Dosen Pengampu :
Oleh :
WONOSOBO
2022
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, kami panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT. yang dengan
rahmat dan taufiq-Nya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
tentang “Pembelajaran PAKEM”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah ke
haribaan junjungan Nabi Muhammad SAW. Yang telah diutus oleh Allah untuk
membimbing umat manusia ke jalan yang lurus yaitu agama Islam, agar mereka
memperoleh keberuntungan di dunia dan di akhirat melalui Al-Qur’an.
Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua, setidaknya
untuk membuka cara berpikir kita tentang keimanan untuk menjadikan kita manusia
yang lebih beriman.
Fatma,Aisyah
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian PAKEM?
2. Apa saja pelaksanaan PAKEM?
3. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan PAKEM?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian PAKEM
2. Mengetahui pelaksanaan PAKEM
3. Mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan PAKEM
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya
perubahan tingkah laku. Dengan pengertian demikian, maka pembelajaran dapat dimaknai
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku
peserta didik berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24).
Adapun yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana suatu
generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana sarana belajar itu secara efektif digunakan.
Hal ini tentu berbeda dengan proses belajar yang diartikan sebagai cara bagaimana para
pembelajar itu memiliki dan mengakses isi pelajaran itu sendiri (Tilaar, 2002: 128).
Sedangkan menurut Duffy dan Roehler (1989). Pembelajaran adalah suatu usaha yang
sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk
mencapai tujuan kurikulum. Gagne dan Briggs (1979:3). mengartikan instruction atau
pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa,
yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Sedanghkan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
Berangkat dari pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa pembelajaran membutuhkan
hubungan dialogis yang sungguh-sungguh antara guru dan peserta didik, dimana
penekanannya adalah pada proses pembelajaran oleh peserta didik (student of learning), dan
bukan pengajaran oleh guru (teacher of teaching) (Suryosubroto, 1997: 34). Konsep seperti
ini membawa konsekuensi kepada fokus pembelajaran yang lebih ditekankan pada keaktifan
peserta didik sehingga proses yang terjadi dapat menjelaskan sejauh mana tujuan-tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
Keaktifan peserta didik ini tidak hanya dituntut secara fisik saja, tetapi juga dari segi
kejiwaan. Apabila hanya fisik peserta didik saja yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya
kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Ini sama halnya
dengan peserta didik tidak belajar, karena peserta didik tidak merasakan perubahan di dalam
dirinya (Fathurrohman & Sutikno, 2007: 9).
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan tugas guru
adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi
peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk
membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
1
Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan
situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik.Pembelajaran
merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem
pendidikan. Ia ibarat jantung dari proses pembelajaran. Pembelajaran yang baik cenderung
menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula. Demikian pula sebaliknya.
Hasil belajar pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang baik. Sebagian besar siswa
belum mampu menggapai potensi ideal/optimal yang dimilikinya. Oleh karena itu, perlu ada
perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini.
Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah
air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan
PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak,
mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Apa itu PAKEM
atau PAIKEM? PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan atau PAIKEM dari Pembelajaran Aktif, Inovatif Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAKEM).
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-
mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada
belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi. Menurut hasil penelitian,
tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan
menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak
menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab
pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran
hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya
seperti bermain biasa.
· Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan
semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan
pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
1
· Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
· Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok.
· Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu
masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan
lingkungan sekolahnya.
Gambaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang
sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan
keadaan tersebut. Berikut adalah tabel beberapa contoh kegiatan KBM dan kemampuan guru yang
besesuaian.
· Percobaan
· Diskusi kelompok
· Memecahkan masalah
· Gambar
· Studi Kasus
· Nara Sumber
Guru menggunakan alat bantu
dan sumber belajar yang beragam · Lingkungan
1
pengamatan atau wawancara
· Menarik kesimpulan
Melalui:
· Diskusi
Guru memberi kesempatan · Lebih banyak pertanyaan terbuka
kepada siswa untuk
mengemukakan gagasan secara · Hasil karya yang merupakan
lisan atau tulisan pemikiran anak sendiri
1
3. Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM, PAIKEM
1
pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam KBM
karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
BAB III
PENUTUP
1
Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
1
https://ainamulyana.blogspot.com/2013/02/pembelajaran-aktif-kreatif-menyenangkan.html
http://20211867.siap-sekolah.com/2012/05/18/pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-dan-
menyenangkan-pakem/#.Y6aQ_H1BzIU