Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

DASAR-DASAR PENDIDIKAN KARAKTER

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Tamjidillah HM Amin M.pd

Disusun oleh :
Nama : Anisa Kurniawati
Nim : 200106037
Kelas : 5B
Jurusan : Pgmi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
TAHUN 2020/202

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan

jasmani maupun rohani, sehingga kita masih dapat menikmati indahnya alam

ciptaan-Nya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

baginda kita Muhammad SAW, dimana yang telah menunjukkan kepada kita

jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat

bagi seluruh alam ini.

Saya begitu bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang

menjadi tugas “Pendidikan Ekstrakulikuler” dengan mengangkat judul

“Dasar-dasar pendidikan karakter ” Disamping hal itu, saya mengucapkan

banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu hingga

terselesaikannya penyusunan makalah ini.

Akhir kata, saya memahami jika makalah ini tentu jauh dari kata

kesempurnaan. Maka kritik dan saran begitu saya butuhkan guna

memperbaiki di waktu yang akan mendatang.

Mataram, 16 Agustus 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………..

KATA PENGANTAR……………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………….

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………...

A. Latar Belakang ……………………………………………….....,.

B. Rumusan Masalah…………………………………………….....

C. Tujuan ………………………………………………………..……..

BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………………....

A. pengertian dasar pendidikan………………………………………

B. konsep Dasar Pendidikan…………………………………………

C. Asumsi pokok pendidikan…………………………………………

D. Pendidikan dapat dipandang dari sudut keilmuan tertentu ……

E. Dasar religious pendidikan karakter………………………………

F. Dasar Operasional Pendidikan Karakter…………………………

BAB III. PENUTUP………………………………………………………..

KESIMPULAN ………..…………………………………………………....

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan bagi kehidupana manusia merupakan kebutuhan primer

atau mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan

sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang

dengan cita-cita untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

pandangan hidupnya. Dalam pengertian sederhana dan umum makna

pendidikan adalah usaha sadar manusia untuk menumbuhkan dan

mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun

rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan

agama.

Urgensi Pendidikan Karakter memiliki fungsi dan tujuan pendidikan

nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, harus

diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal

tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga

mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi

dengan masyarakat.

Dalam konteks keindonesiaan, penerapan pendidikan karakter

merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Karena

melihat fakta dilapangan mengenai akhlak dan moral, banyaknya terjadi

penyimpangan moral merupakan salah satu alasan mengantarkan

4
pendidikan karakter dalam ranah pendidikan dengan mengacu pada cita-

cita bangsa. Diharapkan melalui pendidikan karakter ini, akan

tercapainya tujuan pendidikan bangsa yang cerdas dan berkahlak mulia

serta menjadi manusia yang seutuhnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dasar pendidikan ?

2. Bagaimana konsep Dasar Pendidikan ?

3. Bagaimana asumsi pokok pendidikan ?

4. Bagaimana Pendidikan dapat dipandang dari sudut keilmuan tertentu

5. Bagaimana dasar religious pendidikan karakter ?

6. Bagaimana Dasar Operasional Pendidikan Karakter ?

C. Tujuan

1. untuk mengetahui pengertian dasar pendidikan

2. untuk mengetahui konsep Dasar Pendidikan

3. untuk megetahui asumsi pokok pendidikan

4. untuk mengetahui Pendidikan dapat dipandang dari sudut keilmuan

tertentu

5. untuk mengetahui dasar religious pendidikan karakter

6. untuk mengetahui Dasar Operasional Pendidikan Karakter

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Pendidikan

 Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. (Ramayulis)

 Fungsi Dasar adalah memberikan arah pada tujuan yang akan dicapai

sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu.

 Setiap negara memiliki dasar pendidikan yang merupakan cerminan

falsafah hidup suatu bangsa. Berdasarkan dasar itulah, pendidikan

suatu bangsa disusun. Oleh karena itu, sistem pendidikan setiap

bangsa berbeda karena mempunyai falsafah hidup yang berbeda

(Ramayulis, 2004: 53).

 Jadi, pada intinya, pengertian dasar pendidikan sebuah negara atau

bangsa adalah sesuai dengan falsafah hidup bangsa atau negara

yang bersangkutan karena filsafat pendidikan suatu negara

merupakan refleksi hidup bangsa tersebut.

B. Konsep Dasar Pendidikan

 Pendidikan adalah segala situasi hidup yang memengaruhi

pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung

dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

 Pengertian pendidikan yang dikemukakan para ahli adalah sebagai

berikut:

6
 Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 1991).

 Menurut John Dewey, pendidikan merupakan proses pembentukan

kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir,

daya intelektual maupun daya emosional atau perasaan yang

diarahkan pada tabiat manusia dan sesamanya.

 (Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003). Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya.

C. Asumsi Pokok Pendidikan adalah :

 Pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi

aktual individu yang belajar dari lingkungan belajarnya;

 Pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai

hal-hal yang baik atau norma-norma yang baik;

 Pendidikan adalah proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan

yang berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual

dan individu yang belajar tertuju pada pencapaian individu yang

diharapkan.

7
D. Pendidikan dapat dipandang dari sudut keilmuan tertentu, misalnya:

1. Sosiologi memandang pendidikan dari aspek sosial;

2. Antropologi memandang pendidikan adalah kulturalisasi;

3. Psikologi memandang pendidikan dari aspek tingkah laku individu;

4. Ekonomi memandang pendidikan sebagai usaha penanaman modal

insani (human capita) yang dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi suatu bangsa.

E. Dasar Religius Pendidikan Karakter

Dasar pendidikan karakter sangat identik dengan ajaran setiap agama

dan budaya bangsa. Bagi umat Islam, sumber dasar pendidikan karakter

menurut visi Islam adalah sebagai berikut :

a. Kitab Suci Al-Quran dan As-Sunnah

Kitab Suci Al-Quran merupakan ajaran Islam yang universal,

baik dalam bidang akidah, syariah, ibadah, akhlak, maupun

muamalah.

 Cakupan dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, pertahanan

dan keamanan ataupun aspek pendidikan.

 Hal tersebut sangat sesuai dengan firman Allah SWT. (Q.s. Raad

[38]: 29) yang menjelaskan : Artinya: "Kitab (Al-Quran) yang kami

turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-

8
ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat

pelajaran."

 Dalam (Q.S. Al-Nahl [16]: 64) menjelskan bahwa yang Artinya:

"Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Quran); ini kepadamu

(Muhammad), melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada

mereka apa yang mereka perselisihkan itu, serta menjadi petunjuk

dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sunnah (Hadis)

Rasulullah SAW

b. Ijtihad

Ijtihad merupakan totalitas penggunaan pikiran dengan ilmu

yang dimiliki untuk menetapkan hukum tertentu apabila tidak

ditemukan dalam Al-Quran, As-Sunnah, ataupun suatu kasus atau

peristiwa tidak ditemukan pada masa Rasulullah SAW., para sahabat

ataupun pada masa tabiin. Orang yang melakukan ijtihad harus

mempunyai otoritas dan kualifikasi sebagai orang yang mampu secara

komprehensif dalam bidang keislaman dan bidang lain yang menjadi

pendukungnya. Bagi yang beragama Islam, dasar religiusnya adalah

ajaran Islam. Dalam ajaran Islam, pendidikan karakter merupakan

perintah Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya.

a. Dalam Al-Quran surat Âli ‘Imrân ayat 104:

9
Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf,

dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang

yang beruntung.

b. Dipertegas oleh Allah SWT. dalam Al-Quran surat An-Nahlayat

125: Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan

hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan

mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah

yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah

yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."

c. Diperjelas oleh Allah SWT. dalam Al-Quran surat An-Nahlayat 64

Artinya:"Dar Karti tidak menurunkar Kitab (Al-Quran); ini kepadamu

(Muhammad), melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada

mereka apa yang mereka perselisihkan itu, serta menjadi petunjuk

dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

Bagi bangsa Indonesia, empat pilar bangsa yang merupakan nilai

budaya bangsa harus dijadikan landasan atau dasar ideal pendidikan

karakter setelah nilai agama di atas, yakni:

1. Pancasila;

2. Undang-Undang Dasar 1945;

3. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);

10
4. Bhinneka Tunggal Ika.

F. Dasar Operasional Pendidikan Karakter

Dasar operasional merupakan dasar yang terbentuk sebagai

aktualisasi dari nilai dasar ideal.

Menurut Hasan Langgulung dalam buku Azas-azas Pendidikan Islam,

dasar operasional dibagi dalam enam macam, yaitu sebagai berikut.

1. Dasar historis, yaitu dasar yang memberikan persiapan kepada

pendidik dengan hasil-hasil pengalaman masa lalu, berupa undang-

undang dan peraturan ataupun tradisi dan ketetapannya.

2. Dasar sosiologis, yaitu dasar berupa kerangka budaya tempat

pendidikan bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya,

memilih, dan mengembangkannya.

3. Dasar ekonomis, yaitu dasar yang memberi perspektif tentang potensi-

potensi manusia, keuangan, materi, persiapan yang mengatur sumber

keuangan dan bertanggung jawab terhadap anggaran pembelajaran.

4. Dasar politik dan administrasi, yaitu dasar memberi bingkai ideologis

(akidah) yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai

tujuan yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat.

5. Dasar psikologis, yaitu dasar yang memberikan informasi tentang

Dasar psikologis watak peserta didik, pendidik, metode terbaik dalam

praktik, pengukuran dan penilaian bimbingan, dan penyuluhan.

11
6. Dasar filosofis, yaitu dasar yang memberikan kemampuan memiliki

yang terbaik, memberi arah suatu sistem yang mengontrol dan

memberi arah pada semua dasar operasional lainnya (Hasan

Langgulung, 1992: 16-22).

7. Dasar Konstitusional dalam Operasional Pendidikan Karakter

 Amanat Undang-Undang Dasar 1945 , Pasal 31 ayat 3:

"Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan

serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

yang diatur dengan undang-undang.

 Pasal 31 ayat 5: "Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan

teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan

bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat

manusia."

 Amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun

2003 : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

12
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

(Pasal 3).

8. Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter

 Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2007 tentang RPJPN2005-

2025;

 Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

SistemPendidikan Nasional;

 Instruksi Presiden RI Nomor 1 tahun 2010 tentang

PercepatanPelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun

2010;

 Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang

Kesratanggal 18 Maret 2010;

 Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di TampakSiring,

Bali tanggal 19-20 April 2010;

 Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari

PendidikanNasional di Istana Negara tanggal 11 Mei 2010.

13
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Dan Fungsi Dasar

adalah memberikan arah pada tujuan yang akan dicapai sekaligus sebagai

landasan untuk berdirinya sesuatu. Jadi, pada intinya, pengertian dasar

pendidikan sebuah negara atau bangsa adalah sesuai dengan falsafah

hidup bangsa atau negara yang bersangkutan karena filsafat pendidikan

suatu negara merupakan refleksi hidup bangsa tersebut.

Pendidikan adalah segala situasi hidup yang memengaruhi

pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam

segala lingkungan dan sepanjang hidup.

Pendidikan dapat dipandang dari sudut keilmuan tertentu, misalnya:

1. Sosiologi memandang pendidikan dari aspek sosial;

2. Antropologi memandang pendidikan adalah kulturalisasi;

3. Psikologi memandang pendidikan dari aspek tingkah laku individu;

4. Ekonomi memandang pendidikan sebagai usaha penanaman modal

insani (human capita) yang dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi suatu bangsa.

14
Dasar Religius Pendidikan Karakter sangat identik dengan ajaran setiap

agama dan budaya bangsa. Bagi umat Islam, sumber dasar pendidikan

karakter menurut visi Islam adalah sebagai berikut : Kitab Suci Al-Quran

dan As-Sunnah, dan ijtihad.

Bagi bangsa Indonesia, empat pilar bangsa yang merupakan nilai

budaya bangsa harus dijadikan landasan atau dasar ideal pendidikan

karakter setelah nilai agama di atas, yakni :Pancasila; Undang-Undang

Dasar 1945; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); dan Bhinneka

Tunggal Ika.

15
DAFTAR PUSTAKA

Tamjidillah HM Amin. Dr, Mpd, Drs. Power Point Mata Kuliah Pendidikan
Ekstrakulikuler. Semester 5 (ganjil) 2022/2023. Mataram.

16

Anda mungkin juga menyukai