Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

MAKALAH EKSTRAKURIKULER
DASAR – DASAR PENDIDIKAN KARAKTER
DOSEN PENGAMPU :
Dr. H.Tamjidillah H.M. AMIN, M.Pd.

NAMA : TINA FITRI QOTIJAH

NIM : 200106032

KELAS : V/B

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

1
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan ramat serta karunianya sehingga penulis berhasil

menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya,

makalah ini membahas tentang "DASAR-DASAR PENDIDIKAN

KARAKTER" Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah

pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis memahami

bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis

sangat mengharapkan kritik serta saran demi terciptanya makalah yang

lebih baik lagi.

Mataram, 20 Agustus 2022

2
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................…1

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................

A. Latar Belakang........................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................5

C. Tujuan ....................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................6

A. Pengertian dasar pendidikan .................................................6

B. Konsep dasar pendidikan .......................................................6

BAB III PENUTUP................................................................................10

A. Kesimpulan............................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang

dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan

potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung jawab, serta kreatif.

Pendidikan bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang

memungkinkan siswa untuk mengembangkan potensi, bakat dan

kemampuannya secara optimal. Kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik diluar jam belajar

kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, dibawah bimbingan

dan pengawasan satuan pendidikan satuan pendidikan, bertujuan untuk

mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,

kerjasama, dan kemandirian, peserta didik secara optimal untuk

mendukung pencapaian tujuan pendidikan.2 Program ekstrakurikuler di

sekolah bersifat sebagai penunjang program intrakurikuler di sekolah.

Dengan disediakannya program ekstrakurikuler oleh satuan pendidikan

4
diharapkan dapat dijadikan wadah untuk untuk menyalurkan minat,

bakat, hobi, kepribadian, dan kreatifitas siswa yang dapat dijadikan

sebagai alat untuk mendeteksi talenta siswa dan didesain secara

profesional sehingga dapat menjadi wahana dalam melahirkan bakat

terbesar dalam diri siswa, membentuk karakter positif pada siswa, dan

tempat aktualisasi diri pada siswa. Program ekstrakurikuler dikatakan

berhasil apabila dapat mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki

siswa secara baik dan memperluas wawasan siswa yang pada akhirnya

akan dapat mendukung program intrakurikuler di sekolah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian dasar pendidikan?

2. Apa saja konsep dasar pendidikan?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui apa itu dasar pendidikan

2. Untuk Mengetahui apa saja konsep dasar pendidikan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Pendidikan

Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. (Ramayulis)

Fungsi Dasar adalah memberikan arah pada tujuan yang akan dicapai

sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu. Setiap negara

memiliki dasar pendidikan yang merupakan cerminan falsafah hidup suatu

bangsa. Berdasarkan dasar itulah, pendidikan suatu bangsa disusun. Oleh

karena itu, sistem pendidikan setiap bangsa berbeda karena mempunyai

falsafah hidup yang berbeda (Ramayulis, 2004: 53). Jadi, pada intinya,

pengertian dasar pendidikan sebuah negara atau bangsa adalah sesuai

dengan falsafah hidup bangsa atau negara yang bersangkutan karena

filsafat pendidikan suatu negara merupakan refleksi hidup bangsa

tersebut.

B. Konsep Dasar Pendidikan

Pendidikan adalah segala situasi hidup yang memengaruhi

pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung

dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.Pengertian pendidikan

yang dikemukakan para ahli adalah sebagai berikut:

6
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang

atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991).

Menurut John Dewey, pendidikan merupakan proses pembentukan

kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir, daya

intelektual maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan pada

tabiat manusia dan sesamanya. (Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun

2003). Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya

3. Asumsi Pokok Pendidikan adalah :

1. Pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi

aktual individu yang belajar dari lingkungan belajarnya;

2. Pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada

mencapai hal-hal yang baik atau norma-norma yang baik;

3. Pendidikan adalah proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan

yang berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi

aktual dan individu yang belajar tertuju pada pencapaian individu

yang diharapkan.

Pendidikan dapat dipandang dari sudut keilmuan tertentu, misalnya:

Sosiologi memandang pendidikan dari aspek sosial;

b). Antropologi memandang pendidikan adalah kulturalisasi;

c). Psikologi memandang pendidikan dari aspek tingkah laku individu;

7
d). Ekonomi memandang pendidikan sebagai usaha penanaman

modal insani (human capita) yang dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi suatu bangsa.

Dasar Religius Pendidikan Karakter

Dasar pendidikan karakter sangat identik dengan ajaran setiap

agama dan budaya bangsa. Bagi umat Islam, sumber dasar pendidikan

karakter menurut visi Islam adalah sebagai berikut.

a. Kitab Suci Al-Quran dan As-Sunnah;

Kitab Suci Al-Quran merupakan ajaran Islam yang

universal, baik dalam bidang akidah, syariah, ibadah, akhlak,

maupun muamalah. Cakupan dalam aspek ekonomi, sosial,

budaya, politik, pertahanan dan keamanan ataupun aspek

pendidikan. Hal tersebut sangat sesuai dengan firman Allah

SWT. (Q.s. Raad [38]: 29) yang menjelaskan:

Artinya: "Kitab (Al-Quran) yang kami turunkan kepadamu penuh

berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-

orang yang berakal sehat mendapat pelajaran." Dalam (Q.S. Al-

Nahl [16]: 64) menjelskan bahwa yang Artinya: "Dan Kami tidak

menurunkan Kitab (Al-Quran); ini kepadamu (Muhammad),

melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka apa

yang mereka perselisihkan itu, serta menjadi petunjuk dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sunnah (Hadis)

Rasulullah SAW.

8
b. Ijtihad

Ijtihad merupakan totalitas penggunaan pikiran dengan ilmu

yang dimiliki untuk menetapkan hukum tertentu apabila tidak

ditemukan dalam Al-Quran, As-Sunnah, ataupun suatu kasus atau

peristiwa tidak ditemukan pada masa Rasulullah SAW., para

sahabat ataupun pada masa tabiin. Orang yang melakukan ijtihad

harus mempunyai otoritas dan kualifikasi sebagai orang yang

mampu secara komprehensif dalam bidang keislaman dan bidang

lain yang menjadi pendukungnya. Bagi yang beragama Islam, dasar

religiusnya adalah ajaran Islam. Dalam ajaran Islam, pendidikan

karakter merupakan perintah Allah SWT, sebagaimana dijelaskan

dalam firman-Nya.

a. Dalam Al-Quran surat Âli ‘Imrân ayat 104:

Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan

orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat)

yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan

mereka itulah orang-orang yang beruntung."

b. Dipertegas oleh Allah SWT. dalam Al-Quran surat An-

Nahlayat 125:

Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan

hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan

mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,

Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-

9
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat

petunjuk."

c. Diperjelas oleh Allah SWT. dalam Al-Quran surat An-

Nahlayat 64

Artinya:"Dar Karti tidak menurunkar Kitab (Al-Quran); ini

kepadamu (Muhammad), melainkan agar engkau dapat

menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan

itu, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang

yang beriman.”

d. Bagi bangsa Indonesia, empat pilar bangsa yang merupakan

nilai budaya bangsa harus dijadikan landasan atau dasar

ideal pendidikan karakter setelah nilai agama di atas, yakni:

i. Pancasila;

ii. Undang-Undang Dasar 1945;

iii. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);

iv. Bhinneka Tunggal Ika.

6. Dasar Operasional Pendidikan Karakter

Dasar operasional merupakan dasar yang terbentuk sebagai

aktualisasi dari nilai dasar ideal.Menurut Hasan Langgulung dalam buku

Azas-azas Pendidikan Islam, dasar operasional dibagi dalam enam

macam, yaitu sebagai berikut.

10
1. Dasar historis, yaitu dasar yang memberikan persiapan kepada

pendidik dengan hasil-hasil pengalaman masa lalu, berupa undang-

undang dan peraturan ataupun tradisi dan ketetapannya.

2. Dasar sosiologis, yaitu dasar berupa kerangka budaya tempat

pendidikan bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya, memilih,

dan mengembangkannya.

3. Dasar ekonomis, yaitu dasar yang memberi perspektif tentang potensi-

potensi manusia, keuangan, materi, persiapan yang mengatur sumber

keuangan dan bertanggung jawab terhadap anggaran pembelajaran.

4. Dasar politik dan administrasi, yaitu dasar memberi bingkai ideologis

(akidah) yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan

yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat.

5. Dasar psikologis, yaitu dasar yang memberikan informasi tentang Dasar

psikologis watak peserta didik, pendidik, metode terbaik dalam praktik,

pengukuran dan penilaian bimbingan, dan penyuluhan.

6. Dasar filosofis, yaitu dasar yang memberikan kemampuan memiliki

yang terbaik, memberi arah suatu sistem yang mengontrol dan memberi

arah pada semua dasar operasional lainnya (Hasan Langgulung, 1992:

16-22).

7. Dasar Konstitusional dalam Operasional Pendidikan Karakter

Amanat Undang-Undang Dasar 1945 , Pasal 31 ayat 3: "Pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,

yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam

11
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-

undang."

Pasal 31 ayat 5: "Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan

teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan

bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia."

Amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).

8. Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter 

1. Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2007 tentang RPJPN2005-2025;

2. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang SistemPendidikan

Nasional;

3. Instruksi Presiden RI Nomor 1 tahun 2010 tentang

PercepatanPelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010;

4. Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang

Kesratanggal 18 Maret 2010;

5. Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di TampakSiring, Bali

tanggal 19-20 April 2010;

12
6. Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari PendidikanNasional

di Istana Negara tanggal 11 Mei 2010.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh

peserta didik di luar jam belajar tatap muka atau kurikulum standar,

sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah

bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian,

bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar

minat yang dikembangkan oleh kurikulum.

Pernyataan-pernyataan dalam Kepmendiknas tersebut menegaskan

bahwa: kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari keseluruhan program pendidikan di sekolah; pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler sebagai realisasi dari perencanaan pendidikan yang

tercantum dalam kalender sekolah. maupun kepribadian.

B. Saran

13
Pada pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karna itu, kami meminta saran dan masukan kepada teman-teman dan

dosen pembimbing mata kuliah pembelajaran Ekstrakulikuler agar

kedepannya kami dapat membuat makalah dengan lebih baik lagi

untuk memenuhi tugas pembelajaran Ekstrakulikuler.

DAFTAR PUSAKA

Tamjidillah HM Amin, Dr. M.Pd, Drs. Powert Point mata kuliah


pembelajaran ekstrakurikuler , smt 5 (ganjil) 2022

14

Anda mungkin juga menyukai