Disusun oleh:
Ahnan Hasan Marullah (191210018)
Eka Wulandari (191210054)
Tri Riski (191210198)
Kelompok: 1
KELAS: 2.D
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmad dan
hidyah-nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang
ditentukan.
Makalah ini dibuat sebagai media pembelajaran di Instut Agama Islam
Ma’arif (IAIM NU) dalam rangka memenuhi tugas diperguruan tinggi yang
bekaitan dengan bahan pembelajaran.
Peyusun menyadari bahwa dalam penyusunan kata atau kalimat dan
tata letak dalam makalah ini tentunya tentunya banyak sekali kekurangan dan
kekhilafan, baik kata atau kalimat dan tata letak.
Untuk kebaikan dan sempurnanya makalah ini, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan. dan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca,
penyusun dan mahasiswa.
2
DAFTAR PUSAKA
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN............................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan Makalah..................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................
A. Pengertian....................................................................................................................
B. Objek Study Ilmu Pendidikan Islam..................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju
kedewasaan, baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan
yang diemban sebagai seorang hamba dihadapan Khaliq-nya dan juga sebagai Khalifatu fil ardhi
(pemelihara) pada alam semesta ini. Dengan demikian, fungsi utama pendidikan adalah
mempersiapkan generasi penerus (peserta didik) dengan kemampuan dan keahliannya (skill)
yang diperlukan agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun ketengah lingkungan
merupakan sebuah sistem yang mengandung aspek visi, misi, tujuan, kurikulum, bahan ajar,
proses belajar mengajar, guru, murid, manajemen, saran prasarana, biaya, lingkungan, dan lain
sebagainya. Berbgai komponen pendidikan tersebut memebentuk sebuah sistem yang memiliki
konstruksi atau bangunan yang khas. Agar konstuksi atau bangunan pendididkan tersebut kokoh,
maka ia harus meiliki dasar, fundament atau asas yang menopang dan menyangganya, sehimgga
bangunan konsep pendidikan tersebut dapat berdiri kokoh dan dapat digunakan sebagai acuan
Dasar adalah tempat untuk berdirinya sesuatu.Fungsi dasar adalah memberikan arah kepada
tujuan dicapai dan sekaligus sebagai landasan berdirinya sesuatu.Setiap Negara mempunyai
dasar pendidikan sendiri.Ia merupakan pencerminana falsafah hidup suatu bangsa. Berdasarkan
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1. Pengertian Dasar Pendidikan Islam Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata dasar
memiliki banyak arti diantaranya alas atau fondasi, pokok atau pangkal.(3)
Menurut Abudin Nata dasar pendidikan adalah segala sesuatu yang bersifat konsep,
Dengan demikian dasar pendidikan islam adalah segala sesuatu yang bersifat konsep,
pemikiran dan gagasan yang mendasari, melandasi dan mengasasi pendidkan islam.
Menurut Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir dasar pendidikan islam adalah landasan
operasional yang dijadikan untuk merealisasikan dasar ideal/sumber pendidikan islam. (5) Namun
pendapat ini disanggah oleh Abudin Nata, beliau bependapat bahwa dasar pendidikan bukanlah
landasan opersional, akan tetapi lebih merupakan landasan konseptual. Karena dasar pendidikan
tidak secara langsung memberikan dasar bagi pelaksanaan pendidikan, namun lebih
Dan menurut penulis sendiri pendapat Abudin Nata ini lebih tepat.
2. Pengertian Asas Pendidikan Islam Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata asas
bermakna suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar atau tumpuan berfikir (berpendapat). (7).
Disebutkan pula terdapat kosakata prinsip semakna dengan kata asas, jadi dapat dikatakan bahwa
Dengan demikian yang dimaksud dengan asas pendididkan islam adalah prinsip
pendidikan islam yaitu kebenaran yang dijadikan pokok dasar dalam merumuskan dan
melaksanakan pendidikan islam. prinsip-prinsip ajaran islam ini digunakan dalam merumusksan
6
dan melaksanakan ajaran islam. Prinsip-prinsip ini sifatnya permanen, karena merupakan ajaran,
dan karenanya tidak boleh dihilangkan atau diubah, karena ketika prinsip tersebut dihilangkan
atau diubah maka menghilangkan sifat dan karakter pendidikan islam tersebut.[8]
Bertolak dari asal kata asas dan dasar yang pada asal katanya adalah semakna,dimana
kata asas merupakan serapan dari bahasa Arab yang maknanya adalah dasar, akan tetapi berbeda
dalam definisi.
Asas adalah kebenaran yang menjadi pokok dasar atau tumpuan berfikir (berpendapat)
sedangkan dasar adalah adalah segala sesuatu yang bersifat konsep, pemikiran dan gagasan yang
Perbedaaan antara asas dasar pendidikan islam dan dasar pendidikan islam secara
gamblang dijelaskan oleh Abudin Nata, beliau menegaskan kata dasar digunakan sebagai tempat
yang dijadikan Sandaran atau pijakan dalam membangun sesuatu atau sebagai landasan yang
digunakan untuk mengembangkan konsep atau teori. Adapun kata prinsip sama artimya dengan
asas, yaitu kebenaran yang dijadikan pokok dasar dalam berfikir dan bertindak. Kata prinsip atau
Mengacu kepada sumber ajaran Islam, baik al-Qur’an, al-Hadis, sejarah, pendapat para
sahabat, masalahat murshalah dan uruf, dapat di jumpai beberapa prinsip pendidikan sebagai
berikut:
1. Prinsip Wajib Belajar dan Mengajar Prinsip wajib belajar adalah prinsip yang
menekankan agar setiap orang dalam Islam merasa bahwa meningkatkan kemampuan diri dalam
7
dan sosial merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan prinsip ini, pendidikan Islam
tidak menghendaki adanya orang yang bodoh, karena orang yang bodoh bukan saja
2. Prinsip Pendididkan Untuk Semua (education for all) Prinsip pendidikan untuk
semua adalah prinsip yang menekankan agar dalam pendidikan tidak terdapat ketidakadilan
perlakuan, atau diskriminasi.Pendidikan harus di berikan kepada semua orang dengan tidak
membedakan karena latar belakang suku, agama, kebangsaan, status sosial, jenis kelamin, tempat
tinggal, dan lain sebagainya. Dengan alasan, jika ada orang yang tidak mengenyam pendidiakan
(bodoh), maka kebodohan itu tidak hanya merugikan dirinya, melainkan juga merugikan atau
akan menjadi beban orang lain. Itulah sebabnya, semua orang harus dididik, sehingga masing-
masing dapat melaksanakan peran dan tanggungjawabnya, dapat mengatasi masalah sendiri dan
tidak jadi beban bagi orang lain. Prinsip ini harus diterapkan dalam merumuskan kebijakan dan
Prinsip pendidikan sepanjang hayat adalah prinsip yang menekankan, agar setiap orang
dapat terus belajar dan meningkatkan dirinya sepanjang hayat.mereka harus belajar walaupun
sudah menyandang gelar kesarjanaan.Hal tersebut dilakukan, karena beberapa alasan. Pertama,
setiap ilmu yang dipelajari suatu saat akan hilang atau lupa dari ingatan, karena disebabkan tidak
pernah di pelajari lagi. Kedua, bahwa ilmu pengetahuan setiap saat mengalami perkembangan,
pembaruan, bahkan pergantian, mengingat data yang digunakan ilmu pengetahuan tersebut sudah
berubah. Oleh sebab itu, jika ia tidak terus menerus belajar, maka akan tertinggal dari
perkembangan, dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya tidak dapat digunakan lagi, karena sudah
tidak relevan.
8
4. Prinsip Pendidikan Berwawasan Global Dan Terbuka
yang di pelajari bukan hanya yang terdapat di dalam negeri sendiri, melainkan juga ilmu yang
ada di negeri prang lain, namun sangat di perlukan untuk negeri sendiri. Selain itu, pendidikan
kepentingan seluruh umat manusia di dunia, dan di juga menggunakan standar yang berlaku di
seluruh dunia.
Prinsip pendidikan integralistik adalah prinsip yang memadukan antara pendidiakn ilmu
agama dan pendidiakn umum, karena sebagaimana telah di uraikan di atas, bahwa ilmu agama
dan umum baik secara ontologis (sumbernya) epistimolgi (metodenya), maupun aksiologis
6. Prinsip Pendidikan Yang Sesuai Dengan Bakat Manusia Prinsip Pendidikan Yang
Prinsip pendidikan yang sesuai dengan bakatmanusia adalah prinsip yang berkaitan
dengan merencanakna program atau memberikan pengajaran yang sesuai denan bakat, minat,
Prinsip pendidiakn yang menyenangkan ialah prinsip pendidiakn yang berkaitan dengan
pemberian pelayanan yang manusiawi, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan manusia,
menggembirakan, dan menggairahkan. Dengan prinsip ini, setiap anak akan merasa senang untuk
belajar, timbul gairah dan minat yang tinggi, \mau melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh
9
guru dengan rasa senang, betah tinggal di dalam kelas selama berjam-jam, serta mencintai dan
menyayangi gurunya.
Prinsip pendidikan yang berbasis pada riset maksudnya adalah pendidikan yang
dilaksanakan dan dikembangkan berdasarkan hasil penelitian dan kajian yang mendalam, dan
bukan berdasarkan dugaan / asal-asalan. Adapun prinsip pendidikan yang direncanakan adalah
pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang matang yang di topang oleh hasil
Prinsip pendidikan yang unggul adalah prinsip pendidikan yang menjunjung tinggi dan
mengutamakan mutu lulusan yang unggul dan di topang oleh berbagai komponen pendidikan
lainya yang unggul pula.Adapun prinsip pendidikan yang profesional adalh prinsip yang
memberikan tugas dan tanggung jawab dalam mengelola pendidikan kepada orang yang ahli
dalam bidangnya.Prinsip pendidikan yang unggul dan profesional adalah prinsip yang melihat
bahwa tugas mendidik adalah amanah yang tidak bisa di serahkan pada sembarang orang.
Prinsip pendidiakn yang rasional adalah prinsip yang menekankan, agar segala kebijakan
yang di tempuh dalam bidang pendidiakan dapat di jelaskan alasan dan argumentsinya, sehingga
kebijakan tersebut dapat di terima dengan penuh kesadaran dan pengertian, dan bukan karena
paksaan. Adapun prinsip pendidika yang objektif adalah prinsip yang menekankan, bahwa segala
kebijakan atau prakrik yang dilakukan dalam bidang pendidikan didasarkan pada fakta dan
alasan yang sesungguhnya, bukan karena kepentingan dan maksud-maksud seseorang atau
10
kelompok tertentu dengan prinsip ini, maka pendidikan akan terhindar dari pemaksaan dan
penyalah gunaan oleh berbagai internal dan eksternal yang tidak di harapkan.
prinsip pendidikan yang berbasis masyarakat adalah prinsip yang menekan atau
mengidealkan adanya partisipasi dan inisiatif yang penuh dan kuat dari masyarakat. Pendidikan
sebagai sebuah sistem maupun proses yaitu kegiatan yang membutuhkan bantuan semua disiplin
ilmu, keahlian, dan berbagai hal lainnya: sarana prasarana, infrastruktur, peralatan dan media
pengguna lulusan, dan sebagainya. Semua kebutuhan pendidikan tersebut baru terwujud apabila
Prinsip pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman adalah prinsip yang
menekankan danya penyesuaian berbagai kebijakan dan program pendidikan sesuai dengan
kebutuhan zaman, tanpa mengorbankan hal-hal yang bersifat ajaran dan prinsip.Prinsip ini
ditekankan, karena tugas utama pendidikan adalah mengantarkan atau menyiapkan manusia agar
dapat hidup dan eksis sesuai dengan zamannya.Pendidikan harus melahirkan lulusan yang
Prinsip pendidikan sejak usia dini adalah prinsip yang menekankan agar setiap orang
tidak terlambat memberikan pendidikan pada anaknya, dan juga berarti prinsip yang
menekankan, bahwa usia dini merupakan usia yang paling baik untuk dimulainya pendidikan.
Kesadaran terhadap pentingnya pendidikan sejak usia dini ini mulai disadari, setelah terdapat
11
sejumlah fakta yang menunjukan, bahwa perilaku seseorang di masa dewas sangat ditentukan
Prinsip pendidikan yang terbuka adalah prinsip yang menekankan, agar dalam mengelola
gagasan, dan pemikiran yang di perlukan bagi kemajuan pendidikan.Prinsip pendidikan yang
terbuka juga di tekankan, agar sekolah dan masyarakat saling mengisi dan melengkapi serta
saling meng akses, mengingat antara satu yang lainnya saling membutuhkan.Disatu sisi
Menurut Hasan Langgulung, bahwa dasar pendidikan Islam terdapat enam macam, yaitu
historis, sosiologis, ekonomi, politik, administrasi, psikologi dan filosofis. Pendapat Hasan
Langgulung ini, menurut Abdui Mujib dan Yusuf Mudzakir dinilai agar sekuler, karena selain
tidak memasukkan dasar religious, juga menjadi filsafat sebagai induk dari segala dasar. Menurut
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, bahwa dalam Islam, dasar operasional segala sesuatu yaitu
agama, sebab agama menjadi frame bagi setiap aktivitas yang bernuansa keislaman. Dengan
agama, maka semua aktivitas kependidikan menjadi bermakna, mewarnai dasar lain, dan bernilai
ubudiyah. Oleh karena itu, dasar operasional pendidikan yang enam di atas perlu ditambahkan
Namun demikian, karena antara ilmu pengetahuan, agama dan filsafat memiliki landasan
ontologis, epistemologis dan aksiologis yang berbeda, maka dalam buku ini dasar-dasar
12
pengetahuan merupakan rasionalisasi dan sistematisasi terhadap berbagai fenomena atau gejala
yang dilihat, diamati, dan dicacat manusia. Jika yang dilihat, diamati, dan dicatat itu fenomena
social, maka ia menjadi rumpun ilmu-ilmu social. Jika yang dilihat, diamati, dicatat fenomena
alam fisik, maka ia menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (natural sciences atau sains). Selanjutnya,
filsafat adalah konsep-konsep tentang hakikat atau inti segala sesuatu yang dihasilkan melalui
berpikir secara spekulatif, sistematis, mendalam, radikal dan universal. Adapun agama dilihat
dari segi sumbernya berasal dari Tuhan. Namun dilihat adari yang dipahami dan dipraktikkan
oleh manusia, termasuk ilmu agama, yaitu ilmu yang dihasilkan melalui ijtihad manusia yang
berdasarkan pada agama. Selanjutnya secara aksiologis, baik ilmu pengetahuan, filsafat dan
agama tergantung kepada yang menggunakannya. Jika ketiga hal tersebut digunakan untuk
kebaikan, maka akan menjadi baik, dan jika digunakan untuk keburukan, maka akan menjadi
buruk. Berdasarkan pada analisis tersebut, maka dalam tulisan ini, dasar pendidikan Islam, dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu dasar religious, dasar filsafat, dan dasar ilmu pengetahuan. Uraian
sebagaimana dikemukakan Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir adalah dasar yang diturunkan
dari ajaran agama.Adapun tujuan dari agama yaitu untuk memelihara jiwa manusia (hifdz an-
nafs), memelihara agama (hifdz al-din), memelihara akal pikiran (hifdz al-‘aql), memelihara
keturunan (hifdz an-nasl), memelihara harta benda (hifdz al-maal).Pendapat ini mengatakan,
bahwa inti ajaran agama ialah terbentuknya akhlak mulia yang bertumpu pada hubungan yang
harmonis antara manusia dengan Tuhan, dan antara manusia dengan manusia.Di dalam al-
Qur’an, manusia diperkenalkan dengan sifat-sifat dan kekuasaan Allah dengan tujuan agar
manusia menyadari bahwa dirinya sangat berutang budi pada-Nya, dan sekaligus agar manusia
13
meniru sifat-sifat Allah. Selain di dalam al-Qur’an terdapat kisah para nabi dan tokoh-tokoh
umat islam masa lalu, maksudnya agar diikuti sifatnya yang baik, dan dijauhi sifatnya yang
buruk. Demikian pula di dalam al-Qur’an, terdapat perintah mengerjakan ibadah seperti shalat,
puasa, zakat, dan haji. Semua perintah ibadah ini agar terbentuk akhlak yang mulia. Selanjutnya
di dalam al-Qur’an terdapat pula berbagai larangan Tuhan dengan tujuan agar memelihara akhlak
demikian, dasar religius berkaitan dengan memelihara dan menjunjung hak-hak asasi manusia,
serta memelihara moralitas manusia. Dasar religius ialah dasar yang bersifat humanisme-
teoricentris, yaitu dasar yang memperlakukan dan memuliakan manusia sesuai dengan petunjuk
Allah dan dapt pula berarti dasar yang mengarahkan manusia agar berbakti, patuh, dan tunduk
kepada Allah , dalam rangka memuliakan manusia. Dasar religius seperti inilah yang harus
dijadikan dasar bagi perumusan berbagai komponen pendidikan. Visi, misi, tujuan, kurikulum,
bahan ajar, sifatm dan karakter pendidikan, peserta didik, hubungan pendidik dengan peserta
didik, lingkungan pendidikan, manajemen pengelolaan, dan lainnya harus berdasarkan pada
dasar religius.
Dasar filsafat adalah dasar yang digali dari hasil pemikiran spekulatif, mendalam, sistematik,
radikal dan universal tentang berbagai hal yang selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi
Dalam filsafat Islam dijumpai pembahasan tentang masalah ketuhanan, alam jagat raya,
manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan, dan akhlak. Dalam filsafat ketuhanan dijumpai uraian
yang mendalam tentang sifat-sifat dan perbuatan Tuhan serta hubungannya dengan sifat dan
perbuatan manusia. Di dalamnya terdapat uraian, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat
14
kesempurnaan, dan mustahil bersifat dengan segala sifat kekurangan. Sifat-sifat Allah ini harus
ditiru oleh para guru dan murid sesuai batas kesanggupannya masing-masing.
Selanjutnya dalam filsafat tentang alam jagat raya terdapat uraian, bahwa alam jagat raya ini
merupakan bukti adanya sifat-sifat Allah Yang Mahasempurna. Alam jagat raya yang terdiri dari
bumi, langit, matahari, bulan, bintang, benda-benda ruang angkasa, udara, air, api, tanah,
tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, dan seterusnya adalah ciptaan Allah . Alam jagat raya
dengan segala isinya tersebut tampak kukuh, serasi, harmonis, seimbang, indah dan menawan.
Kemudian dalam filsafat tentang alam jagat raya terdapat uraian yang menyimpulkan bahwa
manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna.Di dalam dirinya terdapat unsur jasmani
dan rohani, serta berbagai potensi, bakat, dan kecenderungan, dan bersifat dengan kekhilafan,
kesalahan, dan serba kekurangan. Tugas utama manusia, yaitu menjadi khalifat di muka bumi
dalam rangka berbakti kepada Allah . Untuk dapat melaksanakan fungsi sebagai khalifah, maka
manusia harus dididik dengan baik, yakni dibina jasmani, rohani, potensi, bakat, dan
kecenderungannya. Pada batas yang ditentukan (ajal) manusia akan menghadapi kematian untuk
sifatnya sekejap ini ialah momentum yang paling berharga guna manyiapkan bekal hidup di
akhirat.
Selanjutnya dalam filsafat tentang masyarakat terdapat uraian bahwa masyarakat merupakan
manifestasi atau perwujudan dari sifat kemasyarakatan yang dimiliki manusia yang dibawa sejak
dikehendaki manusia yaitu masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, harmonis, aman, damai,
15
tertib, dan teratur. Masyarakat yang demikian membutuhkan aturan yang berasal dari agama,
yaitu berupa nilai-nilai ajaran tentang penegakan amar ma’ruf (perintah mengerjakan yang baik)
dan nahi munkar (mencegah dari mengerjakan perbuatan yang buruk), serta adanya pemimpin
yang kapabel, kredibel, dan acceptable, yaitu pemimpin yang memiliki kekuatan dan kesehatan
fisik yang baik, memiliki akhlak, moral, kepribadian, dan komitmen yang mulia dan mendalam
tentang berbagai masalah yang dihadapi masyarakat yang dipimpinnya, memiliki keahlian dan
ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki keberanian dalam mengambil kebijakan, dan
Selanjutnya dalam filsafat tentang ilmu pengetahuan dijumpai uraian, bahwa seluruh ilmu
pengetahuan pada hakikatnya berasal dari Allah , karena sumber ilmu pengetahuan (ontologi)
berupa wahyu, alam jagat raya, fenomena social, intuisi, kemampuan berfikir, dan dzauq berasal
dari Allah . Dari wahyu lahir ilmu agama; dari alam jagat raya lahir ilmu pengetahuan alam
(sains); dari fenomena sosial lahir ilmu-ilmu sosial, dari intuisi lahir sastra dan seni, dari
kemampuan berfikir lahir ilmu filsafat, dan dari dzauq lahir ilmu makrifat, dan tasawuf.
Secara epistemology, lahirnya ilmu agama dari wahyu terjadi melalui metode ijtihad;
lahirnya ilmu pengetahuan alam (sains) dari alam jagat raya terjadi melalui metode penelitian
eksperimen dan observasil; lahirnya ilmu sosial dari fenomena sosial terjadi melalui metode
penelitian lapangan; lahirnya sastra dan seni dari intuisi terjadi melalui metode imajinasi dan
kontemplasi; lahirnya filsafat dari kemampuan berfikir terjadi melalui berfikir spekulatif,
sistematik, mendalam, radikal dan universal; lahirnya ilmu tasawuf dan ma’rif dari dzauq terjadi
berimajinasi dan kontemplasi, berpikir secara mendalam dan sitematik, serta riyadhoh berasal
16
dari Allah . Manusia hanya menggunakan fasilitas yang diberikan Allah . Dengan demikian,
secara epistemologis semua ilmu berasal dari Allah . Selanjutnya secara aksiologis setiap ilmu
sebagaimana tersebut di atas mengandung nilai dan manfaat untuk umat manusia.Namun
agama bermanfaat dalam mengabdi kepada Allah dan menimbulkan akhlak mulia.Ilmu
pengetahuan alam bermanfaat dalam mengelola dan mengembangkan masyarakat.Seni dan sastra
bermanfaat untuk menghaluskan perangai dan sifat manusia. Filsafat bermanfaat untuk
menemukan hakikat atau inti kebenaran tentang sesuatu. Dan ilmu tasawuf atau ma’rifat
bermanfaat untuk melakukan pembersihan diri dalam rangka memperoleh kedekatan secara
spiritual dengan Allah . Semua manfaat yang terdapat dalam ilmu tersebut berasal dari Allah .
Namun, manfaat dari ilmu tersebut selanjutnya amat bergantung kepada manusia yang akan
menggunakannya.
Dengan filsafat ilmu pengetahuan yang demikian itu, maka akan dijumpai pandangan, bahwa
di dalam islam tidak ada pemisahan antara ilmu agama dan ilmu umum, antara ilmu yang berasal
dari akal dan dari hati; antara ilmu yang berasal dari hasil eksperimen atau penelitian lapangan.
Semua itu tersebut pada hakikatnya dari Allah . Pandangan tentang ilmu pengetahuan ini
selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar bagi penyusunan visi, misi, tujuan, kurikulum, dan
Selanjutnya dalam filsafat akhlak dijumpai uraian, bahwa akhlak adalah sifat atau keadaan
yang telah melekat dan mendarah daging serta membentuk karakter, watak, dan tabiat
manusia.Akhlak adalah suatu yang dapat dibentuk dan dibina melalui kegiatan pendidikan dan
pengajaran. Akhlak yang dikehendaki adalah akhlak yang mulia, sebagaimana telah dicontohkan
17
oleh Nabi Muhammad . Dengan akhlak mulia ini, maka tercipta kehidupan yang aman, damai,
harmonis, sentosa, rukun, dan tertib, sehingga daya tahan suatu bangsa menjadi kukuh.
Yang dimaksud dasar ilmu pengatahuan adalah dasar nilai guna dan manfaat yang
terdapat dalam setiap ilmu pengetahuan bagi kepentingan pendidikan dan pengajaran.Di dalam
uraian tentang epistimologi ilmu pengetahuan tersebut diatas telah jelas dijelaskan, bahwa setiap
ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan alam, maupun ilmu pengetahuan sosial, memiliki
digunakan sebagai dasar ilmu pendidikan Islam.Dalam hubungannya dengan ilmu pendidikan,
berbagai manfaat dan tujuan ilmu pengetahuan tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
1) Ilmu Psikologi Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala
kejiwaan, bakat, minat, watak, karakter, motivasi dan inovasi peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, serta sumber daya manusia lainnya. Informasi tentang gejala-gejala tersebut
diperlukan untuk menentukan tingkat materi pendidikan yang perlu diberikan kepada peserta
didik, metode dan pendekatan yang akan digunakan, serta dalam memotivasi mereka untuk
meraih prestasi belajar mengajar. Selain itu, informasi gejala-gejala kejiwaan tersebut juga
diperlukan untuk membagikan tugas mengajar bagi para pendidik, dan menetapkan tugas-tugas
administrasi dan pengelolaan bagi tenaga administrasi dan lainnya. Dengan mempertimbangkan
gejala-gejala kejiwaan tersebut, maka materi pelajaran yang diberikan, metode dan pendekatan
yang diterapkan, penugasan dalam mengajar dan mengelola pendidikan akan tepat dan sesuai
2) Ilmu sejarah Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa
masa lalu, baik dari segi waktu, tempat, pelaku, latar belakang, tujuan dan factor-faktor yang
18
mempengaruhinya, yang disusun secara sistematik, dan didukung oleh data dan fakta-fakta yang
dapat dipertanggung jawab dan valid. Dengan mempelajari sejarah, akan diketahui kemajuan dan
kemunduran sebuah kegiatan, untuk dijadikan bahan masukan dalam rangka memprediksi dan
merancang masa depan. Di dalam sejarah terdapat informasi tentang kegiatan pendidikan yang
pernah ada di masa lalu, baik dari segi kelembagaannya, tujuan, materi, kurikulum, bahan ajar,
guru, peserta didik, lingkungan, dan berbagai aspek pendidikan lainnya. Informasi tersebut selain
sebagai pengetahuan untuk memperluas wawasan, juga sebagai bahan masukan bagi penyusunan
Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala sosial serta hubungannya
antara satu gejala dan gejala lain yang ada dalam masyarakat. Adapun ilmu budaya adalah ilmu
yang mempelajari hasil daya cipta dan kreasi akal budi manusia, baik yang bersifat fisik maupun
nonfisik, seperti tulisan, prasasti, bangunan rumah, bangunan lembaga pendidikan, kesenian,
kesustrasaan, kerajinan tangan, pakaian, adat istiadat, dan lain sebagainya. Dalam tipologi
masyarakat kota, masyarakat yang berbasis informasi, dan sebagainya. Dari segi strukturnya ada
masyarakat yang berdasarkan pada struktur keagamaan, budaya, adat istiadat dan sebagainya.
Dari segi tingkatannya ada masyarakat yang sudah modern, tradisional, dan masyarakat transisis.
Informasi tentang berbagai aspek kemasyarakatan tersebut sangat diperlukan guna merumuskan
konsep pendidikan.
Selanjutnya dalam ilmu budaya akan dapat diketahui berbagai macam tipologi budaya
yang disesuaikan dengan tipologi, struktur, maju dan mundurnya masyarakat. Ada budaya
masyarakat pedesaan, budaya masyarakat industry, budaya masyarakat transisi, dan sebagainya.
19
Berbagai informasi tentang keadaan masyarakat dan budaya tersebut sangat diperlukan dalam
merancang bangunan ilmu pendidikan, sehingga dapat dirumuskan konsep pendidikan yang
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang sumber, cara mendapatkan,
mengelola dan mengembangkan ekonomi yang disusun secara sistematik dengan menggunakan
metode tertentu. Dasar ilmu ekonomi ini diperlukan dalam rangka memberikan perspektif
pendidikan.Seperti untuk membangun gedung dan infrastruktur, sarana prasarana, gaji pendidik
dan tenaga kependidikan.Pengadaan alat-alat praga, alat tulis dan lain sebagainya.
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang tujuan, cita-cita, dan ideology yang
kekuasaan. Ilmu politik sangat diperlukan untuk kegiatan pendidikan, karena akan memberikan
jaminan dan dukungan atas berlangsungnya kegiatan pendidikan, sesuai dengan cita-cita dan
ideology yang ingin diperjuangkan. Dengan ilmu politik, maka dapat dirumuskan berbagai
undang-undang, peraturan dan kebijakan tentang berbagai aspek pendidikan, seperti pembiayaan,
kurikulum, pengadaan guru, pengadaan buku ajar, pengadaan bangunan dan infrastruktur
20
Ilmu administrasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara merencanakan,
kegiatan. Ilmu ini diperlukan sebagai dasar bagi perencanaan berbagai aspek yang terkait dengan
pendidikan.Dengan dasar ilmu administrasi dapat dilakukan pengelolaan secara sistematik dan
terencana tentang sarana prasarana, keuangan, kepegawaian, kegiatan belajar mengajar dan
sebagainya.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dasar pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang bersifat konsep, pemikiran dan
gagasan yang mendasari, melandasi dan mengasasi pendidkan Islam. Asas pendididkan islam
adalah prinsip pendidikan islam yaitu kebenaran yang dijadikan pokok dasar dalam merumuskan
Perbedaaan antara asas dan dasar pendidikan islam dan dasar pendidikan islam adalah
kata dasar digunakan sebagai tempat yang dijadikan Sandaran atau pijakan dalam membangun
sesuatu atau sebagai landasan yang digunakan untuk mengembangkan konsep atau teori. Adapun
kata prinsip sama artimya dengan asas, yaitu kebenaran yang dijadikan pokok dasar dalam
berfikir dan bertindak. Kata prinsip atau asas merupakan landasan operasional atau landasan
bertindak.
Macam-macam asas pendidikan islam antara lain: prinsip wajib belajar dan mengajar;
prinsip pendididkan untuk semua (education for all); prinsip pendidikan sepanjang hayat (long
life education); prinsip pendidikan berwawasan global dan terbuka; prinsip pendidikan
integralistik dan seimbang; prinsip pendidikan yang sesuai dengan bakat manusia prinsip
padariset dan rencana; prinsip pendidikan yang berbasis pada riset dan rencana; prinsip
pendidikan yang unggul dan profesional; prinsip pendidikan yang rasional dan objektif; prinsip
pendidikan yang berbasis masyarakat; prinsip pendidikan yang sesuai dengan perkembangan
zaman; prinsip pendidikan sejak usia dini; prinsip pendidikan yang terbuka.
22
Berdasarkan pada analisisilmu pengetahuan, agama dan filsafat yang memiliki landasan
ontologis, epistemologis dan aksiologis yang berbeda,dasar pendidikan Islam dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu dasar religious, dasar filsafat Islam, dan dasar ilmu pengetahuan. Dasar ilmu
pengetahuan memcakup: Ilmu Psikologi, Ilmu sejarah, Ilmu Sosial dan Budaya, Ilmu Ekonomi,
23
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abudin. 2012. Ilmu pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Purwadarminta, W.J.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Mujib, Abdul & Jusuf Mudzakkir. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada
Medi.
[1] Abudin Nata. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.
Hal.89
[2]Ramayulis.Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2012. Hal.187
[3] W.J.S. Purwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
2001. Hal.267
[4] Abudin Nata. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.
Hal.90
[5]Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir. Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta: Kencana Prenada
Media. Hal.44
[6] Abudin Nata. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.
Hal.90
[7] W.J.S. Purwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
2001. Hal.63
[8] Abudin Nata. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.
Hal.102
[9]Ibid, hal.101 [10]Ibid, Hal.106 [11]Ibid, hal.90-99
24