Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Dasar-Dasar Pendidikan

Dosen Pengampu: Rasmi S.Ag, M.SI

Disusun oleh KELOMPOK 5:

Yusnita Winaldea (2021010101061)

Suci (2021010101062)

Nurul Qalby (2021010101063)

Aulia Hasana (2021010101064)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Dasar-Dasar Pendidikan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada
Rasulullullah SAW karena berkat perjuangan beliau kita masih bisa merasakan
nikmatnya Islam sampai saat ini.

Penulisan makalah berjudul “LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN” dapat


diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah ini dapat menjadi
referensi bagi semua orang yang membutuhkan. Selain itu, kami juga berharap agar
pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Kami


menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Kami
mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini.

Kendari, 1 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…......................................................................................................i

DAFTAR ISI…....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN…................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ……….…............................................…………….. 1
B. Rumusan Masalah….......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ……………………….............................................……….. 1

BAB II PEMBAHASAN …………..........................................................……………….. 2


A. Defenisi Landasan Pendidiakan … ..........…………..........…….…………… 2
B. Fungsi dan Tujuan Landasan Pendidikan ....................................................... 2
C. Jenis-Jenis Landasan Pendidikan........................................................................ 3

BAB III PENUTUP ……..................................................………………………………. 12


A. Kesimpulan …......................................………………………………...…..... 12
B. Saran ……………....................................……………………………………. 12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor vital dalam kehidupan manusia. Setiap individu
membutuhkan pendidikan agar meraka dapat mempertahankan hidup mereka dan juga agar
mereka dapat diterima di dalam pergaulan. Sebenarnya bukan hanya manusia yang melakukan
proses belajar, hewan pun sebenarnya melakukan proses belajar, hanya saja dalam prosesnya
hewan lebih mengandalkan instinganya.

Pendidikan dibutuhkan untuk mencetak generasi baru yang lebih bermutu. Dengan harapan
dapat memperbaiki kondisi Indonesia saat ini. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan
memanusiakan manusia. Dimana dalam hal itu dimaksudkan untuk membentuk insan yang
dapat mematuhi norma-norma yang ada.

Untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan itu, maka diperlukan sebuah landasan
pendidikan yang diharapkan dapat membuat pendidikan berfungsi seperti apa seharusnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini berdasarkan latar belakang yang diuraikan
diatas adalah:
1. Apa pengertian dari landasan pendidikan?
2. Apa fungsi dan tujuan dari landasan pendidikan?
3. Apa saja jenis-jenis landasan pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari landasan pendidikan
2. Mengetahui fungsi dan tujuan landasan pendidikan
3. Mengetahui jenis-jenis landasan pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Landasan Pendidikan

Secara singkat landasan pendidikan dikatakan sebagai tempat bertumpu atau dasar dalam
melakukan analisis kritis terhadap aturan dan kenyataan (fakta) kebijakan dan praktik
pendidikan. Dengan kata lain, landasan pendidikan merupakan dasar bagi upaya pengembangan
pendidikan dalam segala aspeknya. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan
Landasan adalah alas/bantalan/paron/tempat mendarat dan bertaplak/dasar/tumpuan. Pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan/proses/cara/perbuatan
mendidik.

Pada hakikatnya landasan pendidikan adalah dasar-dasar, titik pijak yang melandasi
operasionalisasi sistem pendidikan. Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan
khususnya di negara kita Indonesia,agar pendidikan yang sedang berlangsung dinegara kita ini
mempunyai pondasi atau pijakan yang sangat kuat karena pendidikan di setiap negara tidak
sama. Untuk negara kita diperlukan landasan landasan yang pendidikan sesuai dengan kondisi
tujuan dan cita-cita bangsa.

B. Fungsi dan Tujuan Landasan Pendidikan

Mengapa kita harus memiliki landasan seperti itu? Karena pendidikan merupakan salah
satu hak dasar manusia dan berpengaruh besar terhadap kehidupan seseorang. Tanpa landasan
yang jelas, salah-salah pendidikan dapat menjadi sesuatu yang mencengkram manusia lewat
komersialisasi dan kekhususan yang berdampak pada kesenjangan pendidikan. Kita sebagai
bangsa yang telah mengalami kolonialisasi, belajar melalui cara yang pedih akan hal tersebut.

2
Bagaimana tidak semua rakyat mendapatkan pendidikan yang layak karena pemerintah
Hindia Belanda tidak ingin mencerdaskan rakyatnya, sehingga mereka dapat terus
mengeksploitasi negeri ini.

Beberapa fungsi landasan pendidikan adalah:


• Sebagai acuan atau tolak ukur atau acuan konsep dan teori bagi setiap pendidik
dalam praktik pendidikan.
• Sebagai konsep atau cara pandang dan bersikap dalam melaksanakan tugas
kependidikan
• Sebagai motivator dalam menemukan dan menggali konsep-konsep pendidikan
• Mendorong pemikiran kritis terhadap teori-teori pendidikan sehingga bisa memilah
mana yang bisa dipraktikkan dan dikembangkan dalam proses pendidikan
• Membentuk pola pikir dan pola kerja dalam praktek belajar mengajar
Sementara itu, tujuan atau hasil yang ingin dicapai melalui kajian landasan
pendidikan sebagai berikut:
• Pendidikan menjadi hak seluruh manusia tanpa syarat apa pun.
• Pemerataan pendidikan baik dari segi kuantitas maupun kualitas bagi seluruh
umat manusia.
• Terjaganya hak pendidikan bagi seluruh kalangan tanpa terkecuali
• Pendidikan berfungsi sebagaimana mestinya, yakni memajukan dan membantu
manusia untuk dan tidak disalahgunakan untuk hal yang negatif.

C. Jenis-Jenis Landasan Pendidikan


Jenis-jenis landasan pendidikan yang berkembang antara lain :
1. Landasan Filosofis.
Landasan Filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat
pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti: Apakah
pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, apa yang seharusnya menjadi
tujuannya, dan sebagainya. Landasan filosofis adalah landasan yang berdasarkan atau
bersifat filsafat (falsafat, falsafah). Kata filsafat (philosophy) bersumber dari
bahasaYunani, philein berarti mencintai, dan sophos atau sophis berarti hikmah, arif,

3
atau bijaksana. Filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh dan konseptual
yang menghasilkan konsepsi-kosnsepsi mengenai kehidupan dan dunia. Konsepsi-
konsepsi fiilosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya pada umumnya bersumber
dari dua faktor, yaitu:
• Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan
• Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran. Filsafat berada dianatara
keduanya: Kawasannya seluas religi, namun lebih dekat dengan ilmu pengetahuan
karena filsafat timbul dari keraguan dan karena mengandalkan akal manusia (Redja
Mudyahardjo, et.al., 1992: 126-134.)

Tinjauan filosofis tentang sesuatu termasuk pendidikan, berarti berpikir bebas serta
merentang pikiran sampai sejauh-jauhnya tentang sesuatu itu. Penggunaan istilah
filsafat dapat dalam dua pendekatan, yakni:

1. Filsafat sebagai kelanjutan dari berpikir ilmiah, yang dapat dilakukan oleh
setiap orang serta sangat bermanfaat dalam memberi makna kepada ilmu
pengetahuannya itu.
2. Filsafat sebagai kajian khusus yang formal, yang mencakup logika,
epistemology (tentang benar dan salah), etika (tentang baik dan buruk), estetika
(tentang indah dan jelek), metafisika (tentang hakikat yang “ada”, termasuk
akal itu sendiri), serta social dan politik (filsafat pemerintahan).

Kajian-kajian yang dilakukan oleh berbagai cabang filsafat (logika, epistemology,


etika, dan estetika, metafisika dan lain-lain) akan besar pengaruhnya terhadap
pendidikan, karena prinsip-prinsip dan kebenaran-kebenaran hasil kajian tersebut pada
umumnya diterapkan dalam bidang pendidikan. Peranan filsafat dalam bidang
pendidikan tersebut berkaitan dengan hasil kajian antara lain tentang:
1. Keberadaan dan kedudukan manusia sebagai mahluk didunia ini, seperti yang
disimpulkan sebagai zoon politicon, homo sapiens, animal educandum, dan
sebagainya.
2. Masyarakat dan kebudayaannya.
3. Keterbatasan manusia sebagai mahluk hidup yang banyak menghadapi tantangan

4
4. Perlunya landasan pemikiran dalam pekerjaan pendidikan, utamanya filsafat
pendidikan (Wayan Ardhana, 1986: Modul1/9).

Hasil-hasil kajian filsafat tersebut, utamnya tentang konsepsi manusia dan


dunianya, sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan. Beberapa aliran filsafat yaitu
sebagai berikut:
1. Naturalisme
2. Idealisme
3. Pragmatisme

2. Landasan Sosiologis

Landasan sosiologi pendidikan merupakan asumsi-asumsi yang bersumber dari kaidah-


kaidah sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Kaidah-kaidah sosiologi tersebut
menjelaskan bahwa manusia itu pada dasarnya termasuk makhluk individu, bermasyarakat, serta
berbudaya. Dalam hidup bermasyarakat manusia memiliki norma-norma yang mereka bentuk

dan mereka anut yang akhirnya menghasilkan suatu kebudayaan yang mencirikan kekhasan
suatu masyarakat tertentu.

Landasan sosiologis pendidikan juga merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan
pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Kegiatan pendidikan itu merupakan suatu
proses interaksi antar pendidik dengan peserta didik, antara generasi satu dengan generasi yang
lainnya. Kajian sosiologi pendidikan sangat esensial, karena merupakan sarana untuk
memahami sistem pendidikan dengan keseluruhan hidup masyarakat.

Kesatuan wilayah, adat istiadat, rasa identitas, loyalitas pada kelompok merupakan awal
dan rasa bangga dalam masyarakat tertentu, yang semuanya ini merupakan landasan bagi
pendidikan. Masyarakat atau bangsa Indonesia berbeda dengan masyarakat atau bangsa lain.
Hal-hal yang berkaitan dengan perwujudan tata tertib sosial, perubahan sosial, interaksi sosial,
komunikasi, dan sosialisasi, merupakan indikator bahwa pendidikan menggunakan landasan
sosiologis.

3. Landasan Hukum/Yuridis

5
Landasan Yuridis pendidikan adalah seperangkat konsep peraturan perundang-undangan
yang menjadi titik tolak sistem pendidikan Indonesia, yang menurut Undang-Undang Dasar
1945 meliputi, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Ketetapan MPR, Undang-Undang
Peraturan Pemerintah pengganti undang-undang, peraturan pemerintah, Keputusan Presiden
peraturan pelaksanaan lainnya, seperti peraturan Menteri, Instruksi Menteri dan lain-lain.

Tiap-tiap Negara memiliki peraturan perundang-undangan sendiri. Semua tindakan yang


dilakukan di Negara itu didasarkan pada perundang-undangan tersebut. Negara Republik
Indonesia mempunyai berbagai peraturan perundang-undangan yang bertingkat, mulai dari
UUD 1945, UU, Peraturan Pemerintah, Ketetapan dan Surat Keputusan. Semuanya
mengandung hukum yang harus ditaati, dimana UUD 1945 merupakan hukum yang tertinggi.
Landasan hukum merupakan peraturan baku sebagai tempat berpijak atau titik tolak dalam
melaksakan kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan.

Sebagai penyelenggaraan pendidikan nasional yang utama, perlu pelaksanaannya


berdasarkan undang-undang. Hal ini sangat penting karena hakikatnya pendidikan nasional
adalah perwujudan dari kehendak UUD 1945 utamanya pasal 31 tentang Pendidikan dan
Kebudayaan, pasal 31:

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.


2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar pemerintah wajib
membiyayainya.
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak yang mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendid ikan nasional.
5. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia.

Pentingnya undang-undang sebagai tumpuan bangunan pendidikan nasional di samping


untuk menunjukkan bahwa pendidikan sangat penting sebagai penjamin kelangsungan hidup

6
bangsa Indonesia, juga dapat dipedomani bagi penyelenggaran pendidikan secara utuh yang
berlaku untuk seluruh tanah air. Landasan yuridis bukan semata-mata landasan bagi
penyelenggaraan pendidikan namun sekaligus dijadikan alat untuk mengatur sehingga
penyelenggaraan pendidikan yang menyimpang, maka dengan landasan yuridis tersebut
dikenakan sanksi.

Dalam praktek penyelenggaraan pendidikan tidak sedikit ditemukan penyimpangan.


Memang penyimpangan tersebut tidak begitu langsung tetapi dalam jangka panjang bahkan
dalam skala nasional dapat menimbulkan kerugian bukan hanya secara material tapi juga
spiritual. Penyelenggaraan pendidikan yang sangat komersial dan instan dapat merusak
pendidikan sebagai proses pembentukan watak dan kepribadian bangsa sehingga dalam jangka
panjang menjadikan pendidikan bukan sebagai sarana rekonstruksi sosial tetapi dekonstruksi
sosial. Itulah sebabnya di samping dasar regulasi sangat penting juga harus pula dilandasi
dengan dasar yuridis untuk sanksi.

4. Landasan Kultural

Landasan kultural adalah pengembangan pendidikan Pancasila didasarkan atas nilai-nilai


yang diagungkan, dan karenanya disepakati dalam kehidupan nasional. Pancasila merupakan
salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus diwariskan ke generasi penerus.

Secara kultural unsur-unsur Pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan, bahasa, slogan,
kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan Indonesia secara umum. Pendidikan Pancasila
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila yang telah dan terus disepakati tersebut.

Kebudayaan sebagai gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan
selalu terkait dengan pendidikan, utamanya belajar. Kebudayaan adalah hasil cipta dan karya
manusia berupa norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan, tingkah laku, dan teknologi yang
dipelajari dan dimiliki oleh semua anggota masyarakat tertentu. Dalam UU-RI No. 2 Tahun
1989 Pasal 1 ayat 2 ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan Sistem Pendidikan Nasional
adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada
Pancasila dan UUD 1945.

Kebudayaan dapat dibentuk, dilestarikan, atau dikembangkan melalui pendidikan. Baik


kebudayaan yang berwujud ideal, atau kelakuan dan teknologi, dapat diwujudkan melalui proses

7
pendidikan. Sebagai contoh dalam penggunaan bahasa, setiap masyarakat dapat dikatakan
mengajarkan kepada anak-anak untuk mengatakan sesuatu, kapan hal itu dapat dikatakan,
bagaimana mengatakannya, dan kepada siapa mengatakannya. Dengan kata lain, fungsi pokok
setiap sistem pendidikan adalah untuk mengajarkan anak-anak pola-pola tingkah laku yang
sesuai esensial tersebut.

5. Landasan Psikologis

Psikologi sebagai sebuah landasan dalam pendidikan adalah bahwa dalam pelaksanaan
pendidikan haruslah menerapkan unsur-unsur psikologis karena yang menjadi sasaran
pendidikan tersebut adalah manusia. Oleh karena itu, dalam penyelenggaraannya, pendidikan
selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Untuk memahami berbagai karakteristik siswa yang
beragam maka diperlukan psikologi dalam pendidikan. Pendidikan memposisikan manusia
sebagai objek dan subjeknya sehingga sangat diperlukan psikologi sebagai landasan pendidikan.

Menurut Pidarta (2007:194) Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa
manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani, yang dapat
dipengaruhi oleh alam sekitar. Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani.
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologis pendidikan
merupakan suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang
kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi
manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan
proses pendidikan.

6. Landasan Ilmiah dan Teknologi

Istilah ”Teknologi” berasal dari kata Yunani “technologis”. Technie berarti seni, keahlian
atau sains; dan logos berarti ilmu. Teknologi Pendidikan dalam arti sempit merupakan media
pendidikan, yaitu hasil teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan agar berhasil guna,
efisien dan efektif.

Menurut National Centre for Programmed Learning, UK, teknologi pendidikan adalah
penerapan pengetahuan ilmiah mengenai belajar dan kondisi belajar untuk meningkatkan
keefektifan dan efisiensi pengajaran dan pelatihan. Jika tidak ada temuan atau prinsip ilmiah,

8
maka teknologi pendidikan menggunakan tehnik teruji secara empirik untuk meningkatkan
proses belajar.IPTEK merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan
yang lebih baik, yang telah dimulai dari permulaan kehidupan manusia.

Bukti historis menunjukan bahwa usaha mula bidang kelimuan yang tercatat adalah oleh
bangsa Mesir purba kemudian berkembang ilmu lainnya dari bangsa Babylonia, Hindu, Yunani
kuno, Arab di zaman permulaan Islam, dan melalui bangsa-bangsa Eropa berkembang ke
seluruh penjuru dunia. Perkembangan ilmu tersebut antara lain: ontologis, epistemologis,
maupun aksiologis dan semakin lama perkembangan itu semakin cepat.

7. Landasan ekonomi

Landasan ekonomi adalah suatu hal yang membahas peran ekonomi, fungsi produksi,
efisiensi dan efektivitas biaya dalam pendidikan. Ekonomi merupakan salah satu faktor yang
cukup berpengaruh dalam mengembangkan pendidikan.

Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi,
pertukaran, dan kosumsi barang dan jasa. Ilmu ekonomi asalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam memilih dan menciptkan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adlaha adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas
kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Manusia merupakan faktor produksi aktif yang dapat mengakumulasi modal, mengolah
dan memanfaatkan sumber daya alam, membangun organisasi sosial, ekonomi dan politik.
Faktor modal dan kemjuan tekhnologi disebut sebagai faktor yang paling berperan dalam
pertumbuhan ekonomi. Namun kedua faktor tersebut tidak ditunjang dengan faktor sumber daya
manusia (SDM). Instrumen utama untuk membangun sumber daya tersebut adlah peningkatan
kualitas program pendidikan nasional.

8. Landasan Historis

Landasan Historis adalah fakta-fakta sejarah yang dijadikan dasar bagi pengembangan
pendidikan Pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan, pengembangan materi, rancangan
model pembelajaran, dan evaluasinya.landasan historis pendidikanadalah sejarah pendidikan di
masa lalu yang menjadi acuanterhadap pengembangan pendidikan di masa kini. Landasan
historis pendidikan merupakan landasan pendidikan yangberhubungan dengan sejarah

9
pendidikan. Sejarah atauhistory adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian
atau kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh dengan informasi-
informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk

Dengan kata lain, tinjauan landasan sejarah atauhistoris pendidikan nasional Indonesia
merupakanpandangan ke masa lalu atau pandanganretrospektif. Pandangan ini melahirkan studi-
studihistoris tentang proses perjalanan pendidikannasional Indonesia yang terjadi pada
periodetertentu di masa yang lampau. Berikut ini adalahuraian dan rincian perjalanan sejarah
pendidikan Indonesia:

9. Landasan Religius

Landasan Religius Pendidikan ialah seperangkat asumsi yang bersumber dari ajaran agama
yang dijadikan titik tolak dalam pelaksanaan pendidikan.Karena mayoritas masyarakat
Indonesia beragama islam saya akan membahas landasan pendidikan menurut islam yakni yang
bersumber dari Al-Quran dan Hadist. Pertama, dalam Al-Quran salah satunya pada Qs. Al-
Mujadalah : 11

‫ير فع هللا الذ ين ءامنوا منكم والذ ين او توا العلم درجا ت وهللا بما تعملون خبير‬

yang Artinya : ”Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu
kerjakan”.

Dari ayat tersebut dijelaskan mengenai keutamaan orang yangberiman dan mau
menuntut ilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Karena, orang yang berilmu pasti
akan dihormati orang lain karena mampu mengelola sesuatu dengan baik. Namun, harus kita
sadari orang yang beriman tanpa didasari ilmu tidak akan tau apa-apa. Sedangkan orang yang
berilmu tetapi tidak beriman dia akan tersesat. Karena, ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak
digunakan untuk kebaikan bersama.

Qs. Al-Mujadalah:11 merupakan salah satu ayat yang dijadikan acuan dalam
pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Hal ini dalam artian, Pemerintah berusaha memfasilitasi
masyarakatnya untuk mendapatkan pendidikan dengan mudah. Pemerintah juga berusaha
mewujudkan salah satu cita-cita bangsa yakni “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Jadi,
Pendidikan di Indonesia dalam pelaksanaanya memperhatikan aturan-aturan yang sejalan

10
dengan agama. Supaya, Masyarakatnya yang makmur dan berpendidikan dapat hidup
berdampingan dengan baik.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak segera tampak.
Diperlukan satu generasi untuk melihat suatu akhir dari pendidikan itu. Oleh karena itu
apabila terjadi suatu kekeliruan yang berakibat kegagalan, pada umumnya sudah
terlambat untuk memperbaikinya. Kenyataan ini menuntut agar pendidikan itu
dirancang dan dilaksanakan secermat mungkin dengan memperhatikan sejumlah
landasan dan asas pendidikan.
Landasan pendidikan pada hakikatnya adalah dasar-dasar, titik pijak yang
melandasi operasionalisasi system pendidikan. Terdapat beberapa jenis landasan
pendidikan yaitu landasan filosofis, sosiologis, yuridis, psikologis, kultural, ilmiah dan
tekonologi, ekonomi, historis, religius.

B. Saran
Demikianlah makalah berjudul Landasan-Landasan Pendidikan. Ini kami buat
berdasarkan sumber-sumber yang ada. Sehingga perlulah bagi kami , dari para
kelompok untuk memberikan saran yang membantu agar makalah ini mendekati lebih
baik . Atas perhatian anda semuanya, kami ucapkan terimakasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abu Hanifah. 1950. Rintisan Filsafat, Filsafat Barat Ditilik dengan Jiwa Timur, Jilid I.
Jakarta: Balai Pustaaka.
Conny Seniawan, et. al. 1951. Pendekatan Keterampilan Proses, Bagaimana
Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: Gramedia.
Prof. Dr. Umar Tirtarahardja, dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/landasan-pendidikan-dan-
penerapannya/
http://hetinymuthia.blogspot.com/2011/12/makalah-pengertian-dan-landasan.html
http://tetianggiueo.blogspot.com/2012/01/landasan-pendidikan.html

iii

Anda mungkin juga menyukai