Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Orang
Dewasa Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022

Dosen Pengampu : Drs. Hidayatullah Haila., MM

Kelompok 3

Nama NIM
ALITA 2221210016
Tia Awalia 2221210093
Annisa Nurbaeti 2221210022
Elvan Ramadhan Lazuardi 2221210078
Aulia Nursabrina 2221210067
Wulan Septiani 2221210094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NON FORMAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah “ Metode dan Teknik Pembelajaran Orang
Dewasa “.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada Bapak Drs. Hidayatullah Haila., MM selaku dosen pengampu
mata kuliah Pendidikan Orang Dewasa yang telah memberi kepercayaan kepada
kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka


menambah pengetahuan juga wawasan menyangkut banten dan pluralime agama.
Selain itu, kami juga berharap makalah ini dapat dipahami oleh para pembaca dan
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Demikianlah makalah ini penulis sajikan, semoga dapat digunakan dengan


sebagaimana mestinya. Kami sampaikan terima kasih untuk semua pihak yang
telah ikut serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Serang, 9 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Model Pembelajaran ............................................................... 3
2.2 Ciri-ciri Model Pembelajaran ................................................................... 4
2.3 Manfaat Model Pembelajaran................................................................... 5
2.4 Bentuk-bentuk Model Pembelajaran Orang Dewasa ............................... 6
BAB II ................................................................................................................... 11
PENUTUP ............................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11
3.2 Saran ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses belajar orang dewasa memiliki perbedaan dengan proses


pembelajaran pada anak-anak (pedagogi), dimana pembelajaran pada
orang dewasa kegiatan belajar dipandang sebagai proses transformasi yaitu
dalam bentuk mengubah (modifying), mempelajari kembali (relearning),
memperbarui (up dating) dan mengamati (replacing), sedangkan
pembelajaran pada anak dipandang sebagai proses pembentukan dan
perolehan (aquiring), pengumpulan, skills, strategi dan nilai-nilai yang
diperoleh dari pengalaman. Pendekatan pembelajaran antara orang dewasa
dan anak berbeda maka dipandang tepat apabila para pendidik
dilingkungan perguruan tinggi memahami dan mampu
mengimplementasikan model pendekatan pembelajaran pada orang
dewasa pada setiap mahasiswa. Proses pembelajaran dapat memberikan
dan menanamkan pembelajaran yang berbasis pembelajaran orang dewasa,
dengan cara menanamkan kepada mahasiswa untuk aktif yaitu’
Pembelajaran Mandiri, Kerjasama KLP, pemecahan masalah,
pembelajaran Interaktif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari model pembelajaran?


2. Apa saja ciri – ciri dari model pembelajaran?
3. Apa manfaat dari adanya model pembelajaran?
4. Apa saja bentu dari model pembelajaran orang dewasa?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definsi model pembelajaran.

1
2. Untuk mengetahui ciri – ciri model pembelajaran.
3. Untuk mengetahui manfaat model pembelajaran.
4. Untuk mengetahui bentuk – bentuk model pembelejaran orang dewasa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Joyce, Weil, dan Calhoun (dalam Warsono dan Hariyanto,


2013:172) model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan
pembelajaran, termasuk perilaku guru dalam menerapkan pembelajaran.
Model pembelajaran banyak kegunaannya mulai dari perencanaan
pembelajaran dan perencanaan kurikulum sampai perancangan bahan-
bahan pembelajaran termasuk program-program multimedia.
Menurut Udin (dalam Hermawan, 2006:3) model pembelajaran
merupakan kerangka koseptual yang menggambarkan prosedur yang
sistematis dalam mengatur pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu. Model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Menurut Knowles, metode pembelajaran merupakan cara
pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Metode
mencakup pembelajaran individual (individual learning method),
pembelajaran kelompok (group learning method), dan pembelajaran
komunitas (community learning method atau community development
method). Teknik pembelajaran merupakan cara mengajarkan yang dipilih
sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan. Dengan kata lain,
teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka melaksanakan
suatu metode.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
mendeskripsikan prosedur sistematik (teratur) dalam pengorganisasian
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar (kompetensi belajar).
Dengan kata lain model pembelajaran merupakan rancangan kegiatan
belajar agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, menarik, mudah
dipahami dan sesuai dengan urutan yang jelas. Model pembelajaran ini

3
sangat efektif pada upaya peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar,
sebab pada kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk berperan aktif
dalam pembelajaran serta diharapkan menggunakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi, mengasah kekompakan dan kerja sama dalam sebuah
kelompok.

2.2 Ciri-ciri Model Pembelajaran

Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada


pendekatan, strategi, metode dan teknik. Oleh sebab itu, suatu rancangan
pembelajaran dikatakan menggunakan model pembelajaran apabila
memiliki empat ciri khusus, yaitu rasional teoritis yang logis disusun oleh
penciptanya, landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar
(tujuan pembelajaran yang akan dicapai), tingkah laku yang diperlukan
agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan lingkungan
belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai (Kardi
dan Nur dalam Trianto, 2007).
Pada umumnya model-model pembelajaran yang baik memiliki ciri-ciri
yang dapat dikenali secara umum, yaitu:
a. Mempunyai prosedur yang sistematik. Dengan demikian, sebuah
model pengajaran merupakan prosedur yang sistematik untuk
mengubah perilaku siswa, berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.
b. Hasil belajar yang ditetapkan secara khusus. Setiap model
pengajaran menentukan tujuan-tujuan khusus dari hasil belajar yang
harus dicapai siswa secara rinci dalam bentuk penampilan yang dapat
diamati.
c. Menentukan lingkungan secara khusus. Memastikan kondisi
lingkungan secara khusus dalam model pengajaran.
d. Ukuran keberhasilan. Menggambarkan dan menjelaskan hasil belajar
dalam bentuk perilaku yang seharusnya ditunjukkan oleh siswa setelah
mengikuti dan menyelesaikan urutan pengajaran.

4
e. Interaksi dengan lingkungan. Seluruh model pembelajaran
menetapkan cara-cara yang memungkinkan siswa berinteraksi dengan
lingkungan.

2.3 Manfaat Model Pembelajaran

Menurut Mulyono (2018) model pembelajaran bermanfaat sebagai


pedoman dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Oleh sebab
itu, pemilihan model ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang
akan di pelajari, tujuan (kompetensi) yang ingin dicapai dalam
pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan siswa.
1. Bagi guru :
a. Memudahkan dalam melaksanakan tugas belajar, karena langkah-
langkah yang diambil tergantung pada waktu yang tersedia, tujuan
yang ingin dicapai, daya serap siswa, dan ketersediaan materi
yang ada
b. Dapat dijadikan sebagai alat untuk mendorong keaktifan siswa
dalam belajar.
c. Mempermudah untuk melaksanakan analisis terhadap perilaku
siswa secara personal maupun kelompok dalam waktu yang lebih
singkat.
d. Memudahkan untuk menyusun bahan pertimbangan dasar dalam
merencanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam rangka
memperbaiki kualitas pembelajaran.
2. Bagi siswa :
a. Ada banyak kesempatan untuk berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
b. Memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran.
c. Memotivasi semangat belajar serta ketertarikan mengikuti
pembelajaran secara penuh.
d. Dapat melihat atau membaca kemampuan pribadi di kelompoknya
secara objektif.

5
2.4 Bentuk-bentuk Model Pembelajaran Orang Dewasa

Sesuai dengan karakter orang dewasa, maka dalam proses pembelajaran


pun terdapat model atau karakteristik secara khusus. Adapun beberapa
model pembelajaran yang cocok digunakan untuk pembelajaran orang
dewasa, yakni :
1. Model Pembelajaran Daur Pengalaman Berstruktur Dan Analisis
Peranan
Dalam model pembelajaran ini menggunakan pendekatan
partisipatori andragogi melalui daur pengalaman struktur. Model
pembelajaran ini merupakan proses membantu belajar orang dewasa
secara analisis dan partisipatif dengan melalui tahapan :
a. Pengenalan dan penghayatan terhadap masalah dan kebutuhan
peningkatan mutu program dan kemampuan petugas menurut
pandangan peserta.
b. Pengolahan masalah dan kebutuhan peningkatan mutu program
dan kemampuan oleh peserta bersama fasilitator atau narasumber.
c. Penyimpulan cara pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan
peningkatan mutu program dan kemampuan oleh peserta bersama
fasilitator.
d. Penyerapan dan penerapan cara peningkatan mutu program dan
kemampuan dalam penyelenggaraan program.

Merujuk kepada model pembelajaran ini, peserta dapat


menggunakan metode ATMAP (Arah, Terapan, Masalah, dan Peran).
Yang dimana pembelajaran dengan metode ATMAP ini untuk
mengupayakan dalam peningkatan kemampuan analisis sekaligus
penghayatan peserta terhadap peran nya dalam menyelenggarakan
program di masyarakat. Pengaplikasian metode ATMAP dalam daur
pengalaman berstruktur ini ialah sebagai berikut :

6
• Arah program dan arah tugas, hal ini berkenaan mengenai tujuan
kegiatan, cara pelaksanaan dan cara penilaian dari program yang
diselenggarakan pada masyarakat. Metode pembelajaran ini antara
lain sajian arah, telaah kasus, curah pendapat, ceramah, dan tanya
jawab.
• Terapan program dan tugas, terapan program maksudnya adalah
cara pelaksanaan program menurut arah yang telah ditetapkan baik
yang sudah diwujudkan maupun yang diperkirakan. Terapan tugas
artinya cara pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan. Metode
pembelajaran ini antara lain menggunakan curah pendapat,
diskusi, telaah terapan, dan kerja kelompok.
• Alternatif pemecahan masalah terapan program dan terapan tugas,
alternatif pemecahan masalah terapan program maksudnya adalah
gagasan cara pemecahan masalah yang telah dianalisis baik untuk
sekarang ataupun yang akan datang terutama terhadap masalah
internal. Alternatif pemecahan masalah terapan tugas artinya ialah
gagasan cara peningkatan kemampuan petugas sesuai dengan
tuntutan terapan program. Metode pembelajaran yang digunakan
yakni telaah kasus, diskusi, telaah banding, dan kerja kelompok.
• Peran petugas, maksdunya ialah peran dan kemampuan dalam
melaksanakan program serta pemecahan masalahnya. Metode
pembelajaran menggunakan praktek dan bekerja melalui metode
diskusi, kerja kelompok ataupun individual, simulasi, dan bermain
peran.
2. Model Pembelajaran Latihan Penyelidikan (Inguiry Training
Model)
Latihan penyelidikan sebagai salah satu model pembelajaran
meliputi 5 fase yakni :
a. Menghadapkan peserta belajar untuk berkonfrontasi dengan situasi
teka teki.

7
b. Fase operasional pengumpulan data untuk verifikasi, meminta
peserta belajar menanyakan serangkaian pertanyaan untuk dijawab
oleh fasilitator dengan “ya” atau “tidak” dan menyelenggarakan
serangkaian eksperimen mengenai lingkungan situasi masalah.
c. Operasi pengumpulan data untuk eksperimentasi.
d. Peserta belajar menyadap informasi dari pengumpulan data
mereka dan menjelaskan masalah sebaik mungkin.
e. Fasilitator dan peserta belajar bekerja sama menganalisis strategi
satu sama lain. Tekanan disini ialah pada konsekuensi strategi
tertentu. Analisis ini berusaha membantu peserta belajar lebih
terarah dalam mengajukan pertanyaan dan mengikuti rencana,
pengadaan fakta, menentukan apa yang relevan, menyiapkan
konsep penjelasan atau hubungan.
3. Model Pembelajaran Advance Organizer
Advance Organizer merupakan materi pengenalan yang disajikan
lebih dahulu dari tugas pembelajaran yang tingkat abstraksinya lebih
tinggi dibandingkan dengan tugas pembelajaran itu sendiri, tujuan nya
untuk menjelaskan, mengintegrasikan, dan menghubungkan materi
dalam tugas pembelajaran dengan materi yang telah dipelajari lebih
dahulu, disamping itu untuk membantu para peserta belajar dalam
membedakan materi baru dari materi pembelajaran yang telah
diberikan. Organisasi yang paling efektif adalah materi yang
menggunakan konsep, istilah dan dalil yang telah dikenal oleh warga
belajar termasuk juga ilustrasi dan analogi.
Bahan pembelajaran yang dapat digunakan berupa artikel dalam
koran atau majalah dan jurnal, ceramah bahkan dapat juga film. Tugas
pembelajaran bagi peserta belajar ialah untuk menghayati informasi,
untuk mengingat gagasan sentral dan mungkin juga fakta kunci.
Sebelum memperkenalkan materi pembelajaran kepada peserta belajar
hendaknya fasilitator menyiapkan materi perkenalan dalam bentuk
advance organizer berupa lampiran yang dapat digunakan untuk

8
mengaitkan data baru yang relevan. Advance organizer pada umumnya
didasarkan pada konsep dan aturan suatu disiplin. Contoh nya suatu
pelajaran atau uraian mengenai sistem kasta di India dapat didahului
dengan organizer yang didasarkan pada konsep stratifikasi sosial.
Biasanya organizer dikaitkan dengan materi yang bersifat aktual atau
kurang abstrak dibandingkan dengan yang mendahuluinya. Organizer
ini timbul dari hubungan secara integral dengan materi pembelajaran.
Organizer dapat juga digunakan secara kreatif untuk menyiapkan
perspektif baru.
Pembelajaran model Advance Organizer dapat diterapkan melalui
beberapa fase yaitu:
a. Penyajian advance organizer meliputi kegiatan yang menjelaskan
tujuan satuan pembelajaran, menyajikan organizer, mendorong
timbulnya kesadaran akan pengetahuan dan pengalaman yang
relevan dengan latar belakang peserta belajar.
b. Penyajian materi tugas pembelajaran dengan menyusun urutan
logis materi pelajaran bagi warga belajar, menyiapkan bahan
organizer yang bersifat eksplisit.
c. Memperkuat organisasi kognitif dengan menggunakan prinsip –
prinsip rekonsiliasi secara terintergrasi, mengintegrasikan
pembelajaran penerimaan aktif, memperoleh pendekatan kritis
terhadap pengetahuan yang dipelajari.
4. Model Pembelajaran Pemerolehan Konsep
Pembelajaran model ini mencakup penganalisisan proses berpikir
dan diskusi mengenai atribut perolehan konsep. Selanjutnya terhadap
variasi pada model dasar yang melibatkan lebih banyak peserta belajar
berpartisispasi dan mengendalikan diskusi serta lebih banyak materi
yang kompleks. Kelaziman diantara materi ini merupakan aplikasi dari
teori tentang konsep. Inilah yang membedakan antara model perolehan
konsep yang asli dengan perlombaan menebak. Model ini mengandung

9
nilai aplikasi yang penting dan langsung kepada pembelajaran sebagai
berikut :
a. Dengan memahami hakikat dari konsep dan kegiatan yang bersifat
konseptual fasilitator dapat menetapkan secara lebih baik apabila
peserta belajar memperoleh pengertian suatu konsep.
b. Fasilitator dapat mengenal strategi pengkategorisasian yang
digunakan warga belajar dan membantu mereka menggunakannya
secara lebih efektif.
c. Fasilitator dapat memperbaiki kualitas pembelajaran untuk
mempelajari konsep dengan menggunakan model pembelajaran
tentang hakikat proses perolehan konsep.

10
BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran orang dewasa tidak luput


pada sistem pembelajaran itu sendiri maka banyak model yang terbentuk
dari sistem sistem yang ada sehingga tercipta nya pembelajaran yang
sistematik ( teratur ) untuk mencapai tujuan belajar. Dengan kata lain
Model pembelajaran juga rancangan kegiatan belajar agar pelaksanaan nya
berjalan menarik dan mudah dipahami.
Model pembelajaran dewasa juga sangat bermanfaat sebagai pedoman
dalam merancangan pembelajaran. Selain itu model pembelajaran dewasa
mempunyai beberapa metode pembelajaran juga memiliki beberapa
bentuk yang memudahkan dalam berproses.

3.2 Saran

Model pembelajaran dewasa sangat penting untuk merancang sesuatu


agar sistematis dan sesuai dengan proses yang ada. Maka dari itu,
diperlulan sifat yang teratur agar perancangan nya sesuai dengan apa yang
sudah di jalani.

11
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, D., & Drs. Hery Tarno, D. H. (2017). PENDIDIKAN ORANG


DEWASA. In D. Daryanto, & D. H. Drs. Hery Tarno, PENDIDIKAN
ORANG DEWASA (pp. viii-166). Yogyakarta: Gava Media.

Octavia, S. A. (2020). MODEL-MODEL PEMBELAJARAN. In S. A. Octavia,


MODEL-MODEL PEMBELAJARAN (pp. 12-16). Yogyakarta:
Deepublish.

12

Anda mungkin juga menyukai