PEMBELAJARAN DI SD
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr. Wb
Puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat yang
diberikanNya sehingga tugas pembuatan makalah kelompok dengan judul
“Model-model Belajar dan Rumpun Model Mengajar” dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Adapun penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran di SD yang diberikan oleh Bapak Tutor Yasir Maulana
Rambe,M.Pd. Tak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Tutor
atas bimbingan yang diberikan dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
materi yang kami sampaikan maupun cara penulisannya. Namun demikian kami
telah berusaha sebaik mungkin dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
kami miliki dalam penyelesaian makalah ini. Untuk itu,dengan kerendahan hati
kami mengharapkan saran dan kritik dari guna membangun penyempurnaan
makalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................... 12
B. Kritik dan Saran ................................... 12
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Maksud dan Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini semoga dapat membantu para pembaca
sekalian terutama bagi pembaca yang berprofesi sebagai pendidik semoga dapat
meningkatkan kualitas pembelajarannya sehingga dapat memajukan pendidikan
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Belajar kolaboratoif adalah suatu cara belajar antara 2 orang atau lebih
dan dengan tujuan yang sama dan adanya ketergantungan satu sama lain. Belajar
Kolaboratif berbeda dengan kerja Kelompok karena kerja kelompok lebih
menekankan pada adanya pembagian kerja untuk menyelesaikan suatu tugas.
Manfaat belajar kolaboratif :
Meningkatkan pengetahuan antar anggota kelompok
Siswa belajar memecahkan masalah bersama.
Memupuk rasa kebersamaan antar siswa
Meningkatkan keberanian memunculkan ide/pendapat
Memupuk rasa tanggung jawab individu.
3
Sifat-Sifat Pembelajaran Kolaboratif
Berbagi informasi antara siswa dan guru
Pembagian kekuasaan
Guru sebagai perantara (mediator)
Kelompok siswa yang heterogen
4
Keterbatasan Belajar Kooperatif antara lain :
Memerlukan waktu dan latihan yang cukup untuk bekerja dalam tim.
Memerlukan pemilihan sub sub materi ajar agar sesuai dengan misi belajar
kooperatif.
Memerlukan kemampuan khusus guru serta format penilain yang berbeda.
4. Belajar Tematik
5
Perlunya Pembelajaran Tematik, Khususnya di SD
Pada dasarnya siswa SD kelas awal memahami suatu konsep secara utuh,
global/tematis, makin meningkat kecerdasannya, dan makin terperinci serta
spesifik pemahamannya terhadap konsep tertentu.
Siswa SD kelas awal mengembangkan kecerdasannya secara
komprehensif, semua unsur kecerdasan ingin dikembangkannya sehingga
muncul konsep pentingnya multiple intelligent untuk dikembangkan.
Kenyataan hidup sehari-hari menampilkan fakta yang utuh dan tematis.
Ada konteksnya.
Guru SD adalah guru kelas, akan lebih mudah mengajar satu konsep
secara utuh, akan sulit mengajar sub-subkonsep secara terpisah-pisah.
6
Berikut dijelaskan berbagai pendapat tentang pengertian model
pembelajaran :
Dalam rumpun model interaksi sosial ini terdapat model pembelajaran, yaitu:
2. Investigasi Kelompok
Investigasi kelompok dibentuk untuk mengatasi suatu masalah. Ini bisa
dikatakan sebagai bentuk sederhana dari pembelajaran kooperatif .
7
3. Bermain Peran
Dalam bermain peran siswa pembelajar dibantu untk mengumpulkan dan
mengorganisasikan informasi tentang isu isu sosial, mengembangkan empati
terhadap orang lain dan berusaha untuk meningkatkan keterampilan sosial
pembelajar.
4. Inkuiri yurisprudensi
Pembelajar mempelajari kasus kasus yang berhubungan dengan masalah sosial
dalam suatu wilayah yang dikaitkan dengan kebijakan publik lalu
mengidentifikasinya dan memilih pemecahan masalahnya tsb. Model ini
dirancang untuk melatih kemampuan mengolah informasi dan menyelesaikan isu
kemasyarakatan dengan kerangka acuan atau cara berfikir jurisprudential (ilmu
tentang hukum-hukum manusia)
6. Inkuiri sosial
Maksud model ini yakni mengajarkan informasi, konsep-konsep, cara berpikir,
dan studi tentang nilai nilai sosial dengan berbagai tugas yang menyatukan aspek
kognitif dan sosial serta bertujuan untuk meningkatkan belajar dan mengajarkan
kekooperatifan.
8
Dalam rumpun model pembelajaran pemrosesan informasi terdapat 7 model
pembelajaran, yaitu :
1. Berpikir Induktif
Model ini yakni memaparkan cara belajar untuk mendapatkan dan
mengorganisasikan informasi serta menciptakan dan menguji hipotesis yang
mendeskripsikan hubungan diantara serangkaian data.
2. Pencapaian Konsep
Model ini memberikan cara efektif untuk menyajikan informasi yang
terorganisasi beserta topik topik yang berskala luas kepada pembelajarm pada tiap
awal perkembangan
3. Inkuiri ilmiah
Pembelajar dibawa ke proses ilmiah dan dibantu mengumpulkan dan
menganalisis data, mengecek hipotesis dan teori serta pembentukan pengetahuan.
4. Latihan Inkuiri
Model ini sebagai rancangan supaya pembelajaran inkuiri dapat berhasil
yakni dengan membuat hubungan sebab akibat.
5. Mnemonic
Mnemonic adalah strategi untuk mengingat dan mengasimilasi informasi.
Metode ini akan berhasi jika dilakukan dengan alat alat dan media penunjang.
6. Sinektik
Sinektik adalah model yang membantu untuk memecahkan masalah dan
menulis kegiatan kegiatan serta menambahkan pandangan-pandangan baru pada
bidang ilmu yang luas.
Model belajar personal dimulai dari pandangan tentang harga diri individu.
Seseorang berusaha memperoleh pendidikan sehingga berusaha memahami
dirinya sendiri dengan lebih baik, bertanggung jawab atau pendidikannya sendiri,
dan belajar mencapai pengembangan yang baru dengan lebih kuat, lebih sensitif,
dan lebih kreatif, dalam meraih kehidupan yang berkualitas tinggi.
9
Kedudukan siswa dalam model mengajar personal adalah siswa betugas
sebagai pemberi dan penerima informasi.
Pengajaran nondirektif
Model ini dikembangkan dari teori konseling. Pengajaran nondirektif
yakni pengajaran yang menekankan kerjasama antara pembelajar dengan guru.
Misal guru membangun kerjasama dengan menyediakan bantuan yang dibutuhkan
pembelajar untuk menuntaskan masalahnya.
10
Dalam rumpun model sistem perilaku ini terdapat model pembelajaran, yaitu :
o Pembelajaran Langsung
Pembelajaran Langsung termasuk penambah keefektifan belajar antara lain
guru menyampaikan langsung tujuan belajar, kemajuan kemajuan belajar atau
timbal baliknya serta taktik taktik penilaian atau apaun yang disampaikan secara
langsung.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini memang jauh dari kata
sempurna. Namun setidaknya semoga dapat membantu anda sekalian selaku
pembaca. Dan untuk itu demi terciptanya karya tulis yang lebih baik lagi maka
kami begitu mengharapkan kritik dan saran dari anda.
12
DAFTAR PUSTAKA
Boud, D & Feletti, G.I. (Ed). (1997). The Challenge of Problem Based Learning.
Boston : Allyn & Bacon.
Bouhuiys, A.A.J., Schmidt, H.G., Berkel, H.j.M., (Eds). (1993). Problem Based
Learning on Educational Strategy. Netherlands : Network Publishers.
Slavin, R.E. (1995). Cooperative Learning. Theory, Research and Practice. Boston
: Allyn & Bacon.
Yoice, B & Marsha, W. (2000). Models of Teaching. Boston : Allyn & Bacon.
Www.Google.com