DOSEN PEMBIMBING
Disusun oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................................... xi
B. Saran............................................................................................................................. xi
C. Daftar Pustaka ............................................................................................................ xii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang
Hakikat pendidikan menurut Driyarkara adalah mendidik dan dididik merupakan
perbuatan fundamental, yaitu yang mengubah dan menentukan hidup manusia. Isi perbuatan
fundamental yang disebut mendidik ialah pemanusiaan manusia muda, berarti homonisasi
dan humanisasi yaitu pengangkatan manusia muda sampai sedemikian tingginya sehingga dia
dapat menjalankan hidupnya sebagai manusia dan membudayakan diri.
Pendidikan agama adalah unsur terpenting dalam pembangunan mental dan pendidikan
moral. Jika kita mempelajari pendidikan agama, maka moral merupakan suatu hal yang
sangat penting. Bahkan yang terpenting dimana kejujuran, kebenaran dan keadilan
merupakan sifat-sifat terpenting dalam agama. Dan hal tersebut merupakan menjadi unsur
penilaian masyarakat terhadap nilai moral pada seseorang. Lebih-lebih pemeluk agama islam
dan beberapa faktor-faktornya.
Telah kita ketahui pendidikan itu sangat penting bagi kita semua. Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup kehidupan manusia yang
berfikir,bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup
dalam hidup. Dalam pendidikan kita mengenal berbagai macam teori tentang kehidupan dan
segala aspek-aspek pendidikan. Manusia diberikan akal pikiran yang tidak dimiliki makhluk
lain, bahwa untuk mengelola akal pikirannya diperlukan pendidikan. Hakikat pendidikan
diartikan sebagai kupasan secara konseptual terhadap kenyataan-kenyataan kehidupan
manusia baik disadari maupun tidak disadari manusia telah melaksanakan pendidikan mulai
dari keberadaan manusia pada zaman primitif sampai zaman modern ( masa kini ), bahkan
selama masih ada kehidupan manusia didunia, pendidikan akan tetap berlangsung. Kesadaran
akan konsep tersebut diatas menunjukan bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan.
Artinya sebagai pertanda bahwa manusia sebagai makhluk budaya yang salah satu tugas
kebudayaan itu tampak pada proses pendidikan ( Syaifullah, 1981 ).
Maka pembahasan tentang hakikat pendidikan merupakan tinjauan yang menyeluruh
dari segi kehidupan manusia yang menampakan konsep-konsep pendidikan. Bahkan dapat
dikatakan bahwa pendidikan ini dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Tetapi
iii
seringkali orang melupakan makna dan hakikat pendidikan itu sendiri. Layaknya hal lain
yang sudah menjadi rutinitas,cenderung terlupakan makna dasar dan Karena itu benarlah
kalau dikatakan bahwa setiap orang yang terlihat dalam dunia pendidikan sepatutnyalah
selalu merenungkan makna dan hakikat pendidikan,merefleksikannya di tengah-tengah
tindakan aksi sebagai buah. Makalah singkat ini mencoba mengungkap makna hakikat
pendidikan,dan bentuk pendidikan sepanjang hayat.
iv
Adapun fungsi pendidikan lainnya antara lain:
v
C. Rumusan Masalah
1. Mendeskripsikan hakikat pendidikan.
2. Mendeskripsikan pengertian ilmu pendidikan.
3. Menjelaskan perbedaan antar pendidikan dan ilmu pendidikan.
4. Menjelaskan penerapan ilmu pendidikan sebagai teori dan sebagai ilmu praktis.
D. Tujuan
Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan hakikat pendidikan.
2. Untuk menjelaskan ilmu pendidikan.
3. Untuk menjelaskan perbedaan antar pendidikan da ilmu pendidikan.
4. Untuk menjelaskan penerapan ilmu pendidikan sebagai teori dan sebagai ilmu praktis.
E. Manfaat
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami tentang Hakikat
Pendidikan beserta komponen-komponennya sehingga pendidikan dapat terlaksana
dengan baik dan tepat sasaran. Selain itu juga diharapkan dapat menambah kepustakaan
tentang pendidikan.
vi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendidikan
Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala
situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan adalahsuatu proses
interaksi manusiawi antara pendidikan dengan subjek didik untuk mencapai tujuan
pendidikan. Proses itu berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan menggunakan
bermacam-macam tindakan yang disebut alat pendidikan.
Istilah pendidikan adalah berasal dari Bahasa Yunani “paedagogie” yang akar
katanya “pais” berarti anak dan “again” berarti bimbingan. Jadi “paedagogie” berarti
bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam Bahasa Inggris pendidikan
diterjemahkan menjadi “Education”. Education berasal dari Bahasa yunani “educare”
yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar
tumbuh dan berkembang.
Menurut para ahli, pendidikan didefinisikan sebagai berikut:
1) Langeveld, adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda, yang pendidikannya
berorientasi ke Eropa dan lebih menekankan kepada teori-teori (ilmu). Dapat
dikenal dari bukunya yaitu Sistematis. Menurut ahli pendidikan ini adalah:
“bimbingan atau pertolongan yang diberikan orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak
cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan
orang lain”.
2) Jhon Dewey, seorang ahli filsafat pendidkan dari Amerika. Mengartikan
pendidkan sabagai berikut: “proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia”.
vii
3) Ki Hajar Dewantara, Sebagai Tokoh Pendidikan Nasional, pengertian
pendidikan sebagai berikut: “pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan,batin,karakter), pikiran
(intelek dan tubuh anak), dalam siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-
bagian itu supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan
penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya”.
4) GBHN ( Tap MPR No.II/MPR/1988 ), menyatakan bahwa “pendidikan pada
hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dengan
kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup dan
dilaksanakan dalam lingkungan keluarga,sekolah,dan masyarakat. Karena itu
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat,dan
pemerintah”.
5) Undang-undang Sistem pendidikan Nasional ( UUSPN ) No. 20 tahun 2003
Bab I, pasal 1, menggariskan pengertian: “pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri,kepribadian,kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara”.
Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia, sebab urusan utama
pendidikan adalah manusia. Beberapa asumsi dasar yang berkenaan dengan hakikat
pendidikan tersebut dinyatakan oleh Raka Joni, sebagai berikut:
viii
Pada dasarnya pendidikan harus dilihat sebagai proses dan sekaligus sebagai tujuan.
Pendidikan sebagai kegiatan kehidupan dalam masyarakat mempunyai arti penting baik
bagi individu maupun masyarakat. Sebab antara masyarakat dan invidu saling berkaitan.
ix
atau konsep yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu
yang bersifat ilmiah yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan
mendidik atau suatu proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai
kedewasaannya dalam rangka mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang bermakna.
Jadi perbedaan antar pendidikan dan ilmu pendidikan terletak pada teori yang lebih
menitik beratkan pada ilmu pendidikan.
x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya
dilakukan melalui tiga cara yaitu: lisan, tulisan, dan perbuatan. Pada dasarnya pendidikan
erat hubungannta dengan ilmu karena objek utama dari pendidikan adalah ilmu. Pada
dasarnya, pendidikan dan ilmu pendidikan saling berkaitan erat namun yang mebedakan
hanya komponen yang ada didalamnya.
B. Saran
Pada umumnya pendidikan di Indonesia ini masih kurang pemahaman tentang arti
dari hakikat pendidikan. Karena tenaga ahli dalam pendidikan masih kurang dan
keinginan untuk memperoleh pendidikan masih minim. Pemerintah diharapakan
memeratakan pendidikan di negeri ini, karena tanpa adanya pendidikan tidak akan
menghasilkan masyarakat yang beradap dan berkarakter. Terlebih lagi pada saat ini
sistem pendidikan di Indonesia belum siap untuk menghasilkan kurikulum yang tetap dan
bisa digunakan secara terus menerus. Bisa di ambil contoh seperti kurukulum 2013 yang
kebijakannya sering kali membuat pro dan kontra di masyarakat.
xi
DAFTAR PUSTAKA
xii