1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT ,atas kesehatan dan kemampuan yang
sudah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah pengantar pendidikan. Makalah ini dibuat dengan judul ” LIFE
SKILL DAN LONG LIFE EDUCATION.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota kelompok yang telah
berpartisipasi dalam pengerjaan makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu.
Penulis menyadari, makalah ini masih sangat sederhana dan masih terdapat kekurangan
baik isi atau kata yang kurang tepat dalam penyajiannya dan kami sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
KELOMPOK 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. LIFE SKILL....................................................................................................................5
1. Pengertian Life Skill.................................................................................................5
2. Ciri-Ciri Pembelajaran Life Skill..............................................................................6
3. Tujuan Pendidikan Life Skill....................................................................................6
4. Jenis-Jenis Life Skill.................................................................................................7
5. Prinsip-Prinsip Life Skill..........................................................................................8
B. LONG LIFE EDUCATION...........................................................................................9
1. Pengertian Long Life Education...............................................................................9
2. Landasan Long Life Education.................................................................................10
3. Dasar-Dasar Pemikiran Long Life Education...........................................................10
4. Tujuan Long Life Education.....................................................................................11
5. Target Long Life Education......................................................................................12
6. Implikasi Long Life Education.................................................................................15
BAB III PENUTUP....................................................................................................................17
A. Kesimpulan.....................................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................18
SEGMEN SESI TANYA JAWAB.............................................................................................19
PROFIL KELOMPOK 3............................................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia semakin hari semakin mengalami perubahan. Perubahan dan perkembangan itu
menuntut manusia harus terus belajar dimanapun dan kapanpun. Konsep belajar sepanjang
hayat atau yang dikenal dengan Long Life education bisa dilakukan dimana saja, mulai
dari lingkungan keluarga dimulai dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa, bahkan sampai
dengan usia tua, Belajar sepanjang hayat juga bisa dilakukan dalam pendidikam formal,
dari mulai Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menegah Atas/kejuruan, Perguruan Tinggi. Lahirnya konsep belajar sepanjang hayat
adalah bagian dari keprihatinan pada dunia pedidikan yang ada, karena masih banyak
masyarakat yang tidak bisa menikmati pendidikan pada dunia formal.Oleh sebab itu belajar
sepanjang hayat bisa dilakukan pada kegiatan non formal, misalnya kegiatan pelatihan,
PLS, kelompok belajar dan lain sebagainya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
4
A.LIFE SKILL
1. Pengertian Life Skill
Life skill adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi problema kehidupan
kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk
mengatasinya. Dengan demikian pendidikan berorientasi life skill bagi peserta didik
adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan
kehidupan, baik sebagai kehidupan pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun
sebagai warga negara, dengan hasil yang dapat mencapai apa yang menjadi tujuan
hidupnya.
Pengertian Pendidikan Life Skill Menurut Para Ahli:
a. Menurur Listyono,
Kecakapan hidup (life skill) yaitu kemampuan dan keberanian untuk menghadapi
problematika kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif, mencari serta
menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan.
Life skill diartikan sebagai berikut, a skill is alearned ability to do something well.
Kecakapan tidak hanya diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu, lebih
daripada itu, kecakapan dimaknai sebagai kemampuan belajar untuk melakukan
sesuatu secara lebih baik. Jadi mampu melakukan sesuatu saja belum cukup untuk
dikatakan sebagai cakap, melainkan kemampuan untuk melakukan sesuatu tersebut
harus ditunjukan secara lebih baik dan diperoleh melalui suatu aktivitas belajar.
Life Skill diartikan sebagai, are abilities individuals can lear that will help them to be
successful in living a produktive and satisfying life. Kecakapan hidup dimengerti
sebagai kemampuan individual untuk dapat belajar sehingga seseorang memperoleh
kesuksesan dalam hidupnya, produktif dan mampu memperoleh kepuasan hidup.
Indikator seseorang telah memperoleh life skill dengan demikian dapat dilihat dari
sejauhmana ia mampu eksis dalam kehidupnya di tengah-tengah masyarakat. Apabila
5
seseorang mampu produktif dan membuat berbagai kesuksesan, maka dapat dikatakan
orang tersebut memiliki life skill yang baik.
Life skill adalah pendidikan yang dapat memberikan bekal ketrampilan yang praktis
terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang usaha dan potensi ekonomi
atau industri yang ada di masyarakat.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
6
1. Memberdayakan aset kualitas batiniah, sikap dan perbuatan lahiriah peserta didik
melalui pengenalan (logos), penghayatan (etos), dan pengalaman (patos) nilai-nilai
kehidupan sehari-hari sehingga dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan
hidup dan perkembangannya.
2. Memberikan wawasan yang luas tentang perkembangan karir, yang dimulai dari
perkembangan diri, eksplorasi karir, orientasi karir, dan penyiapan karir.
3. Memberikan bekal dasar dan latihan-latihan yang dilakukan secara benar
mengenai nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang dapat memampukan peserta didik
untuk berfungsi menghadapi kehidupan masa depan yang sarat kompetisi dan
kolaborasi sekaligus.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya sekolah melalui pendekatan
manajemen berbasis sekolah, partisipasi stakeholders, dan fleksibilitas pengelolaan
sumber daya sekolah.
5. Mamfasilitasi peserta didik dalam memecahkan masalah kehidupan yang dihadapi
sehari-hari.
7
membuat orang mampu memahami isi pembicaraan orang lain, sementara
lawan bicara merasa diperhatikan dan dihargai.
2. Maksud kecakapan bekerja sama adalah adanya saling pengertian dan saling
membantu antar sesama untuk mencapai tujuan yang baik, karena itu
merupakan kebutuhan yang tidak bisa dielakkan sepanjang hidup manusia.
8
h. Penyelenggaraan pendidikan senantiasa diarahkan agar peserta didik :
Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep, suatu idea, gagasan pokok dalam konsep
ini ialah bahwa belajar itu tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan
formal. Seseorang masih dapat memperoleh pengetahuan kalau ia mau setelah ia
selesai mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan formal. Ditekankan pula
bahwa belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung sepanjang
kehidupan seseorang. Bedasarkan idea tersebut konsep belajar sepanjang hayat sering
pula dikatakan sebagai belajar berkesinambungan (continuing learning). Dengan terus
menerus belajar, seseorang tidak akan ketinggalan zaman dan dapat memperbaharui
pengetahuannya, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Dengan
pengetahuan yang selalu diperbaharui ini, mereka tidak akan terasing dan generasi
muda mereka tidak akan menjadi snile atau pikun secara dini, dan tetap dapat
memberikan sumbangannya bagi kehidupan di lingkungannya.
9
liang lahat. Long Life Education atau Belajar Sepanjang Hayat ini sangatlah penting
dan mempunyai beberapa landasan.
a. Landasan Filosofis bahwa manusia butuh atau perlu belajar.
b. Landasan sosiologis
Yaitu sebuah landasan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tak hidup sendiri
namun berkelompok dan bermasyarakat. Oleh karena itu seseorang harus belajar
bagaimana ia berinteraksi dengan orang lain. Memahami dan saling toleransi
kepada orang lain.
c. Landasan Ekonomis
Sudah menjadi tabiat, bahwa manusia ingin hidupnya sukses, kaya dan mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu dibutuhkanlah ilmu diperoleh dari
cara belajar.
d. Landasan Psikologis
Naluri atau nafsu manusia adalah tidak puas dengan apa yang ada sekarang
sehingga untuk menciptakan hal yang baru dan berbeda dibutuhkan ilmu, tentunya
kita bisa mendapatkan ilmu dari proses belajar.
a. Tinjauan ideologis
Setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalam hal pengembangan
diri, untuk mendapatkan pendidikan seumur hidup untuk peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan hidup.
b. Tinjauan ekonomis
1. Meningkatkan produktivitasnya
2. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya
3. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang sehat dan menyenangkan
4. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak secara tepat
c. Tinjauan sosiologis
Pendidikan seumur hidup yang dilakukan oleh orangtua merupakan solusi untuk
memecahkan masalah pendidikan. Dengan orang tua bersekolah maka anak-anak
mereka juga bersekolah.
d. Tinjauan Filosofis
10
Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan memberikan dasar bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
e. Tinjauan Teknologis
Belajar sepanjang hayat dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga, dalam pendidikan
formal, dan dalam pendidikan non formal.
11
dalam lingkungan keluarga menurut penulis bisa dilakukan dalam beberapa tahap
sebagai berikut :
12
4. Belajar pada masa dewasa
Konsep belajar sepanjang hayat pada masa dewasa merupakan masa yang penting
dilakukan dalam lingkungan keluarga.Pada fase ini seorang anak remaja yang
berkembang menjadi manusia dewasa mulai mengenal jati dirinya, bahkan memilki
karakter tersendiri.Pada masa ini pula biasanya kecenderungan seseorang untuk
menyudahi belajar sangat dominan khususnya perempuan.Diawali selesai masa
kuliah, kemudian menikah, punya anak dan memilki keluaraga.Pada masa-masa ini
seseorang cenderung lebih memetingkan keluarga, pekerjaan dibadingkan dengan
belajarnya.Padahal pada masa ini pembelajaran masih tetap bisa dijalankan.Oleh
sebab itu dalam lingkungan keluarga ini orang tua harus bisa memberikan pemahan
kepada anak-ankanya agar terus belajar sepanjang hidupnya, baik belajar formal
maupun non formal.
b. Pendidikan vokasional
Pendidikan vokasional sebagai program pendidikan di luar sekolah bagi anak di luar
batas usia sekolah atau sebagai program pendidikan formal dan non formal dalam
rangka ‘apprentice ship training merupakan salah satu program dalam pendidikan
seumur hidup. Namun pendidikan vokasional tidak boleh dipandang sebagai jalan
pintas tetapi tetap dilaksanakan secara kontinu.
c. Pendidikan profesional
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam tiap profesi hendaklah tercipta
built in mechanism yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti
berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan,
terminologi, dan sikap profesionalnya.
14
d. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka
mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan konsekuensi
penting dari asas pendidikan seumur hidup.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Life skill adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi problema kehidupan
kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya.
Dengan demikian pendidikan berorientasi life skill bagi peserta didik adalah sebagai bekal
dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai
kehidupan pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara, dengan
hasil yang dapat mencapai apa yang menjadi tujuan hidupnya.
Long life education merupakan proses belajar seumur hidup atau belajar sepanjang hayat
untuk memperoleh ilmu wawasan dan pengetahuan, menekankan pada pengalaman itu
sendiri sebagai sisi terpenting dalam kehidupan. Pendidikan itu menyatu dengan hidup,
terus berlangsung, dan tidak pernah berakhir.
B. SARAN
Kita sebagai manusia harus terus belajar dimanapun dan kapanpun. Karena dalam ajaran
Islam pun dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “Tuntutlah ilmu
sejak dari buaian sampai liang lahad”. Dan khususnya Para remaja perlu terus belajar dan
mengenal dirinya serta meningkatkan kemampuannya untuk mencapai kesuksesan.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://akarsejarah.wordpress.com/2017/09/03/konsep-life-skill-menurut-para-ahli-dan-
kementrian-pendidikan-nasional/
https://www.kajianpustaka.com/2019/01/pengertian-tujuan-dan-jenis-kecakapan-hidup.html
https://akarsejarah.wordpress.com/2017/09/03/konsep-life-skill-menurut-para-ahli-dan-
kementrian-pendidikan-nasional/
http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/prinsip-hukum-pendidikan-kecakapan-
hidup.html
https://sholihfikr.blogspot.com/2014/10/prinsip-long-life-education.html
https://theofani19.wordpress.com/2012/04/05/long-life-education/
17
SEGMEN SESI TANYA JAWAB
18
Bagaimana pendapat anda mengenai siswa yang harus berhenti Menempuh pendidikan karna
terhalang oleh masalah ekonomi atau masalah kehidupan lainnya sehingga penerapan long life
education baginya terhalang? Dan berikan salah satu tindakan yang dapat dilakukan sebagai
calon pendidik?
Jawaban : Pemerintah sekarang sudah memfasilitasi pendidikan gratis kepada seluruh
rakyat Indonesia selama 12 tahun lamanya, jadi tidak ada yang harus
dikhawatirkan. Dan juga pemerintah memberikan bantuan gratis berupa kartu
KIP dan KIS bagi para pelajar yang tidak mampu.Sebagai calon pendidik salah
satu cara yang dilakukan yaitu dengan mengusulkan nama anak tersebut untuk
diberikan bantuan yaitu dengan penerimaan bantuan kurang mampu , baik dari
pihak sekolah maupun dari pihak pemerintah setempat dan di masa pandemi ini
pemerintah telah memberikan bantuan dana bansos dan blt itu juga dapat
membantu perekonomian masyarakat .Selain itu ada beberapa bantuan dari
pemerintah yaitu bantuan PKH , bantuan langsung tunai dana desa dan kartu
prakerja. (Sumber: menteri koordinator (Menko ) , Bidang perekonomian ,
dan airlangga hartato , tahun 2020).
19
melaksanakan penelitian serta mampu menginformasikan hasil karyanya.
Sumber : Jurnal Penelitian Suprapto Mukti Nugroho tahun 2009
20
Dan cara menerapkan pendidikan seumur hidup, meliputi: peranan subyek
manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri, lembaga penanggung
jawab, proses dan waktu pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat,
belajar tidak ada batas waktu, belajar sebagai integral atau totalitas
kehidupan. Sedangkan konsep dasar pelaksanaan pendidikan seumur hidup
yaitu didasarkan pada UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional.
Implikasi pendidikan seumur hidup antara lain sebagai berikut:
1. Pendidikan baca tulis fungsional
2. Pendidikan vokasional
3. Pendidikan professional
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
6. Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
Sumber: Slamet pH, Konsep dan tujuan Pendidikan Life Skill, (Jakarta:
Wacana Ilmu, 1999), hal. 50.dan Cropley, A.J. 2006. Pendidikan Seumur
Hidup. Surabaya: Usaha Nasional.
21
NAMA : SHERLI NAMA : SITTI MASITA
NIM : 200407550017 NIM : 200407552026
NO. TELPON : 085318401241/ NO. TELPON : 085256423755
088247806747
22