Anda di halaman 1dari 27

Pengantar Pendidikan

Life Skill and Long Life Education

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat hidayah

serta Inayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah dengan Judul

“Life Skill and Long Life Education” sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

Selanjutnya salam serta shawalat semoga tetap tercurah bagi

Hamba Pilihan Allah Rasulullah Muhammad SAW yang mengubah tatanan

kejahiliaan menuju tatanan islamiyah, sehingga keindahan islam masih

bisa kita rasakan sampai saat ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami membahas mengenai Life Skill

and Long Life Education, dimana penulisannya masih banyak terdapat

kekurangan oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari berbagai pihak pembaca. Dengan ini pula semoga

makalah yang kami buat ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi

rekan-rekan mahasiswa dan lebih khusus kepada kami sebagai penyusun.

Akhir kata semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat

bagi semua pembaca. Amin…. Ya Rabbal Alamin…..

Makassar, 9 0ktober 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ................................................................................................1

KATA

PENGANTAR ..............................................................................................2

DAFTAR
ISI ............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar

Belakang ................................................................................................ 4

B.     Rumusan

Masalah .......................................................................................... 4

C.     Tujuan ..................................................................................................
.......... 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi ,Tujuan Dan Manfaat Life Skill……………………………………. 6

2.2 Jenis – Jenis Life Skill………………………………………………………...7

2.3 Defenisi Long Life Education……………………………………………..…..8

2.4 Karakteristik dan Macam-Macam Long Life Education…………………..


….9

3
2.5 Tujuan dan Landasan Long Life Education……………………………….………
12

2.6 Ciri-Ciri dan Prinsip Dasar Long Life Education……………………………..


….13

2.7 Kerangka Kerja Teoritis dan Operasional Long Life Education (PSH)….
….15

2.8 Isi Dan Sasaran Long Life Education………………………………………..18

2.9 Implikasi Konsep Long Life Education Bagi Pendidikan Sekolah……….


…20

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan ...........................................................................................

.......22

B.     Saran dan


kritik ...........................................................................................22

DAFTAR

PUSTAKA .........................................................................................23

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh

seseorang untuk mengembangkan kemampuan diri. Seiring berjalannya

waktu dunia semakin mengalami perubahan dan perkembangan. Hal ini

ditandai dengan Kemajuan ilmu dan teknologi yang sangat pesat ,

terutama teknologi informasi yang menyebabkan arus komunikasi

4
menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada bidang

norma kehidupan dan ekonomi, seperti akan tersingkirnya tenaga kerja

yang kurang berpendidikan dan kurang terampil. Oleh karena itu hal ini

membutuhkan pendidikan yang memberikan kecakapan hidup (Life Skill),

yaitu yang memberikan keterampilan, kemahiran, dan keahlian dengan

kompetensi tinggi pada peserta didik sehingga selalu mampu bertahan

dalam suasana yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif dalam

kehidupannya. Kecakapan ini sebenarnya telah diperoleh siswa sejak dini

malai pendidikan formal di sekolah maupun yang bersifat informal, yang

akan membuatnya menjadi masyarakat berpengetahuan yang belajar

sepanjang hayat (Long Life Education).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Life Skill ?

2. Tujuan dan manfaat life skill ?

3. Apa saja jenis – jenis Life Skill?

4. Apa itu Long Life Education?

5. Apa karateristik dari Long Life education ?

6. Apa saja macam-macam dan tujuan dari long life education?

7. Apa landasan Long life Education ?

8. Apa saja ciri-ciri Long Life Education ?

9. Apa saja prinsip dasar long life education?

10. Apa kerangka kerja teoritis dan operasional long life education

11. Apa isi dan sasaran Life Long Education ?

5
12. Apa implikasi konsep Long Life Education bagi pendidikan

sekolah ?

C.Tujuan

1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Life Skill

2. Mengetahui Tujuan dan manfaat life skill

3. Mengetahui Apa saja jenis – jenis Life Skill

4. Mengetahui Apa itu Long Life Education

5. Mengetahui Apa karateristik dari Long Life education

6. Mengetahui Apa saja macam-macam dan tujuan dari long life

education

7. Mengetahui Apa landasan Long life Education

8. Mengetahui Apa saja ciri-ciri Long Life Education

9. Mengetahui Apa saja prinsip dasar long life education

10. Mengetahui Apa kerangka kerja teoritis dan operasional long

life education

11. Mengetahui isi dan sasaran life long education

12. Mengetahui Apa implikasi konsep Long Life Education bagi

pendidikan sekolah

6
Bab II

Pembahasan

2.1 Defenisi, Tujuan Dan Manfaat Life Skill ( Kecakapan

Hidup)

A. Defenisi

Kecakapan hidup (Life Skill) yaitu kemampuan dan keberanian untuk

menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif,

mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya.

Menurut Tim BBE Depdiknas (2002) pendidikan kecakapan hidup

(Life Skills Education) merupakan proses pendidikan yang mengarah

pada pembekalan kecakapan seseorang, untuk mampu dan berani

menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar, tanpa

merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari

solusinya, sehingga akhirnya mampu mengatasi problema tersebut.

Menurut pasal 26 ayat 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan kecakapan hidup

(life skills education) adalah "Pendidikan yang memberikan kecakapan

personal, sosial, intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja

atau usaha mandiri".

B. Tujuan Dan Manfaat Life Skill

7
Pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan

pendidikan sebagai wahana pengembangan fitrah manusia, yaitu

mengembangkan seluruh potensi peserta didik untuk menghadapi

perannya di masa yang akan datang Secara khusus pendidikan

kecakapan hidup sebagaimana ditulis dalam buku konsep pendidikan

berorientasi pada kecakapan hidup, Depdiknas (2002) bertujuan untuk :

1. Mengaktualisasi potensi peserta didik sehingga dapat digunakan

untuk memecahkan problema yang dihadapi.

2. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan

pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip pendidikan

yang berbasis luas (broad based education).

3. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lingkungan sekolah,

dengan memberi peluang memanfaatkan sumber daya yang ada

di masyarakat, sesuai dengan prinsip manajemen berbasis

sekolah (MBS).

Manfaat Pendidikan Kecakapan Hidup Secara umum, manfaat

pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup bagi peserta didik

adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan masalah

hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang tangguh dan mandiri,

sebagai warga masyarakat maupun sebagai warga negara (Depag,

2005). Jika hal itu dapat dicapai, maka faktor ketergantungan terhadap

lapangan pekerjaan yang sudah ada dapat diturunkan. Dengan

demikian produktivitas nasional akan meningkat secara bertahap.

8
2.2 Jenis – Jenis Life Skill

Secara umum ada dua macam life skill, yaitu general life

skill (GLS) dan spesific life skill (SLS). General life skill dibagi menjadi dua,

yaitu personal skill (kecakapan personal) dan social skill (kecakapan

sosial). Kecakapan personal itu terdiri dari self-awarenes skill (kecakapan

mengenal diri sendiri) dan thinking skill (kecakapan berpikir). Spesific life

skill juga dibagi menjadi dua, yaitu academic skill (kacakapan akademik)

dan vocational skill (kecakapan vocasional/kejuruan).

Kecakapan-kecakapan hidup di atas dapat diperinci sebagai berikut :

1. Kecakapan mengenai diri meliputi : kesadaran sebagai mahluk

tuhan, kesadaran eksitensi diri, dan kedasaran potensi diri

2. Kecakapan berpikir meliputi : kecakapan menggali

informasi,mengolah informasi , mengambil keputusan , dan

kecakapan memecahkan masalah

3. Kecakapan sosial meliputi : komunikasi lisan, komunikasih tertulis ,

kecakapan kerjasama

4. Kecakapan akademik meliputi : kecakapan mengidentifikasi

variable, menghubungkan variable,merumuskan hipotesis, dan

kecakapan melaksanakan penelitian

5. Kecakapan vocasional / kejuruan yaitu kecakapan terkait dengan

bidang pekerjaan tertentu

2.3 Defenisi Long Life Education

9
Yang dimaksud dengan pendidikan seumur hidup / long life education

adalah proses kontinu pendidikan yang berlangsung semenjak lahir

hingga meninggal dunia, baik itu secara formal , informal , maupun

nonformal, baik yang terjadi di dalam keluarga,sekolah, pekerjaan

ataupun masyarakat (Hasbullah, 2015:64).

Dalam tautan yang lebih luas, smith (2002) mengemukakan defenisi

pendidikan seumur hidup yang di setujui oleh kalangan internasional

berdasarkan EU Memorandum on Life Long Learning, yaitu :

“All –purpose learning activity, undertaken on an ongoing basic with the

aim of improving knowledge, skill and competence” (p.4)

Pendidikan seumur hidup adalah segala aktifitas pembelajaran , yang

terjadi secara terus – menerus dengan tujuan mengembangkan

pengetahuan , keterampilan, dan kompetensi. Dimana pembelajaran

tersebut bisa dilakukan secara formal , nonformal atau informal.

2.4 Karakteristik dan Macam-Macam Long Life Education

A. Karateristik Long Life Education:

a. Hidup,seumur hidup ,dan pendidikn merupakan tiga istilah

pokok yangt menentukan lingkup dan makna pendidikan

seumur hidup

b. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa

sekolah,tetapimerupakan sebuah proses yang berlangsung

sepanjang hidup.

10
c. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai

pendidikan orang dewasa tetapi pendidikan seumur hidup

mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan

(pendidikan dasar,pendidikan menegah,dan sebagainya)

d. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan

formal maupun pola-pola pendidikan non-forml,baik

kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun kegiatan –

kegiatan belajar insidensial

e. Rumah memainkan peranan pertama,peranan yang paling

halus dan sangat penting dalam memulai proses belajar

seumur hidup

f. Masyarakat juga memainkan suatu peranan yang penting

dalam system pendidikan seumur hidup.mulai sejak anak

mulai berinteraksi dengan masyarakat,dan terus berlanjut

fungsi edukatifnya dalam keseluruhn hidup,baik dalam

bidang professional maupun umum

g. Lembaga-lembaga pendidikan seperti

sekolah,universitas,dan pusat-pusat latihan tentu

mempunyai peranan penting,tetapi semuanya itu hanya

sebagai slah satu bentuk lembag pendidikan seumur hidup

h. Pendidikan seumur hidup menghendki keberlanjutan dan

kebersambungannya dimensi-dimensi vertical atau

longitudinal dari pendidikan

11
i. Pendidikan seumur hidup juga menghendaki keterpaduan

dimensi-dimensi horizontal dan kedlaman dari pendidikan

pada setiap tahap hidup

j. Bertentangan dengb bentuk pendidikan yang besifat

elitis,pendidikan seumur hidup adalah besrsifat universal

k. Pendidikan seumur hidup ditandai oleh danya keleturan

dan peragaman dalam isi bahan belajar,alat-alat dan

teknik-teknik belajar,serta waktu belajar

l. Pendidkan seumur hidup adalah sebuah pendekatan yang

dinamis tentnag pendidikan yang membolehkn penyesuain

bahan-bahan dan media karena dan apabila

perkembangan-perkembangan baru terjadi

m. Pendidikan seumur hidup memperbolehkan adanya pola-

pola dan bentuk-bentuk alternative dalam memperoleh

pendidikan

n. Pendidikan seumur hidup mempunyai dua macam

komponen besar,yaitu pendidikan umum dan pendidikan

professional.kompenen tersebut tidaklah erpisah sama

seklaiantara yang satu dengan yang lainnya tetapi saling

berhubungan dan dengan sendirinya bersifat interaktif

o. Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi-fungsi

adaptif dan inovatif dari individu dan masyarakat

p. Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi perbaikan

terhadap kelemahan-kelemahan system pendidikan yang

ada

12
q. Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah

mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup

r. Ada tiga persayratan utama bagi pendidikan seumur hidup

yaitu:kesempatan motivasi dan edukabiltas

s. Pendidikan sumur hidup adalah prinsip pengorganisasian

semua pendidikan

t. Pada tingkat operasional,pendidikan seumur hidup

membentuk sebuah system keseluruhan dari semua

pendidkan.

B. Macam-Macam Long Life Education

Didalam UU Nomor 20 tahun 2003, penegasan tentang

pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam pasal 13 ayat (1) yang

berbunyi: “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan

informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”. Jadi dapat pula

dikatakan bahwa pendidikan dapat diperoleh dengan 2 jalur, yaitu jalur

pendidikan sekolah dan jalur pendidikan diluar sekolah. Jalur pendidikan

sekolah meliputi pendidikan formal terdiri atas Pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dan jenis pendidikan ini

mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik profesi, keagamaan

dan khusus.

Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah meliputi pendidikan

nonformal dan informal. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi

13
warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi

sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal dalam

rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal

berfungsi mengembalikan potensi peserta didik dengan penekanan pada

penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta

mengembangkan sikap keprobadian hidup. Pendidikan nonformal meliputi

pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan

pemberdayaan perempuan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja,

pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk

mengembangkan peserta didik.

Pendidikan informal yaitu kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh

keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

pendidikan keluarga termasuk jalur pendidikan luar sekolah merupakan

salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengalaman

seumur hidup. Pendidikan keluarga memberikan keyakinan agama, nilai

budaya yang mencakup nilai moral dan aturan-aturan pergaulan serta

pandangan, ketrampilan dan sikap hidup yang mendukung kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kepada anggota keluarganya

yang bersangkutan. peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan

kemampuan dirinya dengan belajar pada setiap saat dalam perjalanan

hidupnya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan masing-masing.

2. 5 Tujuan dan Landasan Long Life Education

14
A. Tujuan Long Life Education

Menurut Hasbullah (2015), pendidikan seumur hidup dipandang

perlu karena ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK) , masyarakat, serta

dunia pada umumnyabergerak sangat cepat dan dinamis. Untuk

mengimbangi dan mengadaptasinya ,manusia perluterus – menerus

belajar, meningkatkan keahlian (skill) serta mengembangkan

kepribadiannya sepanjang hidup. Berhubungan dengan hal tersebut ,

pendidikan seumur hidup diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup

, memperbesar pemenuhan diri, melepaskan individu dari kebodohan,

kemiskinan dan eksploitasi.

B. Landasan Long Life Education

Bordia (2002) , berpendapat bahwa pada dasarnya agama

mengakui keharusan pendidikan seumur hidup dan menganggapnya

sangat penting. Hal ini terbukti dangan adanya dogma dalam agama

yang menyatakan dukungan akan pendidikan seumur hidup.

Dalam Islam, Qur’an menyebutkan iqro’ bismi rabbikalladzi khalaq

yang mengandung makna bacalah dengan nama Tuhanmu yang

menciptakanmu. Hadits Nabi juga berbunyi “uthlubul ‘ilma walau bisshin”

yang berarti tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina. Sedangkan dalam

Hindu disebutkan dalam Gita bahwa “learning is worthwhile, it liberates”

yang berarti belajar itu berharga, karena membebaskan, juga “move

always from darkness to light” yang mempunyai makna bergeraklah

selalu dari kegelapan menuju terang. Sementara dalam agama Budha

15
diajarkan “be a lamp unto yourself” yaitu jadilah penerang untuk dirimu

sendiri.

Dalam konteks Indonesia, Hasbullah (2015: 64-65) menjelaskan

bahwa secara nasional, konsepsi pendidikan seumur hidup telah muncul

dalam GHBN tahun 1978 yang berbunyi sebagai berikut:

Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

keluarga (rumah tangga) , sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu,

pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antar keluarga,

masyarakat dan pemerintah.

2.6 Ciri-Ciri dan Prinsip dasar Long Life Education

A. Ciri Long Life Education

Pendidikan seumur hidup menghilangkan tembok pemisah antara

sekolah dengan lingkungan kehidupan nyata.

1. Pendidikan seumur hidup menempatkan kegiatan belajar sebagai

bagian integral dari proses hidup yang berkesinambungan,

sedangkan pendidikan sekolah merupakan sebagian kecil dari

keseluruhan proses belajar yang dialami oleh seseorang selama

hidupnya.

2. Pendidikan seumur hidup lebih mengutamakan pembekalan sikap

dan metode daripada isi pendidikan., karena isi pendidikan bersifat

statis, mudah dilanda keusangan, dan senantiasa berubah.

16
3. Pendidikan seumur hidup menempatkan peserta didik sebagai

pelaku utama pendidikan dalam pendidikan diri sendiri

(Tirtarahardja & La Sulo, 2008: 48-49).

B. Prinsip Dasar Long Life Education

Prinsip pembelajaran menjadi penopang agar terjadi proses

optimalisasi pembelajaran. Prinsip yang diterapkan adalah :

 Learning to live together : belajar untuk menghargai dan memahami

orang lain, sejarah mereka dan nilai-nilai agamanya

 Learning to know : pembelajaran dengan penguasaan yang dalam

dan luas akan bidang ilmu tertentu.

 Learning to do : belajar untuk mengenal ilmu dan mengaplikasikan

ilmu, bekerjasama dalam team, belajar memecahkan masalah

dalam berbagai situasi

 Learning to be : belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang

bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama sehingga

menjadi pembelajar sejati.

2.7 Kerangka Kerja Operasional Long Life Education

(PSH) dan

Kerangka Kerja Teoritis Long Life Education (PSH)

17
A. Kerangka Kerja Teoritis Long Life Education

1. Orientasi Umum

Secara teoritis PSH terdiri atas tiga aspek, yaitu:

a. Hidup

b. Seumur Hidup

c. Pendidikan

2. Hidup

Ada tiga komponen yang saling berhubungan, yang terdiri atas:

a. Individu sebagai anggota masyarakat dengan mempunyai

karakteristik tertentu (lihat lab II, psikologi).

b. Masyarakat, yang merupakan lingkungan hidup social, yang

bentuknya dapat berupa kelompok-kelompok psikologis dan

organisasi sosial.

c. Lingkungan fisik atau lingkungan alam tempat hidup (habitat)

manusia sebagai individu dan anggota masyarakat.

3. Seumur Hidup

Dalam seumur hidupnya, setiap individu manusia mengalami:

a. Perkembangan Kepribadian

Setiap individu manusia dalam pengalaman hidupnya mengalami

perkembangan kepribadian, yang mencakup perkembangan: fisik,

mental, social, dan emosional.

b. Tahap-tahap Perkembangan

18
Setiap individu dalam perjalanan hidupnya, sejak lahir sampai mati

mengalami tahap-tahap perkembangan: masa balita, masa kanak-

kanak, masa anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua.

c. Peranan-peranan Umum dan Unik

Setiap individu melaksanakan peranan-peranan umum sebagai

manusia, dan peranan-peranan unik dalam menjalankan tugas-tugas

khusus, misalnya sebagai guru, dokter, pengacara, pedagang, dan

sebagainya.

4. Pendidikan

Pendidikan sebagai usaha mencapai perkembangan dan perubahan

tingkah laku setiap individu melalui hidup, mencakup tiga komponen,

yaitu:

a. Landasan-landasan Pendidikan, yaitu konsep-konsep sosiologis,

ekonomik, politik, demografis, ekologis, filosofis, biologis, psikologis,

dan cabang-cabang ilmu lainnya, yang menjadi dasar pelaksanaan

atau praktek pendidikan.

b. Cara-cara Komunikasi, verbal-non verbal, dengan atau tanpa alat-alat

bantu belajar-mengajar, yang digunakan dalam praktek pendidikan di

sekolah atau di luar sekolah.

c. Isi Pendidikan, yang berupa pengetahuan, keterampilan-keterampilan,

dan nilai-nilai yang menjadi bahan ajar dalam pendidikan. Bahan-

bahan ajar dalam pendidikan dapat berupa:

1) Stok Budaya, yang berupa ilmu, seni, dan cita-cita manusia.

19
2 ) Perkembangan pengetahuan baru dan yang usang.

B. Kerangka Kerja Operasional Long Life Education (PSH)

1. Sebuah sistem PSH

Komponen-komponen sistem PSH :

a. Tujuan-tujuan PSH

Semua tujuan yang ingin dicapai dalam PSH, baik tujuan

akhir/umum maupun tujuan-tujuan khususnya.

b. Asumsi-asumsi PSH

Konsep-konsep yang menjadi dasar pijakan penyelenggaraan

PSH atau karakteristik PSH.

c. Prinsip-prinsip pengembangan sistem PSH

Konsep-konsep yang menjadi dasar pijakan untuk

pengembangan PSh.

d. Bentuk-bentuk Belajar

1) Pendidikan umum, baik yang diselenggarakan dalam

bentuk pendidikan formal maupun non formal.

2) Pendidikan profesional, baik yang diselenggarakan

dalam bentuk pendidikan formal maupun non-formal.

1. Sistem belajar di rumah, sekolah, dan Masyarakat

Sistem belajar ini mencakup dua komponen, yaitu :

a. Manajemen pendidikan

20
1) Perencanaan.

2) Organisasi.

3) Administrasi.

4) Keuangan.

5) Pemasukan tenaga.

6) Sistem struktur ajar (kurikulum).

7) Sistem evaluasi.

8) Riset.

b. Teknologi pendidikan

1) Tujuan pengajaran.

2) Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum.

3) Strategi dan proses belajar.

a) Belajar awal.

b) Belajar bersama.

c) Belajar sendiri.

4) Media dan bahan ajar.

5) Bimbingan.

6) Evaluasi belajar.

a) Evaluasi internal.

b) Evaluasi eksternal.

c) Evaluasi sendiri.

2.8 Isi Dan Sasaran Pendidkan Seumur Hidup

21
Berikut isi dan sasaran program pendidikan seumur hidup menurut

ananda w.p.uruge dalam bukunya yang berjudul roward better

educational management (hasbullah:71-74):

Isi program pendidikan seumur hidup:

1. Calistung(baca,tulis,dan hitung)

Mengajarkan kecakapn membaca menulis dan menghitung kepada anak

didik serta mengembangkannya

2. Vokasional(kejujuran)

Menciptakan tenaga kerja yang produktif untuk menjawab kebutuhan dan

tuntutan masyarakat

3. Profesional

Golongan professional pun harus mengimplementasikan pembelajaran

seumur hidup demi untuk terus mengikuti kemajuan dan perubahan

dalam profesinya,misal dalam hal mitodologi,terminology,perlengkapan

dan sikap profesionalisme.

4. Perubahan dn pembangunan

Mengikuti perubahan sosial dan pembangunan sebagai konsekuensi dari

pesatnya era informasi dan globalisasi

5. Kewarganegaraan dan kedewsaan politik

Menciptakan Negara yang demokratis dengan rakyat dan pemerintahan

yang melek pendididkan kewarganegaraan dan kedewsaan politik

22
6. Kultural

Memahami dan menghargai nilai-niai agamasejarah kesusastraan filsafat

hidup seni dan music bangsa sendiri

Adapun sasaran pendidikan seumur hidup adalah setiap individu karena

dalam pandagan pendidikan seumur hidup setipa individu adalah peserta

didik.

2.9 Implikasi Konsep Long Life Education (PSH) Bagi

Pendidikan Sekolah

1. Fungsi dan tujuan sekolah

A. Pendidikan sekolah ialah salah satu tangga dari keseluruhan proses

pendidikan yang berlangsung sepanjang hidup.

B. Pendidikan sekolah ialah pendidikan untuk mengembangkan semua

aspek kepribadian ,baik kognitif,afektif maupun psikomotorik

C. Pendidikan sekolah merupakan suatu sistem terbuka

D. Pendidikan sekolah merupakan sekelompok paket belajar atau program

belajar yang menyediakan jalur belajar dan pengalaman belajar, yang

memungkinkan siswa dapat menggunakan hasil belajarnya untuk belajar

sendiri atau self learning , dan membina dirinya sendiri atau self learning

23
E. Tujuan pendidikan sekolah tidak hanya menguasai bahan pelajaran ,

tetapi dapat menggunakan apa yang telah dipelajari untuk mampu belajar

sendiri dan membina dirinya kapan pun dimana pun juga, dalam rangka

mencapai tujuan PSH mencapai kualitas hidup pribadi, sosial ,dan

profesional seoptimal mungkin. pendidikan sekolah Hendaknya bertujuan

agar siswanya:

1. Menyadari perlunya belajar seumur hidup dalam usaha

mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya dalam masyarakat

2. Meningkatkan kemampuan belajar atau educability

3. Memperluasnya daerah belajar

4. Memadukan pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman belajar

diluar sekolah.

2. Program pendidikan sekolah

A. Kegiatan pendidikan hendaknya terdiri atas kegiatan kurikuler dan

ekstrakurikuler

B. Kegiatan sekolah hendaknya campuran antara studi dan bekerja

C. Kegiatan sekolah hendaknya makin tertuju dan mengutamakan

kegiatan belajar sendiri dan membina dirinya sendiri

D. Proses pendidikan atau kegiatan belajar-mengajar hendaknya tidak

hanya melalui jalur pengalaman belajar, tetapi lebih merupakan

24
gabungan dari berbagai pengalaman belajar dan bervariasi.hal ini dapat

di capai dengan jalan:

1. Menggunakan berbagai sumber belajar (learnIng resources)

2. Guru memposisikan dirinya sebagai contoh, fasilitator, dan motivasi

3. Menggunakan berbagai alat bantu mengajar (learning Aids).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kecakapan hidup (Life Skill) yaitu kemampuan dan keberanian untuk

menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan

kreatif, mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya. Life

25
skill mempunyai banyak manfaat dan tujuan bagi kehidupan peserta

didik.

Pendidikan seumur hidup / long life education adalah proses kontinu

pendidikan yang berlangsung semenjak lahir hingga meninggal

dunia, baik itu secara formal , informal , maupun nonformal, baik

yang terjadi di dalam keluarga,sekolah, pekerjaan ataupun

masyarakat (Hasbullah, 2015:64).

B. Saran dan Kritik

Dengan adanya makalah ini, kami berharap agar para

pembaca umumnya dan kami sebagai penulis khususnya dapat

dijadikan acuan sebagai bahan pembelajaran, oleh karenanya kami

juga berharap kepada semua pihak yang membaca makalah ini,

kiranya dapat memberikan masukan, kritik dan saran yang sifatnya

membangun guna untuk perbaikan penyusunan makalah kami

selanjutnya kami berharap Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

26
Mudyahardjo,Redja,2016,pengantar pendidikan: sebuah studi awal

tentang dasar-dasar pendidikan padaumumnya di Indonesia, Redja

Mudyahardjo,Jakarta ,Rajawali Pers

Saidah,U.H, 2016, pengantar pendidikan: telaah pendidikan secara

global dan nasional, U.H Saidah,Jakarta, Rajawali Pers

https://swintoro.wordpress.com/2008/04/07/life-skill/

http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-pengertian-

kecakapan-life-skill.html

http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/manfaat-tujuan-

pendidikan-kecakapan-hidup.html

http://sholihfikr.blogspot.co.id/2014/10/mcam-macam-life-skill.html

https://theofani19.wordpress.com/2012/04/05/long-life-education/

27

Anda mungkin juga menyukai