Anda di halaman 1dari 13

UNDANGAN PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan

Dosen Pengampu:

Hj. Ela Komala, S.Ag.,M.Pd

Penyusun:

Aisyah Adzahra Pelangi Hendrawan 23.03.3148

Fachri Azmi Sidiq 23.03.3212

Kurniasih Pujiastuti 23.03.3210

Muhammad Rizky Ramadhani 23.03.3187

Putri Rizqia Shaleha 23.03.3173

Restiana Rahayu 23.03.3286

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM PERSIS BANDUNG 2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah yang berjudul “UNDANGAN
PENDIDIKAN” ini dapat berguna bagi pembaca.

Dalam penulisan makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan.


Kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang
dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun
harapkan.

Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen
Hj. Ela Komala, S.Ag.,M.Pd yang telah memberi arahan, juga kepada teman-teman
yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah ini. Penyusun berharap
semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan
bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Aamiin Yaa Rabb
al-‘Alamiin.

Bandung, 30 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................5
C. Tujuan Masalah................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
A. Pengertian Pendidikan......................................................................................................6
1. Ki Hadjar Dewantara....................................................................................................6
2. Herman H. Horn...........................................................................................................6
B. Peraturan Perundangan.....................................................................................................7
1. Landasan Perundangan.................................................................................................7
2. Landasan Hukum Pendidikan.......................................................................................8
3. Undang – Undang dan Peraturan Pendidikan...............................................................9
C. Kesimpulan....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, perkembangan pendidikan telah mulai memasuki babak
baru melalui berbagai teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan
(Khairani, 2019). Pendidikan di Indonesia dapat memberi jaminan atas
kelangsungan hidup suatu Negara dan Bangsa. Peningkatkan kualitas sumber
daya manusia haruslah dimulai dari meningkatkan mutu pendidikan dasar.
Pendidikan adalah suatu hal yang dilakukan secara sadar dengan adanya sebuah
rancangan dalam mencapai tujuan pendidikan yakni menjadikan sumber daya
manusia yang berkualitas (Hari, 2016).1

Banyak hal yang bisa didapatkan dari proses pendidikan, diantaranya


seperti menambah wawasan ilmu pengetahuan, menambahkan pengalaman dan
menciptakan kreatifitas atas pemikiran manusia. Dengan pendidikan juga,
seseorang akan lebih terampil dalam mengasah kemampuan yang ia punya.
Maka dapat dikatakan juga bahwa pendidikan sebagai wadah pelatihan dasar
yang diajarkan sejak usia dini.

Proses pendidikan di sekolah dapat dilihat dari segi pembelajarannya


yang menginovasi. Inovasi pembelajaran merupakan suatu hal yang baru dalam
keadaan sosial tertentu untuk memecahkan permasalahan dalam kegiatan
pembelajaran (Harahap, 2018). Melakukan sebuah inovasi harus dilakukan
secara menyeluruh. Jika dilihat dari semua komponen-komponen pembelajaran
yang ada, maka inovasi dapat dimulai dari pembelajaran yang harus meliputi
pertimbangan, unsur seperti siswa, pengajar, materi dan bahan, media, sarana
dan prasarana, biaya, dan hidden curriculum (Wagiran, 2007).2

1
NK Winda Crisiana 2021, https://repo.undiksha.ac.id/8776/3/1711031307-BAB
%201%20PENDAHULUAN.pdf (Diakses pada 30 Oktober 2023 pukul 14.55 WIB)
2
NK Winda Crisiana 2021, https://repo.undiksha.ac.id/8776/3/1711031307-BAB
%201%20PENDAHULUAN.pdf (Diakses pada 30 Oktober 2023 pukul 14.55 WIB)
Dalam proses pembelajaran, penyampaian materi lebih efisien jika
menggunakan metode yang menarik. Seperti metode pembelajaran yang jelas
dan berkembang. Meskipun terdapat berbagai aspek, yang perlu lebih
diperhatikan adalah tujuan pembelajarannya sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pendidikan?
2. Bagaimana peraturan perundangan Pendidikan?
3. Apakah isi undang-undang Pendidikan?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui definisi pendidikan
2. Mengetahui peraturan perundangan pendidikan.
3. Mengetahui isi undang-undang Pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Secara khusus, pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,
masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan, yang berlangsung di dalam dan luar sekolah sepanjang hayat, untuk
mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai
lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.3

Menurut Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan


Nasional pasal 1 : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Menurut beberapa ahli, Pendidikan memiliki makna:

1. Ki Hadjar Dewantara
"Pendidikan adalah upaya untuk memajukan bertumbuhanya budi pekerti
(kekuatan batin dan karakter), pikiran, serta tubuh anak."

2. Herman H. Horn
Pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian makhluk hidup yang
telah berkembang secara fisik dan mental. Lebih lanjut, ia menjelaskan
bahwa pendidikan juga meliputi kesadaran akan Tuhan dan alam
sekitarnya, serta sisi emosional dan kemauan manusia.4

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar melalui


bimbingan atau pengajaran baik di luar maupun di dalam sekolah. Yang
3
Mudyahardjo, R. (2001). Pengantar pendidikan: sebuah studi awal tentang dasar-dasar pendidikan
pada umumnya dan pendidikan di Indonesia. Indonesia: Divisi Buku Perguruan Tinggi, Raja Grafindo
Persada.
4
Vanya Karunia Mulia Putri, 2022, https://www.kompas.com/skola/read/2022/12/21/120000969/7-
definisi-pendidikan-menurut-para-ahli, (Diakses pada 31 Oktober 2023 pukul 16.40 WIB)
bertujuan agar peserta didik dapat mengembangkang potensi dalam dirinya
dalam agama, emosional, kepribadian, kecerdasan, akhlak serta keterampilan
lainnya.

B. Peraturan Perundangan
Peraturan adalah patokan yang dibuat untuk membatasi tingkah laku
seseorang dalam suatu lingkup/organisasi tertentu yang jika melanggar akan
dikenakan hukuman/sanksi. Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa
poin utama. Yaitu patokan, membatasi, organisasi, dan sanksi jika
melanggar. Peraturan juga merupakan proteksi atas dampak yang muncul
karena budaya, sosial, politis, dan lain-lain.

Hukum/Law merupakan penomena/gejala kemasyarakatan/penomena


sosial, dimana masyarakat ada maka hukum ada. Peraturan terbentuk karena
kebutuhan untuk mengatur kehidupan dalam bermasyarakat/berinteraksi.
Landasan hukum yang mengatur/landasan yuridis suatu organisasi sebagai
norma-norma dalam berperilaku disebut perundangan (dalam bidang
pendidikan disebut perundangan pendidikan).

1. Landasan Perundangan
Penyusunan perundangan berdasarkan pada empat landasan yang
merupakan satu kesatuan utuh, yaitu meliputi ;

1. Filosofis,

Penyusunan perundangan didasarkan pada etika dan norma kehidupan di


Indonesia, meliputi nilai-nilai baik, adil, damai, kebersamaan, kerukunan,
perlindungan, dan lain-lain. Dasar falsafah atau pandangan hidup atau ide yang
menjadi dasar cita-cita menuangkan hasrat dan kebijaksanaan pemerintah
kedalam suatu rancangan (draft) peraturan negara.

2. Sosiologis
Perundangan menggambarkan keterlibatan masyarakat dalam pembentukan dan
pelaksanaan kegiatannya (aspirasi).

3. Yuridis

Tata urutan peraturan perundangan selalu melihat bagaimana peraturan


diatasnya dan hubungan-hubungannya diantaranya, Sehingga tidak menyenggol
peraturan diatasnya, disampingnya maupun dibawahnya. Di dalam Negara
Republik Indonesia yang berdasarkan atas hukum, maka setiap peraturan
perundang-undangan, harus mencantumkan dasar/landasan hukumnya.

2. Landasan Hukum Pendidikan


Landasan hukum pendidikan dapat diartikan seperangkat konsep
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak atau acuan
(bersifat material, dan bersifat konseptual) dalam rangka praktek pendidikan dan
studi pendidikan. Jadi, landasan hukum pendidikan adalah dasar atau fondasi
perundang-undangan yang menjadi pijakan dan pegangan dalam pelaksanaan
pendidikan di suatu negara.

Landasan hukum pendidikan Indonesia juga mempunyai seperangkat


peraturan perundang-undangan yang menjadi titik tolak sistem pendidikan di
Indonesia, yang meliputi :

 Pembukaan UUD 1945


 UUD 1945 sebagai Landasan Yuridis Pendidikan Indonesia.
 Pancasila sebagai Landasan Idiil Sistem Pendidikan Indonesia.
 Ketetapan MPR sebagai Landasan Yuridis Pendidikan Nasional
 Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah sebagai Landasan Yuridis
 Pendidikan Nasional
 Keputusan Presiden sebagai Landasan Yuridis Pelaksanaan
Pendidikan Nasional
 Keputusan Menteri sebagai Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan
 Nasional
 Instruksi Menteri sebagai Landasan yuridis Pelaksanaan Pendidikan
Nasional

3. Undang – Undang dan Peraturan Pendidikan


Undang-Undang Pendidikan

• Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Pada Pembukaan UUD 1945 yang menjadi landasan hukum Pendidikan


terdapat pada Alinea Keempat.

• Pendidikan menurut Undang-Undang 1945

Undang – Undang Dasar 1945 adalah merupakan hukum tertinggi di Indonesia.


Pasal-pasal yang berkaitan dengan pendidikan Bab XIII yaitu pasal 31 dan pasal
32. Pasal 31 ayat 1 berisi tentang hak setiap warga negara untuk mendapatkan
pendidikan, sedangkan pasal 31 ayat 2-5 berisi tentang kewajiban negara dalam
pendidikan. Pasal 32 berisi tentang kebudayaan. Kebudayaan dan pendidikan
adalah dua unsur yang saling mendukung satu sama lain.

• Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional

Undang-undang ini memuat 59 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum


(istilah-istilah dalam undang-undang ini), kedudukan fungsi dan tujuan, hak-hak
warga negara untuk memperoleh pendidikan, satuan jalur dan jenis pendidikan,
jenjang pendidikan, peserta didik, tenaga kependidikan, sumber daya
pendidikan, kurikulum, hari belajar dan libur sekolah, bahasa pengantar,
penilaian, peran serta masyarakat, badan pertimbangan pendidikan nasional,
pengelolaan, pengawasan, ketentuan lain-lain, ketentuan pidana, ketentuan
peralihan dan ketentuan penutup.

• Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang ini selain memuat pembaharuan visi dan misi pendidikan


nasional, juga terdiri dari 77 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum
(istilah-istilah terkait dalam dunia pendidikan), dasar, fungsi dan tujuan
pendidikan nasional, prinsip penyelenggaraan pendidikan, hak dan kewajiban
warga negara, orang tua dan masyarakat, peserta didik, jalur jenjang dan jenis
pendidikan, bahasa pengantar, stándar nasional pendidikan, kurikulum, pendidik
dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pendanaan
pendidikan, pengelolaan pendidikan, peran serta masyarakat dalam pendidikan,
evaluasi akreditasi dan sertifikasi, pendirian satuan pendidikan, penyelenggaraan
pendidikan oleh lembaga negara lain, pengawasan, ketentuan pidana, ketentuan
peralihan dan ketentuan penutup.

• Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Undang undang ini memuat 84 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum
(istilah-istilah dalam undang-undang ini), kedudukan fungsi dan tujuan, prinsip
profesionalitas, seluruh peraturan tentang guru dan dosen dari kualifikasi
akademik, hak dan kewajiban sampai organisasi profesi dan kode etik, sanksi
bagi guru dan dosen yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya,
ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.

• Undang-Undang No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional


Pendidikan

Undang-undang ini memuat 97 Pasal yang mengatur tentang Ketentuan Umum,


Lingkup, Fungsi dan Tujuan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Pendidikan dan Tenaga Pendidikan, Standar Sarana dan
Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, Standar Penilaian
Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan, Evaluasi, Akreditasi,
Sertifikasi, Penjamin Mutu, Ketentuan Peralihan, Ketentuan penutup.

Menurut peraturan pemerintah ini yang dimaksud dengan: “Standar


nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Peraturan Pendidikan
 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
 Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 Tentang Status Pendidika
Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagai mata kuliah
wajib untuk setiap program studi dan bersifat nasional
 Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
 Peraturan Menteri No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan
 Peraturan Menteri No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksana Peraturan
Menteri No. 22 dan No. 23
 Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Kepala Sekolah
 Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 dan Nomor 32 Tahun 2008
Tentang Guru
 Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
 Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian
 Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2007 dan Permen Nomor 33 Tahun
2008 tentang Standar Sarana Prasarana.
 Peraturan Menteri Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses
 Peraturan Menteri Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Standar Isi
 Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2008 Tentang TU
 Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Perpustakaan
 Peraturan Menteri Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Laboratorium
 Peraturan Menteri Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kesiswaan
 Keputusan Menteri No. 3 Tahun 2003 Tentang Tunjangan Tenaga
Kependidikan
 Keputusan Menteri No. 34/ U/03 Tentang Pengangkatan Guru Bantu.5

Mengenal suatu pembahasan, pasti tidak jauh keterikatan nya dengan


peraturan-peraturan pembahasan tersebut. Contohnya pendidikan.

5
Wahyu Bagja Sulfemi,S.S.,M.Pd. “Perundang-undangan pendidikan” (Bogor, STKIP Muhamadiyyah
Bogor, 2016), hlm 27,28, 30
Pendidikan sendiri memiliki aturan-aturan yang berlaku. Landasan hukum
pendidikan merupakan kumpulan peraturan, dan perundang-undangan
sebagai panduan pokok agar pendidikan berjalan sebagaimana mestinya.
Peraturan yang satu, dengan peraturan yang lain memiliki keterikatan yang
cukup kuat. Tapi, yang menjadi permasalahan nya yaitu bahwa belum
terlaksana sepenuhnya peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Seperti pada batang tubuh UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi "Tiap-
tiap warga berhak mendapatkan pengajaran". Namun pada kenyataannya,
masih banyak masyarakat yang kurang mendapat pendidikan yang cukup
seperti yang dimaksud oleh undang-undang tersebut. Terutama masyarakat
yang masuk kepada golongan menengah kebawah.

C. Kesimpulan
Pada UU No.20 tahun 2003 Pasal 4 ayat 2 berbunyi:
"Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa". Namun, dalam
kenyataannya, sebagian pencipta pendidikan masih saja tidak menerapkan
aturan dan perundang-undangan yang sudah dibuat sebagaimana mestinya.
Padahal Undang-undang pendidikan sangat diperlukan sebagai koridor
sebuah lembaga dalam menjalankan fungsi pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Crisiana, N. W. (2021). Retrieved from https://repo.undiksha.ac.id/8776/3/1711031307-
BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
Mudyahardjo.R. (2001). Pengentar pendidikan: sebuah studi awal tentang dasar-dasar
pendidikan pada umumnya dan pendidikan di Indonesia. Raja Grafindo Persada.
Putri, V. K. (2022, Desember 21). Retrieved from
https://www.kompas.com/skola/read/2022/12/21/120000969/7-definisi-
pendidikan-menurut-para-ahli,
SulfemiS.S.M.Pd., W. B. (2016). Perundang-undangan pendidikan. Bogor: STKIP
Muhammadiyah Bogor.
Wahyu Bagja Sulfemi, S. (2016). Perundang-undangan pendidikan. Bogor: STKIP
Muhamadiyyah Bogor.

Anda mungkin juga menyukai