Disusun oleh:
NPM : 221302114
UNIVERSITAS LAMPUNG
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas rahmat Allah SWT. Berkat rahmat serta karunia-Nya
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah dengan
judul landasan kependidikan terkait psikologi Pendidikan, filosofi Pendidikan, dan landasan
sosiologis.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah
Landasan Kependidikan Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd. serta kepada bapak ibu saya yang
selalu memberi semangat dan teman teman yang mendukung penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan yang pembaca temukan
dalam makalah ini. Penilis juga berharap untuk pembaca memberikan kritik dan sarannya
agar penulis bisa memperbaiki. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Landasan Pendidikan.............................................................................................2
2.2 Fungsi dan Tujuan.....................................................................................................................2
2.3 Analisis Terkait Landasan Psikologis, Filosofis, Sosiologis Pendidikan................................3
Psikologi Pendidikan...................................................................................................................3
Filosofi Pendidikan......................................................................................................................7
Cabang-Cabang Filosofi (Filsafat) Pendidikan Atau Terminologi Khusus Filosofi
Pendidikan...................................................................................................................................7
Sosiologi Pendidikan....................................................................................................................8
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
3.1Kesimpulan...............................................................................................................................11
LAMPIRAN DAN DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang umum dilakukan dalam kehidupan
manusia. Proses Pendidikan ini melibatkan manusia dengan manusia yang lain tidak mungkin
terlepas dari unsur manusia itu sendiri. Pendidikan diberikan untuk mengembangkan tidak
hanya untuk diri sendiri tetapi untuk manusia lain.
Dengan demikian, selain proses Pendidikan bersifat umum, pendidikan juga merupakan
proses komunikasi yang mengandung nilai nilai dan keterampilan baik formal maupun
informal dari satu generasi ke generasi lainnya. Sebagai bagian dari proses pendidikan itu
sendiri para pendidik seharusnya diwajibkan untuk memperkokoh landasan pendidikan yang
diikutinya. Pendidik yang baik adalah pendidik dapat mentransformasikan kemampuan atau
kompetensi yang dimilikinya, karena pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam
proses perkembangan anak didiknya.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Pendidikan adalah hak semua orang tanpa syarat dan semua berhak mendapatkan
Pendidikan
2. Pemerataan Pendidikan manusia baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dari kota
hingga plosok negri
3. Saling membela hak atas Pendidikan untuk semua manusia tanpa terkecuali.
4. Pendidikan belanjaan sebagaimana harusnya, yaitu dengan mendorong dan saling
membantu masyarakat agar tidak disalahgunakan oleh hal hal yang kurang baik
Basis Pendidikan terdiri dari berbagai landasan, yaitu landasan filosofis, psikologis,
sosiologis, antropologis, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum dan ekonomi.
Psikologi Pendidikan
Pada dasarnya guru adalah pembimbing siswa dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan kepribadiannya dalam proses belajar. Jadi penting sekali jika orang ingin
mempelajari lebih dahulu ilmu pendidikan dan psikologi secara umum dan bidang studi yang
menjadi spesialisasinya.Sehingga dengan demikian psikologi pendidikan dapat dipandang
sesuatu yang professional.
a. Psikologi Perkembangan
b. Psikologi Kepribadian
3
mengkaji individu yang dilihat dari nilai-nilai kepribadiannya itu sendiri.
c. Psikologi Klinis
mengkaji perilaku individu untuk keperluan penyembuhan atau bisa disebut klinis.
d. Psikologi Abnormal
mengkaji perilaku individu yang tergolong abnormal.
e. Psikologi Industri
mengkaji perilaku individu yang berkaitan dengan dunia industri.
f. Psikologi Pendidikan
mengkaji perilaku individu dalam kondisi pendidikan.
Artur S. Reber seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College, University of New
York City, University of British Columbia Canada, dan juga pada University of Insbruck
Austria, dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu
pendidikan yang berkaitan denagan teori dan masalah kependidikan.
Secara sederhana dan praktis, Barlow dalam Muhibbin Syah mendefinisikan psikologi
pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan
serangkaian sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam
proses pembelajaran secara lebih efektif.
Psikologi pendidikan dapat dikatakan ilmu yang didalamnya memiliki ciri-ciri persyaratan
suatu ilmu, yaitu:
a. Ontologis
Obyek dari psikologi pendidikan adalah perilaku-perilaku individu tiap manusia yang
terikat langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan, seperti peserta didik,
pendidik, orang tua peserta didik, administrator, wali peserta didik dan masyarakat
dalam lingkup pendidikan.
b. Epistemologis
Teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan dalil psikologi pendidikan dihasilkan
berdasarkan usaha melalui berbagai studi longitudinal maupun studi cross sectional,
baik secara pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif.
c. Aksiologis
4
Manfaat dari psikologi pendidikan yang paling utama berkenaan dengan pencapaian
efisiensi dan efektivitas proses pendidikan. Dengan demikian, psikologi pendidikan
dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi secara khusus mengkaji perilaku
individu manusia dalam lingkungan pendidikan dengan tujuan untuk menemukan
berbagai fakta, dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh
melalui banyak tindakan salah satunya menggunakan metode ilniah dalam rangka
pencapaian efektivitas proses pendidikan. Jadi pendidikan memang tidak bisa atau
sangat sulit jika dilepaskan dari psikologi.
5
h) Pengaruh atau akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan
pengalaman-pengalaman belajar yang insidental dan informal terhadapa suatu
individu
i) Nilai atau manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah
j) Akibat atau pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis
terhadap sikap para siswa.
Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi
para peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya
maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik
dengan segala aspek kepribadiannya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara
efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan
pendidikan di sekolah. Maka dari sinilah arti penting Psikologi Pendidikan bagi seorang guru.
Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu ajang kompetensi yang
harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa
“diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah
pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta
didik”.
Sebagai sebuah ilmu, tujuan psikologi pendidikan adalah memberi kita pengetahuan
cara yang dapat secara efektif akan digunakan untuk situasi belajar&mengajar. Tetapi
pengajaran kita tetap merupakan sebuah seni mengajar. Selain hal-hal yang bisa kita pelajari
dari riset, kita juga akan terus menerus membuat penilaian penting di kelas berdasarkan
keahlian dan pengalaman pribadi kita, dan juga berdasarkan saran bijak guru-guru lain yang
lebih berpengalaman. Upaya menciptakan proses pembelajaran yang bermutu dan berhasil,
dapat dilakukan dengan mewujudkan perilaku psikologis proses pengajaran dan pembelajaran
antara (pendidik dan peserta didik) dapat berjalan secara efektif dan efesien dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Pernyataan ini, menunjukkan bahwa pengetahuan psikologi pendidikan
mempunyai peranan yang sangat penting bagi guru (pendidik) dalam melaksanakan
pengajaran dan bagi peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
6
dan efesien. Para tenaga pendidik dituntut untuk memahami dan menguasai teori dan aplikasi
psikologi pendidikan agar mereka melaksanakan pengajaran dalam proses pendidikan secara
berdayaguna dan berhasilguna. Pengetahuan tentang psikologi yang berhubungan dengan
pendidikan merupakan suatu keharusan yang mutlak yang perlu dikuasai oleh pendidik,
peserta didik, akademisi pendidikan, peneliti pendidikan maupun (Stakeholders) pendidikan
dalam melaksanakan tujuan pendidikan.
Filosofi Pendidikan
Filosofi pendidikan kita adalah keyakinan kita mengenai mengapa, apa, dan
bagaimana kita melakukan pembelajaran, siapa yang kita ajar, dan mengenai hakekat belajar.
Hal ini merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang menuntun kita dalam melakukan
tindakan profesional melalui kegiatan dan masalah-masalah yang kita hadapi sehari-hari.
Sumber-sumber filosofi pendidikan kita adalah pengalaman hidup kita, nilai-nilai kita, dan
lingkungan di mana kita hidup, interaksi dengan orang lain, dan kesadaran akan pendekatan
filosofis (Cohen, L.N.M., 1999). Saat kita menelaah filosofi yang berbeda dengan keyakinan
kita, kita akan belajar untuk bergulat dengan pemikiran kita atau bahkan mengubah
pemikiran kita. Di sisi lain hal ini juga dapat memperkuat keyakinan kita.
7
2) Apakah faham konservatif atau liberal itu?
Cohen, L.N.M. (1999) menyebutkan bahwa Metafisika memiliki dua sub cabang yaitu
Ontologi dan Kosmologi. Ontologi berhubungan dengan jawaban atas pertanyaan
masalah-masalah atau isu-isu apa yang berhubungan dengan alam, keberadaan, dan
makhluk. Diantara pertanyaan yang diajukan adalah:
3) Apakah seorang anak itu secara inheren adalah baik atau buruk?
4) Bagaimana mungkin pandangan Anda menentukan manajemen kelas Anda?
Epistemologi berasal dari bahasa Latin “episteme” yang artinya “ilmu pengetahuan”
dan “logos” yang berarti “teori”. Jadi epistemologi berarti teori ilmu pengetahuan (Salahudin,
2011:131). Epistemologi mempertanyakan: “Apa hakekat ilmu pengetahuan?” Bagaimana
kita dapat mengetahui?”. Epistemologi berhubungan dengan pengetahuan dan mengetahui.
Epistemologi berhubungan erat dengan metode mengajar dan belajar. Bagi orang idealis,
pengetahuan dan mengetahui dipandang sebagai mengingat ide-ide laten di dalam pikiran.
Para realis memandang pengetahuan bermula dengan sensasi obyek (stimulus sensori). Para
pragmatis memandang bahwa kita menciptakan pengetahuan dengan berinteraksi dengan
lingkungan (pemecahan masalah).
Sosiologi Pendidikan
8
tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat
pula bersifat konseptual (contoh: landasan pendidikan). Konsep pendidikan pula dapat
dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut praktek sehingga kita mengenal istilah
praktek pendidikan, dan kedua dari sudut studi sehingga kita kenal istilah studi pendidikan.
Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga dalam
membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pedidikan. Kegiatan
bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan (makro maupun
mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan, pengajaran dan atau latihan).
Studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami
pendidikan. Uraian landasan pendidikan sedikit menyimpulkan bahwa landasan pendidikan
adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan dan atau studi pendidikan. Perolehan jenis landasan pendidikan ini mencakup
empat bagian diantaranya:
Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang, yaitu:
9
Dalam pendidikan di sekolah terdapat interaksi dan komunikasi antara siswa dengan siswa
yang lain, guru dengan siswa. Interaksi sosial dan komunikasi tersebut bagian dari proses
sosial. Bentuk dari interaksi sosial menurut Pidarta (2009:157) berupa:
Asumsi yang dijadikan dasar dalam praktek pendidikan berasal dari filsafat, sejarah,
psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi dan lain sebagainya. Jika asumsinya bersumber
dari sosiologi maka disebut dengan landasan sosiologi pendidikan, jadi landasan sosiologi
pendidikan adalah seperangkat asumsi yang dijadikan titik tolak dalam rangka praktek dan
atau studi pendidikan yang bersumber sosiologi.
Pengaplikasian landasan sosiologi ini sangat berkaitan erat dengan pendidikan, hal ini disebut
sebagai istilah sosiologi pendidikan, yaitu ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara
mengendalikan proses pendidikan guna mengembangkan kepribadian individu agar lebih
membaik. Pandangan sosiologi pendidikan menurut Nasution, merupakan proses analisis
social dan pola-pola sosial yang terdapat dalam sistim pendidikan. Menurutnya sosiologi ini
merupakan ilmu pengetahuan yang otonom mempunyai sifat diantaranya:
1) Sifat umum, yang membahas prinsip hubungan antar manusia pada umumnya dan
bukanlah orang perorangan atau daerah perdaerah.
10
2) Sifat kategoris, bahwa sosiologi menyatakan apa adanya hubungan antar manusia
didalam masyarakat dan bukan bersifat normatif. Dalam hal ini jika kita mengakaji
bahwa sosiologi ini mengkaji prilaku manusia dan hubungannya dengan personal
lainya.
Pada umumnya, seluruh prilaku manusia dipelajarinya melalui hubungannya dengan manusia
lain-nya baik dirumah, sekolah tempat permainan, pekerjaan dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
11
LAMPIRAN DAN DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/view/171
https://ejournal.upm.ac.id/index.php/pedagogy/article/view/94
https://repository.penerbitwidina.com/publications/314626/psikologi-pendidikan-landasan-
untuk-pengembangan-strategi-pembelajaran
12