Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, atas segala
karunia dan inayahNya, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
Kebijakan Pendidikan Nasional yang membahas tentang “HUBUNGAN
ANTARA PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN” ini. Shalawat serta
salam semoga selamanya tercurahkan kepada Rosul SAW, keluarga, sahabat
dan seluruh pengikutnya.

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat mempermudah para


pembaca dalam memperoleh dan memahami pendidikan dan kebijakan
politikdalam pelajaran kebijakan pendidikan nasional ini.

Penulisan makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan banyak pihak,


karena itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semuapihak.Makalah ini disusun berdasarkan sumber bacaan, pengetahuan dan
pengalaman yang kami baca dan kami pelajari, dengan segala keterbatasannya,
sehingga di dalamnya masih banyak kesalahan dan kekurangan.

Akhirnya, semoga penulisan makalah ini dapat menjadi pelengkap


referensi – referensi lainnya yang sudah ada dan bermanfaat bagi kita semua.

Ponorogo, 27 Agustus 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3

BAB I : PENDAHULUANS

LATAR BELAKANG................................................................................................... 4

RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 5

BAB II : PEMBAHASAN

A. PENDIDIKAN
1. PENGERTIAN PENDIDIKAN.................................................................. 6
2. UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN........................................................... 6
3. TUJUAN PENDIDIKAN........................................................................... 7
4. ASPEK – ASPEK PENDIDIKAN............................................................. 7
5. LANDASAN – LANDASAN PENDIDIKAN.......................................... 7
6. PERSYARATAN PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU................................. 8
7. BEBERAPA SUDUT PANDANG TENTANG PENDIDIKSN................. 8
B. ILMU PENDIDIKAN
1. PENGERTIAN ILMU PENDIDIKAN...................................................... 9
2. RUANG LINGKUP ILMU PPENDIDIKAN............................................ 10
3. SIFAT – SIFAT ILMU PENDIDIKAN....................................................... 11
C. HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN.......... 12

BAB III : PENUTUP

1. KESIMPULAN................................................................................................ 13

DAFTAR USTAKA...................................................................................................... 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara awam diketahui bahwa kegiatan mendidik merupakan salah satu


kegiatan yang telah berlangsung berabad-abad lamanya di masyarakat. Bahkan
kegiatan mendidik ini diyakini telah berlangsung sejak manusia ada dalam
rangka mengenal diri sendiri dan lingkungannya demi memajukan peradaban.
Keberadaan pendidikan merupakan khas yang hanya ada pada dunia manusia
dan sepenuhnya ditentukan oleh manusia, tanpa manusia pendidikan tidak
pernah ada, human life is just the matter of education . Keberadaan kegiatan
mendidik tersebut tidak hanya menembus dimensi waktu akan tetapi juga
menembus dimensi tempat, dalam arti pendidikan telah berlangsung di segala
waktu dan tempat. Oleh karenanya, kegiatan pendidikan dapat dikatakan
bersifat fundamental, universal, dan fenomenal.

Untuk menghindari praktek-praktek pendidikan yang tidak diharapkan dan


kurang sesuai dari cita-cita masyarakat, maka pendidikan perlu dilakukan
sesuai dengan prinsip-prinsip yang memiliki justifikasi ilmiah kuat serta
dengan kaidah ilmu pendidikan yang telah ditemukan oleh para ahli sehingga
hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, sebagai semua pendidik dan
calon pendidik perlu mengetahui dan memahami prinsip-prinsip mendidik dan
kaidah-kaidah teori pendidikan sebelum melakukan praktek mendidik.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pendidikan ?

2. Apa saja unsur-unsur pendidikan ?

3. Apa saja tujuan pendidikan ?

4. Sebutkan aspek-aspek pendidikan !

5. Hal-hal apa saja yang melandasi pendidikan ?

6. Apa pengertian ilmu pendidikan ?

7. Apa saja ruang lingkup ilmu pendidikan ?

8. Apa saja metode-metode ilmu pendidikan ?

9. Apa saja sifat-sifat ilmu pendidikan ?

10. Apa hubungan antara pendidikan dan ilmu pendidikan ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
Menurut W.J.S Poerwadarminta (1985 : 702), pendidikan berarti proses
perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajran dan latihan.
Menurut Prof. DR. N. Driyarkara: "Pendidikan ialah pemanusiaan
manusia muda, atau, pengangkatan manusia muda ketaraf insani" (1980:75).

2. Unsur-Unsur Pendidikan

Adapun unsur-unsur pendidikan adalah:


1. Anak didik : Pihak yang menjadi objek utama pendidikan.
2. Pendidik : Pihak yang menjadi ,subyek dari pelaksanaan
pendidikan.
3. Materi : Bahan atau pengalaman belajar yang disusun menjadi
kurikulum.
4. Alat pendidikan : Tindakan yang menjadi kelangsungan mendidik.
5. Dasar dan landasan pendidikan : landasan yang menjadi
fundamental dari segala kegiatan pendidikan.
6. Lingkungan : Keadaan yang berpengaruh terhadap hasil pendidikan.

5
3. Tujuan Pendidikan
 Tujuan umum : membentuk insan kamil.
 Tujuan khusus : tujuan dalam rangka mencapai tujuan umum.
 Tujuan tak lengkap : tujuan dari masing-masing aspek pendidikan sendiri.
 Tujuan insidental : tujuan seketika karena timbul secara kebetulan.
 Tujuan sementara : tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan.
 Tujuan perantara : alat untuk mencapai tujuan yang lain.

4. Aspek-aspek Pendidikan
 Pendidikan budi pekerti atau pendidikan akhlak.
Pendidikan budi pekerti adalah dasar dan fundament bagi semua pendidikan
yang lain, karena pendidikan menyangkut pendidikan moral.
 Pendidikan kecerdasan
Pendidikan kecerdasan merupakan tugas pokok dari sekolah disamping tugas-
tugas yang lain.
 Pendidikan social atau kemasyarakatan
Pendidikan ini berhubungan dengan pergaulan anak didik dan proses adaptasi
lingkungan.
 Pendidikan kewarganegaran
Pendidikan penting untuk diberikan guna member wawasan pada anak didik
agar kelak menjadi warga negara yang baik dan berguna.
 Pendidikan agama
Agama adalah sumber moral, oleh karena itu tujuan penddikan agama tidak
lain adalah menuntun anak untuk menjadi anak yang bermoral, manusia yang
berbudi luhur, manusia yang bertakwa kepada Tuhan, manusia yang meyakini
dan mengamalkan aaran-ajaran agamanya.

6
5. Landasan-landasan Pendidikan
 landasan religious pendidikan, yaitu asumsi-asuu tolak dalam rangka praktik
pendidikan dan/atau studi pendidikan. Landasan religious berpandangan bahwa
agama merupakan landasan utama pendidikan.
 Landasan filosofis pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari
filsafat yang menjadi titik tolak dalam pendidikan.

6. Persyaratan Pendidikan sebagai Ilmu


1. Memiliki obyek studi baik obyek material maupun obyek formal
2. Memilki sistematika
3. Memiliki metode

7. Beberapa Sudut pandang tentang Pendidikan

1. Historis, ingin mengetahui bagaimana pemikiran para pedahulu kita dari masa
ke masa tentang pendidikan
2. Filosofis, ingin mengetahi bagaimana mnusia memikirkan kehidupan secara
keseluruhan, apakah kehidupan yang baik, dan bagaimana pendidikan dapat
membantu mencapainya
3. Sosiologis ingin mengetahui bagaimana dampak masyarakat padapertumbuhn
anak, apakah kekuatan-kekuatan belajar di luar sekolah (keluarga dan
lingkungan masyarakat), termasuk pengaruh TV, games dsb.
4. Psikologis, ingin mengetahui khususnya apa yang terjadi apabila belajar terjadi
dan apa yang harus dilakukan seseorang untuk menjadikan belajar terjadi
setiap hari di dalam kelas
5. Religius, ingin mengetahui bagaiman nilai-nilai religius dapat selalu menjiwai
proses pendidikan.

7
B. Ilmu Pendidikan

1. Pengertian Ilmu Pendidikan

1. Menurut Redja Muhdyaharjo


Secara luas, pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala
pengamalan belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup. Pendidikan adal segala situasi hidup yng mempengaruhi individu.
Sedangkan secara sempit. Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah
pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal.
2. Menurut Umar Tirtarahardja dan Lasula
Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia. Mengandung banyak
aspek dam sifatnya yang sangat kompleks. Oleh karena itu beliau
mengemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan
fungsinya:
a. Pendidikan sebagai proses transformasi budaya, diartikan sebagi bagian atau
pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang laim.
b. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu
kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian
peserta didik,
c. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negaram diartikan sebagai suatu
kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga
negara yang baik. Tentu saja istilah baik di sini bersifat relatif, tergantung
kepada tujuan nasional dari masing-masing bangsa oleh karena masing masing
mempunyai falsafah hidup yang berbeda-beda
3. Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara, sebagaiman yang dikutip oleh Suwarno,
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun
maksudnya pendidikan yaitu menntun segala kekuatan kodrat yang ada pada

8
anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

2. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan


Pandangan para ahli pendidikan tentang ruang lingkup ilmu pendidikan
mengalami perkembangan sesuai dengan perkembanagan dari ilmu
pengetahuan dan sesuai dengan perkembangan dari sosial budaya. Pendidikan
sebagai ilmu pendidikan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, karena di
dalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik langsung
maupun tidak langsung
Adapun segi-segi dari pihak-pihak yang terlihat dalam pendidikan
sekaligus menjadi ruang lingkup pendidikan adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan
Pendidikan adalah orang-orang yang disiapkan dengan sengaja untuk
menjadi guru atau dosen. Kedua jenis pendidik ini diberi pelajaran tentang
pendidikan dalam waktu relatif lama agar mereka menguasai ilmu dan terampil
melaksakannya dilapangan.
Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab umtuk
memberikan bimbingan secara sadar terhadap perkembanagan kepribadian dan
kemampuan si terdidik baik jasmani maupun rohani agar mampu berdiri sendiri
memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu dan makhluk
sosial.
b. Anak didik/peserta didik
Fungsinya ialah belajar diharapkan peserta didik mengalami perubahan
tingkah laku sesuai dengan tujuan dan sistem pendidikan. Contohnya berapa
umurnya, berapa jumlah saudaranya, bagaimana tingkat perkembangannya,
pembawaannya, motivasinya untuk belajar, dan sosial ekonomi orang tuanya.
c. Tujuan dan Prioritas
Fungsinya mengarahkan kegiatan sistem. Hal ini merupakan informasi
tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan
pelaksanaannya, Contohnya ada tujuan umum pendidikan, yaitu tujuan

9
pendidikan nasional, yaitu tujuan lembaga tingkat pendidikan dan tujuan
program, seperti program S-1, S-2 dan S-3, ada tujuan kurikulum, yaitu tujuan
setiap mata pelajaran/mata kuliah dan ada tujuan intruksional pengajaran/mata
kuliah dan ada tujuan intruksional pengajran, yaitu tujuan pokok bahasan dari
setiap mata pelajaran/mata kuliah.

d. Sifat-sifat Ilmu Pendidikan

Menurut Munib (2006: 34) ada beberapa sifat dari ilmu pendidikan, yaitu:

1. Ilmu pendidikan sebagai Ilmu yang Bersifat Deskriptif-Normatif

Ilmu pendidikan itu selalu berhubungan dengan soal siapakah “manusia”


itu. Pembahasan tentang, siapakah manusia biasaya termasuk bidang filsafat,
yaitu filsafat antropologi. Pandangan filsafat tentang manusia sangat besar
pengaruhnya terhadap konsep serta praktik-praktik pendidikan. Karena
pandangan filsafat itu menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh
seorang pendidik atau suatu bangsa yang melaksanakan pendidikan. Nilai yang
dijunjung tinggi ini dijadikan norma untuk menentukan cirri-ciri manusia yang
ingin dicapai melalui praktik pendidikan. Nilai-nilai ini diperoleh hanya dari
praktik dan pengalaman mendidik, tapi secara normatif bersumber dari norma
masyarakat, norma filsafat, dan pandangan hidup, bahkan juga dari keyakinan
keagamaan yang dianut oleh seseorang.

2. Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Bersifat Teoritis dan Praktis-


Pragmatis
Pada umumnya ilmu mendidik tidak hanya mencari pengetahuan diskriptif
tentang objek pendidikan, melainkan ingin juga mengetahui bagaimana cara
sebaiknya untuk berfaedah terhadap objek didiknya. Jadi dilihat dari maksut
dan tujuanya, ilmu mendidik boleh disebut “ilmu yang praktis”, sebab
ditujukan kepada praktik dan perbuatan-perbuatan yang mempengaruhi anak
didiknya. Walaupun ilmu pendidikan ditujukan kepada praktik mendidik,

10
namun perlu dibedakan ilmu pendidikan sebagai ilmu yang bersifat praktis-
pragmatis. Dalam ilmu mendidik teoritis kita bedakan, ilmu mendidik teoritis
menjadi ilmu mendidik sistematis dan ilmu mendidik historis. Dalam ilmu
mendidik teoritis para cerdik pandai mengatur dan mensistematiskan di dalam
pemikiranya apa yang tersusun sebagai pola pemikiran pedidikan. Jadi dari
praktik-praktik pendidikan disusun pemikiran-pemikiran secara teoritis.
Pemikiran teoritis ini disusun dalam satu sistem pendidikan dan biasanya
disebut ilmu mendidik teoritis. Ilmu mendidik teoritis ini disebut juga ilmu
mendidik sistematis. Jadi sebenarnya kedua istilah itu mempunya arti yang
sama, yaitu teoritis sama saja dengan sistematis..

C. Hubungan antara Pendidikan dan Ilmu Pendidikan


Pendidikan adalah suatu proses mentransfer ilmu dari tenaga pendidik
kepada peserta didik. Ilmu pengetahuan erat kaitannya dengan obyek
pendidikan. Ilmu yang ditransfer pada umumnya adalah ilmu pengetahuan
yang bersifat memberi pengetahuan kepada peserta didik dengan harapan
mampu mengetahui segala macam keadaan alam, sosial dan kebudayaan yang
ada di dunia. Misalnya pada pendidikan formal atau sekolah, obyek utama
dalam proses pendidikan adalah ilmu pengetahuan.
Ilmu merupakan obyek utama dari pendidikan. Tanpa ilmu, segala sesuatu
tidak dapat berjalan dengan baik. Anak sejak kecil dididik oleh orang tuanya
jika diwaktu makan menggunakan tangan kanan, itulah yang dinamakan
pendidikan dan makan menggunakan tangan kanan itulah yang disebut ilmu
karena jika menggunakan tangan kiri adalah tidak sopan.

11
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari suasana dan proses pendidikan
yang berusaha memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalamnya
sehingga mampu menawarkan pilihan-pilihan tindakan mendidik yang efektif.
Pada dasarnya mendidik adalah tuntunan, bantuan, pertolongan kepada peserta
didik. Dalam pengertian memberi tuntunan telah tersimpul suatu dasar
pengakuan bahwa pihak yang diberi tuntunan memiliki daya atau potensi untuk
berkembang. Potensi ini secara berangsur-ansur tumbuh dan berkembang dari
dalam diri seseorang yang diberi tuntunan.
Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembangan nilai-nilai kehidupan
manusia. Dalam pengembangan nilai ini, tersirat pengertian manfaat yang ingin
dicapai oleh manusia dalam hidupnya. Oleh karena itu, apa yang ingin
dikembangkan merupakan apa yang dapat dimanfaatkan dari arah
pengembangan itu sendiri.

12
DAFTAR PUSTAKA

Indrakusuma,Amir Daien.1978.Pengantar Ilmu Pendidikan:Malang:Usaha


Nasional.
S,Tatang.2012.Ilmu Pendidikan:Bandung:Pustaka Setia.
taufikrizaldi.blogs.uny.ac.id/2015/10/25/fondasi-pendidikan/
https://binham.wordpress.com./2012/01/07/konsep-dasar-ilmu-pendidikan/
Maunah,Binti.2009.Ilmu Pendidikan:Yogyakarta:Penerbit Teras.

13

Anda mungkin juga menyukai