Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MODEL-MODEL & STRATEGI PEMBELAJARAN


MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III (TIGA)
 ANDI RIKA RAHMAN : 208.19.024
 NURASMIANTI : 208.19.104
 SITI SARIPAH : 208.19.159

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL GAZALI


BULUKUMBA
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 202I/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat
dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad
SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari
kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat
bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan
makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Model-model & Strategi
Pembelajaran dengan judul “Model-model Pembelajaran”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Model-model
& Strategi Pembelajaran, Mustamin Gau,S.Pd,.M.Si. dalam rangka menunjang
pengembangan pengetahuan.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan
demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Bulukumba, Maret 2022

Penyusun

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Pengertian Model Pembelajaran ................................................ 3
B. Prinsip – prinsip Model-Model Pembelajaran ........................... 4
C. Karakteristik Model Pembelajaran ............................................ 5
D. Penggolongan dan Jenis-Jenis Model Pembelajaran ................. 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 13
A. Kesimpulan ................................................................................ 13
B. Saran .......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar
Secara luas, Joyce dan Weil (2000:13) mengemukakan bahwa model
pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang
menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan unit
pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program multi
media, dan bantuan belajar melalui program komputer. Hakikat mengajar
menurut Joyce dan Weil adalah membantu belajar (peserta didik) memperoleh
informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar bagaimana
cara belajar.
Merujuk pada dua pendapat di atas, penulis memaknai model
pembelajaran dalam BBM (Bahan Belajar Mandiri) ini sebagai suatu rencana
mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola
tersebut dapat terlihat kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan
kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar
pada peserta didik. Di dalam pola pembelajaran yang dimaksud terdapat
karakteristik berupa rentetan atau tahapan perbuatan/kegiatan guru-peserta
didik atau dikenal dengan istilah sintaks dalam peristiwa pembelajaran. Secara
implisit di balik tahapan pembelajaran tersebut terdapat karakteristik lainnya
dari sebuah model dan rasional yang membedakan antara model pembelajaran
yang satu dengan model pembelajaran yang lainnya.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian model pembelajaran?
2. Bagaimana prinsip-prinsip model pembelajaran?
3. Bagaimana karakteristik dari model pembelajaran?
4. Bagaimana penggolongan dan jenis-jenis dari model pembelajaran?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini berdasarkan rumusan masalah adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip model pembelajaran
3. Untuk mengetahui karakteristik dari model pembelajaran
4. Untuk mengetahui penggolongan dan jenis-jenis model pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran


1. Pembelajaran
Istilah pembelajaran sama dengan proses belajar mengajar.
Dalam konteks pembelajaran terdapat dua komponen penting, yaitu guru
dan peserta didik yang saling berinteraksi. Dengan demikian, dalam modul
ini, pembelajaran didefinisikan sebagai pengorganisasian atau penciptaan
atau pengaturan suatu kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya yang
memungkinkan terjadinya belajar pada peserta didik.
2. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Syaiful Sagala, 2005).
Secara luas, Joyce dan Weil (2000:13) mengemukakan bahwa
model pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang
menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan unit
pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program multi
media, dan bantuan belajar melalui program komputer. Hakikat mengajar
menurut Joyce dan Weil adalah membantu belajar (peserta didik)
memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan
belajar bagaimana cara belajar.
Merujuk pada dua pendapat di atas, penulis memaknai model
pembelajaran sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola
pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru-
peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan
yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam pola
pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau
tahapan perbuatan/kegiatan guru-peserta didik atau dikenal dengan istilah

3
sintaks dalam peristiwa pembelajaran. Secara implisit di balik tahapan
pembelajaran tersebut terdapat karakteristik lainnya dari sebuah model dan
rasional yang membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan
model pembelajaran yang lainnya.

B. Prinsip – prinsip Model-Model Pembelajaran


Agar Model-model pembelajaran dapat menghasilkan rencana yang
efektif dan efisien, prinsip-prinsip berikut patut diperhatikan diantaranya:
1. Model-model pembelajaran hendaknya mempunyai dasar nilai yang jelas
dan mantap. Nilai yang menjadi dasar bisa berupa nilai budaya, nilai
moral, dan nilai religius, maupun gabungan dari ketiganya. Acuan nilai
yang jelas dan mantap akan memberikan motivasi yang kuat untuk
menghasilkan rencana yang sebaik-baiknya;
2. Model-model pembelajaran hendaknya berangkat dari tujuan umum,
tujuan umum itu dirinci menjadi khusus, kemudian bila masih bisa dirinci
menjadi tujuan khusus, itu dirinci menjadi lebih rinci lagi. Adanya
rumusan tujuan umum dan tujuan khusus yang terinci akan menyebabkan
berbagai unsur dalam laporan hasil penelitian, memiliki relevansi yang
tinggi dengan tujuan yang akan dicapai.
3. Model-model pembelajaran hendaknya realistis. Model-model
pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang
tersedia. Dalam hal sumber daya hendaknya dipertimbangkan kualitas
maupun kuantitas manusia dan perangkat penunjangnya, laporan hasil
penelitian sebaiknya tidak mengacu pada sumber daya yang diperkiranan,
melainkan pada sumber daya dan dana yang nyata.
4. Model-model pembelajaran hendaknya mempertimbangkan kondisi sosial
budaya masyarakat, baik yang mendukung maupun yang menghambat
pelaksanaan laporan hasil penelitian nanti. Kondisi sosial budaya tersebut
misalnya system nilai, adat istiadat, keyakinan, serta cita-cita. Terhadap
kondisi sosial budaya yang mendukung pelaksanaan laporan hasil
penelitian hendaknya telah direncanakan cara memanfaatkan secara
maksimal faktor pendukung itu, sedangkan terhadap kondisi sosial budaya

4
yang menghambat, hendaknya telah direncanakan cara untuk
mengantisipasinya dan menekannya menjadi sekecil-kecilnya, dan;
5. Model-model pembelajaran hendaknya fleksibel. Meskipun berbagai hal
yang terkait dengan pelaksanaan rencana telah dipertimbangkan sebaik-
baiknya, masih mungkin terjadi hal-hal yang diluar perhitungan model-
model pembelajaran ketika rencana itu dilksanakan. Oleh karena itu,
dalam membuat model-model pembelajaran hendaknya disediakan ruang
gerak bagi kemungkinan dari rencana sebagai antisipasi terhadap hal-hal
yang terjadi diluar perhitungan model-model pembelajaran

C. Karakteristik Model Pembelajaran


Rangke L Tobing, dkk (1990:5) mengidentifikasi lima karakterististik
suatu model pembelajaran yang baik, yang meliputi berikut ini.
1. Prosedur Ilmiah
Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur yang
sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau memiliki
sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah pembelajaran yang
dilakukan guru-peserta didik.
2. Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan
Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil belajar secara
rinci mengenai penampilan peserta didik.
3. Spesifikasi lingkungan belajar
Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas kondisi
lingkungan dimana tanggapan peserta didik diobservasi.
4. Kriteria penampilan
Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria penerimaaan
penampilan yang diharapkan dari para peserta didik. Model pembelajaran
merencanakan tingkah laku yang diharapkan dari peserta didik yang dapat
didemonstrasikannya setelah langkah-langkah mengajar tertentu.
5. Cara-cara pelaksanaannya
Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme yang
menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan lingkungan.

5
D. Penggolongan dan Jenis-Jenis Model Pembelajaran
Joyce dan Weil (1980; 1992) dalam bukunya Models of Teaching
menggolongkan model-model pembelajaran ke dalam empat rumpun.
Keempat rumpun model pembelajaran tersebut adalah: (1) rumpun model
pembelajaran pemrosesan iInformasi, (2) rumpun model pembelajaran
personal, (3) rumpun model pembelajaran sosial, dan (4) rumpun model
pembelajaran perilaku.
1. Rumpun model-model Pemrosesan Informasi
Model-model pembelajaran dalam rumpun Pemrosesan Informasi
bertitik tolak dari prinsip-prinsip pengolahan informasi, yaitu yang
merujuk pada cara-cara bagaimana manusia menangani rangsangan dari
lingkungan, mengorganisasi data, mengenali masalah, menyusun konsep,
memecahkan masalah, dan menggunakan simbol-simbol. Beberapa model
pembelajaran dalam rumpun ini berhubungan dengan kemampuan peserta
didik untuk memecahkan masalah, dengan demikian peserta didik dalam
belajar menekankan pada berpikir produktif. Sedangkan beberapa model
pembelajaran lainnya berhubungan dengan kemampuan intelektual secara
umum, dan sebagian lagi menekankan pada konsep dan informasi yang
berasal dari disiplin ilmu secara akademis.
Jenis model-model pembelajaran yang termasuk ke dalam rumpun
pemrosesan informasi ini adalah seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Model-Model Pembelajaran yang Tergolong Rumpun
Pemrosesan Informasi
Nama Model
No Tokoh Misi/tujuan/manfaat
Pembelajaran
1 Berpikir Induktif Hilda Taba Ditujukan secara khusus untuk
pembentukan kemampuan
berpikir induktif yang banyak
diperlukan dalam kegiatan
akademik meskipun diperlukan
juga untuk kehidupan pada
umumnya. Model ini memiliki

6
Nama Model
No Tokoh Misi/tujuan/manfaat
Pembelajaran
keunggulan melatihkan
kemampuan menganalisis
informasi dan membangun
konsep yang berhubungan dengan
kecakapan berpikir.

2. Latihan Inkuari Richard Sama dengan model berpikir


Suchman induktif, model ini ditujukan
untuk pembentukan kemampuan
berpikir induktif yang banyak
diperlukan dalam kegiatan
akademik meskipun diperlukan
juga untuk kehidupan pada
umumnya. Kelebihan model ini
dibandingkan dengan berpikir
induktif lebih banyak melatihkan
metode ilmiah.

3. Pembentukan Jerome Dirancang terutama untuk


konsep Bruner, pembentukan kemampuan
Goodnow, berpikir induktif, peserta didik
dan Austin dilatih mempelajari konsep secara
efektif.

4 Perkembangan Jean Piaget, Dirancang terutama untuk


kognitif Irving pembentukan kemampuan
Siegel, berpikir/pengembangan
Edmund intelektual pada umumnya,
Sullivan, khususnya berpikir logis,
Lawren-ce meskipun demikian kemampuan

7
Nama Model
No Tokoh Misi/tujuan/manfaat
Pembelajaran
Kohl-berg ini dapat diterapkan pada
kehidupan sosial dan
pengembangan moral.
5 Advanced David Dirancang untuk meningkatkan
organizer Ausubel kemampuan mengolah informasi
melalui penyajian materi beragam
(ceramah, membaca, dan media
lainnya) dan menghubungkan
pengetahuan baru dengan struktur
kognitif yang telah ada.

6. Mnemonics Pressley, Strategi belajar untuk mengingat


Levin, dan mengasimilasi informasi.
Delaney

2. Rumpun model-model Pribadi/individual


Model-model pembelajaran yang termasuk rumpun model-model
personal/individual menekankan pada pengembangan pribadi. Model-
model pembelajaran ini menekankan pada proses dalam
“membangun/mengkonstruksi” dan mengorganisasi realita, yang
memandang manusia sebagai pembuat makna. Model-model pembelajaran
rumpun ini memberikan banyak perhatian pada kehidupan emosional.
Fokus pembelajaran ditekankan untuk membantu individu dalam
mengembangkan hubungan individu dengan lingkungannya dan untuk
melihat dirinya sendiri. Jenis-jenis model pembelajaran pribadi seperti
tercantum pada tabel 2.
Tabel 2. Model-Model Pembelajaran Personal (Pribadi)
Nama Model Tokoh Misi/Tujuan
Pengajaran Non Carl Rogers Penekanan pada pembentukan
Direktif kemampuan belajar sendiri untuk
mencapai pemahaman dan penemuan

8
Nama Model Tokoh Misi/Tujuan
diri sendiri sehingga terbentuk konsep
diri. Model ini menekankan pada
hubungan guru-peserta didik.
Latihan Fritz Pearls Pembentukan kemampuan menjajaga
Kesadaran William dan menyadari pemahaman diri sendiri.
Schutz
Sinektik William Pengembangan individu dalam hal
Gordon kreativitas dan pemecahan masalah
kreatif.
Sistem David Hunt Didesain untuk meningkatkan
Konseptual kompleksitas pribadi dan fleksibilitas.
Pertemuan kelas William Pengembangan pemahaman diri dan
Glasser tanggungjawab pada diri sendiri dan
kelompok sosial lainnya.

3. Rumpun model-model Interaksi Sosial


Model-model pembelajaran yang termasuk dalam rumpun sosial ini
menekankan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain.
Model-model ini memfokuskan pada proses negosiasi sosial. Model-model
pembelajaran dalam kelompok ini memberikan prioritas pada peningkatan
kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain dalam upaya
peningkatan proses demokratis dalam bermasyarakat secara produktif.
Tokoh-tokoh teori sosial juga peduli dengan pengembangan pikiran
(mind) diri sebagai pribadi dan materi keakademisan. Jenis-jenis model
pembelajaran rumpun Interaksi Sosial adalah seperti dalam tabel 3 berikut
ini.
Tabel 3. Model-model Pembelajaran Interaksi Sosial
Nama Model Tokoh Misi/tujuan
Kerja kelompok. Herbert Thelen Mengembangkan keterampilan-
(investigati-on John Dewey keterampilan untuk berperan dalam
group) kelompok yang menekankan keterampilan

9
Nama Model Tokoh Misi/tujuan
komunikasi interpersonal dan
keterampilan inkuari ilmiah. Aspek-aspek
pengembangan pribadi merupakan hal
yang penting dari model ini.

Inkuari Sosial Byron Massialas Pemecahan masalah sosial, terutama


Benjamin Cox melalui inkuari ilmiah dan penalaran
logis.
Jurispru-dential National Training Pengembangan keterampilan interpersonal
Laboratory, dan kerja kelompok untuk mencapai,
Bethel, Maine kesadaran, dan fleksibilitas pribadi.
Donald Oliver Didesain utama untuk melatih
James P.Shaver kemampuan mengolah informasi dan
menyelesaikan isu kemasyarakatan
dengan kerangka acuan atau cara berpikir
jurisprudensial (ilmu tentang hukum-
hukum manusia).
Role playing Fannie Shaftel Didesain untuk mengajak peserta didik
(Bermain peran) George Shafted dalam menyelidiki nilai-nilai pribadi dan
sosial melalui tingkah laku mereka sendiri
dan nilai-nilai yang menjadi sumber dari
penyelidikan itu
Simulasi Sosial Sarene Boocock, Didisain untuk membantu pengalaman
Harold Guetzkow peserta didik melalui proses sosial dan
realitas dan untuk menilai reaksi mereka
terhadap proses-proses sosial tersebut,
juga untuk memperoleh konsep-konsep
dan keterampilan-keterampilan
pengambilan keputusan.

10
4. Rumpun Model-model Perilaku
Semua model pembelajaran rumpun ini didasarkan pada suatu
pengetahuan yang mengacu pada teori perilaku, teori belajar, teori belajar
sosial, modifikasi perilaku, atau perilaku terapi. Model- model
pembelajaran rumpun ini mementingkan penciptaan lingkungan belajar
yang memungkinkan manipulasi penguatan perilaku secara efektif
sehingga terbentuk pola perilaku yang dikehendaki. Adapun jenis-jenis
model pembelajaran perilaku seperti pada tabel 4.
Tabel 4. Model-model Pembelajaran Rumpun Perilaku
Model Tokoh Misi atau tujuan
Contingency B.F. Skinner Model ini dirancang untuk
Management mengajak peserta didik mempelajari
(manajemen dari fakta-fakta, konsep-konsep dan
akibat/hasil keterampilan sebagai akibat dari
perlakuan) suatu perlakuan tertentu.
Self Control B.F. Skinner Model ini dirancang untuk
mengajak peserta didik untuk
memiliki keterampilan
mengendalikan perilaku
sosial/keterampilan-keterampilan
sosial.
Relaksasi Rimm & Masters Model ini dirancang untuk
Wolpe mengajak peserta didik menemukan
tujuan-tujuan pribadi.
Stress Reduction Rimm & Masters Model ini ditujukan untuk
(pengurangan membelajarkan peserta didik dalam
stres) cara relaksasi dalam mengatasi
kecemasan dalam situasi sosial
Assertive Training Wolpe, lazarus, Menyatakan perasaan secara
(Latihan Salter langsung dan spontan dalam situasi
berekspresi) social

11
Model Tokoh Misi atau tujuan
Desensititation Wolpe Pola-pola perilaku, keterampilan–
keterampilan
Direct Gagne Pola tingkah laku, keterampilan-
training/direct Smith & Smith keterampilan.
instruction

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai penutup dari uraian makalah ini dapat dibuatkan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Model pembelajaran sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan
pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru-
peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan
yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik.
2. Prinsip-prinsip model pembelajaran yaitu model-model pembelajaran
hendaknya mempunyai dasar nilai yang jelas dan mantap, model-model
pembelajaran hendaknya berangkat dari tujuan umum, model-model
pembelajaran hendaknya realistis, model-model pembelajaran hendaknya
mempertimbangkan kondisi sosial budaya masyarakat, dan model-model
pembelajaran hendaknya fleksibel.
3. Ada lima karakterististik suatu model pembelajaran yang baik, yang meliputi:
a. Prosedur Ilmiah
b. Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan
c. Spesifikasi lingkungan belajar
d. Kriteria penampilan
e. Cara-cara pelaksanaannya
4. Joyce dan Weil (1980; 1992) dalam bukunya Models of Teaching
menggolongkan model-model pembelajaran ke dalam empat rumpun.
Keempat rumpun model pembelajaran tersebut adalah:
a. rumpun model pembelajaran pemrosesan informasi,
b. rumpun model pembelajaran personal,
c. rumpun model pembelajaran sosial, dan
d. rumpun model pembelajaran perilaku.

13
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat
kekurangan karena manusia tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan adanya saran dan kritikan yang membangun sehingga
dalam penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik lagi. Dan semoga
makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam proses pendidikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arronson, E (2000). History of The Jigsaw, An Account from Professor Aronson


[on line]. Tersedia :http://www.jigsaw.org/history.htm
Blosser, P. E. (1992). Using Cooperative Learning in Science Education. ERIC
Clearing House. Tersedia [on line] http://www.eric.edu.
https://www.academia.edu/5816186/Model_model_Pembelajaran diakses tanggal
21 Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai