Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

“DASAR-DASAR TUJUAN PENDIDIKAN”

Dianjukan Untuk Memenuhi Salah Satu


Tugas Pada Mata Kuliah Dasar Pendidikan

Dosen Pembimbing: Julianto, M.Pd

Disusun Oleh:

Dimas ( 2201010069)
Khaidir Imam Harahap ( 2201010092)
Taufikurahman Koto (2201010163)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH
TP.2023

Alamat: JL. Sisingamaraja, Harjosari I, Medan Amplas,


Medan City, North Sumatera 20217
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah


memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan bagi waktu, tenaga,
maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah untuk
junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw. Beserta keluarga dan
sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi upaya meneladani
akhlaknya yang mulia.

Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu


materi tugas kegiatan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa dalam
melaksanakan studi di tingkat perkuliahan. Dan dalam penyusunan makalah
ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Drs. Julianto,M.Pd. yang telah mengizinkan kami mengerjakan makalah
ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan
makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi siapa aja yang membacanya.

Medan, 03 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................1
BAB II ISI......................................................................................................2
A. Pengertian Pendidikan......................................................................2
B. Dasar-Dasar Pendidikan...................................................................3
C. Asas Tutwuri Handayani..................................................................4
D. Asas Pendidikan Seumur Hidup.......................................................5
E. Asas Kemandirian............................................................................6
F. Tujuan Pendidikan............................................................................7
BAB III KESIMPULAN..............................................................................9
A. Asas Tutwuri Handayani..................................................................9
B. Asas Pendidikan Seumur Hidup.......................................................9
C. Asas Kemandirian..........................................................................10
D. Tujuan Pendidikan..........................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang prosesnya
melalui tahapan dan merupakan suatu kebutuhan yang sangat urgen sekali
bagi manusia dalam usahanya melangsungkan kehidupannya sebagai
manusia, sehingga tidak ada yang Namanya manusia dan kehidupannya jika
didalamnya tidak ada proses Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam
kehidupan manusia, karena dimanapun dan kapan pun di dunia terdapat
pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk
memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia
atau untuk memuliakan manusia.
Untuk terlaksana nya pendidikan dengan baik dan tepat, diperlukan
suatu ilmu yang mengkaji secara mendalam bagaiman seharusnya
pendidikan itu dilaksanakan.Ilmu yang menjadi dasar tersebut haruslah yang
telah teruji kebenaran dan kempuhannya, ilmu tersebut dinamakan ilmu
pendidikan.
Maka pada kesempatan ini kami akan menjelaskan sedikit tentang
dasar-dasar dan tujuan pendidikan.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendidikan?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dasar-dasar pendidikan,
Dan apa sajakah dasar dasar pendidikan?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan?

C. Tujuan
1. Agar mengetahui apa yamg dimaksud dengan pendidikan.
2. Agar mengetahui dasar-dasar pendidikan
3. Agar mengetahui tujuan pendidikan

1
BAB II
ISI

A. Pengertian Pendidikan
Istilah pendidikan berasal dari kata “didik”, dengan memberinya
awalan “pe” dan akhiran “kan”, mengandung arti “perbuatan” (hal,cara,dan
sebagainya). Isitilan pendidikan ini awalnya berasal dari bahasa Yunani,
yaitu “paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak.
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan
“education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa arab
istilah ini ini sering diterjemahkan dengan “Tarbiyah” yang berarti
pendidikan.
Dalam pengertian yang agak luas,pendidikan dapat diartikan sebagai
sebuag proses dengan metode-metode tertentu, sehingga orang memeroleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertinglah laku yang sesuai dengan
kebutuhan hidup.1
Sedangkan pendidikan menurut para ahli, di antaranya:
a. Pertama, menurut Ahmad D. Marimba (1989), pendidikan
adalah bimbingan/pimpinan secara oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.
b. Kedua, menurut A Tafsir (2004), menyatakan bahwa pendidikan
adalah bimbingan yang diberikan kepada seseorang agar ia
berkembang secara maksimal.2
c. Ketiga, menurut MJ. Langeveld (1957), pendidikan adalah setiap
pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak
merupakan lapangan dalam suatu keadaan dimana pekerjaan
mendidik itu berlangsung.

1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet.II,(Jakarta:Kalam Mulia, 2002), hal.1.
2
Nur Agus Salim,Dasar-Dasar Pendidikan,(Medan:Yayasan Kita Menulis),hal.4.

2
B. Dasar-Dasar Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses pemartabatan manusia menuju puncak
optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikotomorik yang dimilikinya, dan
pendidikan juga merupakan proses membimbing, melatih, memandu
manusia agar terhindar dari kebodohan dan pembodohan, pendidikan juga
dapat dijadikan sebagai proses elevasi yang dilakukan secara
nondiskriminasi, dinamis, dan intensif menuju kedewasaan individu, yang
dilakukan secara kontinyu dengan sifat yang adaptif dan nirlimit atau tiada
akhir. Tugas dan fungsi utama pendidikan adalah memebangun manusia
yang beriman, cerdas , dan kompetitif.
Selaim itu, fungsi pendidikan harus menanamkan keyakinan kepada
peserta didik bahwa untuk mencapai kemajuan bangsa haruslah dengan ilmu
pengetahuan. Secara teknis dan kelembagaan, pendidikan berfungsi untuk
memfasilitasi proses pembelajaran bagi peserta didik, sehingga ia mampu
mentrasmisi pengetahuan yang diperolehnya dengan baik dan efektif.
Sedangkan menurud Junaid (2012) adalah untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa,
berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokrasi dan
bertanggung jawab.
Selain itu pendidikan juga bermaksud membantu peserta didiknya
untuh membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-
potensi kemanusiaannya,karena potensi kemanusiaan merupakan benih
kemungkinan untuk menjadi manusia.
Oleh karena itu khusus di Indonesia, terdapat beberapa dasar-dasar
pendidikan yang memeberi arah dalam merancang dan melaksanakn
pendidikan nasional. Dasar-dasar tersebut bersumber dari pemikiran dan
pengalaman sepanjang sejarah perkembangan pendidikan di
Indonesia.diantara dasar-dasar tersebut, ada tiga dasar yang diuraikan secara
mendetail yaitu: asa Tut Wuri Handayani,Asas Belajar Sepanjang Hayat,dan
Asas Kemadirian Dalam Belajar.

3
C. Asas Tutwuri Handayani
Asas Tutwuri Handayani ,merupakan gagasan yang mula-mula
dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara seorang perintis kemerdekaan dan
penddikan nasional. Tut Wuri Handayani mengandung arti pendidik dengan
kewibawaan yang dimiliki mengikuti dari belakang dan memeberi
pengaruh, tidak menarik-narik dari depan, membiarkan anak mencari jalan
sendiri dan jika anak melakukan kesalahan baru pendidik membantunya.
Asas Tutwuri Handayani yang kini menajdi semboyan Depdikbud
(Kementerian Pendidikan Nasiaonal), pada awalnya asas Tutwuri
Handayani merupakan salah satu asas dari “asas”1992 yakni tujuh buah asas
dari Perguruan Nasional Taman Siswa (didirikan 3 Juli 1992) yang
merupakan asas untuk menghadapi Pemerintahan Kolonial Belanda
sekaligus mempertahankan kelangsungan hidup bangsa.
Adapun ketujuh asas 1992 adalah sebagai berikut:
1. Bahawa setiap orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya
sendiri dengan mengingat tertibnya persatuan dalam kehidupan
umum.
2. Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang
berfaedah,yang dalam arti lahir dan batin dapat merdekakan diri.
3. Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan
kebangsaan sendiri.
4. Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau
kepada seluruh rakyat.
5. Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuh-
penuhnya lahir maupun batin hendaknya diusahakan dengan
kekuatan sendiri,dan menolak bantuan apapun dari siapapun yang
mengikat baik berupa ikatan lahir maupun batin.
6. Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka
mutlak harus memebelanjai sendiri segala usaha yang
dilakukakan.

4
7. Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlasan lahir
dan batin untuk mengorbankan segala kepentingan pribadi demi
keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.

D. Asas Pendidikan Seumur Hidup


Asas belajar sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi lain
terhadap pendidikan seumur hidup. Di kenal dengan belajar sepanjang
hayat. Kedua isitilah ini memang tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat
dibedakan. Penekanan isitilah belajar adalah perubahan perilaku yang relatif
tetap karena pengaruh pengalaman, sedang isitilah pendidikan menekankan
pada usaha sadar dan sistematis untuk penciptaan suatu lingkungan yang
memungkinkan pengaruh pengalaman tersebut lebih efesien dan efektif,
sebagai lingkungan yang memebelajarkan subjek didik.
Sedangkan menurut definisi pendidikan seumur hidup adalah tujuan
atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalam
pendididkan. Pengorganisasian dan penstrukturan ini diperluas mengikuti
seluruh rentan usia, dari usia yang paling muda sampai yang paling
tua.namun pendidikan sepanjang hayat bukan pendidikan yang berstruktur
namun suatu prinsip yang menjadi dasar dalam menjiwai seluruh organisasi
system pendidikan yang ada.
Ditinjau dari kependidikan, perlunya merancang sauatu progam atau
kurikulum yang dapat mendukung terwujudnya belajar sepanjang hayat
dengan memeperhatikan dua dimensi yaitu:
1. Dimensi vertical dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan
kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan
kehidupan peserta didik dimasa depan.
2. Dimensi horizontal dari kurikulum sekolah yaitu keterkaitan antara
pengalaman belajar disekolah dengan pengalaman diluar sekolah.
Untuk mencapai integritas pribadi yang utuh sebagaimana gambaran
Manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan nilai nilai pancasila,dan
Negara Indonesia salah satu Negara yang menganut asas pendidikan
sepanjang hayat.

5
Untuk menetapkan pendidikan seumur hidup ada 5 hal yang harus di
prhatikan:
a. Meliputi seluruh hidup setiap individu Mengarah kepada
pembentukan, pembaharuan, peningkatan,dan penyempurnaan
secara sistematis pengetahuan , keterampilan, dan sikap yang dapat
meningkatkan kondisi hidupnya.
b. Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri.
c. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin
terjadi, termasuk yang formal, non formal, dan informal.
d. Tujua akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri setiap
individu.

E. Asas Kemandirian
Asas kemandirian tidak dapat di pisahkan dari 2 asas Tutwuri
Handayani dan belajar sepanjang hayat. Implikasi dari asas ini adalah
pendidik harus menjalankan peran komunikator, fasilitator,organisator,dsb.
Pendidik diharapkan dapat menyediakan dan mengatur berbagai sumber
belajar sedemikian rupa sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi
dengan sumber belajar tersebut.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar menempatkan guru dalam
peran utama sebagai berikut:
a. Fasilitator, yaitu guru diharapkan menyediakan dan mengatur
berbagai sumber belajar sehingga memudahkan peserta didik
berinteraksi dengan sumber-sumber tersebut.
b. Motivator, yaitu guru mengupayakan timbulnya prakarsa sisik untuk
memanfaatkan sumber belajar.
c. Organisator, yaitu guru mempunyai suatu tugas untuk
mengorganisasikan peserta didiknya guna memudahkan dalam
proses belajar yang akan dijlaninya.
d. Infomator, yaitu guru sebagai salah satu sumber atau pemberi
informasi guna membantu para peserta didiknya dan memudahkan
dalam proses belajar.

6
Sedangkan menurut haris mujiman,hidayat dan abdilah mencoba
memberikan pengertian tentang belajarv mandiri,menurutnya belajar
mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang di dorong oleh niat atau motif
untuk mengusai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah.
Belajar mandiri juga dapat diartikan sebagai usaha individu untuk
melakukan kegiatan belajar sendirian maupun dengan bantuan orang lain
berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu materi
pembelajaran. Perwujudan dan asas kemandirian akan menempatkan guru
dalam peran utama sebagai fasilitator dan motifator.
Ada beberapa variasi pengertian belajar mandiri yang diutarakan para
ahli antara lain sebagai berikut:
a. Belajar mandiri memandang siswa sebagai para manager dan
pemilik tanggung jawab dari proses pelajaran mereka sendiri.
b. Peran kemauan dan motivasi dalam belajar mandiri sangat penting di
dalam memulai dan memelihara usaha siswa. Motivasi memandu
dalam mengambil keputusan dan kemauan menopang kehendak
untuk menyelami suatu tugas sedemikian sehingga tujuan dapat
dicapai (Corno:Garrison dalam Haudi,2020)
c. Di dalam belajar mandiri, kendali secara berangsur-angsur bergeser
dari para guru ke siswa. Siswa mempunyai banyak kebebasan untuk
memutuskan pelajaran yang hendak di capai dan bermanfaat baginya
(Lyman; Morrow,Sharkey,& Firestone dalam Haudi,2020).
Pada tingkat Perguruan Tinggi,istilah SKS(Sistem Kredit Semester)
merupakan salah contoh pelaksanaan asas kemandirian dalam
belajar bagi mahsiswa. 3

F. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan dimakanai berbeda-beda di kalangan para ahli,
antara lain ada yang menyebut dengan istilah pencapaian kedewasaan
jasmani dan rohani. Maksud pencapaian kedewasaan mencapai manusia
seutuhnya yang bertakwa, cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur,
3
Nur Agus Salim,Dasar-Dasar Pendidikan,(Medan:Yayasan Kita Menulis),hal.16-
24.

7
berkepribadian dan tumbuh semangat kebangsaan dan cinta tanah air,serta
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Menurut Nur Syam, pendidikan Indonesia bertujuan untuk
mengembangkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan vokasional
yang baik dan juga memiliki karakter dan kepribadian yang luhur.
Sedangkan menurut Said Aqil Siradj,pendidikan bertujuan pada
kesempurnaan lahir dan batin,pada saatnya nanti, proses pendidikan mampu
melahirkan pribadi yang mempunyai kepribadian yang paripurna.
Maka oleh karena itu pendidikan diIndonesia bertujuan untuk
membimbing waraga Negara Indonesia, agara menjadi manusia pancasila
yang berkepribadian, berkesadaran kepada Tuhan yang maha esa dan
mampu membudayakan alam sekitarnya, bukan hanya semata-mata tuntutan
ekonomi, sebab banyak yang beranggapan bahwa pendidikan merupakan
bekal agar nantinya bisa mendapatkan penghasilan yang layak.
Sebagaimana tercantum pada undang-undang republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1989 yang mana bunyinya sebagai berikut: Pendidikan nasional
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan rohani dan jasmani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan tanggung jawab.4

4
Haudi,Dasar-Dasar pendidikan(Sumatera Barat:INSAN CENDEKIA
MANDIRI),hal.12-14.

8
BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan berasal dari kata “didik”, dengan memberinya awalan “pe”


dan akhiran “kan”, mengandung arti “perbuatan” (hal,cara,dan sebagainya).
Isitilan pendidikan ini awalnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah
ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan “education”
yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa arab istilah ini
ini sering diterjemahkan dengan “Tarbiyah” yang berarti pendidikan.
Dalam pengertian yang agak luas,pendidikan dapat diartikan sebagai
sebuag proses dengan metode-metode tertentu, sehingga orang memeroleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertinglah laku yang sesuai dengan
kebutuhan hidup.
Oleh karena itu khusus di Indonesia, terdapat beberapa dasar-dasar
pendidikan yang memeberi arah dalam merancang dan melaksanakn
pendidikan nasional. Dasar-dasar tersebut bersumber dari pemikiran dan
pengalaman sepanjang sejarah perkembangan pendidikan di
Indonesia.diantara dasar-dasar tersebut, ada tiga dasar yang diuraikan secara
mendetail yaitu:
A. Asas Tutwuri Handayani
Asas Tutwuri Handayani ,merupakan gagasan yang mula-mula
dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara seorang perintis kemerdekaan dan
penddikan nasional. Tut Wuri Handayani mengandung arti pendidik dengan
kewibawaan yang dimiliki mengikuti dari belakang dan memeberi
pengaruh, tidak menarik-narik dari depan, membiarkan anak mencari jalan
sendiri dan jika anak melakukan kesalahan baru pendidik membantunya.

B. Asas Pendidikan Seumur Hidup


Yaitu tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan
penstrukturan pengalam pendididkan. Pengorganisasian dan penstrukturan
ini diperluas mengikuti seluruh rentan usia, dari usia yang paling muda
sampai yang paling tua.namun pendidikan sepanjang hayat bukan

9
pendidikan yang berstruktur namun suatu prinsip yang menjadi dasar dalam
menjiwai seluruh organisasi system pendidikan yang ada.

C. Asas Kemandirian
Asas kemandirian tidak dapat di pisahkan dari 2 asas Tutwuri
Handayani dan belajar sepanjang hayat. Implikasi dari asas ini adalah
pendidik harus menjalankan peran komunikator, fasilitator,organisator,dsb.
Pendidik diharapkan dapat menyediakan dan mengatur berbagai sumber
belajar sedemikian rupa sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi
dengan sumber belajar tersebut.

D. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan dimakanai berbeda-beda di kalangan para ahli,
antara lain ada yang menyebut dengan istilah pencapaian kedewasaan
jasmani dan rohani. Maksud pencapaian kedewasaan mencapai manusia
seutuhnya yang bertakwa, cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian dan tumbuh semangat kebangsaan dan cinta tanah air,serta
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://books.google.co.id/books?
id=8F9QEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Buku+dasar+tujuan
+pendidikan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile
_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwjU45Hy7bv9AhUJT2wG
HZsaDZQQ6AF6BAgDEAM#v=onepage&q=Buku%20dasar
%20tujuan%20pendidikan&f=false

https://books.google.co.id/books?
id=amyHEAAAQBAJ&pg=PA19&dq=Filsafat+umum&hl=id&newb
ks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X
&ved=2ahUKEwi11NPMusT9AhVUAbcAHcT5D5oQ6AF6BAgEEA
M#v=onepage&q=Filsafat%20umum&f=false

11

Anda mungkin juga menyukai