Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LANDASAN PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU; AZHARI FATHURRAHMAN M,PD

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2

1.BAIQ FATMAWATI
2.DITA AYUNITAM

PRODIPENDIDIKANGURUMADRASAHIBTIDAIYAH
INSTITUTAGAMAISLAMHAMZANWADINWDIPANCOR
TAHUNAJARAN2021/2021

1
KataPengantar

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Alhamdulilah,puji syukur kehadirat Allahswt.karena atas
berkat,hidayah,dan karunianya sehingga makalah tentang“Landasan
dan asas-asas pendidikan dan penerapannya”dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.Shalawat serta salam semoga tetap tercurahk epada
NabiullahMuhammad SAW.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Landasan pendidikan.Dalam
penulisan makalah ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
AZHARI FATHURRAHMAN M,PD selaku dosen pengampu mata kuliah
landasan pendidikan dan kepada pihak-pihak yang memberikan motivasi
dalam upaya penyelesaian makalah ini.Namun demikian,dalam
penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa tidak menutup
kemungkinan dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-
kekuranganya,untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran bagi
pihak-pihak yang mempelajari makalah ini demi keberhasilan yang lebih
baik lagi untuk waktu yang akan datang.Karena penulis menyadari bahwa
segala kekurangan itu datangnya dari kita sendiri sebagai manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan dan jika terdapat kelebihan,semua itu tentu
karena kehendak Allah SWT.Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi semua khususnya penulis.Aamiin.
AssalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh

2
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL……………………………………………………………………...1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..............3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..4
A.LATAR BELAKANG…………………………………………………………….4
B.RUMUSAN MASALAH………………………………………………………….5
C.TUJUAN PENULISAN MAKALAH…………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
A. Landasan dan Asas-Asas Pendidikan serta Penerapannya………………………...
B.ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKAN……………………………………………
C. . PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN……………………………………

BAB III PENUTUP …………………………………………………………


A.KESIMPULAN……………………………………………………………………..
B.DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………

3
BABI
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kemajuan Ilmu dan teknologi,terutama teknologi informasi menyebabkan arus
komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas.Hal ini berdampak lagsung pada bidang
Norma kehidupan dan ekonomi,seperti tersingkirnya tenaga kerja yang kurang
berpendidikan dan kurang trampil,terkikisnya budaya local karena cepatnya arus
informasi dan budaya global,sert amenurunnya norma-norma masyarakat kita yang
bersifat pluralistic sehingga rawan terhadap timbulnya gejolak social dan disintegrasi
bangsa.Adanya pasar bebas,kemampuan bersaing, ,menjadi semakin penting untuk
kemajuan suatu bangsa.Ukuran kesejahteraan suatu bangsa telah bergeser dari modal
fisika atau sumber daya alam kemodal intelektual,pengetahuan,sosial,dan
kepercayaan.Hal ini membutuhkan pendidikan yang memberikan kecakapan
hidup(LifeSkill),yaitu yang memberikan keterampilan,kemahiran,dan keahlian dengan
kompetensi tinggi pada peserta didik sehingga selalu mampu bertahan dalam suasana
yang selalu berubah,tidak pasti dan kompetitif dalam kehidupannya.Kecakapan ini
sebenarnya telah diperoleh siswa sejak dini mulai pendidikan formal disekolah maupun
yang bersifat informal,yang akan membuatnya menjadi masyrakat berpengetahuan yang
belajar sepanjang hayat (LigeLongLearning).Pendidikan sebagai usaha sadar yang
sistematis-sistemik selalu bertolak daris ejumlah landasan serta pengindahan sejumlah
asas-asas tertentu.Landasan dan asas tersebut sangat penting,karena pendidikan
merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa
tertentu.Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis,sosiologis,dan
kultural,yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan
pendidikan.Selanjutnya landasan ilmiah dant eknologi akan mendorong pendidikan
untuk menjemput masa depan.

4
B. Rumusan Masalah

a.Apakah yang dimaksud dengan landasan pendidikan?


b.Apa saja macam-macam landasan pendidikan?
c.Apakah yang dimaksud dengan asas-asas pendidikan?
d.Apa sajakah asas-asas pokok pendidikan?

C. Tujuan

a.Untuk mengetahui pengertian landasan pendidikan.


b.Untuk mengetahu imacam-macam landasan pendidikan.
c.Untuk mengetahui pengertian asas-asas pendidikan.
d.Untuk mengetahui asas-asas pokok pendidikan.

5
BABII
PEMBAHASAN

A.Landasan dan Asas-Asas Pendidikan serta Penerapannya


Pendidikan sebagai usaha dasar yang sistematis- sistemik selalu bertolak
dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu.Landasan dan
asas tersebut sangat penting,karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap
perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu.Beberapa landasan pendidikan
tersebut adalah landasan filosofis,sosiologis,dan landasan yuridis formal,yang sangat
memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan.Selanjutnya landasan
ilmu pengetahuan dan teknolog iakan mendorong pendidikan untuk menjemput masa
depan.
Bab II ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan dan asas pendidikan,serta
beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya.Landasan-landasan pendidikan
tersebut adalah filosofis,sosiologis,yuridis formal,serta ilmu pengetahuan dan
teknologi.Sedangkan asas-asas pokok adalah asas Tut Wuri Handayani,belaja
rsepanjang hayat,kemandirian dalam belajar.

A.LANDASANPENDIDIKAN
1.LandasanFilososfis
a.Pengertian Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat
pendidikan,

6
meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia,keyakinan tentang sumber
nilai,hakekat pengetahuan,dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan.Aliran
filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah
Idealisme,Realisme,Perenialisme,Esensialisme,Pragmatis medan Progresivisme dan
Ekstensialisme.

Esensialisme
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran
teoretik(liberalarts)atau bahan ajaresensial.

Perenialisme
Perensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran
konstan(perenial)yakni kebenaran,keindahan,cinta kepada kebaikan universal.

Pragmatisme dan Progresifme


Prakmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan
praktis,dibidang pendidikan,aliran inimelahirkan progresivisme yang menentang
pendidikan tradisional.

Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan
sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.

Eksistensialis
Filsafat pendidikan Eksistensialis berpendapat bahwa kenyataan atau kebenaran adalah
eksistensi atau adanya individu manusia itu sendiri.Adanya manusia di dunia ini tidak
punya tujuan dan kehidupan menjadi terserap karena ada manusia.Manusia adalah
bebas.Akan menjadi apa orang itu ditentukan oleh keputusan dan komitmennya sendiri.

7
Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidkan Nasional
Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4
menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian
bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.

2. Landasan Sosiologis
a. Pengertian Landasan Sosiologis
Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik
masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan
pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari
oleh sosiolagi pendidikan meliputi empat bidang:
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2. hubunan kemanusiaan.

3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.


4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan
kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
b. Masyarakat indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem
pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan
pendidikan semakin meningkat dan komplek.
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan
perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka
tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran
PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar
sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran)

3. Landasan ilmu pengetahuan dan Teknologi


a. Pengertian Landasan IPTEK

8
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk
mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan
pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan
haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian
pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan
manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan
dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
b. Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah
Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang
lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan,
utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi
perkembangan iptek. Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik
yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu
dan manfaatnya bagi masyarakat.

4. Landasan Yuridis Formal


Pelaksanaan bimbingan dan konseling secara yuridis formal atau legalitas hukum
sebenarnya sudah lamadan tercantum baik dalam Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Menteri, Surat Keputusan antara lain; dirintis sejak tahun 1960an.
Mulai tahun 1975 telah secara resmi bimbingan dan bimbingan dan konseling masuk ke-
sekolah-sekolah yaitu dicantumkan Kurikulum 1975, dan 1984 lebih
dimantapkan.Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 27 ayat 2 tenatang tenanga
kependidikan, dan Pasal 1 ayat 8 bahwa pekerjaan bimbingan di sekolah merupakan
salah satu tugas dari tenaga pendidik. Lanjutnya dalam SK Mendikbud Nomor025
Tahun 1995 menyatakan ; kegiatan bimbingan dan bimbingan dan konseling dapat
dilaksanakan didalam atau di luar mata pelajaran di sekolah. Kegiatan bimbingan dan
konseling di luar jam sekolah sebanyak-banyaknya 50 dari keseluruhan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah atas persetujuan kepala sekolah. Undang-undang

9
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Angka 6 ditemukan
rujukan tentang konselor. Kemudian Peraturan PemerintahNomor 74 Tahun 2008
tentang Guru dinyatakan beban kerja guru bimbingan dan konseling, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor yang dipertegas lagi pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014. tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.

B. ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKAN


Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusu s di
Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan
melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani,
Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam belajar.
1. Asas Tut Wuri Handayani
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan.
Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh
Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso
Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.
Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:
· Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)

· Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)
· Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)
2. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi
lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat
meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi
vertikal dan horisontal.

10
· Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan
antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa
depan.
· Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman
belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

3. Asas Kemandirian dalam Belajar


Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam
belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur
tangan bila diperlukan.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama
sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang
dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa
Aktif).

C. PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN


Sebagaimana telah dibicarakan dalam bahasan terdahulu ada dua asas-asas utama
yang menjadi acuan pelaksanaan pendidikan, yakni:
1. Asas Belajar Sepanjang Hayat
2. Asas Tut Wuri Handayani
3. Asas Kemandirian dalam Belajar

Untuk memberi gambaran bagaimana penerapan asas-asas tersebut di atas berturut-turut


akan dibicarakan:
. Keadaan yang ditemui sekarang
· Permasalahan yang ada
. Pengembangan penerapan asas-asas pendidikan.

Keadaan yang Ditemui Sekarang

11
Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaan
yang ditemui sekarang:
1. Usaha pemerintah memperluas kesempatan belajar telah mengalami peningkatan.
Terbukti dengan semakin banyaknya peserta didik dari tahun ke tahun yang dapat
ditampung baik dalam lembaga pendidikan formal, non formal, dan informal; berbagai
jenis pendidikan; dan berbagai jenjang pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi
2. Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga kependidikan
pada semua jalur, jenis, dan jenjang agar mereka dapat melaksanakan tugsnya secara
proporsional. Dan pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil pendidikan di
seluruh tanah air. Pembinaan guru dan tenaga guru dilaksanakan baik didalam negeri
maupun diluar negeri
3. Usaha pembaharuan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan isi pendidikan
agar mampu memenuhi tantangan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang
berkualitas melalui pendidikan
4. Usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang semakin
meningkat: ruang belajar, perpustakaan, media pengajaran, bengkel kerja, sarana
pelatihan dan ketrampilan, sarana pendidikan jasmani
5. Pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi berbagai program pendidikan
masyarakat yang bertujuan untuk:
a. meningkatkan sumber penghasilan keluarga secara layak dan hidup bermasyarakat
secara berbudaya melalui berbagai cara belajar
b. menunjang tercapainya tujuan pendidikan manusia seutuhnya
6.Usaha pengadaan berbagai program pembinaan generasi muda: kepemimpinan dan
ketrampilan, kesegaran jasmani dan daya kreasi, sikap patriotisme dan idealisme,
kesadaran berbangsa dan bernegara, kepribadian dan budi luhur
7. Usaha pengadaan berbagai program pembinaan keolahragaan dengan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada anggota masyarakat untuk melakukan berbagai
macam kegiatan olahraga untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran serta prestasi di
bidang olahraga

12
8. Usaha pengadaan berbagai program peningkatan peran wanita dengan memberikan
kesempatan seluas-luasnya dalam upaya mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan
bahagia peningkatan ilmu pngetahuan dan teknologi, ketrampilan serta ketahanan
mental.

Sesuai dengan uraian di atas, maka secara singkat pemerintah secara lintas sektoral telah
mengupayakan usaha-usaha untuk menjawab tantangan asas pendidikan sepanjang hayat
dengan cara pengadaan sarana dan prasarana, kesempatan serta sumber daya manusia
yang menunjang.
Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapa
keadaan yang ditemui sekarang, yakni :
1. Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan yang
diminatinya di semua jenis, jalur, dan jenjang pendidikan yang disediakan oleh
pemerintah sesuai peran dan profesinya dalam masyarakat. Peserta didik bertanggung
jawab atas pendidikannya sendiri
2. Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan kejuruan yang
diminatinya agar dapat mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja bidang
tertentu yang diinginkannya
3. Peserta didik memiliki kecerdasan yang luar biasa diberikan kesempatan untuk
memasuki program pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan gaya dan irama
belajarnya
4. Peserta didik yang memiliki kelainan atau cacat fisik atau mental memperoleh
kesempatan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan cacat yang
disandang agar dapat bertumbuh menjadi manusia yang mandiri
5. Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan untuk memperoleh
pendidikan dan ketrampilan agar dapat berkembang menjadi manusia yang memiliki
kemampuan dasar yang memadai sebagai manusia yang mandiri, yang beragam dari
potensi dibawah normal sampai jauh diatas normal (Jurnal Pendidikan,1989).

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan‫ا‬
1. Landasan Pendidikan
a. Landasan Filososfis
b. Landasan Sosiolagis
c. Landasan yuridis formal
d. Landasan Ilmu pengetahuan danTeknologi

2. Pengertian Asas – Asas Pendidikan


Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir,baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.

3. Asas Pokok Pendidikan


a. Asas Tut Wuri Handayani
b. Asas Belajar Sepanjang Hayat
c. Asas Kemandirian dalam Belajar

14
DAFTAR PUSTAKA

Hartoto.2008. landasan dan asas-asas pendidikan serta penerapannya. [serial on line].


http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/12/bab-iii-landasan-dan-asas-asas-
pendidikan-serta-penerapannya.[07 Oktober 2010]

15

Anda mungkin juga menyukai