Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ Menyusun Model-Model Pembelajaran”


Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Microteaching
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Yamra Merauke

Dosen Pengampu :
Misnurliana Rambe, M.Pd

Oleh :

HENDRA SULISTIAWAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) YAMRA MERAUKE

JULI 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan
kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan
makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Merauke, Juli 2023


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5

A. Latar Belakang.......................................................................................................5
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6

A. Pengertian Model Pembelajaran.............................................................................6


B. Ciri-Ciri Model Pembelajaran................................................................................6
C. Fungsi Model Pembelajaran...................................................................................7
D. Komponen Model Pembelajaran............................................................................8
E. Jenis Model Pembelajaran......................................................................................8
Information Processing Model (Model Pemrosesan Informasi).................................8
Personal Model (Model Pribadi)................................................................................9
Social Interaction Model (Model Interaksi Sosial).....................................................9
Behavioral Model (Model Perilaku).........................................................................10
F. Macam Macam Model Pembelajaran...................................................................10
Model Pembelajaran Inquiry....................................................................................10
Model Pembelajaran Kontekstual.............................................................................11
Model Pembelajaran Ekspositori..............................................................................11
Model Pembelajaran Berbasis Masalah....................................................................12
Model Pembelajaran Kooperatif...............................................................................12
Model Pembelajaran Project Based Learning..........................................................12
Model Pembelajaran PAIKEM.................................................................................13
Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)...............................................13
Model Pembelajaran Terpadu...................................................................................14
Model Pembelajaran Kelas Rangkap........................................................................14
Model Pembelajaran Tugas Terstruktur...................................................................15
Model Pembelajaran Portofolio................................................................................15
Model Pembelajaran Tematik...................................................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................17

A. Simpulan..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan
sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal
yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan
dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai
antisipasi kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern

Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih
baik (improvement oriented). Hal ini tentu saja menyangkut berbagai bidang, tidak
terkecuali bidang pendidikan. Komponen yang melekat pada pendidikan
diantaranya  adalah kurikulum, guru dan siswa. Hasil studi menyebutkan bahwa meski
adanya peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namum pembelajaran
dan pemahaman siswa di tingkat dasar termasuk Madrasah Ibtidaiyah pada beberapa materi
pelajaran menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Pembelajaran konsep cenderung
abstrak dan dengan metode ceramah, sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa atau
sulit dipahami. Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang
memperhatikan kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan
pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai akibat
motivasi belajar  siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal
dan mekanistis (Direktorat PLP, 2002)

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang Dimaksud model pembelajaran..?


2) Apakah tujuan dari model pembelajaran?
3) Bagaimana model pembelajaran…?

C. Tujuan Penulisan

1) Mahasiswa mampu memahami Pendidikan Dalam Perspektif Al-Quran


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk
melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan gambaran umum namun tetap mengerucut
pada tujuan khusus. Hal tersebut membuat model pembelajaran berbeda dengan metode
pembelajaran yang sudah menerapkan langkah atau pendekatan pembelajaran yang justru
lebih luas lagi cakupannya.

Definisi di atas senada dengan pendapat Suprihatiningrum (2013, hlm. 145) yang
menyatakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur pembelajaran dengan sistematis untuk mengelola pengalaman belajar siswa agar
tujuan belajar tertentu yang diinginkan bisa tercapai.

Untuk memperkuat kesahihan pengertian model pembelajaran berikut ini adalah beberapa
pengertian model pembelajaran menurut para ahli.

Menurut Trianto (2015, hlm. 51) Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial.”

B. Ciri-Ciri Model Pembelajaran

Menurut Kardi & Nur dalam Ngalimun (2016, hlm. 7-8) model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri
tersebut antara lain:

1. Model pembelajaran merupakan rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
2. Berupa landasan pemikiran mengenai apa dan bagaimana peserta didik akan belajar
(memiliki tujuan belajar dan pembelajaran yang ingin dicapai).
3. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan
berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.

Sedangkan menurut Hamiyah dan Jauhar (2014, hlm. 58) ciri-ciri model pembelajaran
adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar tertentu.


2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas.
4. Memiliki perangkat bagian model.
5. Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran baik langsung maupun
tidak langsung.

C. Fungsi Model Pembelajaran

Fungsi model pembelajaran adalah pedoman dalam perancangan hingga pelaksanaan


pembelajaran. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Trianto (2015, hlm. 53) yang
mengemukakan bahwa fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang
pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Oleh karena itu pemilihan model sangat dipengaruhi sifat dari materi yang akan
dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta
tingkat kemampuan peserta didik.
Ihwal sifat dan materi yang dibelajarkan tersebut, model pembelajaran juga dapat
dikategorikan berdasarkan beberapa jenis yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
D. Komponen Model Pembelajaran

Komponen model pembelajaran merupakan bagian-bagian yang menjadikan suatu model


pembelajaran menjadi kesatuan menjadi utuh. Misalnya, suatu model pembelajaran memiliki
komponen sintaks yang merupakan acuan dasar dari keseluruhan urutan fase yang harus
dilakukan agar kita menerapkan konsepsi dari model pembelajaran tersebut. Komponen
model pembelajaran terdiri atas:

1. sintaks,
2. sistem sosial,
3. prinsip reaksi,
4. sistem pendukung, dan
5. dampak instruksional dan pengiring (Utomo, 2020, hlm. 43).

Pengetahuan mengenai komponen model pembelajaran ini amatlah penting terutam jika kita
ingin membuat pengembangan model pembelajaran tertentu. Penjelasan lengkap mengenai
komponen model pembelajaran dan cara pengembangannya dapat disimak pada artikel di
bawah ini.

E. Jenis Model Pembelajaran

Menurut Joyce & Weil dalam buku Suprihatiningrum (2013, hlm. 186) model-model
mengajar (pembelajaran) terbagi menjadi empat kategori sebagai berikut.

Information Processing Model (Model Pemrosesan Informasi)

Model ini menekankan pada pengolahan informasi dalam otak sebagai aktivitas mental
siswa. Model ini akan mengoptimalkan daya nalar dan daya pikir siswa melalui pemberian
masalah yang disajikan oleh guru.
Tugas siswa adalah memecahkan masalah-masalah tersebut. Model ini menerapkan teori
belajar behavioristik dan kognitivistik. Ada tujuh model yang termasuk dalam rumpun ini,
yakni sebagai berkut.

1. Inductive thinking model (model berpikir induktif) yang dikembangkan oleh Hilda


Taba.
2. Inquiry training model (model pelatihan inkuiri/penyingkapan/penyelidikan) yang
dikembangkan oleh Richard suchman.
3. Scientific inquiry (penyelidikan ilmiah) yang dikembangkan oleh Joseph J. Schwab.
4. Concept attainment (pencapaian konsep) oleh Jerome Bruner.
5. Cognitive growth (pertumbuhan kognitif) dikembangkan oleh Jean Piaget.
6. Advance organizer model (model pengatur/penyelenggaraan tingkat lanjut) oleh David
Ausubel.
7. Memory (daya ingat) oleh Harry Lorayne).

Personal Model (Model Pribadi)

Sesuai dengan namanya, model mengajar dalam rumpun ini berorientasi kepada
perkembangan diri individu. Implikasi model ini dalam pembelajaran adalah guru harus
menyediakan pembelajaran sesuai dengan minat, pengalaman, dan perkembangan mental
siswa.

Model-model mengajar dalam rumpun ini sesuai dengan paradigma student centered atau


pembelajaran yang berpusat pada siswa/peserta didik.

Social Interaction Model (Model Interaksi Sosial)

Rumpun model mengajar social interaction model menitikberatkan pada proses interaksi


antar individu yang terjadi dalam kelompok. Model-model mengajar disetting dalam
pembelajaran berkelompok. Model ini mengutamakan pengembangan kecakapan individu
dalam berhubungan dengan orang lain.

Behavioral Model (Model Perilaku)

Rumpun model ini sesuai dengan teori belajar behavioristik. Pembelajaran harus
memberikan perubahan pada perilaku si pembelajar ke arah yang sejalan dengan tujuan
pembelajaran.

Kemudian, perubahan yang terjadi harus dapat diamati. Sehingga, guru dapat menguraikan
langkah-langkah pembelajaran yang konkret dan dapat diamati dalam upaya evaluasi
perkembangan peserta didiknya.

F. Macam Macam Model Pembelajaran

Menurut Hamdayama (2016, hlm. 132-182) macam-macam model pembelajaran adalah


sebagai berikut:

Model Pembelajaran Inquiry

Model inquiry (inkuiri) menggunakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan


proses berpikir secara kritis serta analitis kepada peserta didik agar mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan secara mandiri melalui penyelidikan
ilmiah.

Penjelasan lengkap mengenai model ini dapat dilihat di sini:


Model Pembelajaran Kontekstual

Merupakan model dengan konsep belajar yang membuat guru untuk mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah
aktivitas peserta didik, peserta didik melakukan dan mengalami, tidak hanya monoton dan
mencatat.

Model mengajar ini juga dapat mengembangkan kemampuan sosial peserta didik karena
dihadapkan pada situasi dunia nyata. Ada tujuh komponen utama dari pembelajaran
kontekstual yang membuatnya khas jika dibandingkan dengan model yang lain, yakni
sebagai berikut.

1. Kontruktivisme, mendorong peserta didik agar bisa mengkonstruksi pengetahuannya


melalui pengamatan dan pengalaman.
2. Inquiry, didasarkan pada penyingkapan, penyelidikan atau pencarian dan penelusuran;
3. Bertanya, sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu.
4. Learning community, dilakukan dengan membuat kelompok belajar.
5. Modeling, dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh peserta
didik.
6. Refleksi, proses pengkajian pengalaman yang telah dipelajari.
7. Penilaian nyata, proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang
perkembangan belajar peserta didik.

Penjelasan mengenai pembelajaran kontekstual atau CTL dapat dibaca pada artikel ini:

Model Pembelajaran Ekspositori

Ekspositori adalah pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru kepada kelompok peserta didik supaya peserta didik dapat
menguasai materi secara optimal.
Dalam model pengajaran ekspositori seorang pendidik harus memberikan penjelasan atau
menerangkan kepada peserta didik dengan cara berceramah. Sehingga menyebabkan arah
pembelajarannya monoton karena sangat ditentukan oleh kepiawaian ceramah guru.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Nama lainnya dalam bahasa inggris adalah Problem based learning yang dapat diartikan
sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan para proses penyelesaian
masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pemecahan masalah menjadi langkah utama dalam
model ini.

Pengertian, karakter, dan langkah pembelajaran berbasis masalah dapat dilihat pada artikel
di bawah ini:

Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah kerangka konseptual rangkaian kegiatan belajar yang


dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Kelompok-kelompok tersebut bekerja sama untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

Model Pembelajaran Project Based Learning

Model pembelajaran project based learning atau pembelajaran berbasis proyek adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan nyata sebagai inti pembelajaran.
Dalam pembelajaran project based learning peserta didik akan melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintetis, dan pengolahan informasi lainnya untuk menghasilkan
berbagai bentuk belajar yang beragam.
Project based learning adalah salah satu model pembelajaran yang paling kuat, karena akan
meningkatkan kompetensi siswa secara holistik, baik dari sikap, pengetahuan, maupun
keterampilan, melalui pendekatan kontekstual yang dekat dengan pekerjaan nyata di
lapangan. Untuk lebih jelasnya, pemaparan lebih lengkap mengenai model pembelajaran ini
dapat disimak di tautan di bawah ini:

Model Pembelajaran PAIKEM

Merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan.


Pembelajaran ini dirancang agar membuat anak lebih aktif mengembangkan kreativitas
sehingga pembelajaran bisa berlangsung secara efektif, optimal, dan pada akhirnya terasa
lebih menyenangkan.

Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)

Kerangka perencanaan dalam pembelajaran kuantum adalah TANDUR (Tumbuhkan, Alami,


Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan). Komponen utama pembelajaran kuantum
dapat berupa:

1. peta konsep sebagai teknik belajar efektif;


2. teknik memori, adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak sesuai dengan cara
kerja otak;
3. sistem pasak lokasi;
4. teknik akrostik, teknik menghafal dengan cara mengambil huruf depan dari materi yang
ingin diingat kemudian menggabungkannya.

Intinya metode pembelajaran ini menggunakan berbagai cara untuk membuat pembelajaran
menerap dan dipahami dengan mudah oleh peserta didik. Caranya bisa sangat interaktif dan
melibatkan peserta didik dalam kegiatan langsung untuk mendemonstrasikan materi diiringi
perayaan seperti yel motivasi.
Model Pembelajaran Terpadu

Merupakan model yang dapat melibatkan beberapa mata pelajaran sekaligus agar
memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna pada peserta didik. Pembelajaran
terpadu terbagi menjadi sepuluh jenis, yakni sebagai berikut.

1. Model penggalan
2. Model keterhubungan
3. Model sarang
4. Model urutan
5. Model bagian
6. Model jaring laba-laba
7. Model galur
8. Model keterpaduan
9. Model celupan
10. Model jaringan

Model Pembelajaran Kelas Rangkap

Pembelajaran kelas rangkap menekankan dua hal utama, yakni penggabungan kelas secara
integrative dan pembelajaran terpusat pada peserta didik, sehingga Guru tidak harus
mengulang kembali untuk mengajar pada dua kelas yang berbeda dengan program yang
berbeda pula.

Efisiensi adalah kunci dari model pembelajaran ini. Merangkapkan beberapa rombongan
belajar dapat meningkan efisiensi pembelajaran.

Macam-macam model pembelajaran kelas rangkap atau biasa disingkat PKR meliputi:
1. Model PKR 221: dua kelas, dua mata pelajaran, datu ruangan;
2. Model PKR 222 : berarti memiliki dua kelas dan dua mata pelajaran, pada dua ruangan;
3. Model PKR 333 : tiga kelas, tiga mata pelajaran, tiga ruangan.

Model Pembelajaran Tugas Terstruktur

Pembelajaran ini menekankan pada penyusunan tugas terstruktur yang wajib diselesaikan
oleh peserta didik guna mendalami dan memperluas penguasaan materi yang sesuai dengan
materi pembelajaran yang sudah dikaji.

Bentuk tugas terstruktur meliputi laporan ilmiah, portofolio (produk ciptaan peserta didik),
makalah individu, makalah kelompok, dsb.

Model Pembelajaran Portofolio

Model pembelajaran portofolio menitikberatkan pada pengumpulan karya terpilih dari satu
kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan untuk
memecahkan masalah.

Prinsip dasar model pembelajaran portofolio, yaitu prinsip belajar peserta didik aktif dan
kelompok belajar kooperatif untuk menghasilkan produk portofolio secara bersama.

Model Pembelajaran Tematik

Merupakan pembelajaran dengan suatu kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan


materi beberapa pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan sesuai dengan kebutuhan
lingkungan peserta didik yang akan menjadi lahan dunia nyata bagi dirinya.

Pembelajaran tematik mempunyai beberapa prinsip dasar, yaitu:


1. Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan;
2. Bentuk belajar dirancang agar peserta didik menemukan tema;
3. Efisiensi (terdiri dari beberapa pelajaran sekaligus).

Berbagai model atau rancangan pembelajaran lainnya juga dapat disimak pada tautan di
bawah ini:
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam memiliki
kekhasan tersendiri karena berpegang teguh pada Al-Quran dan As-sunah. Al-Quran sebagai
landasan sistem pendidikan Islam memiliki beberapa istilah pendidikan yaitu tarbiyah, ta’dib,
ta’lim dan tazkiyah.Adapun persamaanpersamaannya baik dari segi diskursus tarbiyah, ta’lim,
ta’dib maupun tazkiyah menunjukkan satu konsep pendidikan dalam Islam, saling melengkapi
dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Tujuan pendidikan Islam mengisyaratkan adanya komponen-
komponen pokok dalam pendidikan, adanya isyarat bagi guru untuk meningkatkan diri,
prosesnya bertahap dan berkelanjutan, menuntut adab-adab tertentu dengan metode-metode
yang mudah diterima agar dilakukan dengan baik dan bijak. Adanya tujuan untuk
memperoleh pengetahuan (pembinaan akal) menuju ke arah perubahan yang lebih baik
(pendidikan jiwa), mewujudkan insan muslim sempurna untuk taat beribadah memperoleh
ridha Allah Swt. Materi pendidikan dibagi menjadi 2 bidang yaitu bidang kajian-kajian
keislaman dan sains sosial serta eksakta.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hamdayama, Jumanta. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.


2. Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar-Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher
3. Ngalimun (2016). Strategi model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Presindo.
4. Rusman. (2018). Model-model pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
5. Saefuddin, A. & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
6. Sukmadinata, N.S. & Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi.
Bandung: PT Refika Aditama.
7. Suprihatiningrum, Jamil (2013). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
8. Trianto (2015). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
9. Utomo, D.P. (2020). Mengembangkan model pembelajaran. Yogyakarta: Bildung.

Anda mungkin juga menyukai