Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MODEL MODEL BELAJAR

Disusun untuk memenuhi Tugas Tutorial 1 Mata kuliah Strategi Pembelajaran

Oleh :
ELLA LISTIA ANGGRAINI ( 856971504 )
KELAS A

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA POKJAR BANDAR SRIBHAWONO
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Model Model
pembelajaran” dapat saya selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang model
model pembelajaran yang dapat digunakan dalam melaksanakan sebuah kegiatan
belajar mengajar. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah
SWT karuniai kepada saya sehingga makalah ini dapat saya susun melalui
beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan saya semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah
ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi
kami, dosen pembimbing kami Bapak Rudi Hartono.M.TI dan juga kepada teman-
teman seperjuangan yang membantu saya dalam berbagai hal.
Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT Tuhan Yang Maha
Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah saya selanjutnya.
Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan atau
pun adanya ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini kami
mohon maaf.
Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Srigading, 05 November 2022

Ella Listia Anggraini

ii
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………...i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….…ii

DAFTAR ISI ………..………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………1

1. LATAR BELAKANG MASALAH …………………………………………...1

2. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………….1

3. TUJUAN PEMBELAJARAN …………………………………………………1


4. MANFAAT PENULISAN……………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………..…...3

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………...11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model-model pembelajaran tematik MI/SD sangat penting pada saat ini.
Model pembelajaran sangat penting pada pemberlangsungan proses ajar
mengajar.
Model pembelajaran merupakan salah satu komponen penting yang menunjang
keberhasilan proses pembelajaran.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat, akan berdampak pada keberhasilan
belajar siswa serta tercapainya tujuan pembelajaran. Model pembelajaran
merupakan suatu desain pembelajaran yang dirancang untuk memperlancar
proses pembelajaran.
Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar mengajar oleh guru di
sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar.
Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar mengajar oleh guru di
sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar.
Guru harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran.
Karena dengan menguasai model pembelajaran, guru akan merasakan adanya
kemudahan dalam pentransferan ilmu berupa sikap, pengetahauan, dan
keterampilan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan tepat.
Maka dari itu, dengan melalui makalah ini saya mencoba menyampaikan apa itu
model model belajar dan seperti apa jenis jenisnya .

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model belajar ?
2. Apa saja jenis jenis model belajar?
3. Apa itu model belajar kolaboratif ?
4. Apa itu model belajar kuantum?
5. Apa itu model belajar kooperatif?
6. Apa itu model belajar tematik ?

C. Tujuan Penulisan makalah


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model-model pembelajaran
2. Untuk mengetahui jenis jenis model belajar
3. Untuk mengetahui apa itu model belajar kolaboratif
4. Untuk mengetahui apa itu model belajar kuantum
5. Untuk mengetahui apa itu model belajar kooperatif
6. Untuk mengetahui apa itu model belajar tematik

1
D. Manfaat penulisan makalah
1. Bagi Siswa
Agar siswa lebih mudah memahami setiap kegiatan pembelajaran
2. Bagi Guru
Agar guru lebih mudah melakukan proses belajar mengajar dikelas

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN MODEL BELAJAR


Model belajar adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial.
Menurut Isjoni (dalam Anonim: 2011:1), model belajar adalah strategi yang
digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sikap beajar di
kalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial dan
pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal.
Menurut Didang (dalam Rahmi, 2011:1), model belajar adalah sebagai suatu
disain yang menggambakan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan
pada diri siswa.
Jadi, model belajar adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang secara khas
disajikan oleh guru guna menciptakan iklim belajar yang lebih kondusif untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Model belajar mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,
termasuk didalamnya tujuan pengajaran,tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Model belajar berfungsi sebagai pedoman bagi perancang dan para guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
Untuk pemilihan model ini sangat dipengaruhi dari sifat dan materi yang akan
diajarakan, juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran
tersebut serta tingkat kemampuan peseta didik.
Di samping itu pula, setiap model belajar selalu mempunyai tahapan-tahapan
(sintaks) oleh peserta didik dengan bimbingan guru. Antara sintaks yang satu
dengan sintaks yang lain juga mempunyai perbedaan.
Perbedaan-perbedaan ini berlangsung di antara pembukaan dan penutup yang
harus dipahami oleh guru supaya model-model pembelajaran dapat dilaksanakan
dengan berhasil
Istilah model belajar mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode
atau prosedur.
Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi,
metode atau prosedur.
Ciri tersebut antara lain:
1) rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;

3
2) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai);
3)tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil;
4) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai

2. Jenis jenis model belajar


Sebuah model belajar satu dengan yang lain tidaklah sama.
Langkah-langkah pembelajaran yang ada didalamnya pun tidaklah sama, karena
setiap model dari belajar itu memiliki suatu kekhasan tersendiri yang
membedakannya dengan jenis model yang lain.
Berikut ini jenis dari model model belajar :

1. Belajar Kolaboratif ( collaborative learning )


A. Pengertian belajar kolaboratif
Belajar kolaboratif bukan sekedar bekerja sama antarsiswa dalam suatu kelompok
biasa, tetapi suatu kegiatan belajar dikatakan kolaboratif apabila dua orang atau
lebih bekerja bersama, memecahkan masalah bersama untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dua unsur yang penting dalam belajar kolaboratif adalah :
❖ Pertama, dalam mencapai tujuan tertentu, siswa bekerja sama dengan teman
untuk menentukan strategi pemecahan masalah yang ditugaskan oleh guru.
Dua orang siswa atau sekelompok kecil siswa berdiskusi untuk mencari jalan
ke luar, menetapkan keputusan bersama.
Diskusi para pebelajar menimbulkan perasaan bahwa persoalan yang sedang
didiskusikan bersama adalah milik bersama.
Setiap orang mengemukakan ide dan saling menanggapi, yang pada
akhirnya dapat mengembangkan pengetahuan bersama maupun pengetahuan
masing-masing individu.
❖ Kedua, ketergantungan yang positif, maksudnya adalah setiap anggota
kelompok hanya dapat berhasil mencapai tujuan apabila seluruh anggota
bekerja sama. Dengan demikian, dalam belajar kolaboratif, ketergantungan
individu sangat tinggi.
❖ Ketergantungan individu dapat dilakukan dengan sejumlah cara, antara lain:
1. Beri peran khusus setiap anggota kelompok untuk memainkan peran sebagai
pengamat, pengklarifikasi, perekam, dan pendorong dengan cara ini, setiap
individu mempunyai tugas khusus untuk melakukan sesuatu dan kontribusi
tiap orang yang diperlukan untuk melengkapi keberhasilan tugas.

4
2. Bagilah tugas menjadi sub-subtugas yang diperlukan untuk melengkapi
keberhasilan tugas. Setiap anggota diberi suatu subtugas.
Hasilnya, kemudian diputuskan bersama oleh semua anggota kelompok.

2. Prinsip belajar kolaboratif


Prinsip dalam menerapkan belajar kolaboratif ini, Anda harus memperhatikan
prinsip belajar sebagai berikut :
1. Mengajarkan keterampilan kerja sama, mempraktikkan, dan balikan
diberikan dalam hal seberapa baik keterampilan-keterampilan digunakan
2. Kegiatan kelas ditingkatkan untuk melaksanakan kelompok yang kohesif
3. Individu-indivdu diberi tanggung jawab untuk kegiatan belajar dan perilaku
masing masing

3 Manfaat belajar kolaboratif


Manfaat Belajar Kolaboratif yaitu:
1. Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok karena interaksi dalam
kelompok merupakan faktor berpengaruh terhadap penguasaan konsep
2. Pembelajar belajar memecahkan masalah bersama dalam kelompok
3. Memupuk rasa kebersamaan antarsiswa
4. Meningkatkan keberanian memunculkan ide atau pendapat untuk
pemecahan masalah bagi setiap individu
5. Memupuk rasa tanggung jawab individu dalam mencapai suatu tujuan
bersama dalam bekerja agar tidak terjadi tumpang tindih atau perbedaan
pendapat
6. Setiap anggota melihat dirinya sebagai milik kelompok yang merasa
memiliki tanggung jawab

2 Belajar kuantum (quantum learning)


A. Pengertian model belajar kuantum
Model belajar ini muncul untuk menanggulangi masalah yang paling sukar di
sekolah, yaitu "kebosanan"
Istilah Kuantum secara harfiah berarti "kualitas sesuatu”.
Quantum learning merupakan gabungan yang sangat seimbang antara bekerja dan
bermain, antara rangsangan internal dan eksternal.
Prinsip utama model quantum learning adalah bahwa sugesti dapat dan pasti
mempengaruhi hasil situasi belajar baik secara positif maupun negatif.
Kuantum dibedakan menjadi 2 yaitu kuantum mekanis( yang bekaitan dengan
gerak ) dan kuantum learning ( yang berkaitan dengan interaksi yang mengubah
energi menjadi cahaya )
5
Quanto learning berakar dari upaya Lozanov dengan eksperimennya tentang
suggestopedia.
Prinsipnya bahwa sugesti dapat mempengaruhi hasil belajar dan setiap detail apa
pun memberikan sugesti positif atau negatif.
Beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan sugesti positif adalah sebagai
berikut:
❖ Mendudukkan siswa secara nyaman.
❖ Memasang musik latar di dalam kelas
❖ Meningkatkan partisipasi individu
❖ Menggunakan poster untuk memberikan kesan besar sambil
❖ menunjukkan informasi
❖ Menyediakan guru-guru yang terlatih dalam seti pembelajaran sugesti

B. Manfaat quantum learning :


❖ Suasana kelas belajar menjadi menyenangkan
❖ Siswa dapat memanfaatkan sesuatu yang berada di sekitarnya untuk
mendorong minat belajarnya
❖ Siswa dapat belajar dengan gayanya masing-masing
❖ Semua yang dilakukan oleh siswa harus dihargai

C. Prinsip pembelajaran kuantum


❖ Segalanya berbicara, segalanya sesuatu
❖ Segalanya bertujuan
❖ Berangkat dari pengalaman
❖ Hargai setiap usaha
❖ Rayakan setiap keberhasilam

3 Belajar Kooperatif ( cooperative learning )


A. Pengertian Belajar Cooperatif
Belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil
sehingga siswa bekerja bersama untuk dapat memaksimalkan hasil belajarnya
sendiri dan anggota yang lain.
Pengertian lainnya dari Cooperative learning adalah model pembelajaran dengan
memberikan tugas kepada siswa yang lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil
yang hasilnya akan dipresentasikan kepada kelompok lain di dalam kelas.
Bagaimana cara menerapkan cooperative learning?

Model ini sangat mudah diterapkan di dalam kelas.


Guru memilih beberapa siswa yang lebih pandai dan diberikan penjelasan terlebih
dahulu apa yang harus dilakukan dalam kelompok.
6
Kemudian, siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil yang anggotanya tidak
lebih dari sepuluh siswa agar interaksi antar mereka lebih dinamis.
Keaktifan anggota kelompok sangat penting untuk mencapai keberhasilan
optimal dalam membahas materi yang ditugaskan kepada mereka.
Oleh karena itu, tugas guru untuk mengontrol dan memfasilitasi siswa pada saat
diskusi berlangsung sangat penting.

B. Prinsip utama belajar kooperatif


Prinsip utama dari belajar kooperatif adalah :
❖ Kesamaan tujuan
Tujuan yang sama pada anak anak dalam kelompok dapat membuat kegiatan
belajar menjadi lebih kooperatif.
Namun, tujuan tiap anak tidak mungkin sama, mungkin Sebagian anak ingin
menyenangkan guru ataupun mengerjakan tugas dengan sebaik baiknya
sedangkan anak yang lain mungkin saja hanya mempunyai tujuan untuk
menarik perhatian guru dikelas.
❖ Ketergantungan positif
Kegiatan dalam kelompok dapat dikatakan berhasil apabila anggota dalam
kelompok dapat bekerja sama.
Dalam suatu kelompok harus ada sebuah ketergantungan yang positif dari tiap tiap
individu dapat dilakukan cara yaitu :
❖ Memberi anggota kelompok peranan khusus untuk membuat pengamat,
peningkat, penjelas aenjelas, ataupun perekam.
❖ Membagi tugas menjadi sub bab tugas yang diperlukan
❖ Menilai kelompok sebagai satu kesatuan individu
❖ Struktur tujuan kooperatif dan kompetitif dapat dikoordinasikan dengan
menggunakan kelompok belajar kooperatif
❖ Menciptakan situasi fantasi untuk membangun kekuatan imajinatif

Walaupun hampir sama, antara belajar kelompok dan belajar kooperatif, keduanya
memiliki beberapa perbedaan yaitu :

Belajar kooperatif Belajar kelompok


Memiliki beragam model dan tekhnik Hanya memiliki satu model yaitu
beberapa siswa tergabung dalam satu
kelompok
Memiliki struktur,jumlah,dan Teknik Memiliki satu cara, yaitu menyelesaikan
tertentu tugas tertentu bersama sama

7
Mengaktifkan semua anggota Menimbulkan gejala ketergantungan
kelompok untuk berperan serta antar kelompok
dalam penyelesaian tugas
Belajar kooperatif menggalang Sangat tergantung dari niat baik setiap
potensi sosialisasi diantara anggota kelompok
anggotanya

C. Manfaat belajar kooperatif


❖ Meningkatkan hasil belajar kooperatif
❖ Meningkatkan hubungan antar kelompok
❖ Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar
❖ Menumbuhkan reaisasi kebutuhan pembelajar untuk belajar berfikir
❖ Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan
❖ Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas
❖ Relative murah karena tidak memerlukan biaya khusus
❖ Keterbatasan belajar kooperatif
❖ Memerlukan waktu yang cukup untuk siswa dapat bekerja secara tim
❖ Memerlukan Latihan
❖ Model kooperatif yang diterapkan harus sesuai dengan pembahasan materi
ajar
❖ Memerlukan format penilaian yang berbeda
❖ Memerlukan kemampuan khusus bagi guru untuk mengkaji tekniknya

4. Model Belajar Tematik


A. Pengertian model belajar tematik
Belajar tematik didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang sekitar
ide pokok ( tema ), dan melibatkan beberapa bidang studi yang terkait dengan tema
pembelajaan tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu ti[e/jenis
daripada model pembelajaran terpadu.
Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2005 :5 )
Pembelajaran terpadu atau tematik menawarkan model model pembelajaran yang
menjadikan aktivitas pembelajaran itu relevan dan penuh makna bagi siswa, baik
aktivitas formal maupun informal, meliputi pembelajaran inquiry secara aktif
sampai dengan penyerapan pengetahuan dan fakta secara pasif, dengan
memberdayaj=kan pengetahuan dan pengalaman siswa untuk membantunya
mengerti dan memahami dunia kehidupannya.

8
B. Prinsip belajar tematik
Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada empat prinsip
dasar yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan.
2. Bentuk belajar dirancang agar murid menemukan tema.
3. Efisiensi.
4. Evaluasi.
Menurut Meinbach ( 1995 ) mengatakan bahwa pembelajaran tematik
mengkombinasikan struktur, urutan, dan strategi yang diorganisasikan dengan
baik.

C. Karakteristik pembelajaran tematik


Kegiatan belajar tematik lebih banyak dilakukan melalui pengalaman langsung
atau hands on experience.
Menurut Barbara Rohde dan Kostelnik, et.al. (1991), karakteristik pembelajaran
tematik adalah sebagai berikut :
❖ Memberikan pengalaman langsung dengan objek - objek yang nyata bagi
pebelajar untuk menilai dan memanipulasinya.
❖ Menciptakan kegiatan dimana anak menggunakan semua pemikirannya.
❖ Membangun kegiatan sekitar minat - minat umum pebelajar.
❖ Membantu pebelajar mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru
yang didasarkan pada apa yang telah mereka ketahui dan kerjakan.
❖ Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang menghubungkan semua aspek
perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan fisik.
❖ Mengakomodasi kebutuhan pebelajar untuk bergerak dan melakukan
kegiatan fisik, interaksi sosial, kemandirian, dan harga diri yang positif.
❖ Memberikan kesempatan bermain untuk menerjeemahkan pengalaman ke
dalam pengertian.
❖ Menghargai perbedaan individu, latar belakang budaya, dan pengalaman di
keluarga yang dibawa pebelajar ke kelasnya.
❖ Menemukan cara - cara untuk melibatkan anggota keluarga pembelajar.

D. Perlunya pembelajaran Tematik di sekolah


Disekolah, suatu pembelajaran tematik sangat perlu untuk dilakukan, karena
beberapa hal yaitu diantaranya :

9
❖ Pada dasarnya siswa SD kelas awal memahami suatu konsep secara utuh,
global / tematis, makin meningkat kecerdasannya, dan semakin terperinci
serta spesifi pemahamannya terhadap konsep tertentu.
❖ Siswa SD kelas awal mengembangkan kecerdasannya secara komprehensif,
semua unsur kecerdasan ingin dikembangkannya sehingga muncul konsep
pentingnya multiple intelligent untuk dikembangkan.
❖ Kenyataan hidup sehari - hari menampilkan fakta yang utuh dan tematis.
❖ Ada konteksnya.
❖ Guru SD adalah guru kelas, akan lebih mudah mengajar satu konsep secara
utuh, akan sulit mengajar sub - sub konsep secara terpisah - pisah.
E. Manfaat belajar tematik
Selain sangat diperlukan untuk dilakukan disekolah, pembelajaran tematik juga
sangat bermanfaat bagi guru maupun murid.
Manfaat manfaat tersebut diantaranya :
❖ Ada perubahan peranan guru dari seorang pemimpin dan penyedia kebijakan
serta pengetahuan fasilitator, pembimbing, penantang, pemberi saran, dan
organisator.
❖ Mendorong pebelajar memanfaatkan suatu konteks dan literatur yang luas
❖ Membantu pebelajar melihat hubungan antara ide - ide dan konsep- konsep
yang akan meningkatkan pemahaman pebelajar terhadap apa yang
dipelajari.
❖ Memberi kesempatan yang nyata kepada pebelajar untuk membentuk latar
belakang informasi sendiri dalam rangka membangun pengetahuan baru.
❖ Memperhatikan logika, estetika, etika, dan kinestetika serta life skills selain
kompetensi dan bahan ajar.

10
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Model pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam melaksanakan
suatu pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat dipahami oleh peserta
didik.
Cara yang ditempuh guru dan peserta didik dalam pencapaian tujuan
pembelajaran tematik SD/MI dilihat dari sudut proses pembelajaran.
Guru harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan
diguanakan dalam proses pembelajaran.
Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru
dalam memilihnya, yaitu:
❖ Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai,
❖ pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran,
❖ pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa, pertimbangan
lainnya yang bersifat nonteknis.
Adapun macam-macam model pembelajaran ialah:
❖ Model belajar kolaboratif
❖ Model belajar kuantum
❖ Model belajar kooperatif
❖ Model belajar tematik

2. SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini kami meyadari masih banyak kekurangan,
maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan kekurangan makalah kami ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Modul Strategi Pembelajaran di SD / PDGK4105, Modul 3 Kegitan Belajar 1


, Halaman 3.4 – 3.11.
https://unisa-palu.e-journal.id/gurutua/article/download/40/30

https://www.mandandi.com/2020/04/pengertian-pembelajaran-
tematik-terpadu.html

https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/berita/detail/cooperative-learning-
model-solusi-peningkatan-kualitas-hasil-belajar-dan-pembentukan-
karakter-siswa

https://repository.uin-suska.ac.id/22510/7/7.%2020178PAI-
S2BAB%20II%20Sidang.pdfB

https://siskaarumwidjayanti361.weebly.com/teori.html

12

Anda mungkin juga menyukai