pendidikan yang sebenarnya, bukan hanya sekedar pengertian, tetapi
masih banyak yang harus kita pahami karena untuk kedepannya kita adalah seorang
pendidik selain itu, kita juga dapat lebih mudah untuk melakukan praktek dilapangan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi abu, Nur Uhibiyati. 1991. Imu Pendidikan. Jakarta :PT. Milton Putra.

Hasbullah. 1999. Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:Rajawali Press

Ngalim Purwanto MP. 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung:PT Remaja
Rosadakarya.

http://mawarmerahtakberdurii.wordpress.com/2012/12/07/hakikat-pendidikan/

http://gitabahasa.wordpress.com/category/macam-macam-pendidikan/

http://ikhsanputroeaceh.wordpress.com/2011/10/24/makalah-hakikat-pendidikan/

10

Anda mungkin juga menyukai