Anda di halaman 1dari 14

Dasar-Dasar Pendidikan Karakter

Dosen Pengampu : Dr. Tamjidillah H.M.Amin M.Pd

Di Susun Oleh : Iqbal Pratama

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,

penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Dasar –Dasar

Pendidikan Karakter “Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran

Ektrakulikuler. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan

tentang pendidikan karakter. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 11 Februari 2022

2
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

Bab 1 Pendahuluan..................................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................4

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................4

Bab II Pembahasan..................................................................................................5

1. Pengertian Dasar Pendidikan........................................................................5

2. Konsep Dasar Pendidikan.............................................................................5

3. Asumsi Pokok Pendidikan.............................................................................6

4. Pendidikan dari sudut keilmuan.....................................................................10

5. Dasar Religius Pendidikan Karakter..............................................................12

6. Dasar Operasional Pendidikan Karakter.......................................................12

Bab III Penutup......................................................................................................... 13

A. Kesimpulan.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan telah hangat dan banyak dibicarakan mengenai

pendidikan karakter. Dengan fakta yang menunjukkan bahwa karakter bangsa

pada zaman globalisasi ini merosot dengan sangat tajam , hal ini lah yang

melatarbelakangi munculnya pendidikan berkarakter.

Pendidikan sendiri dianggap sebagai suatu media yang paling jitu dalam

mengembangkan potensi anak didik baik berupa keterampilan maupun

wawasan. Oleh karena itu, pendidikan secara terus-menerus dibangun dan

dikembangkan agar dari proses pelaksanaannya menghasilkan generasi yang

diharapkan.

Demikian dengan Indonesia, bangsa kita juga tidak ingin menjadi suatu

bangsa yang bodoh dan keterbelakang terutama dalam menghadapi zaman

yang terus berkembang di era kecangihan teknologi dan komunikasi.

Pendidikan karakter saat ini sangat penting untuk generasi muda, karena

generasi muda akan menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan bangsa.

Sebagai penerus bangsa diharapkan generasi muda dapat memberikan

toladan baik sikap maupun tingkah lakunya. Generasi muda bukan hanya

harus pintar secara intelektual saja namun juga harus pintar dan cerdas

secara moralnya.

Seharusnya pendidikan karakter bukan untuk generasi muda saja melainkan

untuk seluruh Warga Negara Indonesia, hal ini sejalan dengan program

pemerintah pusat melalui Kementrian Pendidikan sejak tahun 2010 yang

4
dimana setiap sekolah dapat menanamkan dan menerapkan nilai-nilai

karakter bangsa

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dasar pendidikan ?

2. Jelaskan apa yang dimaksud konsep dasar pendidikan ?

3. Apa saja asumsi pokok pendidikan ?

4. Dari sudat mana saja pendidikan di pandang ?

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dasar religious pendidikan

karakter ?

6. Apa yang dimaksud dasar operasional pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui konsep dasar pendidikan ekstrakurikuler

2. Untuk mengetahui konsep dasar pendidikan

3. Untuk mengetahui apa saja asumsi pokok pendidikan

4. Untuk mengetahui sudut pandang pendidikan

5. Untuk mengetahui dasar religious pendidikan karakter

6. Untuk mengetahui dasar operasional pendidikan ?

5
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar-Dasar Pendidikan Karakter

 Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. (Ramayulis)

 Fungsi Dasar adalah memberikan arah pada tujuan yang akan dicapai

sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu.

 Setiap negara memiliki dasar pendidikan yang merupakan cerminan

falsafah hidup suatu bangsa. Berdasarkan dasar itulah, pendidikan

suatu bangsa disusun. Oleh karena itu, sistem pendidikan setiap

bangsa berbeda karena mempunyai falsafah hidup yang berbeda

(Ramayulis, 2004: 53).

 Jadi, pada intinya, pengertian dasar pendidikan sebuah negara atau

bangsa adalah sesuai dengan falsafah hidup bangsa atau negara yang

bersangkutan karena filsafat pendidikan suatu negara merupakan

refleksi hidup bangsa tersebut.

B. Konsep Dasar Pendidikan

 Pendidikan adalah segala situasi hidup yang memengaruhi

pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung

dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

 Pengertian pendidikan yang dikemukakan para ahli adalah sebagai

berikut:

 Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

6
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 1991).

 Menurut John Dewey, pendidikan merupakan proses pembentukan

kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir,

daya intelektual maupun daya emosional atau perasaan yang

diarahkan pada tabiat manusia dan sesamanya.

 (Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003). Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya

C. Asumsi Pokok Pendidikan

1. Pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi

aktual individu yang belajar dari lingkungan belajarnya;

2. Pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai

hal-hal yang baik atau norma-norma yang baik;

3. Pendidikan adalah proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan yang

berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual dan

individu yang belajar tertuju pada pencapaian individu yang

diharapkan.

4. Pendidikan dapat dipandang dari sudut keilmuan tertentu, misalnya:

a. Sosiologi memandang pendidikan dari aspek sosial;

b. Antropologi memandang pendidikan adalah kulturalisasi;

c. Psikologi memandang pendidikan dari aspek tingkah laku

individu;

7
d. Ekonomi memandang pendidikan sebagai usaha penanaman

modal insani

(human capita) yang dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi suatu bangsa.

5. Dasar Religius Pendidikan Karakter

Dasar pendidikan karakter sangat identik dengan ajaran setiap agama

dan budaya bangsa. Bagi umat Islam, sumber dasar pendidikan

karakter menurut visi Islam adalah sebagai berikut.

a. Kitab Suci Al-Quran dan As-Sunnah; Kitab Suci Al-Quran

merupakan ajaran Islam yang universal, baik dalam bidang

akidah, syariah, ibadah, akhlak, maupun muamalah

b. Ijtihad

Ijtihad merupakan totalitas penggunaan pikiran dengan ilmu

yang dimiliki untuk menetapkan hukum tertentu apabila tidak

ditemukan dalam Al-Quran, As-Sunnah, ataupun suatu kasus

atau peristiwa tidak ditemukan pada masa Raasulullah SAW.,

para sahabat ataupun pada masa tabiin. Orang yang melakukan

ijtihad harus mempunyai otoritas dan kualifikasi sebagai orang

yang mampu secara komprehensif dalam bidang keislaman dan

bidang lain yang menjadi pendukungnya. Bagi yang beragama

Islam, dasar religiusnya adalah ajaran Islam. Dalam ajaran

Islam, pendidikan karakter merupakan perintah Allah SWT,

sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya.

1) Dalam Al-Quran surat Âli ‘Imrân ayat 104:

8
 Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada

segolongan orang yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan

mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah

orang-orang yang

beruntung."

2) Dipertegas oleh Allah SWT. dalam Al-Quran surat An-

Nahlayat 125:

 Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan

Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang

baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan

cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah

yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-

Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang

mendapat petunjuk."

3) Diperjelas oleh Allah SWT. dalam Al-Quran surat An-

Nahlayat 64

 Artinya:"Dar Karti tidak menurunkar Kitab (Al-

Quran); ini kepadamu (Muhammad), melainkan

agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka

apa yang mereka perselisihkan itu, serta menjadi

petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang

beriman.”

 Bagi bangsa Indonesia, empat pilar bangsa yang

merupakan nilai budaya bangsa harus dijadikan

9
landasan atau dasar ideal pendidikan karakter

setelah nilai agama di atas, yakni:

 Pancasila;

 Undang-Undang Dasar 1945;

 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);

 Bhinneka Tunggal Ika.

6. Dasar Operasional Pendidikan Karakter

Dasar operasional merupakan dasar yang terbentuk sebagai

aktualisasi dari nilai dasar ideal.Menurut Hasan Langgulung dalam

buku Azas-azas Pendidikan Islam, dasar operasional dibagi dalam

enam macam, yaitu sebagai berikut:

a. Dasar historis, yaitu dasar yang memberikan persiapan kepada

pendidik dengan hasil-hasil pengalaman masa lalu, berupa

undang-undang dan peraturan ataupun tradisi dan

ketetapannya.

b. Dasar sosiologis, yaitu dasar berupa kerangka budaya tempat

pendidikan bertolak dan bergerak, seperti memindahkan

budaya, memilih, dan mengembangkannya.

c. Dasar ekonomis, yaitu dasar yang memberi perspektif tentang

potensi-potensi manusia, keuangan, materi, persiapan yang

mengatur sumber keuangan dan bertanggung jawab terhadap

anggaran pembelajaran.

d. Dasar politik dan administrasi, yaitu dasar memberi bingkai

ideologis (akidah) yang digunakan sebagai tempat bertolak

10
untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan rencana yang

telah dibuat.

e. Dasar psikologis, yaitu dasar yang memberikan informasi

tentang Dasar psikologis watak peserta didik, pendidik, metode

terbaik dalam praktik, pengukuran dan penilaian bimbingan, dan

penyuluhan.

f. Dasar filosofis, yaitu dasar yang memberikan kemampuan

memiliki yang terbaik, memberi arah suatu sistem yang

mengontrol dan memberi arah pada semua dasar operasional

lainnya (Hasan Langgulung, 1992: 16-22).

7. Dasar Konstitusional dalam Operasional Pendidikan Karakter

a. Amanat Undang-Undang Dasar 1945 , Pasal 31 ayat 3:

"Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan

ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”

b. Pasal 31 ayat 5: "Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan

dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta

kesejahteraan umat manusia."

c. Amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

tahun 2003 : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

11
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab (Pasal 3).

8. Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter

a. Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2007 tentang RPJPN2005-

2025;

b. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

SistemPendidikan Nasional;

c. Instruksi Presiden RI Nomor 1 tahun 2010 tentang

PercepatanPelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional

Tahun 2010;

d. Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang

Kesratanggal 18 Maret 2010;

e. Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di

TampakSiring, Bali tanggal 19-20 April 2010;

f. Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari

PendidikanNasional di Istana Negara tanggal 11 Mei 2010.

12
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah pengembangan potensi peserta

didik, dapat memberikan dampak positif dalam penguatan pendidikan

karakter. Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan karakter profil

Pelajar Pancasila yaitu : (1) berkebinekaan global, (2) bergotong royong, (3)

kreatif, (4) bernalar kritis, (5) mandiri, dan (6) beriman, bertakwa kepada

Tuhan YME, dan berakhlak mulia.

Satuan pendidikan memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan kegiatan

ekstrakurikuler sebagai wahana memfasilitasi pengembangan bakat dan

minat peserta didik. Oleh sebab itu, kegiatan ekstrakurikuler harus dikelola

secara sistematis dan terpola agar bermuara pada pencapaian tujuan yang

dimaksud. Agar dapat menyusun dan mengembangkan kegiatan

ekstrakurikuler yang tersistem dan terpola sekolah perlu memahami cara dan

tahapan diperlukan panduan yang dapat membimbingsatuan pendidikan

dalam menyelenggarakannya.

Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, ekstrakurikuler adalah kegiatan

pengembangan karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat,

13
kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara

optimal yang dilakukan di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan

kokurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Tamjidillah HM Amin, Dr MP.d, Drs. Power Point Mata Ekstrakurikuler smt 5 (ganjil)

2022

14

Anda mungkin juga menyukai