Oleh :
Dosen Pengampu :
Dra. Rahmatinna, M.Pd
Dr. Syofianti Engreini, M.Pd
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan
dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang
kami susun ini belumlah sempurna untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik
dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah
dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
BAB I ....................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4
BAB II ...................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 6
PENUTUP ............................................................................................................................. 24
3.1. Kesimpulan................................................................................................................ 24
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
4. Apa yang dimaksud dengan landasan Fisafat ?
1.3. Tujuan
1. Dapat menjelaskan pengertian landasan pendidikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Pendidikan
Landasan berarti tumpuan, dasar atau alas sedangkan pendidikan
merupakan kegiatan seseorang atau sekelompok orang lembaga dalam membantu
individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan
mengandung dua dimensi, yaitu dimensi berpikir dan dimensi bertindak.
6
Berbagai asumsi pendidikan yang telah di pilih dan di adopsi oleh
seseorang, sekelompok orang atau lembaga pendidikan akan berfungsi
memberikan dasar tujuan konseptual dalam rangka pendidikan yang
dilaksanakannya. Jadi, fungsi landasan pendidikan adalah meberikan dasar
pijakkan atau titik tolak bagi seseorang sekelompok orang atau lembaga dalam
rangka praktik pendidikan.
7
mudah. Pemerintah juga berusaha mewujudkan salah satu cita-cita bangsa yakni
“mencerdaskan kehidupan bangsa”. Jadi, Pendidikan di Indonesia dalam
pelaksanaanya memperhatikan aturan-aturan yang sejalan dengan agama. Supaya,
Masyarakatnya yang makmur dan berpendidikan dapat hidup berdampingan
dengan baik.
Dari hadis diatas sudah secara tersirat menjelaskan bahwa ketika kita ingin
mengusai sesuatu kita harus berilmu. Contohnya: Sebagai ketua kelas, sudah
berarti ketua sebagai penguasa dan penentu setiap keputusan yang ada di kelas.
Makadari itu, ketua harus mengerti bagaimana cara membuat kelas tersebut
kompak dan rukun itu juga memerlukan ilmu. Ada lagi, ketika kita menginginkan
kamera namun kita tidak tau bagaimana cara menggunakan kamera, tidak tau
bagaimana cara memfokuskan supaya mendapatkan gambar yang baik. Percuma
kita memiliki kamera. Jadi, kita harus berilmu untuk mengoperasikan kamera
tersebut.
8
Kata "landasan" dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik
tolak. Landasan hukum seorang guru boleh mengajar misalnya, adalah surat
keputusan tentang pengang- katannya sebagai guru. Landasan atau dasar
seseorang menjadi guru adalah surat keputusan itu beserta hak-haknya. Surat
kepu- tusan itu merupakan titik tolak untuk seseorang bisa melaksana- kan
pekerjaan sebagai guru. Begitu pula halnya mengapa anak- anak sekarang
diwajibkan belajar paling sedikit sampai tingkat SLTP (wajib belajar 9 tahun),
adalah dilandasi atau didasari atau bertitik tolak dari Peraturan Pemerintah tentang
Pendidikan Dasar dan ketentuan tentang wajib belajar.
Dasar pendidikan nasional dalam UUD 1945 tersurat pada kelima sila
yang di sebut pancasila. Karena pancasila berkedudukan sebagai dasar negara,
implikasinya maka dasar pendidikan nasional indonesia adalah pancasila.
9
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa yang di atur dengan undang-undang.
4. Negara memperioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta
dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
10
Fungsi pendidikan nasional adalah “mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratif serta bertanggung
jawab”.
11
untuk berkembang? Apakah mereka perlu diarahkan, kalau ya, sampai di mana
batas-batas peng- arahan itu? Apakah peranan pendidikan penting bagi pening-
katan sumberdaya manusia, mana lebih penting dibanding- kan dengan
pembawaan? Apakah belajar untuk belajar atau mengaktualisasi diri atau belajar
untuk mengejar prestasi? Apakah semua orang berhak mendidik atau hanya
mereka yang sudah profesional saja? dan sebagainya.
2. Tujuan pendidikan, yaitu pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
yang diwarnai oleh sila-sila Pancasila. Tujuan ini mengoperasionalkan manusia
Indonesia seutuhnya dan juga mengoperasionalkan wujud sila-sila Pancasila
dalam diri pe- serta didik secara detail. Mempelajari ilmu mendidik berarti
mengubah diri sendiri, artinya dengan mempelajari ilmu mendidik seseorang
dapat membenahi tindakan-tindakanya sehingga terhindar dari kesalahan-
kesalahan mendidik ( Langeveld, 1955: 311).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
rangka mewujudkan filsafat pendidikan di Indonesia, tentu sebagai filsafat
pendidikan yang memiliki ciri khusus yang berbeda dengan filsafat pendidikan di
negara lain. Beberapa hal itu antara lain:
• Filsafat pendidikan adalah filsafat yang sesuai dengan kondisi dan budaya
Indonesia
• Filsafat pendidikan yang ada di Indonesia dapat mengambil salah satu
konsep filsafat pendidikan internasional yang su- dah ada: Esensialis,
Perenialis, Progresive, Rekonstruksionis, dan Eksistensialis dengan
merevisi agar cocok dengan kondisi Indonesia.
• Filsafat-filsafat umum (Liberal, Demokrasi, dan Multikultural).
4. Landasan Pendidikan Sejarah
Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian,
peristiwa atau kegiatan yang dapat didasari oleh konsep- konsep tertentu. Sejarah
mencakup segala kejadian dalam alam ini, termasuk hal-hal yang dikembangkan
oleh budi daya manu- sia. Sejarah penuh dengan informasi-informasi yang
mengan- dung konsep-konsep, teori-teori, praktek-praktek, moral, cita-cita,
bentuk, dan sebagainya.
12
Sejarah penuh dengan informasi-informasi yang mengandung kejadian-
kejadian, model-model, konsep-konsep, teori-teori, praktek-praktek, moral, cita-
cita bentuk dan sebaginya. Informasi- informasi yang lampau ini terutama yang
bersifat kebudayaan pada umumnya berisi konsep, praktek, dan hasil yang
diperoleh. Informasi-informasi tersebut di atas merupakan warisan g nerasi muda
dari generasi pendahulunya yang tidak ternilai harganya. Generasi muda banyak
belajar dari informasi yang terca- kup dalam sejarah. Belajar dalam arti
memanfaatkan informasi
Sejarah ini dalam upaya memajukan diri. Belajar bukan hanya menerima
dan bertahan dalam kebudayaan itu, melainkan kebuda- yaan itu dijadikan
landasan dan bahan perbandingan untuk maju (Pidarta, 1977: 108).
13
bidang pendidikan. Sejarah pendidikan merupakan bahan pembanding untuk
memajukan pendidikan suatu bangsa. Sejarah telah memberi penerangan, contoh,
dan teladan bagi manusia dan diharapkan akan dapat meningkatkan peradaban
manusia itu sendiri di masa kini dan masa yang akan datang.
Agama islam yang dibawa oleh pedagang dari Persia dan Gujarat ke
Indonesia. Agama Islam mudah tersebar karena agama Islam dapat bersatu dengan
kebudayaan Indonesia. Keduanya dapat saling membantu dan saling
mempengaruhi. Agama Islam besar sekali pengaruhnya di dalam mendidik rakyat
jelata. Berbeda dengan Agama Hindu dan Budha, Agama Islam menyiarkan
Agamanya mulai dari bawah/dari rakyat biasa. Para Ulama sangat dekat dengan
rakyat biasa, mereka bisa hidup bersama dengan rakyat biasa. Bentuk pendidikan
yang Islam ada 3 macam, yaitu di Langgar, Pesantren, dan Madrasah.
1). Di langgar
14
Merupakan tempat pendidikan agama islam permulaan. Yang
dipentingkan ialah membaca dan menulis huruf arab. Pengajaran berlangsung
secara secara Individual, artinya seorang guru mengajar seorang anak.
Tempat pengajaran Agama Islam yang lebih lanjut dan lebih mendalam
ada di pesantren. Pengetahuan yang diberikan ada 3 bidang yaitu: agama; ilmu
pengetahuan; keterampilan.
15
Perjuangan bangsa Indonesia dalam masa penjajahan Jepang tetap
berlanjut sampai cita-cita untuk merdeka tercapai. Walaupun bangsa Jepang
menguras habis-habisan kekayaan alam Indonesia, bangsa Indonesia tidak
pantang menyerah dan terus mengobarkan semangat 45 di hati mereka
(Rohmawati, 2008).
16
5. Landasan Pendidikan Sosial Budaya
Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang pa- ling dekat
dengan kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas
dari unsur sosial budaya. Sebab sebagian besar dari kegiatan manusia dilakukan
secara kelompok.
17
kepandaian kepercayaan kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan lain-lain
kepandaian. Sedangkan Kneller mengatakan kebudayaan adalah cara hidup yang
telah dikenibangkafl oleh anggota-anggota masyarakat (Iniran Manan, 1989).
Asal mula munculnya sekolah adalah atas dasar anggapan dan kenyataan
bahwa pada umumnya para orang tua tidak mampu mendidik anak mereka secara
sempurna dan lengkap. Karena itu mereka membutuhkan bantuan kepada pihak
lain, dalam hal mi lembaga pendidikan, untuk mengembangkan anak-anak mereka
secara relatif sempurna, walaupun cita-cita mi tidak otomatis tercapai. Warga
masyarakat dan para personalia sekolah masih memerlukan perjuangan keras
untuk mencapai cita-cita itu, yang sampai sekarang belum pernah berhenti. Sebab
sejalan dengan perkembangan kebudayaan, makin banyak yang perlu dipelajari
dan diperjuangkan di sekolah.
18
mereka siap menyekolahkan putra-putraflYa di sekolah atau perguruafl tinggi
swasta.
Menurut Pidarta (2007:194) Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang
mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan
mengendalikan jasmani, yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar. Jiwa manusia
berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani. Pendidikan selalu melibatkan
aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologis pendidikan merupakan
suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi
tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan
dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu
untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia
perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.
19
diri secara emosional dengan orang-orang lain, serta belajar membedakan yang
benar dan yang salah.
Bertanggung jawab sosial dan menjadi warga Negara yang baik, membina
anak remaja agar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab serta bahagia,
mengisi waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan tertentu, membina hubungan
suami istri sebagai pribadi, menerima serta menyesuaikan diri dengan perubahan
fisik diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan pertambahan umur.
20
sebagai warga Negara yang baik dan membangun kehidupan fisik yang
memuaskan.
Baik kebudayaan yang berwujud ideal, atau kelakuan dan teknologi, dapat
diwujudkan melalui proses pendidikan. Contoh dalam penggunaan bahasa, setiap
masyarakat dapat dikatakan mengajarkan anak-anak mengatakan sesuatu, kapan
hal itu dapat dikatakan bagaimana mengatakannya, dan kepada siapa
mengatakannya. Oleh sebab itu anak-anak harus diajarkan pola-pola tingkah laku
yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
21
sebagai contoh, muatan lokal dalam kurikulum tidak hanya sekedar meneruskan
minat dan kemahiran yang ada di daerah tertentu tapi juga serentak
memperbaiki/meningkatkan sesuai dengan perkembangan iptek/seni dan
kebutuhan masyarakat.
22
dari landasan pendidikan dapat memberikan kontribusi positif dalam
meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
23
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak segera
tampak. Diperlukan satu generasi untuk melihat suatu akhir dari pendidikan itu.
Oleh karena itu apabila terjadi suatu kekeliruan yang berakibat kegagalan, pada
umumnya sudah terlambat untuk memperbaikinya. Kenyataan ini menuntut agar
pendidikan itu dirancang dan dilaksanakan secermat mungkin dengan
memperhatikan sejumlah landasan dan asas pendidikan.
Landasan adalah suatu alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal; suatu titik
tumpu atau titik tolak dari sesuatu hal; atau suatu fundasi tempat berdirinya
sesuatu hal. Filosofis adalah suatu pengetahuan yang mencoba untuk memahami
hakikat segala sesuatu untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
dan bangsa.
3.2. Saran
Landasan filosofis pendidikan di Indonesia yakni Pancasila, implikasi
terhadap pendidikan harus menyesuaikan dan menyelaraskan tujuan pendidikan
nasional, kurikulum pendidikan, metode pendidikan, kejelasan peranan pendidik
dan peserta didik. Dengan strategi tersebut maka harapan yang diinginkan akan
terpenuhi sejalan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
24
DAFTAR PUSTAKA
BP7 Pusat. (1995). Materi Penyegaran Penatar, Buku 1 Bidang P4. BP-7 Pusat.
25