Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“LANDASAN, FUNGSI, TUJUAN, VISI DAN MISI


PENDIDIKAN ISLAM ”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu:
M. Ahim Sulthan Nuruddaroini, M.Pd

Oleh:
Dini Faridati (21.88204.01996)
Fitria Maulida ( 21.88204.01997)
Widiya Dewi (21.88204.02092 )

SEKOLAH TINGGI ILMU ALQURAN (STIQ) AMUNTAI


PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan hidayah
dan inayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan, sholawat dan salam
semoga tercurah selalu keharibaan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarga, kerabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan segala rahmat, petunjuk dan kasih sayang, serta
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Landasan, Fungsi, Tujuan, Visi
dan Misi Pendidikan Islam” sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Ilmu
Pendidikan program studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an (STIQ) Amuntai dapat diselesaikan dengan tepat waktu, sesuai dengan
ketentuan dan waktu yang telah ditentukan.
penulis sangat menyadari, bahwa penulisan makalah ini tidak akan bisa
diselesaikan tanpa adanya bantuan dari banyak pihak yang telah turut serta
membantu. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih serta penghargaan
setinggi-tingginya, kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan terlibat
dalam penulisan makalah ini, terutama kepada Muallim M. Ahim Sulthan
Nuruddaroini, M.Pd yang telah memberikan banyak bimbingan dan petunjuk
dalam penulisan makalah ini, serta semua pihak yang telah memberi bantuan,
fasilitas, informasi, dan literatur-literatur yang diperlukan, sehingga makalah ini
bisa diselasaikan. Atas segala bantuan, dukungan serta dorongan yang begitu
berarti dalam penulisan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya, semoga Allah SWT
memberikan ganjaran kebaikan yang banyak dan berlipat ganda.
Akhirnya penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua dan
mendapat taufik serta inayah dari Allah swt, serta mendapat ridho-Nya.

Amuntai, 3 Maret 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Fokus Pembahasan........................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Landasan Pendidikan Islam..........................................................................3
B. Fungsi Pendidikan Islam...............................................................................6
C. Tujuan Pendidikan Islam..............................................................................7
D. Visi dan Misi Pendidikan Islam....................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan menjadi kata kunci bagi pengembangan peradaban manusia,
pendidikan adalah proses pembelajaran, pengetahuan, keterampilan serta
kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari satu generasi ke generasi lainnya,
proses pembelajaran ini melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Adanya
pendidikan juga menjadi media untuk meningkatkan kcerdasan, akhlak mulia
serta keterampilan yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk
masyarakat umum. Pendidikan disuatu bangsa sangatlah penting sebagaimana
yang tertuang dalam UU RI No. 21 tahun 2003.
Ahmad D. Marimba memakanai pendidikan sebagai bimbingan atau
pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani
peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Pendidikan erat
kaitannya dengan persoalan manusia dalam rangka memberi makna dan arah
kepada eksistensi dirinya. Dalam pendidikan tentunya memeiliki hal fundamental
yang memberi arahan pada suatu pendidikan agar tercapai pendidikan yang efektif
dan menciptakan karakter yang unggul dalam agama dan intelektualnya.
Namun, beberapa faktor yang mendasar dalam pendidikan, seperti
landasan, tujuan, fungsi, serta visi dan misi dari ilmu pendidikan islam sendiri
masih jarang diketahui, meski hal tentang landasan, tujuan, fungsi, visi dan misi
tidak bersifat mutlak dan berbeda-beda dalam pemaparannya.
Dengan mencermati, dan membuka wawasan mengenai landasan, tujuan,
fungsi, visi dan misi pendidikan Islam diharapkan dapat menjembatani
tercapainya tujuan-tujuan serta, visi dan misi pendidikan Islam tersebut sehingga
menjadi inovasi agar terlaksananya pendidikan yang efektif serta efisien antar
pendidik dan peserta didik.

1
B. Fokus Pembahasan
1. Apa landasan dari pendidikan Islam?
2. Apa Fungsi dari Pendidikan Islam?
3. Apa tujuan dari pendidikan Islam?
4. Apa visi dan misi dari pendidikan Islam?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui landasan dari pendidikan Islam.
2. Mengetahui fungsi dari pendidikan Islam.
3. Mengetahui tujuan dari pendidikan Islam.
4. Mengetahui visi dan misi dari pendidikan Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Pendidikan Islam


Landasan adalah dasar tempat berpijak atau tempat dimulainya suatu
perbuatan. Dalam bahasa Inggris, landasan disebut dengan istilah foundation,
dalam bahasa Indonesia disebut fondasi.1 Secara leksikal, landasan berarti
tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau
titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat
material dapat pula bersifat konseptual. Landasan yang bersifat konseptual identik
dengan asumsi.2
Sanusi Uwes menjelaskan bahwa istilah lain yang hampir sama (identik)
dengan kata landasan adalah kata dasar (basic). Kata dasar adalah awal,
permulaan atau titik tolak segala sesuatu. Pengertian dasar, sebenarnya lebih dekat
pada referensi pokok (basic reference) dari pengembangan sesuatu. Jadi kata dasar
lebih luas pengertian dari kata fondasi atau landasan. Karena itu, kata fondasi atau
landasan dengan kata dasar (basic reference) merupakan dua hal yang berbeda
wujudnya, tetapi sangat erat hubungannya. Maka, setiap ilmu yang berhubungan
dan berkenaan dengan pelaksanaan pendidkan merupakan hasil dari pemikiran
tentang alam dan manusia. Oleh karenanya, ilmu-ilmu itu dapat dikatakan sebagai
fondasi atau dasar pendidikan.
Disisi lain, Hasbullah menjelaskan bahwa dasar pendidikan adalah pondasi
atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat melakukan
perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas
pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap
belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan
supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar

1
Rahmat Hidayat dan Abdillah, Ilmu Pendidikan Konsep Teori dan Aplikasinya (Medan:
LPPPI, 2019), h. 33.
2
Defindo Efendi, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Padang: Universitas Negeri Padang,
2015), h. 31.

3
pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan
hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang
menggembirakan.
Dari pemaparan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa landasan adalah
fondasi atau dasar tempat berpijaknya sesuatu. Sedangkan landasan pendidikan
adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam
pelaksanaan pendidikan.3
Secara epistomologis, pendidikan Islam diletakkan pada dasar-dasar ajaran
Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya. Dasar-dasar pembentukan
pengembangan pendidikan Islam yang pertama adalah Al-Qur’an dan Sunnah.
Menetapkan Al-Qur’an sebagai landasan epistemologis nilai-nilai dasar
pendidikan Islam bukan hanya dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan
pada keimanan semata. Akan tetapi, justru karena kebenaran yang terdapat dalam
kedua dasar tersebut dapat diterima oleh nalar manusia dan dapat dibuktikan
dalam sejarah atau pengalaman kemanusiaan. Sebagai pedoman, Al-Qur’an tidak
ada keraguan padanya (Q.S Al-Baqarah : 2). Ia tetap terpelihara kesucian dan
kebenarannya (Q.S Ar-Ra’du). Baik dalam pembinaan aspek sosial budaya dan
pendidikan.
Demikian juga dengan kebenaran sunnah sebagai dasar kedua bagi
pendidikan Islam. Secara umum sunnah dipahami sebagai segala sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik berupa perbuatan, perkataan dan
ketetapannya. Kepribadian Rasul sebagai Uswatun Hasanatun (Q.S Al-Ahzab :
21) dan perilakunya senantiasa terpelihara dan dikontrol oleh Allah (Q.S An-
Najm : 3-4) adalah jaminan Allah bahwa mencontoh Nabi dalam segala hal adalah
suatu keharusan.
Dalam pendidikan Islam sunnah Nabi mempunyai dua fungsi, yaitu : (1)
menjelaskan sistem pendidikan Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an yang
umunya masih bersifat global, (2) menyimpulkan metode pendidikan dari
kehidupan Rasulullah bersama sahabat, perlakuannya terhadap anak-anak, dan
pendidikan keimanan yang pernah dilakukannya.

3
Hidayat dan Abdillah, Ilmu Pendidikan Konsep Teori dan Aplikasinya, h.33.

4
Dengan ungkapan lain, keberadaan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai
landasan epistemologis pendidikan Islam tidaklah terputus atau terpisah, tetapi
satu rangkaian yang hidup dan dinamis seperti dikehendaki oleh Islam. Dari sini
dasar-dasar pendidikan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah menunjukkan
nilai keilmiahannya.
Landasan ketiga adalah ijtihad sahabat, pemikir muslim, juga
pergumulannya dengan pemikir dan pemikiran barat modern. Dalam pandangan
Hasan Lenggulung, para sahabat merupakan murid-murid dari guru teragung
(Muhammad SAW), sekolah Nabi Saw benar-benar telah menghasilkan manusia
luar biasa yang dapat melintasi segala kesulitan dan tekanan serta mencatatkan
namanya dalam lembaran sejarah sebagai orang-orang besar.
Landasan epistemologis ketiga diatas, menunjukkan adanya kaitan
pelaksanaan pendidikan Islam dengan situasi sosial kemasyarakatan dan tidak
tercerabut dari akar sejarah. Nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang tidak
bertentangan dengan landasan utama (Al-Qur’an dan Sunnah) tetap dikomodir
dan menjadi bahan masukan yang berharga, dengan pertimbangan memberikan
kemaslahatan kepada manusia dan menjauhkan kerusakan. Dengan dasar ini,
pendidikan Islam diletakkan dalam kerangka sosiologis, selain menjadi sarana
transmisi pewarisan kekayaan sosial budaya yang positif bagi kehidupan manusia.
Kemudian, warisan pemikiran Islam juga merupakan dasar penting dalam
pendidikan Islam. Dalam hal ini, contoh-contoh yang dilakukan para sahabat,
hasil pemikiran para ulama, filosof, cendekiawan muslim, khususnya berkaitan
dengan pendidikan menjadi rujukan penting pengembangan pendidikan Islam.
Pemikiran mereka ini pada dasarnya merupakan refleksi terhadap ajaran-ajaran
pokok Islam. Terlepas dari hasil refleksi itu apakah berupa idealisasi atau
kontekstualisasi ajaran Islam, yang jelas warisan pemikiran ini mencerminkan
dinamika Islam dalam menghadapi kenyataan kehidupan yang terus berubah dan
berkembang. Karena itu, ia dapat diperlakukan secara positif dan kreatif untuk
pengembangan pendidikan Islam.4

4
Sarjono, “Nilai-Nilai Dasar Pendidikan Islam,” Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. II
No. 2 (2005): h. 138-139.

5
Omar Muhammad al-Thoumy al-Syaibany merumuskan landasan
pendidikan Islam sebagai dasar tujuan Islam yang digali dari sumber yang sama,
yaitu, Al-Qur’an dan Hadits. Atas dasar pemikiran tersebut, dikembangkan
pemikiran mengenai pendidikan Islam dengan merujuk kedua sumber utama ini,
dengan bantuan berbagai metode dan pendekatan seperti qiyas, ijma’, ijtihad dan
tafsir. Dari pemahaman yang komprehensif terhadap sumber-sumber pendidikan
Islam tersebut diperoleh suatu rumusan landasan pengetahuan tentang alam
semesta, manusia, masyarakat, dan bangsa, pengetahuan kemanusiaan dan
akhlak.5
B. Fungsi Pendidikan Islam
Pendidikan Islam mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembinaan
dan penyempurnaan kepribadian dan mental anak, karena pendidikan Islam
mempunyai dua aspek terpenting, yaitu aspek pertama yang ditujukan kepada jiwa
atau pembentukan kepribadian anak, dan kedua, yang ditujukan kepada pikiran
yakni pengajaran agama Islam. Aspek pertama dari pendidikan Islam adalah yang
ditujukan pada jiwa atau pembentukan kepribadian. Artinya bahwa melalui
pendidikan Islam ini anak didik diberikan keyakinan tentang adanya Allah Swt.
Aspek kedua dari pendidikan Islam adalah yang ditujukan kepada aspek pikiran
(intelektualitas), yaitu pengajaran Agama Islam itu sendiri. Artinya, bahwa
kepercayaan kepada Allah swt, beserta seluruh ciptaan-Nya tidak akan sempurna
manakala isi, makna yang dikandung oleh setiap firman-Nya (ajaran-ajaran-Nya)
tidak dimengerti dan dipahami secara benar. Di sini anak didik tidak hanya
sekedar diinformasikan tentang perintah dan larangan, akan tetapi justru pada
pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana beserta argumentasinya yang dapat
diyakini dan diterima oleh akal.6
Fungsi pendidikan Islam di sini dapat menjadi inspirasi dan pemberi
kekuatan mental yang akan menjadi bentuk moral yang mengawasi segala tingkah

5
Idam Mustofa, “Landasan Pendidikan Islam (Telaah Standar Nasional Pendidikan),”
STAI Drussalam Nganjuk Vol 01 No. 02 (2021): h. 27.
6
Rahmat Hidyat, Ilmu Pendidikan Islam Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia
(Medan: LPPPI, 2016), h. 23.

6
laku dan petunjuk jalan hidupnya serta menjadi obat anti penyakit gangguan jiwa.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan Islam adalah :
1. Memperkenalkan dan mendidik anak didik agar meyakini ke-Esaan
Allah swt, pencipta semesta alam beserta seluruh isinya; biasanya
dimulai dengan menuntunnya mengucapkan la ilaha illallah.
2. Memperkenalkan kepada anak didik apa dan mana yang diperintahkan
dan mana yang dilarang (hukum halal dan haram).
3. Melatih anak agar sejak dini dapat melaksanakan ibadah, baik ibadah
yang menyangkut hablumminallah maupun ibadah yang menyangkut
hablumminannas.
4. Mendidik anak didik agar mencintai Rasulullah saw, mencintai ahlu
baitnya dan cinta membaca Alquran.
5. Mendidik anak didik agar taat dan hormat kepada orang tua dan serta
tidak merusak lingkungannya.
Bila dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari dua
bentuk: Pertama, Alat untuk memperluas, memelihara, dan menghubungkan
tingkat-tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial serta ide-ide masyarakat
dan nasional; Kedua, Alat untuk mengadakan perubahan inovasi dan
perkembangan. Maka dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan Islam secara
mikro adalah proses penanaman nilai- nilai ilahiah pada diri anak didik, sehingga
mereka mampu mengaktualisasikan dirinya semaksimal mungkin sesuai dengan
prinsip-prinsip religius. Secara makro pendidikan Islam berfungsi sebagai sarana
pewarisan budaya dan identitas suatu komunitas yang didalamnya manusia
melakukan interaksi dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain.7
C. Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan secara bahasa berarti arah, haluan, jurusan, maksud, tuntutan. 8
Menurut departemen pendidikan dan kebudayaan, tujuan ialah arah, haluan, atau
yang dituju. Menurut Zakiah Dradjat, tujuan adalah suatu yang diharapkan
tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Karena pendidikan

7
Hidyat, h. 25-26.
8
Dendy Sugono, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 1553.

7
merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses, maka tujuannya bertahap
dan bertingkat. Tujuan pendidikan merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian
seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya. 9 Didalam bahasa Arab
terdapat sejumlah istilah yang berkaitan dengan tujuan pendidikan. Sejumlah
istilah ini antara lain al-niyyat, al-iradah, al-ghardu, al-hadp, dan al-ghayah.10
Sebagaimana lazimnya suatu usaha atau kegiatan, maka pendidikan
sebagai suatu usaha tentu memiliki tujuan sebagai target yang akan dicapai. 11
Merumuskan tujuan pendidikan berarti merencanakan suatau target atau sasaran
yang akan dicapai setelah kegiatan pendidikan itu berlangsung. Dengan demikian,
rujukan pendidikan merupakan visi pendidikan yang ditetapkan sebelumnya.
Rumusan tujuan pendidikan biasanya dipengaruhi oleh latar belakang tertentu,
baik dalam kaitannya dengan negara, ideologi, agama, maupun latar belakang
kehidupan sosial masyarakat.
Merumuskan tujuan pendidikan harus dinyatakan secara jelas dan tegas
sehingga setiap orang yang terlibat dalam usaha-usaha pendidikan memahami
dengan baik arah pendidikan yang akan dituju. Oleh karena itu, rumusan tujuan
pendidikan biasanya ditetapkan secara tertulis, walaupun substansi dan isinya
seringkali lebih bersifat abstrak “Mencerdaskan kehidupan bangsa”, merupakan
suatu ungkapan yang padat dengan makna filosofis. Suatu rumusan tujuan yang
tidak hanya menjangkau aspek-aspek lahiriah, tetapi juga meliputi seluruh aspek
batiniah dan ranah-ranah lain yang terkait dengan seluruh kehidupan manusia.
Nilai-nilai tujuan pendidikan biasanya bersumber dan dirumuskan dari unsur-
unsur yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat.
Macam-macam Tujuan Pendidikan Berikut akan dikemukakan pembagian
dan hirarki tujuan pendidikan :
1. Tujuan umum
Rumusan tujuan umum pendidikan merupakan rumusan tujuan
pendidikan yang bersifat luas dan mencakup seluruh hakekat

9
Rosmiaty Azis, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 19.
10
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah, 2010), h. 49.
11
Munir Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan (Palopo: Kampus IAIN Palopo, 2018), h. 29.

8
kemanusiaan secara universal. Tujuan umum pendidikan biasanya
dirumuskan dengan memperhatikan aspek-aspek yang bersifat
universal.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pendidikan merupakan penjabaran yang bersifat detail
dari rumusan tujuan umum pendidikan. Tujuan khusus biasanya
ditentukan karena adanya faktor-faktor lain sehingga tujuan pendidikan
yang akan dicapai menjadi bersifat khusus pula. Misalnya perbedaan
lingkungan sosial masyarakat, perbedaan institusi lembaga pendidikan,
atau bahkan perbedaan adat istiadat yang bersifat lokal.12
Munzir Hitami berpendapat bahwa tujuan pendidikan tidak terlepas dari
tujuan hidup manusia, biarpun dipengaruhi oleh berbagai budaya, pandangan
hidup, atau keinginan-keinginan lainnya.13
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam
Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa
kepada-Nya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia didunia dan akhirat.
Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil ‘alamin,
baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah
yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam. Tujuan khusus
yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam.
Dalam tujuan khusus tahap-tahap penguasaan anak didik terhadap bimbingan
yang diberikan dalam berbagai aspeknya; pikiran, perasaan, kemauan, intuisi,
keterampilan atau istilah lain kognitif aktif dan psikomotorik. Dari tahapan ini
kemudian dapat dicapai tujuan-tujuan yang lebih terperinci lengkap dengan
materi, metode dan sistem evaluasi.14
D. Visi dan Misi Pendidikan Islam
Kata visi berasal dari bahasa inggris, Vision yang berarti penglihatan, daya
lihat, pandangan, impian atau bayangan. Secara etimologis bisa juga pandangan
disertai pemikiran mendalam dan jernih yang menjangkau jauh kedepan. Visi
12
Yusuf, h. 31.
13
Hidyat, Ilmu Pendidikan Islam Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia, h. 39.
14
Hidyat, h. 41.

9
mengandung arti kemampuan untuk melihat pada inti persoalaan. Menurut
Wibisono, visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau
impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau
dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau
perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk
menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Dengan demikian secara
sederhana kata visi mengacu kepada sebuah cita-cita, keinginan, angan-angan,
hayalan dan impian ideal yang ingin dicapai pada masa depan yang dirumuskan
secara sederhana, singkat, padat dan jelas namun mengandung makna yang luas,
jauh dan penuh makna. Visi pendidikan Islam sesungguhnya melekat pada visi
ajaran Islam itu sendiri yang terkait dengan visi kerasulan para Nabi, mulai dari
Visi kerasulan Nabi Adam Alaihi as-Salam hingga kerasulan Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu membangun sebuah kehidupan manusia yang
patuh dan tunduk kepada Allah serta membawa Rahmat bagi seluruh alam. Visi
ini tercantum dalam Alquran Surat Al-‘Ankabut 16: Dan (Ingatlah) Ibrahim,
ketika ia Berkata kepada kaumnya: “Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah
kepada-Nya. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.
Dan Surah Al-Anbiya 107:“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam”(QS.Al- Anbiya 107).
Kata patuh dan tunduk dan patuh kepada Allah sebagai disebutkan didalam
ayat tersebut memiliki arti yang amat luas, yaitu melaksanakan segala perintah
Allah dalam segala aspek kehidupan seperti ekonomi, social, politik, budaya, ilmu
pengetahuan, dan lain sebagainya yang didasarkan pada nilai-nilai kepatuhan dan
ketundukan kepada Allah, yaitu nilai keimanan, ketakwaan, kejujuran, keadilan,
kemanusiaan, kesastraan, kebersamaan, toleransi, tolong- menolong, kerja keras,
dan lain-lain. Sedangkan kata rahmat dapat berarti kedamaian, kesejahteraan,
keberuntungan, kasih sayang, kemakmuran dan lain sebagainya. Pendidikan islam
yang dilaksanakan harus diarahkan untuk mewujudkan sebuah tata kehidupan
yang mencerminkan nilai-nilai tersebut.15
Dengan demikian visi pendidikan Islam yang sejalan dengan visi ajaran

15
Hidyat, h. 26-27.

10
Islam yang bertumpu pada terwujudnya kasih sayang pada semua makhluk
ciptaan Tuhan, ternyata memiliki jangkauan pengertian yang amat luas. Yaitu
sebuah kasih sayang yang tulus dan menjangkau pada seluruh asperk kehidupan
manusia dan digunakan dalam berbagai aktivitas kehidupan. Hampir tidak ada
sebuah aktivitas yang dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya rahmat Tuhan.
Sedangkan kata misi pun berasal dari bahasa Inggris, Mission yang berarti
tugas atau perutusan. Misi adalah tugas yang dirasakan oleh seseorang dan atau
lembaga sebagai suatu kewajiban untuk melaksanakan demi agama,
idiologi,patriotisme, dan lain-lain. Misi lebih lanjut dapat dikatakan sebagai
langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan yang bersifat strategis dan efektif dalam
rangka mencapai visi yang telah ditetapkan. Misi dapat dikatakan sebagai rincian
hal-hal pokok yang dapat menunjang terwujudnya visi.16
Sejalan dengan visi Pendidikan Islam, maka misi Pendidikan Islam juga
erat kaitannya dengan misi ajaran islam yaitu adanya upaya memperjuangkan,
menegaskan, melindungi, mengembangkan, menyantuni, dan membimbing
tercapainya tujuan keadilan agama bagi manusia. Imam al- Syathibi bahwa tujuan
kehadiran agama Islam adalah untuk melindungi lima hal yang merupakan hak-
hak asasi manusia yaitu:
1. Hak untuk hidup (al-nafs/al-hayat)
2. Hak beragama (ad-din)
3. Hak untuk berakal (al-aql)
4. Hak untuk memperoleh keturunan/pasangan hidup (al-nasl)
5. Hak memperoleh harta benda (al-mal).
Selain itu visi dan misi juga dipandang sangat penting untuk menyatukan
persepsi, pandangan dan cita-cita, harapan, dan bahkan impian semua pihak yang
terlibat didalamnya. Keberhasilan dan reputasi organisasi sangat tergantung pada
sejauh mana misi yang diembannya dapat dipenuhi. Oleh karenanya, sebuah
organisasi memerlukan visi dan misi yang jelas dan dapat memberikan motivasi
dan kekuatan gerak untuk mencapai prestasi menuju masa depan dengan berbagai

16
Citra Ayu Anisa Rahmatullah, “Visi Dan Misi Menurut Fred R.David Dalam Perspektif
Pendidikan Islam,” Jurnal Manajemen Pendidikan Islam v. 4 (2020): h. 77.

11
keunggulannya. Dalam system manajemen dan kepemimpinan pendidikan Islam,
keberadaan visi dan misi menempati posisi penting. Visi harus dirumuskan lebih
awal yang kemudian dituangkan dalam misi, yaitu program-program dan
kegiatan- kegiatan untuk mewujudkan visi tersebut, dan lebih jauhnya adalah
menyusun program aksi di dalam sebuah rencana yang matang dan fleksibel
untukdapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara bertahap.
Dalam konteks pendidikan Nasional, Tilaar merumuskan visi pendidikan
Islam, yakni mewujudkan manusia Indonesia yang takwa dan produktif sebagai
anggota masyarakat Indonesia yang ber-Bhineka. Sementara misi pendidikan
Islam menurut Tilaar ialah perwujudan dari misi, yaitu mewujudkan nilai-nilai
keislaman didalam pembentukan manusia Indonesia.17
Muhaimin merumuskan arah pengembangan pendidikan Islam yang
merupakan visi dan misi pendidikan, yaitu berusaha menyiapkan iman bagi orang-
orang yang bertaqwa (imamul muttaqien). Disimpulkan bahwa pendidikan Islam
memiliki misi yang sangat luar biasa, diantaranya rahmat bagi alam semesta,
menghargai ilmu dan orang yang berilmu, membangun peradaban di Era
Informasi dan penyelamat peradaban umat manusia.
1. Rahmat Bagi Alam Semesta
Kata rahmat dapat berarti kedamaian, kesejahteraan,
keharmonisan, kenikmatan, keburuntungan, kasih sayang,
kemakmuran, dan lain sebagainya. Pendidikan Islam yang
dilaksanakan harusdiarahkan untuk mewujudkan sebuah tata
kehidupan yang mencerminkan nilai-nilai tersebut.
Menurut Sanaky sebenarnya pendidikan Islam telah memiliki
visi dan misi yang ideal, yaitu “Rohmatan Lil ‘Alamin”. Selain itu,
sebenarnya konsep dasar filosofis pendidikan Islam lebih mendalam
dan menyangkut persoalan hidup multi dimensional, yaitu pendidikan
yang tidak terpisahkan dari tugas kekhalifahan manusia, atau lebih
khusus lagi sebagai penyiapan kader-kader khalifah dalam rangka
membangun kehidupan dunia yang makmur, dinamis, harmonis dan

17
Hidyat, Ilmu Pendidikan Islam Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia, h. 28-30.

12
lestari sebagaimana diisyaratkan oleh Allah dalam Alquran.
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang ideal, sebab visi dan
misinya adalah “Rohmatan Lil ‘Alamin”, yaitu untuk membangun
kehidupan dunia yang yang makmur, demokratis, adil, damai, taat
hukum, dinamis, dan harmonis.
2. Menghargai Ilmu dan Orang Yang Berilmu
Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan.
Bahkan Allah sendiri lewat Alquran meninggikan orang-orang yang
berilmu dibanding orang- orang awam beberapa derajat.“Niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad.” (Al
Mujadilah: 11).
Misi ajaran Islam yang memuliakan manusia yang demikian
itu, menjadi misi pendidikan Islam. Terwujudnya manusia yang sehat
jasmani dan rohani, dan akal pikiran, serta memiliki ilmu
pengetahuan, keterampilan, akhlak yang mulia, keterampilan hidup
(skill life) yang memungkinkan ia dapat memanfaatkan berbagai
peluang yang diberikan oleh Allah termasuk pula mengelola kekayaan
alam yang ada di daratan, di lautan, bahkan diruang angkasa
merupakan misi pendidikan Islam.
Selanjutnya respon Alquran dalam mengatasi kebodohan dan
keterbelakangan dilakukan dengan cara memerintahkan manusia
untuk menggunakan akal pikirannya untuk berpikir, membaca,
meneliti dan belajar dalam arti yang seluas-luasnya. Berbagai aktivitas
ini secara sistematik dilakukan melalui kegiatan pendidikan.
3. Membangun Peradaban di Era Informasi
Pendidikan adalah media pembangunan peradaban manusia,
tanpanya tidak akan melahirkan bangsa yang berbudaya. Natsir
sebagai salah satu tokoh besar dunia yang baru saja dideklarasikan
menjadi Pahlawan Nasional pernah menegaskan bahwa pendidikan
adalah salah satu faktor yang menentukan maju mundurnya kehidupan

13
masyarakat tersebut.
Bernard Lewis merumuskan bahwa unsur pokok suatu
peradaban adalah agama. Agama adalah faktor terpenting yang
menentukan karakteristik suatu peradaban. Huntington juga menulis
bahwa agama merupakan karakteristik sentral yang menentukan
peradaban. Menurut Cristopher Dawson, agama-agama besar
merupakan fondasi dari peradaban- peradaban besar sebagai
kelanjutannya. Bernard Lewis merumuskan bahwa unsur pokok suatu
peradaban adalah agama. Agama adalah faktor terpenting yang
menentukan karakteristik suatu peradaban.
Selain agama, faktor terpenting lainnya dalam membangun
peradaban bangsa adalah tradisi keilmuan.Adian Husaini menjelaskan
bahwa politik, ekonomi, informasi yang berbasiskan keilmuan yang
tinggi adalah sektor penting dalam membangun peradaban bangsa.
Pendidikan menjadi perhatian yang serius pada masa kejayaan Islam.
Inidapat dimaklumi bahwa peradaban Islam hanya dapat dipacu
kemajuannya melalui pendidikan. Richard Munch menjelaskan bahwa
perkembangan kebudayaan dalam masyarakat yang menandakan
adanya tingkat peradaban diawali dengan kemahiran literacy dan
meratanya kesempatan memperoleh pendidikan serta semangat para
ilmuan untuk mengembangkan ilmu dan teknologi.
4. Penyelamat Peradaban Umat Manusia
Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan, mendorong ummatnya untuk menuntut ilmu sampai ajal
datang. Para ahli hikmah mengilustrasikan bahwa ilmu adalah
kekuatan, mukjizat, perisai, yang akan melindungi pemiliknya dari
kehancuran. Pendidikan memang merupakan kunci kemajuan,
semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan, maka akan
diikuti dengan semakin baiknya kualitas masyarakat/ bangsa tersebut.
Tidak salah jika Fazlur Rahman menyatakan “setiap reformasi dan
pembaharuan dalam Islam harus dimulai dengan pendidikan."

14
Pendidikan Islam membawa misi untuk menjadikan manusia
dengan bekal fitrah yang hanif atau dengan ruh, kalbu dan akal
sehatnya selalu berpihak pada kebenaran. Dengan visi dan misi yang
yang demikian itu, maka pendidikan Islam memiliki tanggung jawab
yang berat, besar dan kompleks, karena terkait dengan seluruh aspek
kehidupan manusia. Namun, jika seluruh visi dan misi ini bisa
diterjemahkan dengan baik lewat lembaga pendidikan Islam yang ada,
maka bisa jadi umat Islam akan bangkit dan maju dibandingkan umat
lainnya.18
Berdasarkan pemaparan tentang landasan, fungsi, tujuan serta visi dan misi
pendidikan Islam, dapat dicermati bahwa pendidikan Islam dalam fungsi, tujuan,
serta visi dan misi tidak hanya menjadikan pendidikan Islam sebagai hal yang
terbatas kepada ajaran keagamaan dan ketuhanan tetapi juga mencakup berbagai
aspek terkait dengan kehidupan manusia secara menyeluruh, sehingga dapat
tercapainya kehidupan yang sesuai dengan syariat ajaran Islam yang memberikan
dampak bagi manusia keseluruhan, yang mana tidak hanya pendidikan jasad yang
didapat tetapi juga pendidikan rohani yang berkaitan dengan jiwa dan akhlak
seseorang terhadap individu itu sendiri maupun terhadap orang lain dalam aspek
sosial, ekonomi, politik dan berbagai aspek lainnya. Sehingga terbangun
kehidupan yang makmur, demokratis, adil, damai, taat hukum, dinamis, dan
harmonis, berdasar dengan landasan Pendidikan Islam yang kuat yaitu Al-Qur’an
dan hadist dan juga diperkuat ijtihad para ulama menjadi penunjang
terselenggaranya pendidikan yang sangat efektif. Akan tetapi selain hal itu,
keberhasilan tersebut juga tergantung bagaimana penyelenggaraan pendidikan
Islam itu sendiri di negara ini apakah sudah sesuai dengan ajaran pendidikan
Islam ataukah tidak, baik dari segi sistem maupun sumber daya manusia yang
berperan di dalamnya, karena hal ini menjadi penentu akan keberhasilan suatu
sistem pendidikan, sehingga tujuan pendidikan Islam tersebut dapat terwujud
secara nyata dan menjadi pendidikan yang membuahkan hasil yang sesuai dengan
harapan.

18
Hidyat, h. 31-37.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan Islam diletakkan pada dasar-dasar ajaran Islam dan seluruh
perangkat kebudayaannya. Dalam pendidikan Islam Al-Qur’an, Sunnah serta
ijtihad menjadi landasan secara epistemologis yang menjadi tuntunan dan fondasi
dalam sistem pendidikan Islam tersebut. Pendidikan Islam mempunyai fungsi
yang sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan kepribadian dan
mental anak, karena pendidikan Islam mempunyai dua aspek terpenting, yaitu
aspek pertama yang ditujukan kepada jiwa atau pembentukan kepribadian anak,
dan kedua, yang ditujukan kepada pikiran yakni pengajaran agama Islam.
Sebagaimana lazimnya suatu usaha atau kegiatan, maka pendidikan sebagai suatu
usaha tentu memiliki tujuan sebagai target yang akan dicapai, tujuan pendidikan
Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk
menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepada-Nya, dan
dapat mencapai kehidupan yang berbahagia didunia dan akhirat. Selain landasan,
fungsi, dan tujuan dalam pendidikan Islam juga terdapat visi dan misi, terkait Visi
pendidikan Islam sesungguhnya melekat pada visi ajaran Islam itu sendiri, yaitu
membangun sebuah kehidupan manusia yang patuh dan tunduk kepada Allah serta
membawa Rahmat bagi seluruh alam. Pendidikan Islam memiliki misi yang
sangat luar biasa, diantaranya rahmat bagi alam semesta, menghargai ilmu dan
orang yang berilmu, membangun peradaban di Era Informasi dan penyelamat
peradaban umat manusia.

B. Saran
Demikian yang dapat disampaikan, untuk mengetahui lebih rinci tentang
landasan, fungsi, tujuan serta visi dan misi pendidikan Islam, pembaca diharapkan
untuk mencari dan menelaah data dan informasi dari buku-buku atau sumber yang
lain. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar kedepannya bisa
menjadi lebih baik lagi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Azis, Rosmiaty. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Sibuku, 2016.


Efendi, Defindo. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Padang: Universitas Negeri
Padang, 2015.
Hidayat, Rahmat, dan Abdillah. Ilmu Pendidikan Konsep Teori dan Aplikasinya.
Medan: LPPPI, 2019.
Hidyat, Rahmat. Ilmu Pendidikan Islam Menuntun Arah Pendidikan Islam
Indonesia. Medan: LPPPI, 2016.
Mustofa, Idam. “Landasan Pendidikan Islam (Telaah Standar Nasional
Pendidikan).” STAI Drussalam Nganjuk Vol 01 No. 02 (2021).
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah, 2010.
Rahmatullah, Citra Ayu Anisa. “Visi Dan Misi Menurut Fred R.David Dalam
Perspektif Pendidikan Islam.” Jurnal Manajemen Pendidikan Islam v. 4
(2020).
Sarjono. “Nilai-Nilai Dasar Pendidikan Islam.” Jurnal Pendidikan Agama Islam
Vol. II No. 2 (2005).
Sugono, Dendy. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.
Yusuf, Munir. Pengantar Ilmu Pendidikan. Palopo: Kampus IAIN Palopo, 2018.

17

Anda mungkin juga menyukai