Anda di halaman 1dari 18

ASAS PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Pengantar Ilmu Pendidikan yang
diampu oleh Lutfia Nur Hadiyanti, S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh :

1. Kinanthi Wahyu Prastuti (1601421050)


2. Faricha Ladhzina Khoirunisa (1601421074)
3. Salsabila Rizqi Ramadhanty Alisa (1601421057)
4. Salma Fatma Nurahma (1601421083)
5. Siti Sarofa (1601421008 )

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2022
PRAKATA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah
tentang [ASAS-ASAS PENDIDIKAN] tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bu Lutfia Nur Hadiyanti,
S.Pd., M.Pd. Pada mata kuliah umum Pengantar Ilmu Pendidikan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bu Lutfia Nur Hadiyanti, S.Pd., M.Pd.
selaku Dosen dalam mata kuliah umum Pengantar Ilmu Pendidikan, yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
materi Asas-Asas Pendidikan.

Dalam Penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah yang kami
tulis masih jauh dari kata sempurna, mengingat kami yang masih tahap proses belajar.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menjadikan makalah ini
sempurna dan untuk menjadi pembelajaran kami kedepannya. Akhir kata, kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, menginspirasi, dan menambah
wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca. Aamiin
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
DAFTAR ISI

PRAKATA ..................................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB I............................................................................................................................4

PENDAHULUAN........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................4

1.3 Tujuan ....................................................................................................................4

BAB II..........................................................................................................................5

KERANGKA TEORETIS.........................................................................................5

2.1 Pengertian Asas......................................................................................................5

2.2 Pengertia Pendidikan..............................................................................................5

BAB III........................................................................................................................6

PEMBAHASAN.........................................................................................................6

3.1 Pengertian Asas Pendidikan ..................................................................................6

3.2 Jenis-jenis Asas Pendidikan ..................................................................................7

3.3 Penerapan Asas Pendidikan ..................................................................................8

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................9

4.1 Simpulan ...............................................................................................................9

4.2 Saran......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari
sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Asas tersebut
sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan
manusia suatu bangsa. Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi
dasar atau tumpuan berfikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan.
Khusus di Indonesia terdapat sejumlah asas yang memberi arah dalam
merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas tersebut bersumber dari
kecenderungan umum pendidikan di dunia maupun yang bersumber dari pemikiran dan
pengalaman sepanjang sejarah upaya pendidikan di Indonesia. Asas tersebut di
antaranya Asas Tut Wuri Handayani, Asas belajar Sepanjang Hayat, Asas Kemandirian
Belajar, Asas Semesta Menyeluruh dan Terpadu, Asas Tanggung Jawab Bersama, Asas
Manfaat, Adil, dan Merata.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah pengertian asas pendidikan ?
1.2.2 Apa saja jenis-jenis asas pendidikan ?
1.2.3 Bagaimana penerapan asas pendidikan ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui tentang penjelasan asas pendidikan.
1.3.2 Untuk mengetahui tentang jenis-jenis asas pendidikan.
1.3.3 Untuk mengetahui penerapan asas pendidikan.
BAB II

KERANGKA TEORETIS

2.1 Pengertian Asas

Menurut KBBI, Asas adalah dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau
berpendapat). Menurut The Liang, asas adalah suatu dalil umum yang dinyatakan
dalam istilah umum tanpa menyarankan cara-cara khusus mengenai pelaksanaannya,
yang diterapkan pada serangkaian perbuatan untuk menjadi petunjuk yang tepat bagi
perbuatan itu.

Menurut R.H. Soebroto Brotodiredjo, asas adalah suatu sumber atau sebabyang
menjadi pangkal tolak sesuatu, hal yang inherent dalam segala sesuatu,
yangmenentukan hakikatnya.

2.2. Pengertian Pendidikan

Menurut KBBI, Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)


menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam
hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
tingginya
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Asas Pendidikan

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau


tumpuan akhir dalam berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan . Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak segera
tampak, diperlukan satu generasi untuk melihat hasil akhir dari pendidikan itu, oleh
karena itu apbila terjadi kesalahan atau kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan,
pada umumnya membutuhkan waktu untuk memperbaikinya.

Pendidikan adalah sebuah proses pemartabatan manusia menuju puncak


optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikotomorik yang dimilikinya, dan pendidikan
juga merupakan proses membimbing, melatih, memandu manusia agar terhindar dari
kebodohan dan pembodohan, pendidikan juga dapat dijadikan sebagai proses elevasi
yang dilakukan secara nondiskriminasi, dinamis dan intensif menuju kedewasaan
individu, yang dilakukan secara kontinyu dengan sifat yang adaptif dan nirlimit atau
tiada akhir.

3.2. Jenis-Jenis Asas Pendidikan

Khususnya di Indonesia, terdapat sejumlah asas yang memberi arah dalam


merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas tersebut antara lain :

1. Asas Tut Wuri Handayani


Asas Tut Wuri Handayani, yang kini menjadi semboyan Diknas pada awalnya
merupakan salah satu dari asas 1922 yakni : tujuh buah asas dari Perguruan Nasional
Taman Siswa (didirikan 3 Juli 1922). Asas atau semboyan ini dikumandangkan oleh
Ki Hadjar Dewantara. dan mendapat dukungan dari positif dari Drs. RMP Sosrokartono
dengan menambahkan dua semboyan yaitu Ing Ngarso Sung Tuladha dan Ing Madya
Mangun Karsa. Ketiga semboyan itu telah menyatu menjadi satu kesatuan asas,yaitu :
1. Ing Ngarso Sung Tulada (jika di depan menjadi contoh).
2. Ing Madya Mangun Karsa (jika di tengah-tengah membangkitkan kehendak, hasrat
atau motivasi).
3. Tut wuri Handayani (jika di belakang mengikuti dengan awas).

Asas Tut Wuri Handayani merupakan inti dari asas 1922 yang menegaskan bahwa
setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya dengan mengingat tertibnya persatuan
dalam peri kehidupan umum. Keadaan yang dapat ditemukan dalam pendidikan
berkaitan dengan asas ini antara lain :
a. Peserta didik mendapat kebebasan dalam memilih pendidikan dan keterampilan
yang diminati di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan yang disediakan
sesuai potensi, bakat, dan kemampuan yang dimiliki.
b. Peserta didik mendapat kebebasan memilih pendidikan kejuruan yang diminati
agar mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja dan bidang yang
diinginkan.
c. Peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa mendapat kesempatan untuk
memasuki program pendidikan dan keterampilan yang diminati sesuai dengan
gaya dan irama belajarnya.
d. Peserta didik yang memiliki keistimewaan atau kekurangan dalam fisik dan
mental memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan keterampilan
yang sesuai dengan keadaanya.
e. Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan memperoleh pendidikan
keterampilan yang sesuai dengan kondisi daerahnya.
f. Peserta didik dari keluarga tidak mampu mendapatkan kesempatan
memperoleh pendidikan dan keterampilan sesuai dengan minat dan
kemampuanya dengan bantuan dan dari pemerintah masyarakat.
2. Asas Belajar Sepanjang Hayat

Istilah belajar sepanjang hayat erat kaitannya dengan istilah “pendidikan seumur
hidup”. Asas belajar sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap
pendidikan seumur hidup. Ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang sudah
tidak asing lagi ditelinga, beliau bersabda yang artinya: ”Tuntutlah ilmu dari buaian
sampai meninggal dunia”. Jadi, Islam telah lama mengenal konsep belajar sepanjang
ayat ini jauh sebelum orang-orang Barat mengangkatnya (Rangga, 2011, dalam
Jurnal Ilmu Pendidikan).

UNESCO Institute for Education menetapkan suatu definisi kerja yakni pendidikan
seumur hidup adalah pendidikan yang harus:

1. Meliputi seluruh hidup setiap individu.


2. Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan dan penyempurnaan
secara sistematis pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat meningkatkan
kondisi hidupnya.
3. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfilment) setiap
individu.
4. Meningkatkan kemampuan dan motivasi utnuk belajar mandiri.
5. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi,
termasuk yang formal, non formal dan informal.

3. Asas Kemandirian dalam Belajar


Asas ini tidak dapat dipisahkan dari 2 asas diatas ( Tut Wuri Handayani dan Belajar
Sepanjang Hayat ). Implikasi dari asas ini adalah pendidik harus menjalankan peran
komunikator, fasilitator, organisator, dsb. Pendidik diharapkan dapat menyediakan dan
mengatur berbagai sumber belajar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan para
peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar tersebut.
Strategi belajar-mengajar yang dapat mengembangkan kemandirian dalam belajar,
yaitu:

1. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).


2. Belajar dari modul, paket belajar, dan sebagainya.
3. Belajar dengan didukung oleh suatu pusat sumber belajar (PSB) yang memadai.
PSB memberi peluang tersedianya berbagai jenis sumber belajar, di samping bahan
di perpustakaan.

4. Asas Semesta Menyeluruh dan Terpadu

Semesta maksudnya pendidikan diselenggarakan secara terbuka bagi seluruh rakyat


Indonesia. Menyeluruh maksudnya, pendidikan harus mencangkup semua jenis dan
jenjang pendidikan. Terpadu artinya pendidikan tidak dapat dipisahkan dari
keseluruhan pembangunan Bangsa.

Asas semesta, menyeluruh, dan terpadu, yang berarti bahwa pendidikan nasional
terbuka bagi setiap manusia Indonesia, mencakup semua jenis dan jenjang pendidikan,
dan merupakan satu kesatuan usaha sadar yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan
usaha pembangunan bangsa.

5. Asas Tanggung Jawab Bersama

Tanggung jawab adalah kewajiban terhadap segala sesuatunya; fungsi menerima


pembebanan sebagai akibat sikap tindak sendiri atau pihak lain. Tanggung jawab
sangat berkaitan dengan kewajiban seseorang terhadap tugas atau perbuatan yang
dilakukan. Sesuatu aktivitas atau perbuatan yang dilakukan tanpa adanya tanggung
jawab akan terjadi secara tidak terarah dan cenderung asal-asalan saja dan bahkan dapat
menimbulkan masalah yang lain lagi.

Kegiatan dalam proses pendidikan haruslah selalu didasarkan pada asas tanggung
jawab, karena kegiatan apapun yang dilakukan dalam pendidikan selalu diarahkan
untuk mencapai tujuan yakni membimbing dan mendidik para siswa agar dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki.

6. Asas Manfaat, Adil, dan Merata.

Memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa ada diskriminasi antara rakyat


kota, desa, daerah-daerah, suku-suku, bangsa, jenis kelamin, agama dan lain-lain.

Hendaknya hasil pendidikan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi


kemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, dan bagi pengembangan
pribadi setiap manusia indonesia.

3.3. Penerapan Asas Pendidikan

A. Keadaan yang di temui

Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapa
keadaan yang ditemui sekarang, yakni :

a. Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan dan keterampilan


yang diminatinya di semua jenis, jalur, dan jenjang pendidikan yang disediakan
oleh pemerintah sesuai peran dan profesinya dalam masyarakat.
b. Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan kejuruan yang
diminatinya agar dapat mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja bidang
tertentu yang diinginkannya.Peserta didik yang memiliki kelainan (cacat fisik atau
mental) memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan keterampilan
sesuai dengan cacat yang disandang agar dapat tumbuh menjadi manusia yang
mandiri.
c. Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan untuk memperoleh
pendidikan dan keterampilan agar dapat berkembang menjadi manusia yang
memiliki kemampuan dasar yang memadai sebagai manusia yang mandiri, yang
beragam dari potensi dibawah normal sampai jauh diatas normal (Qym, 2009,
dalam Jurnal Ilmu Pendidikan)

Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaan
yang ditemui sekarang, yaitu :

1) Usaha pemerintah memperluas kesempatan belajar telah mengalami


peningkatan. Terbukti dengan semakin banyaknya peserta didik dari tahun ke
tahun yang dapat ditampung baik dalam lembaga pendidikan formal, non
formal, dan informal; berbagai jenis pendidikan; dan berbagai jenjang
pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi

2) Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga


kependidikan pada semua jalur, jenis, dan jenjang agar mereka dapat
melaksanakan tugsnya secara proporsional. Dan pada gilirannya dapat
meningkatkan kualitas hasil pendidikan di seluruh tanah air. Pembinaan guru
dan tenaga guru dilaksanakan baik didalam negeri maupun diluar negeri

3) Usaha pembaharuan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan isi


pendidikan agar mampu memenuhi tantangan pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya yang berkualitas melalui pendidikan

4) Usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang semakin


meningkat: ruang belajar, perpustakaan, media pengajaran, bengkel kerja,
sarana pelatihan dan ketrampilan, sarana pendidikan jasmani

5) Pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi berbagai program pendidikan


masyarakat yang bertujuan untuk:
a) Meningkatkan sumber penghasilan keluarga secara layak dan hidup
bermasyarakat secara berbudaya melalui berbagai cara belajar

b) Menunjang tercapainya tujuan pendidikan manusia seutuhnya

6) Usaha pengadaan berbagai program pembinaan generasi muda: kepemimpinan


dan ketrampilan, kesegaran jasmani dan daya kreasi, sikap patriotisme dan
idealisme, kesadaran berbangsa dan bernegara, kepribadian dan budi luhur

7) Usaha pengadaan berbagai program pembinaan keolahragaan dengan


memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anggota masyarakat untuk
melakukan berbagai macam kegiatanolahraga untuk meningkatkan kesehatan
dan kebugaran serta prestasi di bidang olahraga

8) Usaha pengadaan berbagai program peningkatan peran wanita dengan


memberikan kesempatan seluas-luasnya dalam upaya mewujudkan keluarga
sehat, sejahtera dan bahagia; peningkatan ilmu pngetahuan dan teknologi,
ketrampilan serta ketahanan mental.

B. Permasalahan yang dihadapi

a. Masalah Peningkatan Mutu Pendidikan

Kebijakan peningkatan mutu pendidikan tidak harus dipertimbangkan


dengan kebijaksanaan pemerataan pendidikan. Karena peningkatan kualitas
pendidikan harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan.
Pendidikan bertujuan membangun sumber daya manusia yang mutunya
sejajar dengan mutu sumber daya manusia negara lain.
Pemerintah mengusahakan berbagai cara dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan, antara lain:

(1) Pembinaan guru dan tenaga pendidikan di semua jalur, jenis, dan
jenjang pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan,

(2) Pengembangan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan


ilmu dan teknologi,

(3) Pengembangan kurikulum dan isi pendidikan sesuai dengan


perkembangan ilmu dan teknologi serta pengembangan nilai-nilai
budaya bangsa,

(4) Pengembangan buku ajar sesuai dengan tuntutan perkembangan


ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan budaya bangsa.

b. Masalah Peningkatan Relevansi Pendidikan

Kebijaksanaan peningkatan relevansi pendidikan mengacu pada


keterkaitannya dengan: ke-bhineka tunggal ika-an masyarakat, letak
geografi Indonesia yang luas, dan pembangunan manusia Indonesia yang
multidimensional.

c. Masalah pendekatan komunikasi oleh guru

Sekarang masih terdapat kecendrungan bahwa peserta didik terikat oleh


penggunaan komunikasi satu arah dalam kegiatan pembelajaran dengan
mengandalkan metode ceramah. Dalam komunikasi demikian, pendididk
menempatkan dirinya dalam kedudukan yang lebih tinggi dari peserta didik.
d. Masalah peranan pendidik

Metode pembelejaran yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta


didik, yakni metode ceramah dimana pendidik melakukan komunikasi satu
arah, pendidik sering menempatkan dirinya sebagai orang yang paling
dominan. Tidak jarang, pendidik, dosen atau guru menempatkan dirinya
sebagai orang yang paling dan serba tahu dalam segala hal pada waktu
kegiatan belajar berlangsung. Tugas seorang pendidik sebenarnya
mendorong peserta didik untuk mencari informasi sendiri yang dikatakan
sebagai upaya belajar mandiri.

e. Masalah tujuan belajar

Learning to know dan learning to do belum cukup untuk dijadikan tujuan


belajar. Oleh karena kemajuan teknologi terutama kemajuan transpotasi dan
komunikasi membuat dunia semakin sempit, sehingga intensitas interaksi
manusia semakin tinggi tanpa dibatasi oleh perbedaan suku, agama, ras, dan
asal-usul. Oleh karena itu, tujuan belajar diperluas dengan learning to life
together dan learnign to be.

C. Pengembangan penerapan asas-asas Pendidikan

a. Meningkatkan mutu pendidikan

Dalam menghadapi masalah peningkatan sumber daya manusia sesuai


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pemerintah telah dan sedang
mengupayakan peningkatan: mutu guru dan tenaga kependidikan, mutu
sarana dan prasarana pendidikan, mutu kurikulum dan isi kurikulum sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan nilai-
nilai budaya bangsa.

b. Meningkatkan relevansi pendidikan

Dalam upaya meningkatkan relevansi pendidikan, pemerintah melakukan


berbagai upaya

(1) usaha menemukan cara baru dan pemanfaatan teknologi pendidikan


untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam,

(2) usaha pemanfaatan hasil penelitian pendidikan bagi peningkatan kualitas


kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan

(3) usaha pengadaan ruang belajar, ruang khusus (bengkel kerja, konseling,
pertemuan, dan sebagainya) yang menunjang kegiatan pembelajaran.

c. Mengembangkan komunikasi dua arah

Dalam meningkatkan umpan balik dari siswa, seorang guru harus


mengembangkan komunikasi dua arah. Siswa tidak hanya mendengarkan
namun juga memberikan respon dalam setiap permasalahan yang diberikan
seorang pendidik. Dengan demikian, peserta didik akan terdorong untuk
belajar mandiri, tidak tergantung kepada pendidik saja.

d. Menggeser peranan pendidik menjadi fasilitator, informator, motivator,


dan organisator.

a) Fasilitator sebagai penyedia layanan misalnya memberikan kasus


yang harus dipecahkan atau didiskusikan.
b) Informator sebagai pemberi informasi terkini yang berkaitan dengan
tujuan pembelajaran.
c) Motivator sebagai pemberi motivasi kepada peserta didik.
d) Organisator yang membimbing peserta didik menyelesaikan tahap-
tahap pembelajaran yang telah ada.

e. Mengembangkan tujuan belajar menjadi learning to know, learning to do,


learning to life together, dan learning to be

Berbagai upaya pengembangan dalam penerapan asas-asas pendidikan


yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain:

1. Pembinaan guru dan tenaga pendidikan di semua jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan.
2. Pengembangan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi.
3. Pengembangan kurikulum dan isi pendidikan sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi serta pengembangan nilai-nilai budaya bangsa.
4. Pengembangan buku ajar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta perkembangan budaya bangsa (Qym, 2009).
BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

Berdasarkan materi yang sudah dibahas diatas, dapat disimpulkan bahwa yang
pertama, pengertian asas pendidikan adalah sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuan akhir dalam berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan. Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak segera
tampak. Kedua, jenis-jenis asas Pendidikan di Indonesia tidak lepas dari kiprah Ki
Hajar Dewantara sang pelopor pendidikan yang mempopulerkan tiga asas penting
dalam kegiatan pendidikan yang masih dijadikan teladan sampai sekarang yaitu asas
tut wuri handayani, asas ing ngarso sungtolodo, dan asas ing madyo mangunkarso.
Ketiga asas ini saling berhubungan hendaknya menjadi acuan untuk menerapkan
sistem pendidikan yang tepat bagi bangsa ini dan terus menjunjung tinggi kebudayaan
nasional daripada kebudayaan asing. Semangat untuk terus melestarikan “Tut Wuri
Handayani” dalam dunia pendidikan dirasa begitu penting, mengingat makna dari
semboyan Ki Hadjar tersebut yaitu membuat orang menjadi pribadi yang mandiri.

4.2. Saran

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya
untuk penulis dan umumnya untuk pembaca. Selain itu, setelah menerapkan asas
pendidikan dengan baik dan benar pada diri sendiri, mahasiswa dapat meng-edukasikan
kepada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.smkn1perhentianraja.sch.id/read/5/pengertian-pendidikan-menurut-
ahli#:~:text=Menurut%20Ki%20Hajar%20Dewantara%20(Bapak,sebagai%20manu
sia%20dan%20sebagai%20anggota diakses tanggal 12 Maret 2022, pukul 4.23 WIB
https://core.ac.uk/download/pdf/234751481.pdf diakses tanggal 10 Maret 2022, pukul
09.49 WIB

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/asas diakses tanggal 12 Maret 2022, pukul 4.12 WIB


https://muhmdirpan.wordpress.com/2017/11/22/asas-asas-pendidikan-dan-penerapannya/
diakses tanggal 12 Maret 2022, pukul 01.30 WIB
Sulo, La. 1990. Penelaah Kurikulum Sekolah. Ujung Pandang: FIP IKIP Ujung
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo, 1994. Pengantar Pendidikan. Jakarta:Depdikbud.
(http://qym7882.blogspot.com/2009/03/asas-asas-pendidikan-dan-
penerapannya.html/, diakses tanggal 12 Maret 2022 pukul 4.40 WIB
Tim Pembina MK Pengantar Pendidikan. 2008. Bahan Ajar Pengantar
Pendidikan. Padang: FIP UNP
https://www.academia.edu/11743776/Asas_asas_pendidikan diakses tanggal 11 Maret
2022, pukul 09.13 WIB

Qym. 2009. “Asas-asas Pendidikan dan Penerapannya”. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online),
Rangga. 2011. “Konsep Pendidikan”. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online),
(http://rangga19. web. id/ konsep-pendidikan. Html/ diakses tanggal 12 Maret 2022,
pukul 4.33 WIB.
Sulo, La. 1990. Penelaah Kurikulum Sekolah. Ujung Pandang: FIP IKIP Ujung
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo, 1994. Pengantar Pendidikan. Jakarta:Depdikbud.
(http://qym7882.blogspot.com/2009/03/asas-asas-pendidikan-dan-
penerapannya.html/, diakses tanggal 12 Maret 2022 pukul 4.40 WIB
Tim Pembina MK Pengantar Pendidikan. 2008. Bahan Ajar Pengantar
Pendidikan. Padang: FIP UNP

Anda mungkin juga menyukai