Oleh:
Kelompok 1 / I B
M. Zaini Abdul Hanan
Malatul Aini
M. Alwanul Hakim
IAI HAMZANWADI NW
LOMBOK TIMUR FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PBA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
serta berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah dasar dasar pendidikan yang
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan makalah
ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan dasar dasar pendidikan,
dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan materi
teersebut. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempuma. Untuk
itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempumaannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat
untuk pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1) Kesimpulan
.
2) Saran
..
3) Daftar pustaka
BAB I pendahuluan
2. Asal masalah
A. LANDASAN PENDIDIKAN
Landasan pendidikan secara singkat dapat dikataka.n sebagai tempat bertumpu atau dasar
dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidahkaidah dan kenyataan (fakta) tentang
kebijakan dan praktik pendidikan (Moeliono, 1989; Soedomo, 1989/199D1. Kajian analisis
kritis terhadap kaidah dan fakta tersebut dapat dijadikan titik tumpu atau dasar dalani upaya
penemuan kebiiakan dan praktik pendidikan yang tepat guna dan bemilai guna. Dengan kata
lain, dapat dikatakan bahwa landasan pendidikan merupakan dasar bagi upaya
pengembangan kependidikan dalam segala aspeknya.
Terdapat beberapa landasan yang dapat dijadikan sebagai tali tumpu dalam melakukan
analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan dalam rangka membuat kebjakan
dan praktik pendidikan, sebagaimana akan dibahas berikut ini,
1. Landasan Filosofis
Landasan tilosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan mikna atau hakikat
pendidikan, yang herusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam pendidikan, seperti
apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan diperlukan, dan apa yang seharusnya
menjadi tujuan pendidikan. Sehubungan dengan itu, landasan Hosofis merupakan
landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat. Sesuai dengan sifatnya, maka landasan
filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh dan konseptual yang
menghasilkan konsepsi-konsepsi mengenai kehidupan dan dunia.
Antara filsafat dan pendidikan terdapat kaitan yang sangat erat. Filsafat
mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat. Ada-pun
pendidikan herusaha mewujudkan citra tersebut. Rumusan tentang harkat
dan martabat manusia beserta masyarakatnya ikut menentukan tujuan dan
cara-cara penyelenggaraan pendidikan. Rumusan tentang harkat dan
martabat manusia beserta masyarakatnya di Indonesia dilandasi oleh filsafat
yang dianut oleh bangsa Indonesia, yakni Pancasila.
2. Landasan Sosiologis
Lebih lanjut dapat dikatakan, bahwa berbagai pihak yang terkait dengan
kebijakan, penyeleriggaraan, dan pengembangan pendidikan di samping perlu
memperoleh perlindungan hukum, dengan landasan hukum semua pihak tersebut
mengetabui hak dan kewajibannya dalam penyeienggaraan pendidikan.
Semuanya itu dapat diketahui melalui perundang-undangan dan peraturan yang
berlaku. Selain daripada itu, dengan landasan hukum dapat dikaji posisi, fungsi,
dan permasalahan pendidikan dalam segala aspek kehidupan. oleh karena itu, tata
unit herbagai produk peraturan perundang-undangan perlu clitemukenaii dalam
rangka pengambilan kebijakan dan penyeienggaraan praktik pendidikan agar
penyimpangan dan kealpaan diketahui sedini mungkin.
4. Landasan Kultural
5. Landasan Psikologis
7. Landasan Ekonomi
Manusia pada umumnya tidak bisa lepas dari kebutuhan ekonorm. Sebab
kebutuhan dasar manusia membutuhkan ekonomi, Orang tidak mampu pun
memerlukan uang untuk mengisi perutnya dan sekadar berteduh di waktu
ma'am. Dengan demikian, pembahasan tentang ekonomi tidak hanya
menyangkut orang kaya,tetapi semua orang, termasuk dunia pendidikan yang
ditekuni.
Dengan demikian, setiap bidang kegiatan yang ingin dicapai manusia untuk
maju, pada umumnya dikaitkan dengan bagaimana keadaan bidang tersebut
pada masa yang lampau (Pidaria, 2007: 1110), Demikian juga halnya dengan
bidang pendidikan. Sejarah pendidikan merupakan Kahan pembanding untuk
memajuka.n pendidikan suatu bangsa.
9. Landasan Religius
Landasan religius merupakan landasan yang paling inendasari dari
landasan-landasan pendidikan, sebab landasan agama adalah landasan yang
diciptakan oleh Allah SWT. Landasan agama berupa finnan Allah SWT dalam
kitab suci AI-Qur'an dan Al-Hadis berupa risalah yang dibawakan oleh
Rasulullah SAW untuk umat manusia yang herisi tentang tuntutan-tuntutan
atau pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup baik di
dunia maupun di akhirat, serta men_tpakan rahmat untuk seluruh alam
B. ASAS-ASAS PENDIDIKAN
Memperhatikan makna kata, maka antara landasan dan asas dapat dikatakan
mempunyai makna yang hampir bersamaan. Meskipun demikian, dcngan
memperhatikan Soedomo (1989-1990) dan Tirtarahardja dan Sub) (1994),
dapat dikatakan bahwa landasan pendidikan lebih menekankan kepada kajian
kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan tentang kebijakan dan praktik
pendidikan bagi upaya tnengembangkan kebijakan dan praktik pendidikan
berikutnya. Adapun asas pendidikan merupakan tumpuan cara berpikir yang
memberikan corak terhadap pendidikan. Dengan demikian, dapat dikatakan
hahwa asas pendidikan lebih memfokuskan perhatian kepada cara
penyelenggaraan pendidikan yang dilandasi oleh pemildran-pemikiran
tentang bagaimana layaknya pendidikan diselenggarakan.
Asas belajar sepanjang hayat (life tong leaming) merupakan sudut pandang dari
nisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (fife long education).
dan mem eeahkan masalah sendiri tanpa harus dieampuri, dip erintah, dan bahkan
dipaksa. Dengan cara yang den-iikian, maka kegiatan belajar tidak berpusat kepada
guru, akan tetapi berpusat kepada peserta didik sendiri. Dapat dikatakan bahwa
asas tut wuri Handayani merupakan cikal Bakal dan pendekatan atau cara belajar
siswa
Hal ini herarti bahwa bahwa alam sekitar yang dijadikan sumher belajar
bermakna jauh lebih luas dan lebih bervariasi jika dibandingan dengan
"guru" di sekolab sebagai sumber belajar. Belajar derigan alam takambang
akan selalu serasi dan selaras dengan perkembangan, karena belajar dengan
ala takambang tida.k akan ada dijumpai apa yang disebut dengan
keterikatan, keterbelakangan, keterbatasan, kedaluwarsa, dan lain
sebagainya. Alarrt ialcambangdijadikan guru tidak jadi coal jauh atau dekat
karena dengan bantuan teknologi banyak hal menjadi sangat mu-dab.
Pemanfaatan alam sebagai sumber pementthan kebutuhan manusia mutlak
harus dijaga dan dipelihara, karena menyangklit keberlangsungan hidup
mereka sekarang ataupun untuk anak keturunan di kemudia.n hari.
2. Pe r a na n Pe nd i d ik a n
Sejalan dengan pendekatan komunikasi yang cenderung digunakan pendidik, yakni
pendekatan komunikasi satu arah, pendidik sering menempatkan dirinya se ba.gai
orang yang paling dominan. Artinya, tidak jarang pendidik, apakah itu orangtua, guru,
dos en, atau tutor se ring menempatkan dirinya seha.gai o ra n g ya.ng se rba tahu
dalam segala hal pada waktu kegiatan belajar berlangsung. Seolah-olah yang benar
itu cuma datangnya dari pendidik, selain yang dikemukakan oleh pendidik salah.
Padahal, dalam era komunikasi canggih dewasa ini, sumber informasi datangnya
membanjir dari segala arah. Dewasa ini, institusi pengajaran (sekolah dan sejenisnya)
bukan satu-satunya sumber informasi, akan tetapi berbagai institusi dapat menjadi
sumber informasi. Misalnya media massa dengan segala jenisnya, seperti televisi,
majalah, loran, radio, dan bahkan inter-net. Oleh karena itu, tidak tertutup
kemungkinan bahwa orangtua, guru, &nen, atau tutor ketinggalan informasi
dibandingkan dengan peserta didik. Sehingga dengan demikian, sangadah penting
untuk mendorong peserta didik guna berupaya mencari informasi sendiri yang dap
at dikatakan sehagai upaya belajar m an diri.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Landasan pendidikan [alan dasar atau titik tumpu dalam penentuan kebijakan
dan praktik pendidikan, Adapun asas pendidikan adalah pertimbangan yang
digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang dilandasi olch pemikiran-
pemikiran tentang bagaimana layaknya pendidikan disci enggaraka n.
2. Saran
Setelah Anda membeiajari bab ini dengan baik, diharapkan Anda dapat:
Shama, A, G. 1973_ Arti Pendidikan bagi Masa Depam Terjemahan Mhd. Ansyar,
Jakarta: Pustekom Depdikbud.
Suardi, 2012. Pengantar Pendidikan Teori data Aplikasi. Jakarta: PT Indeks. Syafril
Zeihendri Zen. 2012. Pengantar Pendidikan. Padang: Sukabina. T. Naisbit & P.
Aburdane, 1990, Mega Trends 2000. Jakarta: Binarupa
Aksara.