Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

VISI DAN MISI PENDIDIKAN


PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU:
MUKHLIS, S.Ag., M.Pd.I.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10:


NUR ALIYAH (203230061)
DIKA SAPUTRA (203230098)
RAISMA PATRIA (203230073)
SRI WULANDARI (203230077)
NADILA CAHYANI (203230069)
NURUL ANGGRAINI (203230057)
SUCI AULIYANA AJI ( 203230075)
MUHAMMAD ASRORI NST (203230084)
FADHILLAH ISNAENY AMIN (203230065)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kami ucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT.


yang hingga saat ini memberikan kami nikmat iman dan kesehatan, sehingga
diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu,
dengan tema “VISI DAN MISI PENDIDIKAN” makalah ini ditulis untuk
memenuhi nilai mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan sebaik mungkin.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung kami selama
proses penyelesaian tugas makalah ini, dan juga kami ucapkan terima kasih
kepada yang terhormat Bapak Mukhlis, S.Ag., M.Pd.I. selaku Dosen pengampu
mata kuliah atas tugas yang diberikan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna serta kesalahan yang kami yakin diluar batas kemampuan kami. Maka
dari itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca makalah ini, kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan semoga makalah yang kami susun ini dapat menjadi sarana
pengembangan wawasan bagi para pembacanya.

Jambi, 29 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II: TELAAH PUSTAKA
A. Pengertian Visi dan Misi Pendidikan....................................................3
B. Dasar Pendidikan..................................................................................4
C. Tujuan pendidikan................................................................................6
D. Asas-asas Pendidikan............................................................................8
BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat universal dalam
kehidupan manusia. Di manapun di dunia ini terdapat masyarakat manusia, dan
disana pula terjadi pendidikan. Walaupun pendidikan merupakan gejala-gejala
umum dalam kehidupan masyarakat, namun perbedaan pandangan hidup,
perbedaan falsafah hidup yang dianut oleh masing-masing bangsa atau
masyarakat menyebabkan adanya perbedaan penyelenggaraan termasuk
perbedaan tujuan pendidikan yang ingin dicapai suatu bangsa atau masyarakat.
Kegiatan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari apa yang ingin dicapainya.
Tujuan pendidikan memiliki kedudukan yang menentukan dalam kegiatan
pendidikan. Tujuan pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu : memberikan
arahan kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin
dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Pendidikan memang merupakan kegiatan manusia, namun bukan suatu
kegiatan yang tanpa batas. Banyak hal-hal yang membatasi pelaksanaan
pendidikan, diantaranya tujuan pendidikan yang menjadi arah yang harus
dicapai oleh pendidikan. Berbicara tentang tujuan pendidikan, maka
seharusnya kita sebagai guru mampu mengetahui dan menerapkan visi, misi,
tujuan dan asas-asas pendidikan dalam proses pembelajaran di sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Visi Dan Misi Pendidikan Itu?
2. Apa Saja Dasar Pendidikan Itu?
3. Apa Saja Tujuan Pendidikan Itu?
4. Apa Saja Asas-Asas Pendidikan Itu?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui visi dan misi pendidikan
2. Dapat mengetahui dasar pendidikan
3. Dapat mengetahui tujuan pendidikan
4. Dapat mengetahui asas-asas pendidikan
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Pengertian Visi dan Misi Pendidikan
1. Visi Pendidikan
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan. Sedangkan pendidikan dapat diartikan sebagai
suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-
sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.
Pendidikan mempunyai visi yaitu terwujudnya sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah.
Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik, yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan
paling elementer di atas dapat berkembang secara optimal. Dengan
demikian, pendidikan seyogyanya menjadi wahana strategis bagi upaya
mengembangkan segenap potensi individu, sehingga cita-cita membangun
manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai. Selain itu, pembangunan
pendidikan nasional juga diarahkan untuk membangun karakter dan
wawasan kebangsaan bagi peserta didik, yang menjadi landasan penting
bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
NKRI.

2. Misi Pendidikan
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan Visi.
Dalam rangka mewujudkan Visi Pendidikan Nasional dan sesuai
dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Misi Pendidikan Nasional adalah:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar;
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global;
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan
RI.

B. Dasar Pendidikan
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara
berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga
meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui
di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi
masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak
mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai
berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Dasar
atau landasan pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu :
1. Pandangan Islam
a. Al-qur’an
Al-qur’an merupakan pedoman tertinggi yang menjadi petunjuk dan
dasar kita hidup di dunia. Dalam Al-qur’an kita bisa menemukan semua
permasalahan hidup termasuk pendidikan dan ilmu pengetahuan.
b. Hadits
Hadits merupakan pedoman kita setelah Al-qur’an, dengan demikian
hadist juga merupakan dasar atau elemen dalam pendidikan.

2. Secara Umum
a. Religius
Merupakan elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini
ditanamkan nilai nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak) sebagai
suatu pondasi yang kokoh dalam pendidikan.
b. Ideologis
Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni pancasila dan
berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
c. Ekonomis
Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan
kehidupan yang layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan dan
kemiskinan.
d. Politis
Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlangsung.
e. Teknologis
Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan
dunia pendidikan.
f. Psikologis dan Pedagogis
Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan
bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang
kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan
memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya
adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
g. Sosial Budaya
Mengacu kepada hubungan antara individu dengan individu lainnya
dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu juga hal nya dengan
budaya, budaya masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan,
karena budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya
seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.

C. Tujuan Pendidikan
Kemudian tujuan pendidikan nasional Indonesia sesuai dengan undang-
undang No. 20 tahun 2003 yaitu, Pendidikan diupayakan dengan berawal dari
manusia apa adanya (aktualisasi) dengan mempertimbangkan berbagai
kemungkinan yang apa adanya (potensialitas), dan diarahkan menuju
terwujudnya manusia yang seharusnya atau manusia yang dicita-citakan
(idealitas). Tujuan pendidikan itu tiada lain adalah manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cerdas, berperasaan,
berkemauan, dan mampu berkarya; mampu memenuhi berbagai kebutuhan
secara wajar, mampu mengendalikan hawa nafsunya; berkepribadian,
bermasyarakat dan berbudaya. Implikasinya, pendidikan harus berfungsi untuk
mewujudkan (mengembangkan) berbagai potensi yang ada pada manusia
dalam konteks dimensi keberagaman, moralitas, moralitas,
individualitas/personalitas, sosialitas dan keberbudayaan secara menyeluruh
dan terintegrasi. Dengan kata lain, pendidikan berfungsi untuk memanusiakan
manusia.
Tujuan Pendidikan Nasional, sesuai dengan Tap MPRS No.
XXVI/MPRS/1966 tentang Agama, pendidikan dan kebudayaan, maka
dirumuskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia
Pancasila sejati berdasarkan pembukaan UUD 1945. Selanjutnya dalam UU
No. 2 tahun 1989 ditegaskan lagi bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dengan demikian pendidikan Indonesia lebih cenderung mengutamakan
pembangunan sikap sosial dan religius dalam pelaksanaan pendidikan di
Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan Pancasila sila kesatu yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa, diadakan sila tersebut menunjukkan bahwa Indonesia sangat
mengedepankan sikap spiritual dan pengakuan terhadap keberadaan Tuhan
Yang Maha Esa. Sehingga tidaklah diragukan bahwa negara Indonesia dapat
dikatakan negara yang paling religius setelah negara Pakistan.
Sebagaimana diungkapkan oleh A. Tresna Sastrawijaya, tujuan pendidikan
adalah segala sesuatu yang mencakup kesiapan jabatan, keterampilan
memecahkan masalah, penggunaan waktu senggang secara membangun, dan
sebagainya karena harapan setiap siswa berbeda-beda. Sementara itu tujuan
pendidikan berkaitan dengan segenap bidang studi dapat dinyatakan lebih
spesifik. Misalnya, pada pelajaran bahasa berguna untuk mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dengan mahir secara lisan maupun tulisan. Tujuan
pendidikan menyangkut secara luas yang akan membantu siswa untuk masuk
dalam kehidupan bermasyarakat (Sastrawijaya. 1991:26).
S.Nasution menyatakan bahwa setiap sekolah mendidik anak supaya
mampu menjadi anggota masyarakat yang berguna. Namun pendidikan di
sekolah lebih sering tidak relevan dengan kehidupan masyarakat. Kurikulum
pada umumnya lebih cenderung berfokus pada bidang studi yang dapat berfikir
logis dan sistematis dan hal tersebut tidak nyata hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari anak didik. Apa yang dipelajari anak didik hanya
mengutamakan kepentingan sekolah semata, bukan secara totalitas membantu
anak didik agar hidup lebih baik, efektif dalam masyarakat (Nasution.
1999:148).
Pendidikan juga diharapkan untuk memupuk iman dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan pembangunan dan kemajuan politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Dalam hal ini pendidikan
diharapkan mampu mengembangkan wawasan anak terhadap ideologi, politik,
agama, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan secara tepat dan benar,
sehingga dapat membawa kemajuan individu, masyarakat dan negara guna
menciptakan pembangunan nasional. Pemahaman terhadap aspek-aspek
demikian tidak boleh menyimpang dari tujuan dan kerangka pembangunan
nasional. Jika, pembangunan nasional bertujuan untuk menciptakan
pembangunan manusia Indonesia yang berilmu pengetahuan berteknologi dan
beriman bertaqwa, pendidikan nasional tentunya harus berupaya untuk menuju
ke arah pembangunan tersebut (Idi. 2014:71).

D. Asas-asas Pendidikan
Asas juga berarti prinsip pendidikan yang berisi ketentuan-ketentuan dasar
yang dijadikan pedoman terkait pelaksanaan pendidikan guna mencapai tujuan
pendidikan dengan baik. Karena asas menjadi tumpuan dalam berpikir baik
perencanaan dan pelaksanaan pendidikan, maka hal ini berkaitan erat dengan
hasil yang didapatkan. (Candra Dinata, 2023:1)
1. Asas Tut Wuri Handayani
Tut Wuri Handayani merupakan inti dari sistem among perguruan.
Asas yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara ini kemudian
dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua
semboyan lagi, yaitu “Ing ngarso Sung Sung Tulodo” dan “Ing Madyo
Mangun Karso”. Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu
kesatuan asas yaitu: Ing Ngarso Sung Tulodo (jika di depan memberi
contoh) Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi
dukungan dan semangat) Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi
dorongan).
2. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (lifelong learning) merupakan sudut
pandang dari sisi lain terhadap Pendidikan seumur hidup (lifelong
education). Kurikulum yang dapat merancang dan diimplementasikan
dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horizontal.
Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan
kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan
kehidupan peserta didik di masa depan. Dimensi horizontal dari
kurikulum sekolah yaitu keterkaitan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan pengalaman di luar sekolah.
3. Asas Kemandirian Dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan
kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru,
namun guru selalu siap untuk ulur tangan bila diperlukan. Perwujudan
asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utama
sebagai fasilitator dan motivator. Salah satu pendekatan yang memberikan
peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik dalam sistem
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). (M Munir, Asichul In’am, Moch
Yaziidul Khoiiri, 2022:2)
4. Asas Semesta, Menyeluruh, dan Terpadu
Semesta maksudnya pendidikan diselenggarakan secara terbuka bagi
seluruh rakyat Indonesia. Menyeluruh maksudnya, pendidikan harus
mencangkup semua jenis dan jenjang pendidikan. Terpadu artinya
pendidikan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan pembangunan bangsa.
Asas Semesta, menyeluruh, dan terpadu, yang berarti pendidikan
nasional terbuka bagi setiap manusia Indonesia, mencakup semua jenis dan
jenjang pendidikan, dan merupakan satu kesatuan usaha sadar yang tidak
dapat dipisahkan dari keseluruhan usaha pembangunan bangsa.
5. Asas Tanggung Jawab Bersama
Tanggung jawab adalah kewajiban terhadap segala sesuatunya; fungsi
menerima pembebanan sebagai akibat sikap tidak sendiri atau pihak lain
(Em Zul Fajri & Ratu Aprilia, senja kamus lengkap bahasa Indonesia, hlm.
974). Tanggung jawab berkaitan dengan kewajiban seseorang terhadap
tugas atau perbuatan yang dilakukan. Perbuatan yang dilakukan harus dapat
dipertanggungjawabkan dari segi tujuan dan konsekuensi lain yang
ditimbulkannya. Sesuatu aktivitas atau perbuatan yang dilakukan tanpa
tanggung jawab akan terjadi secara tidak terarah dan mungkin asal - asalan
saja, dan akibatnya adalah menimbulkan masalah atau hal - hal yang tidak
diharapkan. Jika perbuatan, perilaku, dan tindakan yang dilakukan dilandasi
oleh tanggung jawab kepada segala pihak yang berhadapan dengan orang
tersebut, maka orang itu akan selalu berada di jalan yang benar.
6. Asas Manfaat, Adil, dan Merata
Asas manfaat, yang berarti pendidikan harus mengingat
kemanfaatannya bagi masa depan peserta didik, bagi masyarakat, bangsa,
negara, dan agama. Sementara itu, asas adil dan merata maksudnya adalah
bahwa penyelenggaraan pendidikan harus dapat dinikmati oleh seluruh
lapisan masyarakat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Asas
manfaat, adil, dan merata yang meliputi asas nondiskriminatif. Pendidikan
yang diselenggarakan harus berguna bagi peningkatan hidup manusia dan
masyarakat.
7. Asas Alam Takambang Jadi Guru
Salah satu asas pendidikan yang diterapkan dalam proses pendidikan di
Indonesia adalah asas "alam Takambang jadi guru". Asas ini diambil dari
falsafah pendidikan yang digunakan di minangkabau. Penerapan asas ini
tidak dapat diketahui sejak kapan pastinya digunakan sebagai filsafat
pendidikan, namun pepatah ini sudah sering digunakan terutama dalam
mensosialisasikan pendidikan karakter Indonesia. "Alam takambang jadi
guru" Diambil dari bahasa minang yang kalau di Indonesiakan menjadi
"alam terkembang menjadi guru". Sebagaimana diketahui bahwa bahasa
minang merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh suku
minangkabau yang mendiami salah satu provinsi di Indonesia, yaitu
Sumatera Barat. Pengertian dari " Alam takambang jadi guru" Dapat dilihat
dari istilah yang digunakan, yaitu "alam" Berarti tempat kita hidup, sesuatu
yang berada di sekitar, tempat lahir dan berkembang yang dijadikan oleh
Tuhan yang Maha Kuasa. "Takambang" Memiliki makna bahwa alam yang
sempit, namun memiliki keluasan cakupan, tempat terjadinya aneka
peristiwa, dan dinamika kehidupan di dalamnya. Adapun "jadi guru" Dapat
diartikan bahwa alam tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar,
tempat terjadinya proses pendidikan yang maha luas, banyak hikmah yang
dapat diambil pelajaran sebagai pedoman hidup manusia dalam mengalami
kehidupan. (Syafril, Zelhendri Zen, 3017:59, 60,61,63)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Sedangkan pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan
dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara
berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga
meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui
di sekolah.
Kemudian tujuan pendidikan nasional Indonesia sesuai dengan undang-
undang No. 20 tahun 2003 yaitu, Pendidikan diupayakan dengan berawal dari
manusia apa adanya (aktualisasi) dengan mempertimbangkan berbagai
kemungkinan yang apa adanya (potensialitas), dan diarahkan menuju
terwujudnya manusia yang seharusnya atau manusia yang dicita-citakan
(idealitas). Tujuan pendidikan itu tiada lain adalah manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cerdas, berperasaan,
berkemauan, dan mampu berkarya; mampu memenuhi berbagai kebutuhan
secara wajar, mampu mengendalikan hawa nafsunya; berkepribadian,
bermasyarakat dan berbudaya.
Aas juga berarti prinsip pendidikan yang berisi ketentuan-ketentuan dasar
yang dijadikan pedoman terkait pelaksanaan pendidikan guna mencapai tujuan
pendidikan dengan baik. Karena asas menjadi tumpuan dalam berpikir baik
perencanaan dan pelaksanaan pendidikan, maka hal ini berkaitan erat dengan
hasil yang didapatkan.
B. Saran
Penulisan makalah ini tentunya masih banyak kesalahan dan jauh dari kata
sempurna, dari materi di atas disarankan agar pembaca lebih memperhatikan
pembahasan tersebut, agar mengetahui dan mempelajari mengenai
pengorganisasian. Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan
untuk pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ratnawati, Diah, dkk. 2011. Pengertian Visi dan Misi Pendidikan. Kudus:
Universitas Muria Kudus.
Sujana, Wayan, Cong, I. 2019. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Indonesia. Vol-4
(1) .Adi Widya: Jurnal Pendidikan dasar.

Anda mungkin juga menyukai