Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanallahu wa Ta’ala kepada kita memuji,
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas rahmat-Nya yang telah
dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
merupakan tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan
masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Heri Cahyono, M.Pd.I selaku Dosen mata kuliah ilmuPendidikan Islam
Universitas Muhammadiyah Metro yang telah memberikan tugas mengenai
"Tujuan Pendidikan Islam" sehingga dapat menambah pengetahuan serta wawasan
penulis.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta mendukung secara
materil.
3. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan dalam waktu
yang tepat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, namun
demikian telah memberikan manfaat bagi penulis. Akhir kata penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan tugas mata kuliah ilmu pendidikan islam inti arahkan untuk
mendapatkan pemahaman mengenai beberapa hal yang menjadi fokus penulisan
makalah., yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dan fungsi tujuan pendidikan
2. Mencari sumber tujuan pendidikan dalam prespektif islam
3. Mencari sumber tujuan hidup manusia
4. Mengetahui ciri-ciri manusia yang sempurna dalam prespektif islam
5. Mencari sumber tujuan akhir pendidikan islam
C. Tujuan penulis
1. Untuk mengetahui fungsi tujuan pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan dalam prespektif islam
3. Untuk mengetahui tujuan hidup manusia
4. Untuk mengetahui ciri-ciri manusia yang sempurna dalam prespektif islam
5. Untuk mengetahui tujuan akhit pendidikan islam
BAB II PEMBAHASAN
Pendidikan adalah suatu pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan
sebaik mungkin. Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran
pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari
satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini melalui pengajaran,
pelatihan dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta keterampilan yang bermanfaat baik
itu untuk diri sendiri maupun masyarakat umum.
Pendidikan juga bisa dijalani melalui 2 hal yakni pendidikan formal dan non formal.
Pendidikan formal ialah pendidikan yang bisa didapat dengan mengikuti kegiatan
atau program pendidikan yang terstruktur serta terencana oleh badan
pemerintahan misalnya melalui sekolah ataupun universitas
Pendidikan non formal ialah pendidikan yang bisa didapat melalui aktivitas
kehidupan sehari-hari yang tak terikat oleh lembaga bentukan pemerintahan,
misalnya belajar melalui pengalaman, belajar sendiri melalui buku bacaan serta
belajar melalui pengalaman orang lain.
Tujuan Pendidikan
Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3
disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis
juga bertanggung jawab.
Fungsi Pendidikan
Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah bisa pula memperlambat masa dewasa
seseorang sebab siswa masih tergantung secara ekonomi kepada orang tuanya.
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pendidikan di mulai dari usia dini hingga pendidikan tinggi. Tujuan pendidikan selalu
ditujukan untuk setiap orang.
Tujuan pendidikan Islam bisa kamu tilik dari pendapat para ahli. Ada beberapa pendapat
para ahli mengenai tujuan pendidikan Islam, di antaranya Ibnu Khaldun dan Al Ghazali.
Jadi, tujuan pendidikan Islam mencakup dua aspek utama, yakni mewujudkan
kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Hal ini menggambarkan
bahwa pendidikan Islam merupakan pendidikan yang bersifat komplet.
Setiap makhluk yang diciptakan Allah SWT memiliki tujuan hidupnya masing-masing,
setelah dilahirkan kedunia, tujuan hidup manusia menurut Islam turut tercantum
dalam Al-Quran yang juga turut menerangkan bagaimana seorang umat menemukan
tujuan hidupnya.Bagaimana tujuan hidup manusia menurut Islam diterangkan dalam
surat Ali Imran ayat 191 yang berbunyi “orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka.
“Apakah kamu mengira bahwa Kami telah menciptakan kamu dalam permainan
(tanpa tujuan) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-Quran
23:115)
Dari ayat di atas, kita dapat menyimpulkan, kita diciptakan untuk tujuan yang lebih
dari sekadar bermain dan bersenang-senang dalam hidup ini. Kita memiliki tujuan
hidup yang harus kita ketahui dan harus menjalani hidup sesuai dengan tujuan
tersebut.
“Aku telah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (Al-
Qur’an, 51:56)
Dari ayat tersebut, jelas bahwa penciptaan manusia, serta jin, adalah untuk tujuan
beribadah kepada Allah SWT. Ketika seorang Muslim menyembah Allah SWT, dia
benar-benar menerima Ketuhanan-Nya yang sama seperti yang mereka lakukan pada
sumpah yang diambil sebelum kelahiran mereka. Dengan demikian, semakin seorang
Muslim menyembah Allah, semakin dekat dengan-Nya dan makna keberadaan mulai
muncul.
Dalam ayat di atas, Allah SWT memberi tahu kita dan menjelaskan bahwa ketika
manusia akan menikmati kebencian satu sama lain maka mereka pasti akan memilih
membenci orang lain sebagai tujuan hidup mereka yang akan memalingkan mereka
dari tujuan yang sebenarnya dan itu adalah mengingat Allah. Oleh karena itu, untuk
memenuhi tujuan mengenal Tuhan, seorang Muslim perlu menahan diri dari
kejahatan sejauh dia cenderung berbuat baik.
Singkatnya, Allah SWT telah membimbing manusia kepada tujuan hidup yaitu
beribadah kepada-Nya dan mencari keridhaan-Nya. Al-Qur’an dalam hal ini adalah
salah satu cara terbaik untuk mengetahui cara-cara di mana seseorang dapat
memenuhi tujuan ini untuk menyenangkan Allah SWT dan memberi makna pada
hidupnya. Alasan utama penciptaan kita adalah ibadah. Kita harus memenuhi tujuan
hidup kita ini dengan mengikuti perintah Allah yang diberikan dalam Quran
manusia sempurna, istilah kata yang sering digunakan adalah sebagai berikut; Perfect
Man, al-Insān al-Kāmil, dan Universal Man. Istilah kata tersebut secara bahasa dan
penyebutannya memang berbeda, namun pada dasarnya keseluruhan dari istilah kata
tersebut memiliki maksud dan tujuan yang sama, yaitu untuk menjelaskan konsep
manusia sempurna.Maka dari itu, tidak perlu adanya perdebatan mengenai istilah kata
yang paling tepat di antara ketiganya dalam penggunaannya untuk menjelaskan mengenai
manusia sempurna. Dengan kata lain, ketika peneliti menyebutkan salah satu dari istilah
kata tersebut (Perfect Man, al-Insān al-Kāmil, atau Universal Man), tidak lain hanyalah
bertujuan untuk menjelaskan mengenai manusia sempurna sebagaimana telah menjadi
topik utama pada penelitian kali ini. Karena yang disebut al-Insān al-Kāmil adalah sama
dengan Perfect Man, juga sebaliknya, yang disebut Perfect Man adalah al-Insā al-Kāmil,
yaitu “manusia sempurna”. Secara bahasa (etimologi), pengertian manusia sempurna
sebagaimana ketiga istilah kata di atas memiliki makna sebagai berikut; dengan
mengambil salah satu darinya yang bertujuan untuk menjelaskan ketiganya, yaitu al-Insān
alKāmil. Istilah kata tersebut berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata kata dasar
pertamanya adalah “al-Insān” yang memiliki arti dalam bahasa Indonesianya adalah
“manusia”, dan “al-Kāmil” yang memiliki arti kata dalam bahasa Indonesianya adalah
“sempurna”. Jadi, yang dimaksud dengan “al-Insān al-Kāmil” dalam bahasa Arab adalah
untuk menjelaskan mengenai “manusia sempurna” yang dalam arti bahasa
Indonesianya.3 Sama halnya dengan istilah kata “Perfect Man” yang berasal dari bahasa
Inggris dan terdiri dari dua kata dasar pula; yaitu “Perfect” dengan arti Indonesianya
“sempurna”, dan “Man” dengan arti Indonesianya “manusia”. Istilah kata Perfect Man
dipahami menjadi satu kesatuan dalam istilah kata dengan satu makna utamanya, yaitu
“manusia sempurna”.4 Dari istilah kata tersebut, mengarahkan pada konsep manusia
sempurna secara keseluruhan. Maksudnya di sini adalah manusia yang telah diakui secara
keseluruhan dengan menyebutkannya sebagai manusia universal (Universal Man). Ini
adalah manusia universal yang digambarkan pada diri Adam sebagai prototipe dari
seluruh gambaran manusia. Gambaran manusia pada Adam adalah gambaran manusia
yang masih ada dalam level kosmik sebelum kejatuhannya ke bumi.Adam inilah yang
natinya akan menjadi pembahasan pada poin selanjutnya sebagai bentuk awal
pengambaran Islam mengenai manusia sempurna.
Manusia dalam pandangan Islam selalu dikaitkan dengan kisahnya tersendiri yang
berbeda dari makhluk lain di muka bumi. Ia tidak hanya digambarkan sebagai hewan
berkelas tinggi, tetapi lebih dari itu, manusia memiliki keluhuran dalam dirinya yang sukar
untuk didefinisikan dengan katakata. Dalam al-Quran, manusia berulang kali diangkat
derajatnya bahkan melebihi alam surga, bumi, serta malaikat. Pada saat yang sama,
manusia dijatuhkan derajatnya bahkan sampai pada tingkatan yang lebih rendah dari
binatang buas, bahkan setan terkutuk. Manusia dikaruniai dengan kemampuan sehingga
dapat digunakan untuk menaklukan alam, namun mereka juga dapat merosot menjadi
yang paling rendah dari segala yang rendah. Maka dari itu, manusia sendirilah yang dapat
menentukan nasib akhir mereka tersebut.Lalu, bagaimanakah penggambaran Islam
mengenai manusia yang sempurna tersebut?
“Menurut ajaran Islam, seorang manusia yang hidup di bawah naungan pokok ajaran dan
bimbingan Allah sesuai dengan perintah-Nya, dinyatakan sebagai Adam. Kehendak Allah
bahwa manusia secara keseluruhan selayaknya mengikuti petunjuk Allah agar dapat
mencapai tempat dan kondisi yang dekat dengan Allah dan menyatu dengan
Allah,Penciptanya”.Pokok-pokok ajaran Islam mengatakan bahwa Adam mewakili
manusia yang beradab. Manusia akan mencapai keadaan beradab apabila ia secara
mental, moral, dan spiritual ada dalam keadaan yang baik tanpa memperdulikan keadaan
hidupnya. Dengan kata lain, manusia beradab adalah manusia yang tidak mementingkan
urusan keduniawiaan seperti harta, tahta, dan lain sebagainya sehingga membuatnya lalai
akan petunjuk yang mengarahkannya pada kedekatan dengan Tuhan. Manusia yang
seperti ini akan mencapai setatus layaknya Adam dan menjadi anak-cucu Adam dengan
memiliki mental, moral, dan spiritual yang baik sebagaimana penggambaran Adam
sebagai manusia yang beradab dalam ajaran Islam.Dalam hal ini, Muthahhari melihat segi-
segi positif manusia yang terdiri dari beberapa bagian. Di antara segi positif yang dimiliki
oleh manusia adalah bahwa ia adalah makhluk sempurna Tuhan; ia adalah khalīfah Tuhan
di muka bumi, ia berbeda dari makhluk lain dengan kapasitas inteligensinya yang tinggi.
Manusia juga mempunyai kecenderungan untuk dekat dengan Tuhan, menyadari akan
kehadiran Tuhan dalam sanubari mereka. Akibatnya, segala keraguan dan keingkaran
pada Tuhan akan muncul ketika manusia menyimpang dari fitrahnya.
Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi dan
mencerdaskan individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka yang
memiliki pendidikan dengan baik dapat memiliki kreativitas, pengetahuan, kepribadian,
mandiri dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti
luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan
pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Sesuai dengan MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan adalah untuk membentuk
manusia yang memiliki jiwa Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.
A. Kesimpulan
B. Daftar pustaka
https://m.liputan6.com/hot/read/5016936/tujuan-hidup-manusia-menurut-islam-
berdasarkan-al-quran-dan-penjelasannya
https://ddayipdokumen.blogspot.com/2014/04/ciri-ciri-manusia-ideal-menurut-
islam.html?m=1
https://www.akseleran.co.id/blog/p
https://media.neliti.com/media/publications/56722-ID-none.pdf
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44000/2/ZUBAIDILLAH-
FU.pdf
https://www.akseleran.co.id/blog/pendidikan-adalah/
https://m.republika.co.id/berita/ojp9mf374/inilah-3-ciri-sosok-muslim-ideal