Anda di halaman 1dari 34

MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM MENINGKATKAN

MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH AL-


FALAHIYAH PANDANARUM TAHUN PELAJARAN
2021/2022

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penelitian Penulisan Skripsi


Pada Sekolah Tinggi Agama Islam Bustanul Ulum Jurusan Tarbiyah
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

SELAMET

NIM : 20191282050447

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUSTANUL ULUM


JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MARET 2022
MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH AL-
FALAHIYAH PANDANARUM TAHUN PELAJARAN
2021/2022

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penelitian Penulisan Skripsi


Pada Sekolah Tinggi Agama Islam Bustanul Ulum Jurusan Tarbiyah
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

SELAMET

NIM : 20191282050447

Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Muhammad Haris, MA Fatimatuz Zahrah, M.Pd.I

NIY. 001 2008 003 NIY. 001 2014 025

i
JUDUL Halaman

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
2. Fokus Penelitian......................................................................... 5
3. Tujuan Penelitian........................................................................ 6
4. Manfaat Penelitian...................................................................... 6
5. Definisi Konsep........................................................................... 8
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Manajemen Peserta Didik.......................................................... 9
2. Mutu Pendidikan ...................................................................... 16
3. Penelitian Terdahulu................................................................... 19
C. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................ 20
2. Lokasi Penelitian........................................................................ 20
3. Subyek Penelitian....................................................................... 21
4. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 21
5. Analisis Data............................................................................... 23
6. Keabsahan Data........................................................................... 25
7. Tahap-Tahap Penelitian............................................................... 26
8. Sistematika Pembahasan.............................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 29

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii
1

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam satu definisi dipandang sebagai upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesia

yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan. Melalui proses pendidikan, manusia akan

mampu mengekspresikan dirinya secara lebih utuh. Dalam Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

dirumuskan tujuan pendidikan nasional yaitu “ Berkembangnya potensi

pesrta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.

Undang-undang tersebut memuat visi, misi, fungsi, dan tujuan

pendidikan nasional, serta strategi pembagunan pendidikan nasional,

untuk mewujudkan pendidikan bermutu, relevan dengan keadaan

masyarakat saat ini, serta berdaya saing dalam kehidupan global. Aturan

tersebut memberikan otonomi yang luas pada sekolah untuk mengelola

sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan keadaan masyarakat

dalam upaya peningkatan mutu pendidikan secara umum.

Selain itu dalam penyelenggaraan pendidikan merupakan suatu

proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung

sepanjang hayat dengan memberi keteladana, membangun kemauan, dan


2

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran dan

mutu layana pendidikan.1

Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam satu

pola kehidupan insan tertentu yang memiliki sifat dan sasarannya itu

sendiri. Manusia merupakan makhluk sosial dan makhluk individu.

Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa terlepas dari makhluk yang

lain. Secara kodrati manusia akan hidup bersama-sama dengan mnusia lain

dan saling membutuhkan.

Dalam islam, pendidikan adalah upaya manusia untuk menjadikan

dirinya khalifah dimuka bumi dengan tujuan mengabdi kepada Tuhan

Yang Maha Esa.2 Salah satu dasar pemikiran tersebut mengacu terhadap

firman Allah dalam surah Al – Baqarah ayat 30 yang menyatakan:

‫ض َخلِْي َفة قَالُْوا أجَتْ َع ُل فِْي َها َم ْن‬ ِ ِ ِ ِ َ ُّ‫وِإ ْذ قَ َال رب‬
ْ ْ‫ك ل ْل َمآلء َكة ِإىِّن َجاع ٌل ىِف ا‬
ِ ‫َألر‬ َ َ

‫أعلَ ُم‬ ِ ‫ي ْف ِس ُد فِيها ويس ِفك الدِّماء وحَن ن نُسبِّح حِب م‬


ْ ‫ال إىِّن‬
َ َ‫ك ق‬
َ َ‫ِّس ل‬
ُ ‫د‬ ‫ق‬
َ ‫ن‬
ُ ‫و‬
َ ‫ك‬
َ ‫د‬ َْ ُ َ ُ ْ َ َ َ ُ ْ ََ َ ُ

)٣٠:‫َماالََت ْعلَ ُم ْو َن (البقرة‬

Artinya: ”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka

berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang

akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami


1
http://referensi.elsam.or.id(November,2014),1.
2
H.A. Yunus,dkk.Filsafat Pendidikan Islam(Majalengka,UNMA,2015)1
3

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan

berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Manajemen pendidikan merupakan upaya mengelola

penyelenggaraan pendidikan agar pendidikan bisa direncanakan,

dilaksanakan, dan dicapai tujuannya. Tujuan utama pendidikan adalah

mendewasakan peserta dididk, baik dengan mengajar, membimbing,

melatih, dan membiasakan agar peserta didik tumbuh berkembang menjadi

manusia dewasa yang bertanggungjawab. Suharsimi (2008:4)

mendifinisikan manajemen pendidikan adalah suatu rangkaian kegiatan

sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk

mencapai tujuan pendidikan, agar efektif dan efisien. Efektif berarti

pengelolaan harus bisa mencapai tujuan. Efisien berarti upaya pengelolaan

itu harus menggerakkan semua sumber daya yang dimiliki, baik pendidik,

peserta didik, tujuan kurikulum, proses pembelajaran, sarana, lingkungan,

pembiayaan, dan evaluasi pendidikan.3

Penyelenggaraan pendidikan diharapkan mampu memberikan

kontribusi positif sehingga manusia menjadi cerdas, memiliki

kemampuan(skill), sikap hidup yang baik, dan dapat bergaul di

masyarakat.4

Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan agar

peserta didik mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk

bekal hidup yang akan datang. Untuk mendapatkan pengetahuan dan


3
Kisbiyanto, Manajemen Sekolah (Yokyakarta: Mahameru, 2012) 45.

4
Badrudin,Manajemen Peserta Didik(Jakarta Barat:PT. INDEKS,2014),2.
4

pengalaman belajar, peserta didik harus melaksanakan bermacam-macam

kegiatan. Lembaga pendidikan (sekolah/madrasah) dalam pembinaan dan

pengembangan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik, harus

ditumbuhkembangkan mealui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler agar

peserta didik menjadi sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan

tujuan pendidikan nasional.

Keberhasilan pembinaan dan pengembangan peserta didik diukur

melalui proses penilaian yang dilakukan oleh pendidik. Ukuran yang

dilakukan biasanya naik dan tidak kelas bagi peserta didik yang belum

mencapai tingkat akhir, serta keterangan lulus bagi peserta didik tingkat

akhir, berdasarkan prisip-prinsip penilaian yang berlaku di lembaga

pendidikan tersebut.5

Pelayanan peserta didik yang baik memerlukan adanya manajemen

peserta didik dalam bentuk pendaftaran, pencatatan, penempatan dan

pengelompokan di kelas, pembinaan, dan pengembangan. Hal inilah yang

disebut manajemen peserta didik. Tujuan utamanya adalah untuk

membimbing dan mengarahkan peserta didik agar berubah, baik dalam

cara belajar maupun sikap yang diperlihatkan.6

Adanya manajemen peserta didik ini sangat dibutuhkan dalam

lembaga pendidikan untuk mengatur dan mengarahkan siswanya untuk

menjadi lebih baik dengan penanganan yang efektif dan efisien. Tidak

hanya menampung peserta didik tetapi juga adanya pengelolaan yang jelas

5
Badrudin,Manajemen Peserta Didik,..4-5.
6
Badrudin,Manajemen Peserta Didik,..6.
5

agar lulusan (output) dari lembaga tersebut dapat dinikmati hasilnya. Hasil

akhir dari pembinaan yang telah dilakukan tentunya adalah menjadikan

peserta didik menjadi manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional.

Di lembaga pendidikan MTs Al – Falahiyah Pandanarum dalam

hal penerimaan siswa baru selalu diadakan setiap awal tahun ajaran baru,

karena penerimaan siswa baru merupakan salah satu kegiatan pertama

dilakukan. Dalam penerimaan siswa baru, ada panitia khusus yang

dibentuk oleh Yayasan Al – Falahiyah, yaitu Tim Denjaka. Satuan

gabungan antara lembaga mulai dari Paud, TK, MI, dan MTs Al –

Falahiyah. Setelah melakukan pencatatan kemudian diadakan tes sesuai

dengan prosedur yang sudah ditetapkan agar kemampuan akademik dan

non akademik bagus dan sesuai dengan apa yang diharapkan Yayasan dan

lembaga.

Berdasarkan dari konteks penelitian diatas peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian di MTs Al – Falahiyah Pandanarum dengan judul “

Manajemen Peserta Didik Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di

MTs Al – Falahiyah Tahun Pelajaran 2021/2022”.

2. Fokus Penelitian

a. Fokus Masalah

Bagaimana Manajemen Peserta Didik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

di MTs Al – Falahiyah Tahun Pelajaran 2021/2022?

b. Sub Fokus Masalah


6

1) Bagaimana Perencanaan Manajemen Peserta Didik dalam Meningkatkan

Mutu Pendidikan di MTs Al – Falahiyah Tahun Pelajaran 2021/2022?

2) Bagaimana Pelaksanaan Manajemen Peserta Didik dalam Meningkatkan

Mutu Pendidikan di MTs Al – Falahiyah Tahun Pelajaran 2021/2022?

3) Bagaimana Evaluasi Manajemen Peserta Didik dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan di MTs Al – Falahiyah Tahun Pelajaran 2021/2022?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang

telah dirumuskan sebelumnya.7 Berdasarkan masalah yang dirumuskan,

maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mendeskripsikan Manajemen Peserta Didik dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan di MTs Al – Falahiyah Tahun Pelajaran 2021/2022.

b. Untuk mendeskripsikan Perencanaan Manajemen Peserta Didik dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs Al – Falahiyah Tahun Pelajaran

2021/2022.

c. Untuk mendeskripsikan Pelaksanaan Manajemen Peserta Didik dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs Al – Falahiyah Tahun Pelajaran

2021/2022.

7
STAIBU,Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah,49.
7

d. Evaluasi Manajemen Peserta Didik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di

MTs Al – Falahiyah Tahun Pelajaran 2021/2022.

4. Manfaat Penelitian

Setiap tindakan memiliki tujuan dan manfaat masing-maing, terlebih

kegiatan berupa penelitian. Maka kami berharap penelitian ini dapat bermanfaat,

sebagaimana sugiono menyebutkan bahwa manfaat hasil penelitian dibagi dua,

yaitu:8

a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumbangsih untuk menambah

khazanah ilmiah terutama pada dunia pendidikan Manajemen Peserta Didik dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan.

b. Secara Praktis

1. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang dalam rangka

mmeningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat menjadikan sekolah yang

lebih unggul dan berkualitas.

2. Bagi WAKA Kesiswaan

Hasil ini dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran dalam

meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya.

3. Bagi Tenaga Pendidik


8
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D(Bandung:Alfabeta,2016)283.
8

Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan untuk

meningkatkan proses pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang manajemen

peserta didik untuk meningkatkan mutu pendidikan.

5. Bagi STAI Bustanul Ulum

Dapat memberikan sumbangsih untuk kemajuan pendidikan STAI

Bustanul Ulum Krai Yosowilangun Lumajang.

6. Bagi Peneliti

a) Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, dalam melakukan

penelitian yang bersifat ilmiyah.

b) Sebagai sumbangsih peneliti kepada dunia pendidikan, khususnya di

MTs Al – Falahiyah Pandanarum Tempeh Lumajang.

7. Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan tambahan literatue panduan dalam menulis penelitian, dan

dijadikan motivasi untuk mengadakan suatu penelitian baru.

5. Definisi Konsep

Penegasan istilah dalam proposal ini bertujuan untuk memberikan

penjelasan definisi yang tepat dan batasan istilah yang digunakan agar tidak

terjadi keselahan dalam penafsiran, yaitu:

a. Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik menurut Gunawan (1996:9) adalah

seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja


9

serta pembinaan secara kontiniu terhadap seluruh peserta didik dalam

lembaga pendidikan yang bersangkutan agar dapat mengikuti proses

belajar mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan.9

b. Mutu Pendidikan

Dalam dunia pendidikan dikonsepsikan oleh Edward Sallis bahwa

mutu diartikan sebagai standar produk dan jasa serta standar pelanggan.

Standar produk dan jasa maksudnya pendidikan yang bermutu apabila

pelayanan dan produk memiliki kesesuain dengan spesifikasi, kesesuaian

dengan tujuan dan manfaat, tanpa cacat serta selalu baik dari awal.

Sedangkan yang dimaksud dengan standar pelanggan adalah pelayanan

dan produk pendidikan bisa dikatakan bermutu apabila dapat memuaskan

pelanggan dengan cara memenuhi kebutuhan dan menyenangkan mereka.10

B. KAJIAN PUSTAKA

1. Manajemen Peserta Didik

Pengertian manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola.

Pengelolaan dilakukan untuk mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki secara

terkoordinasi untuk mencapai tujuan sekolah/ organisasi. Pengelolaan dilakukan

oleh kepala sekolah dengan kewenangannya sebagai manager sekolah melalui

komando atau keputusan yang telah ditetapkan dengan mengerahkan sumber

daya untuk mencapai tujuan. Rohiat (2010:14) “ Untuk mengelola sumber daya

yang dimiliki secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan harus benar-benar
9
Muhammad Rifa’i,Maanjemen Peserta Didik( Pengelolaan Peserta Didik Untuk Efektivitas
Pembelajaran),(Medan:CV.Widya Puspita,2018),6.
10
Abd Muhith, Dasar-Dasar Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan, Malang: tp,2017, 20.
10

difahami oleh kepal sekolah”. Sepak terjang manager dalam mengelola sumber

daya di dalam sekolah akan sangat tergantung pada kemampuan kepala sekolah

itu sendiri.11

Menurut istilah manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-

sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.12 Menurut

para ahli, pengertian manajemen diantaranya sebagai berikut:

1. Menurut Hasibuan dalam Manajemen, Dasar, Pengertian dan

Masalah, manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses

pemanfataan tenaga dan profesionalitas orang lain.

2. Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni, untuk

melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan

keterampilan khusus, terutama keterampilan mengarahkan,

mempengaruhi dan membina para pekerja agar melaksanakan

keinginan pemimpin demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

3. James A.F. Stoner yang mengartikankan manajemen sebagai proses

perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya

organisasi agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, untuk

mengatur semua kegiatan dalam rumah tangga, sekolah, koperasi, yayasan,

11
Muhammad Nur dkk,”Manajemen Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada SDN
Dayah Guci Kabupaten Pidie”, Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Syiah,Vol.4,No.1(Februari 2016),94.
12
Hikmat,Manajemen Pendidikan,(Bandung:Pusaka Setia,2009),8
11

pemerintahan dan lain sebagainnya. Sehingga kita harus mempelajari,

menghayati, dan menerapkannya demi hari esok yang lebih baik.

Pengertian peserta didik adalah peserta didik dalam konteks pendidikan di

Indonesia beragam sebutan yaitu siswa, murid, anak didik, pelajar, subjek didik,

warga belajar dan santri.13 Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

pasal 1 ayat 4 dinyatakan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik adalah

orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita

dan harapan masa depan.

a. Perencanaan

Peserta didik harus direncanakan, karena dengan adanya perencanaan

segala sesuatunya dapat dipikirkan secara matang dengan memperhatikan

seluruh aspek yang melingkupinya. Dengan demikian, masalah-masalah yang

muncul akan dapat ditangani sesegera mungkin.14

1) Perencanaan Peserta Didik

Kegiatan dalam perencanaan peserta didik meliputi hal-hal

sebagai berikut;

a) Analisis kebutuhan peserta didik

Tahap ini merupakan tahap penentuan siswa yang dibutuhkan oleh

sekolah/lembaga pendidikan yang meliputi:


13
Muhammad Rifa’i,Maanjemen Peserta Didik( Pengelolaan Peserta Didik Untuk Efektivitas
Pembelajaran),(Medan:CV.Widya Puspita,2018),1.
14
Rifa’i,Maanjemen Peserta Didik,....14.
12

- Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan

pertimbangan daya tampung kelas yang tersedia, dan rasio antara

murid dan guru

- Menyusun program kegiatan kesiswaan yaitu visi dan misi

sekolah, minat dan bakat siswa, sarana dan prasarana yang

tersedia, anggaran yang ada, serta tenaga kependidikan yang

tersedia.

b) Rekrutmen peserta didik

Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan pencarian calon

peserta didik adalah membentuk panitia penerimaan peserta didik

baru, pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta

didik secara terbuka.

c) Seleksi peserta didik.

Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan seleksi terhadap calon

peserta didk, apakah peserta didik akan diterima atau ditolak menjadi

peserta didik berdasarkan ketentuan yang berlaku.

d) Orientasi peserta didik baru.

Kegiatan ini merupakan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah

kepada peserta didk baru, baik lingkungan fisik sekolah maupun

lingkungan sosial sekolah.

e) Penempatan peserta didik baru.

Peserta didik dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan jenis

kelamin, atau umur peserta didik. Selain itu pengelompokkan dapat


13

dilakukan berdasarkan perbedaan yang ada pada setiap individu

peserta didik seperti minat, bakat, kemampuan, dan lain-lain.

f) Pencatatan dan pelaporan peserta didik.

Pencatatan ini dilakukan sejak peserta didik diterima sampai lulus.

Sedangkan pelaporan merupakan bentuk tanggung-jawab lembaga

pendidikan atas perkembangan peserta didiknya.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan dalam hal ini adalah:

1) Pembinaan peserta didik

Pembinaan peserta didik meliputi layanan khusus yang menunjang

manajemen peserta didik itu sendiri, layanan khusus tersebut adalah;15

a) Layanan bimbingan dan konseling.

Proses pemberian bimbingan dan konseling ini agar perkembangan

siswa lebih optimal, sehingga bisa mengarahkan dirinya dalam

bertindak dan bersikap sesuai tuntutan dan situasi lingkungan

sekolah, keluarga, dan masyarakat.

b) Layanan perpustakaan.

Keberadaan perpustakaan pada lembaga pendidikan sangat penting,

sebab perpustakaan merupakan penunjang proses pembelajaran di

sekolah dengan memberi layanan informasi yang dibutuhkan melalui

koleksi bahan pustaka yang dimiliki.

c) Layanan kantin

Salah satu kebutuhan peserta didik adalah makanan yang bergizi,

bersih, dan higienis, olehnya itu keberadaan kantin di setiap sekolah


15
Rifa’i,Manejemen Peserta Didik,...19.
14

sangat dibutuhkan untuk menjamin peserta didik mendapatkan

asupan makanan yang tidak berbahaya bagi kesehatan selama berada

di lingkungan sekolah.

d) Layanan kesehatan

Layanan kesehatan di sekolah biasanya di bentuk dalam wadah yang

diberi nama usaha kesehatan sekolah (UKS), sasaran utama UKS

adalah untuk meningkatkan dan membina kesehatan siswa dan

lingkungan sekitarnya.

c. Evaluasi

Evaluasi hasil belajar peserta didik merupakan suatu proses menentukan

nilai prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan patokan-patokan

tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan

sebelumnya (Imron, 2016:119).

Didalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar dinyatakan

bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan

informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi

sikap spiritual dan sikap sosial, kompetesi pengetahuan dan kompetensi

keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis selama dan

setelah proses pembelajaran.16

1) Evaluasi Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif,

afektif dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang

kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang
16
Rifa’i,Maanjemen Peserta Didik...93
15

kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan

mulai dari hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak. Adapun

rincian setiap domain tersebut antara lain sebagai berikut:17

a) Domain kognitif: Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan,

yaitu;

- Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau mengetahui

adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus mengerti

atau dapat menggunakannya.

- Pemahaman (comprehension)

Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang

materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat

memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal

lain.

- Penerapan (application)

Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut

peserta didik untuk menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun

metode, prinsip dan teori-teori dalam situasi baru dan konkrit.

- Analisis (analysis)

17
Rusi Rusmiati Aliyyah, Evaluasi Pembelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu
Pendidikan,(Bogor:Universitas Djuanda,2021),11.
16

Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut

peserta didik untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan

tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen pembentuknya.

Kemampuan analisis dikelompokkan menjadi tiga, yaitu analisis

unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip-prinsip yang

terorganisasi.

- Sintesis (synthesis)

Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut

peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara

menggabungkan berbagai faktor. Hasil yang diperoleh dapat

berupa tulisan, rencana atau mekanisme.

- Evaluasi (evaluation)

Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut

peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan,

pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu. Hal penting

dalam evaluasi ini adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa,

sehingga peserta didik mampu mengembangkan kriteria atau

patokan untuk mengevaluasi sesuatu.

b) Domain Afektif (affective domain)

Domain afektif (affective domain), yaitu internalisasi sikap yang

menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik

menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap


17

sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan

menentukan tingkah laku.

c) Domain Psikomotor (psychomotor domain)

Domain psikomotor (psychomotor domain), yaitu kemampuan peserta

didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya,

mulai dari gerakan yang sederhana sampai dengan gerakan yang

kompleks.

2. Mutu Pedidikan

Manajemen mutu merupakan satu cara dalam mengelola suatu organisasi

yang bersifat komprehensif dan terintegrasi. Manajemen mutu diarahkan dalam

rangka;

a. Memenuhi kebutuhan konsumen secara konsisten, dan

b. Mencapai peningkatan secara terus menerus dalam setiap aspek

aktivitas organisasi.

Sasaran yang dituju dari manajemen mutu adalah meningkatkan mutu

pekerjaan, memperbaiki produktivitas dan efisiensi melalui perbaikan kinerja

dan peningkatan mutu kerja agar menghasilkan lulusan yang memuaskan atau

memenuhi kebutuhan dalam masyarakat. Jadi, manajemen mutu bukanlah

seperangkat prosedur proses untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan mutu

kerja. Dapat pula dikatakan bahwa hakikat manajemen mutu adalah suatu sitem
18

manajemen yang secara terus menerus mengusahakan dan diarahkan untuk

meningkatkan lulusan dengan memperhatikan proses pembelajaran. Dalam

bidang pendidikan, manajemen mutu merupakan cara dalam mengatur semua

sumber daya pendidikan, yang diarahkan agar semua orang yang terlibat di

dalamnya melaksanakan tugas dengan penuh semangat dan berpartisipasi dalam

perbaikan serta pelaksanaan dan proses pembelajaran.

Otonomi pendidikan merupakan suatu bentuk reformasi yang perlu

dijalankan dengan baik. dengan reformasi, perbaikan kualitas pendidikan

menuntut tingginya kinerja lembaga pendidikan dengan mengacu pada

perbaikan mutu yang berkelanjutan, kreativitas dan produktivitas pegawai

(guru). Kualitas bukan hanya pada unsur masukan (input), tetapi juga unsur

proses, terutama pada unsur keluaran (output) atau lulusan, agar dapat

memuaskan harapan pelanggan pendidikan.18

Para kepala sekolah/madrasah sebagai manajer sudah saatnya

mengoptimalkan mutu kegiatan pembelajaran untuk memenuhi harapan stake

holder. Sekolah/madrasah berfungsi untuk membina SDM yang kreatif dan

inovatif, sehingga lulusannya memenuhi kebutuhan masyarakat, baik pasar

tenaga kerja sector formal maupun sektor informal.

Bagaimanapun, mutu dalam lembaga pendidikan, khususnya lembaga

pendidikan madrasah bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba dan muncul

di hadapan para peserta didik, para guru dan pimpinan lembaga pendidikan

madrasah. Karena itu ada trilogi mutu, yaitu; perencanaan mutu, pengawasan

mutu, dan perbaikan mutu


18
Hasan Baharun, MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN Ikhtiar dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Madrasah melalui Pendekatan Balanced Scorecard(Tulungagung, Akademia
Pustaka,2017),145.
19

Karakteristik sekolah/madrasah berprestasi sebagai berikut ;

a. Dari aspek output:

1) Prestasi akademik ditunjukkan dengan hasil ujian nasional, lomba karya

ilmiah, lomba mata pelajaran, cara berpikir.

2) Prestasi non akademik yang ditunjukkan dengan keingintahuan yang

tinggi, kerjasama yang baik, rasa kasih sayang yang tinggi terhadap sesama,

toleransi, kedisiplinan, kerajinan, prestasi oleh raga dan kesenian, kepramukaan

dan lain-lain.

b. Dari aspek proses:

1). Proses belajar mengajar efektif

2). Kepemimpin kepala sekolah/madrasah yang kuat

3). Lingkungan yang aman dan tertib

4). Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif

5). Memiliki budaya mutu

6). Memiliki team work kompak, cerdas dan dinamis

7). Memiliki kemandirian

8). Adanya partisipasi yang tinggi dari masyarakat

9). Mempunyai keterbukaan

10). Mempunyai kemauan untuk berubah, baik psikologis maupun fisik

11). Melakukan evaluasi dan perbaikan

12). Responsive dan antisipatif terhadap kebutuhan

13). Mempunyai komunikasi yang baik

14). Mempunyai akuntabilitas

15). Memiliki dan menjaga sustainabilitas dalam program dan pendanaan.


20

c. Dari aspek input :

1). Memiliki kebijakan, tujuan dan sasaran mutu yang jelas

2). Adanya sumber daya yang tersedia dan siap

3). Staf kompeten dan berdedikasi tinggi

4). Memiliki harapan dan prestasi tinggi

5). Fokus pada pelanggan

6). Adanya input manajemen yang ditandai dengan tugas yang jelas,

rencana rinci dan sistematis, program yang mendukung pelaksanaan rencana dan

sistem pengendali mutu yang efektif.

3. Penelitian Terdahulu

Inni Durrotun Na’ifah yang berjudul “Manajemen Kesiswaan Dalam

Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs Nurul Huda Pringsewu”. Dalam

skripsi ini membahas tentang bagaimana pengelolaan peserta didik serta usaha-

usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di MTs Nurul Huda Pringsewu. Hasil

dari penelitian ini adalah dalam pembinaan peserta didik di MTS Nurul Huda

Pringsewu tidak membeda-bedakan antara yang lulus dan yang belum lulus,

sehingga MTs Nurul Huda Pringsewu memberi kesempatan yang belum lulus

untuk mengikuti paket B dengan pembinaan intensif selama tiga bulan hasilnya

cukup memuaskan peserta didik yang mengikuti ujian paket B lulus semua.

Sedangkan usaha-usaha MTs Nurul Huda Pringsewu adalah menerapkan

program-program sebagai ilmu terapan.


21

Dzul Fadli yang berjudul “Manajemen Peserta Didik dalam meningkatkan

hasil belajar Pendidikan Agama Islam di Ma Ma’arif NU 02 Kalirejo, Lampung

Timur. Dalam skripsi ini membahas tentang bagaimana manajemen peserta didik

serta usaha-usaha dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa manajemen peserta didik

memiliki peran dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Kurdiansyah “Manajemen sekolah di SMP Gamping dalam menumbuh

kembangkan Life Skill Peserta Didik”. Membuahkan tiga hasil penelitian yakni :

(1) SMPN 4 Gdalam bidang life skill lebih di latar belakang kerena kesadaran

kondisi peserta didik dan konteks kebutuhan masyarakat sekitar, (2) sarana dan

prasaranan penunjang program pendidikan life skill di SMPN 4 Gamping relatig

kurang, meskipun proses penambahan dan pengadaan terus berjalan setahap

demi setahap, (3) ada lima elemen yang terlibat dalam mensukseskan jalanan

program pendidikan life skill di SMP Gamping yakni (a) kepala sekolah, (b)

komite sekolah, (c) dewan guru (d) karyawan dan (e) peserta didik atau siswa

SMP Negeri 4 Gamping itu sendiri.

C. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan

kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang di gunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek alamiyah, dan hasil penelitiannya lebih


22

menekankan pada makna bukan generalisasi dan berupa deskripsi dari

penelitian.19

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTS AL - Falahiyah setingkat SMP

yang berada di Jln. Pantai Selatan No. 01 Dusun Parasgowang RT/RW

001/10 Desa Pandanarum Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang.

Dengan menyesuaikan kebutuhan peserta didik dan sarana pendidikan

yang berkualitas dan terjangkau dalam upaya membangun potensi

lingkungan menuju madrasah yang Santun, Qur’ani, Unggul berbasis

keberkahan.

3. Subjek Penelitian

Untuk mencari data yang valid maka digunakan teknik purposive

sumpling yakni teknik pengambilan sampel. Sampel bertujuan digunakan

dengan cara mengambil subyek didasarkan tujuan tertentu.

Berdasarkan uraian di atas penelitian yang merupakan informan

kunci dalam penelitian ini adalah:

a. Kepala Sekolah

b. Guru

c. Tata Usaha

d. Wali Murid
19
Sugiyono,Memahami penelitian kualitatif (Bandung:CV.Alfabeta,2012),1.
23

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk meneliti dalam

mendapatkan data di lapangan dan dalam rangka memilih data yang

relevan dengan permasalahan yang ditentukan adalah:

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang tidak terbatas

pada orang, tetapi juga objek-objek yang lain. Sutrisno Hadi (1986)

mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang tersusun

dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.20

Observasi ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

peneliti dalam menentukan subjek penelitian yang akan diwawancarai.

Dari hasil observasi tersebut peneliti melakukan diskusi balikan dengan

partisipan, untuk melihat kelebihan dan kekurangan di MTs Al-Falahiyah

Pandanarum untuk dijadikan catatan lapangan dan sebagai perencanaan

langkah selanjutnya.

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang

menggunakan cara pengamatan dan pencatatan. Kegiatan pengamatan

meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan

seluruh indra. Data yang ingin diperoleh adalah:

- Letak geografis peneliti di MTS AL-Falahiyah

- Upaya lembaga dalam meningkatkan mutu pendidikan

20
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung:Alfabeta,2016),203.
24

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil.21

Dalam pelaksanaan metode wawancara ini yang ingin di peroleh adalah:

- Perencanaan peserta didik

- Pembinaan peserta didik

- Evaluasi hasil belajar

c. Dokumentasi

Tekhnik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data

yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumentasi dalam penelitian ini

disajikan dalam bentuk foto dan recording.

Dalam penelitian ini data yang ingin di peroleh adalah foto kegiatan

pembinaan peserta didik, serta hasil recording wawancara dengan waka

kesiswaan, waka kurikulum, guru serta staf TU. Dokumentasi ini disajikan

sebagai bukti bahwa telah diadakan suatu penelitian yang sifatnya ilmiah sesuai

dengan konteks.

5. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara

sestematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,


21
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan,...194.
25

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyususn kedalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang

lain.22

Selanjutnya data yang terkumpul tersebut dianalisis dengan

menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.23

a. Tahap Reduksi Data

Merangkum data, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Sehingga data yang

direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah

peneliti melakukan pengumpulan selanjutya.

b. Tahap Penyajian Data

Penyajian data dilakukan secara sistematis dalam rangka memperoleh

kesimpulan sesuai dengan judul yang diangkat. Penyajian data

dilakukan dalam rangka menyusun teks deskriptif dari sekumpulan

informasi yang berskala dari hasil reduksi data, sehingga

memungkinkan ditarik kesimpulan agar mudah dipahami.

c. Tahap Penarikan Kesimpulan

Pada tahap akhir penarikan kesimpulan yang dilakukan adalah

memberikan kesimpulan terhadap hasil analisis/penafsiran data

evaluasi kegiatan yang mencakup pencarian makna serta pemberian

penjelasan dari yang telah diperoleh.

22
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan,...335.
23
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan,...338.
26

Dalam penarikan kesimpulan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Rekruitmen peserta didik baru di MTs Al – Falahiyah Pandanarum

2). Pembinaan peserta didik di MTs Al – Falahiyah Pandanarum

3). Evaluasi peserta didik di MTs Al – Falahiyah Pandanarum

6. Keabsahan Data

Keakuratan, keabsahan, dan kebenaran data yang dikumpulkan dan

dianalisis sejak awal penelitian akan menentukan kebenaran dan ketepatan

hasil penelitian sesuai dengan masalah dan fokus penelitian. Agar

penelitian yang dilakukan membawa hasil yang tepat dan benar sesuai

konteksnya dan latar budaya sesungguhnya, maka peneliti dalam

penelitian kualitatif dapat menggunakan berbagai cara, antara lain:24

a. Perpanjangan keikutsertaan

Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data.

Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat tetapi

memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian. Perpanjangan

keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan

pengumpulan data tercapai.

b. Meningkatkan Ketekunan Pengamatan

Ketekunan peneliti dalam melakukan pengamatan atau dalam menggunakan

teknik lain dalam pengumpulan data di lapangan akan menentukan pula

24
Muri Yusuf,Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan(Jakarta:Kencana,2017),394.
27

keabsahan dan kesahihan data yang terkumpul. Selalu meningkatkan ke

tekunan dan hindarilah subjektivitas peneliti pada dirinya serta pahamilah

budaya, bahasa, dan cara hidup tiap informan (individu sumber informasi).

Ingatlah selalu posisi peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai instrumen

penelitian, serta keduduk an yang setara antara peneliti dan

individu/kelompok yang diteliti.

c. Melakukan Triangulasi (Triangulation)

Triangulasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data untuk

mendapatkan temuan dan interpretasi data yang lebih akurat dan kredibel.

Triangulasi merupakan cara untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan

kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data

tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Untuk itu

maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan :

- Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan.

- Mengeceknya dengan berbagai sumber data.

- Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan

data dapat dilakukan.

7. Tahap – Tahap Penelitian

a. Tahap Persiapan

1). Meminta surat izin penelitian di kantor STAIBU Krai Yosowilangun

2). Memberikan surat izin untuk melakukan penelitian di MTs Al – Falahiyah

Pandanarum
28

3). Penyusunan instrumen penelitian meliputi soal yang akan digunakan

dalam wawancara.

4). Konsultasi dengan pembimbing masalah instrumen penelitian dan soal

yang akan digunakan dalam wawancara

b. Tahap Pelaksanaan

a. Pembatasan latar penelitian

b. Memasuki lapangan

c. Mengumpulkan data terkait dengan MTS AL-Falahiyah

d. Tahap analisis data hasil penelitian baik sewaktu sesudah

penelitian selesai.25

8. Sistematika Pembahasan

Bab 1 : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, fokus

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional.

Bab II : Kajian teori dalam landasan teori ini perlu di kemukakan definisi

setiap fokus yang akan di teliti, ruang lingkup keleluasan serta ke

dalamnya. Dalam definisi perlu dikemukakan definisi-definisi yang sejalan

maupun y ang tidak sejalan. Jadi dikontraksikan dengan demikian maka

landasan yang dikemukakan semakin kuat.

BAB III : Metode penelitian, berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian

, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, dan

sistematika pembahasan.

BAB IV : Merupakan hasil penelitian dan analisis, gambaran obyek

penelitian, penyajian data dan analisis, pembahasan temuan.


25
Moleong,lexy j,Metodologi penelitian kualitatif(Bandung;Remaja Rosdakarya,2007),127-148.
29

BAB V : Berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang di lengkapi

dengan saran-saran dan beberapa lampiran.


30

DAFTAR PUSTAKA

Abd Muhith, 2017.Dasar-Dasar Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan,


Malang: tp.

Badrudin,2018.Manajemen Peserta Didik(Jakarta Barat:PT.

INDEKS,2014),2.

Baharun Hasan,2017.MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN Ikhtiar dalam


Meningkatkan Mutu Pendidikan Madrasah melalui Pendekatan Balanced
Scorecard,Tulungagung, Akademia Pustaka.

Hikmat,2009.Manajemen Pendidikan,Bandung:Pusaka Setia.

Kisbiyanto,2012.Manajemen Sekolah,Yokyakarta: Mahameru.

Moleong,lexy j,2007.Metodologi penelitian kualitatif,Bandung;Remaja


Rosdakarya.

Muri Yusuf,2017Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian


Gabungan,Jakarta:Kencana.

Muhammad Rifa’i,2018.Maanjemen Peserta Didik( Pengelolaan Peserta Didik


Untuk Efektivitas Pembelajaran),Medan:CV.Widya Puspita.

Muhammad Nur, Cut Zahri Harun, Sakdiah Ibrahim,”Manajemen Sekolah Dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada SDN Dayah Guci Kabupaten Pidie”,

Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah,Vol.4,No.1

Rifa’i Muhammad,2018.Maanjemen Peserta Didik( Pengelolaan Peserta Didik


Untuk Efektivitas Pembelajaran),Medan:CV.Widya Puspita.

Rusi Rusmiati Aliyyah,2021. Evaluasi Pembelajaran Sebagai Upaya


Meningkatkan Mutu Pendidikan,Bogor:Universitas Djuanda.

Sugiyono,2016.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R &

D.Bandung:Alfabeta.

Sugiyono,2012.Memahami penelitian kualitatif ,Bandung:CV.Alfabeta.


31

Sugiyono,2016.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R &

D.Bandung:Alfabeta.

STAIBU,Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah

Yunus,Kosmajadi,2015, Filsafat Pendidikan Islam,Majalengka:UNMA

http://referensi.elsam.or.id(November,2014),1.

Anda mungkin juga menyukai