Anda di halaman 1dari 23

“MENETAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN YANG

SESUAI MATA PELAJARAN DI SD”

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Pembelajaran yang dibina oleh
Setiya Yunus Saputra, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 3

1. Aditya Candra Nugraha (202210430311060)


2. Mariska Alfiaturrahma (202210430311068)
3. Rizka Amriyunitah (202210430311075)
4. Dita Samirasmi Kabalmay (202210430311095)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
MARET 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat
serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini pada tepat waktu.
Makalah ini berjudul Menetapkan Pendekatan Pembelajaran yang Sesuai Mata
Pelajaran di SD, tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
matakuliah Strategi pembelajaran.

Selanjutnya kami ucapkan terimasih kepada Bapak Setiya Yunus Saputra, M.Pd
sebagai dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran yang telah memberikan bantuan serta
arahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat mempermudah kami dalam Menyusun
tugas makalah ini.

Terimakasih banyak kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung


selesainya makalah ini tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.

Oleh karena itu, kami sangat terbuka pada ktitik dan saran yang membangun
sehingga makalah ini bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Strategi Pembelajaran,
terimakasih.

Malang, 20 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORITIK............................................................................................3
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran....................................................................3
2.2 Perbedaan Antara Model, Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik
Pembelajaran.........................................................................................................4
2.3 Hubungan Antar Komponen Strategi Pembelajaran.......................................7
2.4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Strategi pembelajaran.............................9
2.5 Klasifikasi Strategi Pembelajaran..................................................................10
2.6 Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran...........................................................11
BAB III PENUTUP.........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................15
3.2 3.2 Saran..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................116
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemilihan metode pembelajaran yang tepat oleh guru secara umum akan
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar yang
mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), menuntut peranan guru
dalam mengaktifkan seluruh potensi siswa dalam proses maupun hasil belajar. Hal ini
dalam rangka pengembangan ketiga ranah kemampuan siswa yaitu ranah afektif,
kognitif dan psikomotorik.

Menurut Fathurrohman guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi


belajar siswa yang didesian secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan.
Sedangkan anak sebagai subyek pembelajaran merupakan pihak yang menikmati
kondisi belajar yang diciptakan guru. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini
melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai medianya. Pada
kegiatan belajar mengajar, keduanya (guru-murid) saling mempengaruhi dan memberi
masukan. Karena itulah kegiatan belajar mengajar harus merupakan aktivitas yang
hidup, sarat nilai dan senantiasa memiliki tujuan. Pendekatan baru melihat bahwa
kegiatan belajar mengajar merupakan milik guru dan murid dalam kedudukan yang
setara, namun dari segi fungsi berbeda. Anak merupakan subjek pembelajaran dan
menjadi inti dari setiap kegiatan pendidikan.
Penetapan model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru
memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Rusman 2014:2)

Pada pelaksanaan pembelajaran diperlukan kesesuaian antara model pembelajaran


yang digunakan oleh guru dengan karakteristik peserta didik, agar peserta didik tidak
merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran. Model yang dipilih seperti model
pembelajaran langsung tidak disusun secara sistematis sehingga mengakibatkan siswa
relatif jenuh dan tentunya mengakibatkan penguasaan terhadap materi tersebut menjadi
rendah. menurut BNSP yang dikutip dari (Majid 2014:6) penetapan pendekatan
pembelajaran di SD dikarenakan perkembangan peserta didik pada kelas rendah sekolah
dasar pada umumnya berada pada tingkat perkembangan yang masih melihat segala
sesuatu sebagai keutuhan (holistik) dan baru mampu memahami hubungan antara konsep
sederhana.
1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan pengertian pendekatan pembelajaran.


2. Apa saja macam-macam pendekatan pembelajaran ?
3. Apa itu pendekatan pembelajaran efektif ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pendekatan pembelajaran.


2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam pendekatan pembelajaran.
3. Mengetahui apa itu pembelajaran efektif.
BAB II

KAJIAN TEORITIK

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran

Pendekatan adalah mendeskrepsikan hakikat apa yang akan dilakukan dalam


memecahkan suatu masalah dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Pendekatan dapat
berwujud cara pandang, filsafat, atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya.
Pembelajaran adalah mengorganisasikan siswa secara individu, kelompok, dan klaksikal.
Menganalisa posisi guru – siswa dalam mengelompokkan pesan baik secara expository
maupun inquiry. Mengenal kemampuan-kemampuan yang akan dicapai pembelajaran
dibidang kognetif, efektif, dan keterampilan. Menerapkan proses pembelajaran sacara
deduktif dan induktif.
Pengertian Pendekatan Menurut Para Ahli
Pendekatan tersebut dapat diartikan sebagai “tindakan, proses, tindakan, atau
pendekatan terhadap sesuatu”.

 Menurut Sanjaya: Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa mengurangi


penemuan dan penyelidikan strategi pembelajaran induktif dan strategi
pembelajaran.
 Menurut Syaifuddin Sagala: Pendekatan pembelajaran adalah jalan yang akan
diambil siswa dan guru untuk memenuhi tujuan pengajaran untuk pelajaran
tertentu”.
 Menurut Wahjoedi: Pendekatan pembelajaran merupakan cara untuk mengelola
perilaku siswa dan kegiatan belajar sedemikian rupa sehingga dapat secara aktif
melakukan tugas belajar untuk mencapai hasil belajar yang optimal”.
 Menurut Suherman: Pendekatan pembelajaran adalah cara, suatu jalan atau
kebijaksanaan guru atau siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dilihat
secara umum atau khusus dari sudut pandang proses pembelajaran atau materi
pembelajaran.

Berdasarkan pandangan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan


pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran
yang sifatnya masih sangat umum dan filosofis, di dalamnya mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu guna
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.2 Macam-macam Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan Konstektual

Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)


merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001). Dalam
konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa
mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang
mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka
memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk
hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapainya.
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang
penting,yaitu:
a. Mengaitkan
Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme.
Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu
yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian,mengaitkan apa yang sudah
diketahui siswa dengan informasi baru.
b. Mengalami
Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti
menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui
sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi
peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
c. Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah.
Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic dan
relevan.
d. Kerjasama
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang
signifikan. Sebaliknya,siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi
masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya
membanti siswa mempelajari bahan ajar,tetapi konsisten dengan dunia nyata.
e. Mentransfer
Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan focus pada
pemahaman bukan hapalan.
2. Pendekatan Konstrutivisme

Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih


menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat
diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan
pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang
dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun
dalam lingkungan masyarakat.
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembimbing dan
pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru lebih mengutamakan
keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide
baru yang sesuai dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan siswa
secara pribadi. Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi
seseorang pembelajar dalam memberikan arti,serta belajar sesuatu melalui aktivitas
individu dan sosial. Tidak ada satupun teori belajar tentang konstruktivisme ,tetapi
terdapat beberapa pendekatan konstruktivis, misalnya pendekatan yang khusus dalam
pendidikan matematik dan sains.
Beberapa pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan berbagi dan
konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme sosial);sedangkan
yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu (konstruktivisme individu) yang
utama.

1) Konstrukstivisme Individu

Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan individu,


kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka yang biasa disebut konstruktivis
individual.

2) Konstrukvisme Sosial

Berbeda dengan Piaget, Vygotsky percaya bahwa pengetahuan dibentuk secara


sosial,yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan buat secara
bersama-sama. Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan berbeda-
beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi sosial,alat-alat budaya,dan
aktivitasnya membentuk perkembangan dan kemampuan belajar individual.

3. Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan


logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat
premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih
dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan
kesimpulan dari sesuatu yang umum kesesuatuyangkhusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum
ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan
aturan,prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan
aturan,prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
4. Pendekatan Induktif

Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan


berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif merupakan
proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus  menuju keadaan umum.

5. Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai


konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi).
Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep
merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung
menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati
bagaimana konsep itu diperoleh.
Ciri-ciri suatu konsep adalah:
1. Konsep memiliki gejala-gejala tertentu

2. Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung

3. Konsep berbeda dalam isi dan luasnya

4. Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan

5. Konsep yang benar membentuk pengertian

Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu. Kondisi-kondisi yang


dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konsep adalah:
a.   Menanti kesiapan belajar, kematangan berpikir sesuai denaan unsur lingkungan.
b.   Mengetengahkan konsep dasar dengan persepsi yang benar yang mudah
dimengerti.
c.   Memperkenalkan konsep yang spesifik dari pengalaman yang spesifik pula sampai
konsep yang komplek.
d.   Penjelasan perlahan-lahan dari yang konkret sampai ke yang abstrak.

6. Pendekatan Proses

Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan


kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai
suatu keterampilan proses. Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada
proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai
proses.
Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan
berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik
juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan  dan bahkan melakukan percobaan.
Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja,
ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya.
7. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat

Pendekatan Science,Technology and Society (STS) atau pendekatan


Sains,Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan  gabungan antara pendekatan konsep,
keterampilan proses, CBSA, Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan.
(Susilo,1999). Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut
Sains Technology Society (STS), Science Technology Society and Environtment (STSE)
atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun
sebenarnya intinya sama yaitu Environtment,yang dalam berbagai kegiatan perlu
ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara
sains,teknologi,dan isu yang ada di masyarakat.
Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang
cukup memiliki bekal pengetahuan,sehingga mampu  mengambil keputusan penting
tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan
keputusan yang telah  diambilnya. Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah
pendekatan konstruktivisme,yaitu peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam
struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah mereka ketahui.

2.3 Pendekatan Pembelajaran Efektif

Pembelajaran yang efektif dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang berhasil


mencapai tujuan belajar peserta didik sebagaimana yang diharapkan oleh guru .
Pembelajaran yang efektif, sesungguhnya bukan sesuatu yang mudah dan sederhana.
Pembelajaran yang efektif, bukan hanya masalah tercapainya seluruh tujuan khusus
pembelajaran. Banyak aspek yang terlibat di dalamnya.

Kita nampaknya sepaham bahwa sebagian besar kajian atau literature menyatakan
pembelajaran yang efektif itu merupakan suatu proses yang benar-benar kompleks
(MacGregor, 2007). Model pembelajaran efektif, mencakup empat hal pokok, yaitu: 1)
kualitas pembelajaran, 2) tingkat pembelajaran yang memadai, 3) ganjaran dan 4) waktu.

i. Model Pembelajaran (Learning Model)

Model pembelajaran (menurut Joyce dan Weil, 1986) adalah kerangka


konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas pembelajaran.

Contoh model pembelajaran :

 Model Pembelajaran Examples Non Example

Model Examples Non Examples merupakan model pembelajaran yang


menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini
disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah
bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang ada dalam gambar.

 Model Pembelajaran JIGSAW


Model pembelajaran jigsaw adalah metode atau strategi pembelajaran kooperatif
yang memungkinkan siswa untuk belajar berkelompok dengan masing-masing siswa
bertanggung jawab pada satu topik atau bahasan yang kemudian dikolaborasikan
dengan anggota kelompok lain sehingga membentuk pengetahuan yang utuh.

 Model Pembelajaran Siklus Belajar 5E

Siklus Belajar (Learning Cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat
pada siswa (student centered). Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap
kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai
kompetensi- kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan
berperanan aktif. Siklus belajar dengan 5E, atau dikenal dengan Learning Cycle 5E
memiliki sintaksEngagement, Exploration, Explaination, Elaboration, dan Evaluation.

 Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model pembelajaran problem based learning (PBL) merupakan salah satu model
pembelajaran inovatif. Model pembelajaran ini dapat memberikan kondisi belajar aktif
kepada siswa dimana siswa terlibat untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-
tahap metode ilmiah. Dengan demikian, siswa akan dapat mempelajari pengetahuan
yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk
memecahkan masalah.

 Model Pembelajaran Discovery Learning

Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning)


adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam
penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan,
dan inferensi.

ii. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran (menurut T. Raka Joni, 1993) diartikan sebagai cara


pandang yang umum terhadap masalah atau objek penelitian. Pembelajaran juga
merupakan titik tolak atau cara pandang guru tentang sifat pembelajaran yang
berkesinambungan dan bersifat umum. Pembelajaran dapat memperkuat dan
mendukung metode pembelajaran.

 Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme merupakan suatu cara seorang guru yang


bertugas sebagai fasilitator dan membimbing siswa dalam menggali ilmu pengetahuan
sendiri, serta membina sendiri konsep ilmu pengetahuan yang didapatnya melalui
pengalaman-pengalaman belajar.

 Pendekatan Pembelajaran Kontekstual / Contextual Teaching and


Learning (CTL)

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning)


merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka.

 Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Open – Ended

Open Ended Learning (OEL) atau problem (masalah) terbuka adalah


suatu pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan permasalahan yang diformulasikan
sedemikian rupa, sehingga memberikan peluang munculnya berbagai macam jawaban
dengan berbagai strategi atau cara masing-masing.

iii. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu usaha menggunakan strategi yang


sistematis yang dilakukan secara efektif untuk mendapatkan suatu prestasi dan juga
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.

 Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)

Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah strategi pembelajaran yang


menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan.
 Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang


menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu
sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

 Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

Strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) dapat diartikan sebagai


rangkaian aktifitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah
yang dihadapi secara ilmiah.

iv. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara atau upaya pendidik agar proses belajar
mengajar peserta didik terwujud sesuai dengan tujuan. Metode pembelajaran adalah
penyampaian materi kepada siswa, dapat juga dikatakan bahwa metode pembelajaran
adalah suatu siasat untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa
sehingga tujuan tercapai dengan tepat.

1. Metode Pembelajaran Diskusi

Cara penyajian bahan pelajaran di mana pendidik memberikan kesempatan


kepada peserta didik untuk mengadakan perbincangan tentang suatu topik untuk
mengemukakan pendapat atau ide-ide, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan masalah. Diskusi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, antara
lain seminar, diskusi panel, simposium, dan lokakarya.

2. Metode Pembelajaran Tanya Jawab

Yaitu metode belajar yang penyampaian materinya menggunakan pertanyaan


sebagai stimulasi dan jawaban-jawabannya sebagai pengarahan aktivitas belajar.
Pertanyaan dapat diajukan oleh pendidik maupun peserta didik.

3. Metode Pembelajaran Demontrasi


Yaitu metode mengajar dengan jalan pendidik atau orang lain (yang sengaja
diminta) ataupun peserta didik memperlihatkan atau mempertunjukkan gerakan-
gerakan, suatu proses (bekerjanya sesuatu, mengerjakan tindakan) dengan prosedur
yang benar disertai keterangan-keterangan kepada seluruh kelas.

4. Metode Ceramah

Suatu bentuk penyajian bahan pengajaran melalui penerangan dan penuturan lisan oleh
gpendidik kepada peserta didik tentang suatu topik materi. Dalam ceramahnya pendidik
dapat menggunakan alat bantu/alat peraga seperti gambar, peta, benda, barang tiruan
dan lain-lain.

5. Metode Pemberian Tugas (Rasitasi)

Cara penyajian bahan pelajaran di mana pendidik memberikan tugas tertentu


kepada peserta didik sesuai dengan matei pembelajaran, kemudian harus
dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan dapat berupa memperdalam pelajaran;
memperluas wawasan, mengecek/mengevaluasi, mengamati dan sebagainya.

6. Metode Simulasi

Metode simulasi adalah metode suatu bentuk permainan yang diatur sehingga
terjadi proses belajar mengajar yang dilakukan siswa untuk memperoleh pemahaman
tentang hakekat suatu konsep, prinsip, atau suatu ketrampilan melalui kegiatan atau
latihan dalam situasi tiruan. Dimaksudkan agar siswa mampu menghadapi kenyataana
sebenarnya yang mungkin terjadi.

7. Metode Eksperimen

Cara penyajian bahan pelajaran di mana peserta didik melakukan percobaan


dengan mengalami sendiri, membuktikan sendiri tentang suatu obyek, keadaan atau
proses sesuatu.

8. Metode Drill (Latihan)

Yaitu pendidik memberikan kegiatan latihan agar peserta didik memiliki ketrampilan
lebih tinggi seperti, kecakapan berbahasa, olahraga dan atletik, kecakapan menulis,
latihan praktek ibadah, dll.
v. Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran adalah siasat yang digunakan guru dalam pelaksanaan


kegiatan belajar mengajar untuk mencapai hasil yang optimal. Teknik pembelajaran
yang berbeda dapat digunakan untuk metode yang sama.Teknik pembelajaran adalah
metode dimana guru menerapkan metode pembelajaran tertentu. Guru dapat
menggunakan teknik pembelajaran yang berbeda dalam satu metode pembelajaran
tergantung pada keadaan siswa di kelas.

 Teknik penggunaan metode ceramah di kelas besar berbeda dengan kelas


yang jumlahnya sedikit.
 Teknik penggunaan metode tanya jawab di kelas yang aktif berbeda
dengan kelas yang pasif.

b. Hubungan Antar Komponen Strategi Pembelajaran

Komponen-komponen ini meliputi: Kurikulum, guru, siswa, materi, metode,


media dan penilaian. Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu
dengan yang lain memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak
pelaksanaan pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai
tujuan pendidikan. Tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum, guru juga
sebagai pengembang kurikulum. Bagi guru, memahami kurikulum merupakan suatu hal
yang mutlak.

1. Tujuan Pengajaran
Tujuan pengajaran merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk
memilih strategi belajar mengajar. Tujuan pengajaran yang berorientasi
pada pembentukan sikap tentu tidak dapat dicapai jika strategi belajar
mengajar berorientasi pada dimensi kognitif.
2. Guru
Setiap guru mungkin berbeda dalam hal pengalaman, pengetahuan,
kemampuan menyajikan dan mengatur pelajaran, gaya mengajar,
pandangan hidup atau wawasan. Perbedaan ini tentunya akan
menimbulkan perbedaan dalam pemilihan strategi belajar mengajar
yang digunakan dalam kurikulum.
3. Peserta Didik
siswa jangan selalu dianggap sebagai objek belajar yang tidak tahu apa-
apa. Ia memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan serta kemampuan
yang berbeda. Bagi siswa, sebagai dampak pengiring (nurturent effect)
berupa terapan pengetahuan dan atau kemampuan di bidang lain
sebagai suatu transfer belajar yang akan membantu perkembangan
mereka mencapai keutuhan dan kemandirian.
4. Metode Pelajaran
Bagian-bagian mata pelajaran dapat dibedakan menjadi materi formal
dan materi informal. Bahan resmi adalah bahan ajar yang terdapat
dalam buku pelajaran resmi sekolah (misalnya buku pelajaran),
sedangkan bahan tidak resmi adalah bahan ajar yang diperoleh dari
lingkungan sekolah yang bersangkutan. Komponen ini merupakan
masukan yang sangat perlu diperhatikan dalam strategi belajar
mengajar.
5. Alat Pembelajaran (Media)
Ketepatan pemilihan metode dapat mempengaruhi bentuk strategi
belajar mengajar. . Media pembelajaran adalah perangkat lunak (soft
ware) atau perangkat keras (hard ware) yang berfungsi sebagai alat
belajar atau alat bantu belajar.
6. Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari kata bahasa Inggris “evaluation”. Menurut
Wand dan Brown, penilaian adalah tindakan atau proses penentuan nilai
dari sesuatu. Pendapat lain berpendapat bahwa asesmen adalah kegiatan
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang kemampuan
siswa sedalam mungkin untuk mengetahui sebab akibat dan hasil
belajar yang mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.

c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pembelajaran


1. Karakteristik Peserta Didik
 Kematangan Mental dan Kecakapan Intelektual
 Kondisi Fisik dan Kecakapan Psikomotor
 Umur
 Jenis Kelamin
2. Kompetensi dasar yang diharapkan
Kompetensi dasar adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan nilai minimal atau cukup yang tercermin dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak setelah siswa menyelesaikan beberapa atau sebagian mata
pelajaran tertentu.
3. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat informasi yang perlu diserap siswa
melalui pembelajaran berbasis permainan. Secara umum jenis materi
pendidikan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu: Fakta, konsep,
prinsip, dan keterampilan.
4. Waktu yang tersedia
Jika waktu satu tahun akademik dihitung berdasarkan waktu belajar
bahasa yang efektif, dibutuhkan rata-rata lima jam mengajar per minggu
untuk memperoleh dua atau tiga keterampilan dasar. Perolehan
kompetensi tersebut harus dikemas sedemikian rupa sehingga digunakan
strategi yang disesuaikan dengan waktu yang tersedia.
5. Sarana/Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Kesempatan belajar adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan siswa dalam belajar untuk memperoleh kompetensi inti
tertentu. Meskipun infrastruktur adalah segalanya, namun itu adalah
pendukung utama untuk menjalankan proses tersebut.
6. Kemampuan/Kecakapan Pengajar
Pilihan dan penguasaan strategi pembelajaran bahasa. Salah satu tujuan
utama pembelajaran bahasa adalah mempersiapkan siswa untuk
berinteraksi secara bermakna dengan bahasa alami. Selain kemampuan
menguasai ilmu pengetahuan, seorang guru juga harus memiliki
kemampuan dan penguasaan untuk memilih dan menerapkan strategi
yang meliputi: Pendekatan, metode dan teknik dengan baik.
d. Klasifikasi Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajarandapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu : strategi


pembelajaran langsung (directinstruction), tak langsung (indirect instruction), interaktif,
mandiri, melalui pengalaman (experimental).

1. Strategi Pembelajaran Langsung


Strategi pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang banyak
diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif dalam menentukan bangun
pengetahuan atau keterampilan langkah demi langkah. Mempelajari
biasanya deduktif.
Keuntungan dari strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan
direncanakan digunakan selama kelemahan utama dalam pembangunan
keterampilan, proses, dan sikap yang diperlukan berpikir kritis dan
hubungan dan pembelajaran kelompok. Jadi Siswa tahu bagaimana
mengembangkan sikap dan pemikiran kritis, strategi Pembelajaran
langsung harus dipadukan dengan strategi pembelajaran lainnya.
2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung
Strategi pembelajaran tidak langsung sering digambarkan sebagai
eksplorasi, induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan
penemuan. Di sisi lain dengan strategi pembelajaran langsung,
pembelajaran tidak langsung biasanya berfokus pada siswa, meskipun
kedua strategi ini bisa saling melengkapi. Peran guru telah digantikan
oleh peran dosen menjadi moderator Guru mengontrol dan
menyediakan lingkungan belajar kesempatan bagi siswa untuk
berpartisipasi.
3. Strategi Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara
siswa. Diskusi dan pertukaran menawarkan kesempatan bagi para
peserta siswa menanggapi ide, pengalaman, pendekatan dan
pengetahuan seorang guru atau teman dan pembangunan jalur alternatif
untuk berpikir dan merasakan.
Keuntungan dari strategi ini adalah:
 Siswa dapat belajar dari teman dan guru untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan.
 mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen
rasional. Strategi pembelajaran interaktif kelompok dan metode
yang dapat diakses interaktif Kerugian dari strategi ini sangat
bergantung pada keterampilan Guru dalam membangun dan
mengembangkan dinamika kelompok.
4. Strategi Pembelajaran Empirik (Experiental)
Experiential learning berorientasi pada induktif, tindakan terfokus
berdasarkan siswa dan kegiatan. Sebuah refleksi pribadi pada
subjek Pengalaman dan desain desain untuk aplikasi konteks
yang kedua adalah faktor penting dalam pengalaman belajar
Efisien. Keuntungan dari strategi ini adalah:
 Meningkatkan partisipasi Siswa.
 Meningkatkan sifat kritis siswa.
 Peningkatan Analisis siswa, dapat menerapkan pembelajaran
pada situasi yang berbeda lain meski kelemahan dari strategi
ini hanya penekanannya
 Prosesnya tidak didasarkan pada hasil, keamanan siswa, biaya
tinggi dan membutuhkan waktu lama

e. Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran

Prinsip-prinsip strategi pembelajaran adalah hal-hal yang harus dipahami dan


diperhatikan dalam pengimplementasian strategi pembelajaran. Prinsip umum strategi
pembelajaran yaitu bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok diterapkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Kita sebagai pendidik harus mampu membuat strategi
yang paling tepat dan efektif sesuai dengan keadaan peserta didik. Oleh karena itu
pendidik harus memahami prinsip-prinsip strategi pembelajaran seagai berikut:

1. Berorientasi pada Tujuan


Dalam pembelajaran tujuan adalah komponen utama. Untuk itu, diharapkan
peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran melalui strategi-strategi pembelajaran
yang telah dirancang pendidik.

2. Aktivitas

Belajar bukan hanya soal menghafal pelajaran saja. Belajar adalah berbuat atau
melakukan sesuatu untuk memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Untuk itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas peserta
didik.

3. Individualities

Mengajar adalah sebuah usaha mengembangkan setiap individu peserta didik.


Walaupun kita mengajar sekelompok peserta didik, namun pada hakikatnya yang ingin
kita capai adalah perubahan perilaku setiap peserta didik.

4. Integritas

Mengajar adalah seluruh usaha mengembangkan pribadi siswa. Mengajar bukan


hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga mengembangkan
aspek afektif dan psikomotor. Untuk itu, strategi pembelajaran harus dapat
mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegritas.

Dari penjelasan diatas bahwa ada 4 prinsip strategi pembelajaran yang harus
dijadikan pedoman oleh pendidik dalam pelaksanaan belajar mengajar agar pembelajran
dapat mencapai tujuan pembelajran.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi adalah pola yang dirancang dan sengaja ditentukan untuk melaksanakan
kegiatan atau tindakan. Pembelajaran adalah usaha guru untuk membantu siswa
melakukan kegiatan belajar. Strategi pembelajaran dengan demikian meliputi
pendekatan, metode dan teknik, bentuk media, penggunaan sumber belajar,
pengelompokan siswa untuk menciptakan interaksi pedagogis antara guru dan siswa,
antara siswa dengan proses, hasil dan/atau dampak kegiatan pembelajaran.

Dalam hal ini, strategi pembelajaran diartikan sebagai rencana yang memuat
seperangkat kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Jenis
strategi pembelajaran, strategi pembelajaran langsung, pembelajaran tidak langsung,
pembelajaran pengalaman, pembelajaran mandiri dan pembelajaran interaktif. Istilah-
istilah yang berkaitan dengan strategi pembelajaran meliputi model pembelajaran,
metode pembelajaran, metode pembelajaran, teknik dan taktik dalam pembelajaran.

Unsur-unsur strategi pembelajaran adalah urutan dan pengelompokan isi,


komponen pembelajaran, pengelompokan siswa dan pemilihan media serta sistem
pengajaran.

3.2 Saran
Hendaknya seorang guru dapat mendesain proses pembelajaran dan
mengimplementasikan strategi pembelajaran yang baik serta disesuaikan dengan sasaran
dalam strategi pembelajaran, sehingga memperoleh kegiatan pembelajaran yang
bermakna.
DAFTAR PUSTAKA

Mu’awanah. 2011. Strategi Pembelajaran Pedoman untuk Guru dan Calon Guru. Kediri:
STAIN Kediri Press.
Sutikno, Sobry. 2021. Strategi Pembelajaran. Indramayu: CV Adanu Abimata.
Syafrimen.,Sa’diyah,R.,Jayadi,A.,dan Nurhasanah,S. Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Edu Pustaka.
Zainiyati, Salamah,H. 2010. Model dan Strategi Pembelajaran Aktif. Surabaya: Putra
Media Nusantara Surabaya & IAIAN Sunan Ampel.
2013. Strategi Pembelajaran. URL:
http://belajaruntukberbagi28.blogspot.co.id/2013/12/strategi-pembelajaran.html.
Diakses pada tanggal 2 Maret 2023.
Anggara, Yudha. Komponen Pembelajaran. URL:
https://yudhaanggara147.wordpress.com/artikel/komponen-pembelajaran/.
Diakses pada tanggal 2 Maret 2023.
Imran, Syaiful. 2016. Komponen Strategi Belajar Mengajar. URL: https://ilmu-
pendidikan.net/pembelajaran/strategi-pembelajaran/komponen-strategi-belajar-
mengajar. Diakses pada tanggal 2 Maret 2023.

Anda mungkin juga menyukai