Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAKIKAT PENDIDIKAN SEBAGAI PERBUATAN FUNDAMENTAL

DOSEN PEMBIMBING

SUDARI, S.Ag, M.Pd

Disusun oleh :

MUHAMMAD FATONI (2211000510312)

INSTITUTE KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN BUDI UTOMO

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA dan KEOLAHRAGAAN

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN dan KEOLAHRAGAAN


Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 27 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................... iii


B. Fungsi dan Tujuan ........................................................................................................ iv
C. Rumusan Masalah.......................................................................................................... vi
D. Tujuan............................................................................................................................ vi
E. Manfaat.......................................................................................................................... vi

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendidikan ..................................................................................................... vii


B. Pengertian Ilmu Pendidikan......................................................................................... ix
C. Perbedaan Antar Pendidikan dan Ilmu Pendidikan...................................................... x
D. Penerapan ilmu pendidikan sebagai teori dan sebagai ilmu praktis ............................ x

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................... xi
B. Saran............................................................................................................................. xi
C. Daftar Pustaka ............................................................................................................ xii

ii
BAB 1

PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang
Hakikat pendidikan menurut Driyarkara adalah mendidik dan dididik merupakan
perbuatan fundamental, yaitu yang mengubah dan menentukan hidup manusia. Isi perbuatan
fundamental yang disebut mendidik ialah pemanusiaan manusia muda, berarti homonisasi
dan humanisasi yaitu pengangkatan manusia muda sampai sedemikian tingginya sehingga dia
dapat menjalankan hidupnya sebagai manusia dan membudayakan diri.
Pendidikan agama adalah unsur terpenting dalam pembangunan mental dan pendidikan
moral. Jika kita mempelajari pendidikan agama, maka moral merupakan suatu hal yang
sangat penting. Bahkan yang terpenting dimana kejujuran, kebenaran dan keadilan
merupakan sifat-sifat terpenting dalam agama. Dan hal tersebut merupakan menjadi unsur
penilaian masyarakat terhadap nilai moral pada seseorang. Lebih-lebih pemeluk agama islam
dan beberapa faktor-faktornya.
Telah kita ketahui pendidikan itu sangat penting bagi kita semua. Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup kehidupan manusia yang
berfikir,bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup
dalam hidup. Dalam pendidikan kita mengenal berbagai macam teori tentang kehidupan dan
segala aspek-aspek pendidikan. Manusia diberikan akal pikiran yang tidak dimiliki makhluk
lain, bahwa untuk mengelola akal pikirannya diperlukan pendidikan. Hakikat pendidikan
diartikan sebagai kupasan secara konseptual terhadap kenyataan-kenyataan kehidupan
manusia baik disadari maupun tidak disadari manusia telah melaksanakan pendidikan mulai
dari keberadaan manusia pada zaman primitif sampai zaman modern ( masa kini ), bahkan
selama masih ada kehidupan manusia didunia, pendidikan akan tetap berlangsung. Kesadaran
akan konsep tersebut diatas menunjukan bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan.
Artinya sebagai pertanda bahwa manusia sebagai makhluk budaya yang salah satu tugas
kebudayaan itu tampak pada proses pendidikan ( Syaifullah, 1981 ).
Maka pembahasan tentang hakikat pendidikan merupakan tinjauan yang menyeluruh
dari segi kehidupan manusia yang menampakan konsep-konsep pendidikan. Bahkan dapat
dikatakan bahwa pendidikan ini dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Tetapi

iii
seringkali orang melupakan makna dan hakikat pendidikan itu sendiri. Layaknya hal lain
yang sudah menjadi rutinitas,cenderung terlupakan makna dasar dan Karena itu benarlah
kalau dikatakan bahwa setiap orang yang terlihat dalam dunia pendidikan sepatutnyalah
selalu merenungkan makna dan hakikat pendidikan,merefleksikannya di tengah-tengah
tindakan aksi sebagai buah. Makalah singkat ini mencoba mengungkap makna hakikat
pendidikan,dan bentuk pendidikan sepanjang hayat.

B. Fungsi dan Tujuan


Dalam makalah ini kami akan menjelaskan fungsi dan tujuan dari Hakikat Pendidikan,
yaitu:
1. Mengidentifikasi komponen-komponen pendidikan
Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau
terlaksananya proses pendidik, komponen-komponen itu yakni:
a. Tujuan pendidikan
b. Peserta didik
c. Pendidik
d. Interaksi edukatif pendidik dan anak didik
e. Isi pendidikan
f. Lingkungan pendidikan

2. Menjelaskan fungsi pendidikan


Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang
nyata (manifest) seperti berikut:
 Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
 Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan dan bagi kepentingan
masyarakat.
 Melestarikan budaya.
 Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi

iv
Adapun fungsi pendidikan lainnya antara lain:

 Alat untuk mengadakan reformasi masyarat


 Menghilangkan segala sumber penderitaan masyarakat yang berupa:
a) Raja yang kurang memperhatikan rakyatnya
b) Orang makin menjauhkan diri dari agama
c) Makin suburnya verbalisme.
Pendidikan pada akhirnya harus ditujukan pada upaya mewujudkan sebuah
masyarakat yang ditandai adanya keluhuran budi dalam diri individu, dan keadilan
dalam negara, atau sebuah kehidupan yang lebih bahagia dan saleh dari setiap
invidunya.

3. Mendeskripsikan tujuan pendidikan


Pendidikan sebagai sebuah ilmu, mendasarkan prinsip-prinsipnya pada etika dan
psikologi. Etika memberinya konsep-konsep tetntang moralitas yang menjadi
dasar tujuan pendidikan. Psikologi memberinya konsep-konsep tentang
karakteristik kehidupan kejiwaan yang menjadi dasar metode pendidikan.
Tujuan pendidikan :
a. Tujuan akhir pendidikan adalah individu yang berkarakter atau bermoral,
yaitu invidu yang memiliki kebebasan, kesempurnaan, kemauan baik,
kebenaran dan kesamaan.
b. Individu yang berkarakter atau bermoral hanya dapat terwujud dengan cara
mengembangkan individu untuk memiliki minat yang luas bercabang-cabang
( many sidedness of interest ) sebagai suatu hasil dari pengetahuan yang luas.
c. Minat, adalah sesuatu kecendrungan batin yang menyebabkan bertahannya
objek pemikiran dalam kesadaran, atau kembalinya objek pemikiran dalam
kesadaran. Minta yang dimiliki seseorang menyebabkan orang itu dapat
memerintahkan dirinya untuk bertindak. Berarti dengan kata lain minat sangat
berpengaruh dalam suatu tujuan pendidikan.

v
C. Rumusan Masalah
1. Mendeskripsikan hakikat pendidikan.
2. Mendeskripsikan pengertian ilmu pendidikan.
3. Menjelaskan perbedaan antar pendidikan dan ilmu pendidikan.
4. Menjelaskan penerapan ilmu pendidikan sebagai teori dan sebagai ilmu praktis.

D. Tujuan
Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan hakikat pendidikan.
2. Untuk menjelaskan ilmu pendidikan.
3. Untuk menjelaskan perbedaan antar pendidikan da ilmu pendidikan.
4. Untuk menjelaskan penerapan ilmu pendidikan sebagai teori dan sebagai ilmu praktis.

E. Manfaat
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami tentang Hakikat
Pendidikan beserta komponen-komponennya sehingga pendidikan dapat terlaksana
dengan baik dan tepat sasaran. Selain itu juga diharapkan dapat menambah kepustakaan
tentang pendidikan.

vi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendidikan
Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala
situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan adalahsuatu proses
interaksi manusiawi antara pendidikan dengan subjek didik untuk mencapai tujuan
pendidikan. Proses itu berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan menggunakan
bermacam-macam tindakan yang disebut alat pendidikan.
Istilah pendidikan adalah berasal dari Bahasa Yunani “paedagogie” yang akar
katanya “pais” berarti anak dan “again” berarti bimbingan. Jadi “paedagogie” berarti
bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam Bahasa Inggris pendidikan
diterjemahkan menjadi “Education”. Education berasal dari Bahasa yunani “educare”
yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar
tumbuh dan berkembang.
Menurut para ahli, pendidikan didefinisikan sebagai berikut:
1) Langeveld, adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda, yang pendidikannya
berorientasi ke Eropa dan lebih menekankan kepada teori-teori (ilmu). Dapat
dikenal dari bukunya yaitu Sistematis. Menurut ahli pendidikan ini adalah:
“bimbingan atau pertolongan yang diberikan orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak
cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan
orang lain”.
2) Jhon Dewey, seorang ahli filsafat pendidkan dari Amerika. Mengartikan
pendidkan sabagai berikut: “proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia”.

vii
3) Ki Hajar Dewantara, Sebagai Tokoh Pendidikan Nasional, pengertian
pendidikan sebagai berikut: “pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan,batin,karakter), pikiran
(intelek dan tubuh anak), dalam siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-
bagian itu supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan
penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya”.
4) GBHN ( Tap MPR No.II/MPR/1988 ), menyatakan bahwa “pendidikan pada
hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dengan
kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup dan
dilaksanakan dalam lingkungan keluarga,sekolah,dan masyarakat. Karena itu
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat,dan
pemerintah”.
5) Undang-undang Sistem pendidikan Nasional ( UUSPN ) No. 20 tahun 2003
Bab I, pasal 1, menggariskan pengertian: “pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri,kepribadian,kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara”.

Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia, sebab urusan utama
pendidikan adalah manusia. Beberapa asumsi dasar yang berkenaan dengan hakikat
pendidikan tersebut dinyatakan oleh Raka Joni, sebagai berikut:

1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan


antara kedaulatan subjek didik dengan tenaga didik atau guru.
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan
hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup.
5. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam pembentukan manusia seutuhnya.

viii
Pada dasarnya pendidikan harus dilihat sebagai proses dan sekaligus sebagai tujuan.
Pendidikan sebagai kegiatan kehidupan dalam masyarakat mempunyai arti penting baik
bagi individu maupun masyarakat. Sebab antara masyarakat dan invidu saling berkaitan.

B. Pengertian Ilmu Pendidikan


Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari serta memproses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang di usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan: Proses, cara, pembuatan mendidik. Ilmu
pendidikan adalah dua kata yang dipadukan, yakni Ilmu dan pendidikan yang masing-
masing memiliki arti dan makna tersendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
terbitan Balai Pustaka disebutkan, bahwa ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala tertentu dibidang ( pengetahuan) itu.
Sedangkan Endang Saifuddin Anshari, mengemukakan bahwa Ilmu berasal dari
kata bahasa Arab “Alima” yang memiliki pengetian “Tahu” dan dalam bahasa Inggris
dan Prancis disebut dengan “Science”, dalam bahasa Jerman “Wissenscaft” dan dalam
bahasa Belanda “Wetenschap”. Yang ke semuanya memuliki arti “tahu”.
“Science” berasal dari “scio,scire ( bahasa Latin ) yang berati “tahu”. Jadi, baik “ilmu”
maupun “science” secara etimologis berarti “pengetahuan”.
Namun, secara terminologis “ilmu” dan “science” itu semacam pengetahuan yang
mempunyai ciri-ciri, tanda-tanda dan syarat-syarat yang khas. Jadi, ilmu adalah
semacam pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, dan syarat tertentu, yaitu sistematik,
raisonal, empiris, umum, dan kumulatif. Sedangkan pendidikan telah dikemukakan
didalam pembahasan dalam uraian “Hakikat Pendidikan” diatas. Pendidikan itu adalah
suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum
dewasa untuk mencapai kedewasaannya, dan sebagai usaha manusia untuk menyiapkan
dirinya untuk kehidupan yang bermakna. Atau juga bisa diartikan suatu usaha yang
dilakukan orang dewasa dalam situasi pergaulan dengan anak-anak melalui proses
perubahan yang dialami anak-anak dalam bentuk pembelajaran atau pelatihan dan
perubahan itu meliputi pemikiran ( kognitif ), perasaan ( afektif ) dan keterampilan
( psikomotorik ). Jadi, Ilmu Pendidikan dapat diartikan suatu kumpulan pengetahuan

ix
atau konsep yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu
yang bersifat ilmiah yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan
mendidik atau suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai
kedewasaannya dalam rangka mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang bermakna.

C. Perbedaan Antar Pendidikan dan Ilmu Pendidikan

Pendidikan Ilmu Pendidikan

Pengetahuan Sistem pendidikan

Keterampilan Tujuan pendidikan

Penelitian Materi pendidikan

Jadi perbedaan antar pendidikan dan ilmu pendidikan terletak pada teori yang lebih
menitik beratkan pada ilmu pendidikan.

D. Penerapan ilmu pendidikan sebagai teori dan sebagai ilmu praktis


Pendidikan merupakan suatu pemikiran yang praktis dan membutuhkan teori dalam
menciptakan sistem pendidikan yang ideal. Oleh sebab itu pendidikan harus berangkat
dari filsafat yang khusus dan condong membahas tentang pendidikan. Apalagi jika ada
beberapa pertanyaan radikal tentang pendidikan yang berhubungan dengan ilmu sosial
dan alam. Landasan filsafat pendidikan memberi perspektif filosofis yang seyogyanya
merupakan “kacamata” yang dikenakan dalam memandang, menyikapi, serta
melaksanakan tugas.

x
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya
dilakukan melalui tiga cara yaitu: lisan, tulisan, dan perbuatan. Pada dasarnya pendidikan
erat hubungannta dengan ilmu karena objek utama dari pendidikan adalah ilmu. Pada
dasarnya, pendidikan dan ilmu pendidikan saling berkaitan erat namun yang mebedakan
hanya komponen yang ada didalamnya.

B. Saran
Pada umumnya pendidikan di Indonesia ini masih kurang pemahaman tentang arti
dari hakikat pendidikan. Karena tenaga ahli dalam pendidikan masih kurang dan
keinginan untuk memperoleh pendidikan masih minim. Pemerintah diharapakan
memeratakan pendidikan di negeri ini, karena tanpa adanya pendidikan tidak akan
menghasilkan masyarakat yang beradap dan berkarakter. Terlebih lagi pada saat ini
sistem pendidikan di Indonesia belum siap untuk menghasilkan kurikulum yang tetap dan
bisa digunakan secara terus menerus. Bisa di ambil contoh seperti kurukulum 2013 yang
kebijakannya sering kali membuat pro dan kontra di masyarakat.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Mudyaharjo, Redja, Pengantar Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta, 1998


Tirtarahardja, Umar, Pengantar Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2005
Kisbiyanto, Ilmu pendidikan, Nora Media Enterprise : Kudus, Cet. 1, 2010, hal. 35.

xii

Anda mungkin juga menyukai