PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model-model pembelajaran tematik MI/SD sangat penting pada saat ini.
Model pembelajaran sangat penting pada pemberlangsungan proses ajar
mengajar. Model pembelajaran merupakan salah satu komponen penting yang
menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran
yang tepat, akan berdampak pada keberhasilan belajar siswa serta tercapainya
tujuan pembelajaran. Model pembelajaran merupakan suatu desain pembelajaran
yang dirancang untuk memperlancar proses pembelajaran.
Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar mengajar oleh guru
di sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar.
Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar mengajar oleh guru di
sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar.
Guru harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan
diguanakan dalam proses pembelajaran. Karena dengan menguasai model
pembelajaran, guru akan merasakan adanya kemudahan dalam pentransferan
ilmu berupa sikap, pengetahauan, dan keterampilan sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan tepat. Banyak model pembelajaran
yang menekankan pada keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran,
diantaranya adalah Discovery learning merupakan cara untuk menemukan
sesuatu yang bermakna dalam bembelajaran.
model pembelajaran PBL merupakan cara yang dilakukan guru untuk
mengajak peserta didik dalam menelusuri suatu permasalahan yang diperoleh
dari dunia nyata ataupun duniaa maya berdasarkan maateri yang sedang dibahas.
Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model
pembelajaran. Dalam prakteknya, guru harus ingat bahwa tidak ada model
pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu,
dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi
1
siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu
sendiri.
Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai
prinsip atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Biasanya
mempelajari model-model pembelajaran didasarkan pada teori belajar yang
dikelompokan menjadi empat model pembelajaran. Model tersebut merupakan
pola umum prilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi/tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengetian model-model pembelajaran?
2. Apa saja dasar pertimbangan pemilihan model pembelajaran?
3. Ciri-ciri Model Pembelajaran?
4. Macam –macam model pembelajaran?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model-model pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja dasar pertimbangan pemilihan model
pembelajaran
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri model pembelajaran
4. Untuk mengetahui apa saja macam-macam model pembelajaran
D. Manfat penulisan
1. Bagi Siswa
Agar siswa lebih mudah memahami setiap kegiatan pembelajaran
2. Bagi Guru
Agar guru lebih mudah melakukan proses belajar mengajar dikelas
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru
dalam memilihnya, yaitu:3
1. Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai . pertanyaan-pertanyaan
yang dapat diajukan adalah:
a. Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan
kompetensi akademik, kepribadian, sosial, dan kompetensi vokasional
atau yang dulu diistilahkan dengan domain kognitif, afektif, dan
psikomotor?
b. Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?
c. Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademik?
2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran:
a. Apakah materi pembelajaran itu merupakan fakta, konsep, hukum atau
teori tertentu?
b. Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan
persyaratan atau tidak?
c. Apakah tersedia bahan atau sumber-sumber yang relevan untuk
mempelajari materi itu?
3. Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa
a. Apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan peserta
didik?
b. Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi
peserta didik?
c. Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar peserta
didik?
4. Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis
a. Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu model saja?
b. Apakah model pembelajaran yang kita tetapkan dianggap satu-satunya
model yang dapat digunakan?
3
Rusman, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 133.
4
c. Apakah model pembelajaran itu memilki nilai efektifitas atau efisiensi?
4
Rusman..., hlm. 136.
5
Maulana Arafat lubis dan Nashran Azizan..., hlm. 67-83
5
model pembelajaran DL adalah sebuah proses pembelajaran yang terjadi
bila peserta didik tidak disajikan dengan bentuk finalnya, tetapi melalui
proses menemukan. Peserta didik diharapkan mengorganisasi sendiri
pengalaman belajarnya. Bruner berpendapat bahwa hendaklah guru
memberikan kesempatan kepada siswanya untuk menjadi seorang
csientist, historin, atau ahli matematika.6
Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran DL merupakan cara yang dapat membantu peserta didik
untuk belajar mandiri dengan melakukan penemuan di daerah sekitar.
b. Langkah-langkah model pembelajaran DL
1) Stimulatian (Pemberian Rangsangan)
2) Problem statement (Identifikasi Masalah)
3) Data collection (Pengumulan Data)
4) Data processing (Pengolahan Data)
5) Verification (Pembuktian)
6) Generalization (Menarik Kesimpulan)
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran DL
Menurut Saefuddin kelebihan model DL, yaitu:
1) Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif,
2) Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan
ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer,
3) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil,
4) Model ini memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat
dan sesuai dengan kecepatannya sendiri,
5) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajar sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasinya sendiri,
6
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 Di SD/MI,
(Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), hlm. 138.
6
Sedangkan kekurangannya, menurut Hosnan menguraikan beberapa
kekurangan dari model DL, yaitu:
7
3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran PBL
Adapun kelebihan dari model pembelajaran PBL, yaitu:
1) PBL merupakan teknik yang bagus untuk lebih memahami pelajaran.
2) PBL dapat menantang kemampuan peserta didik serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik.
3) Meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.
4) Membantu peserta didik begaimana mentransfer pengetahuan mereka
untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
8
jawaban dari suatu masalah dengan mengajak peserta didik terjun
langsung ke lokasi.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran IBL
1) Stimulation
2) Problem statement
3) Data collection
4) Data processing
5) Verification
6) Generalization
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran IBL
Adapun kelebihan dari IBL, yaitu:
1) Menekankan pada pengembangan aspek kognitif secara progresif
2) Peserta didik lebih aktif dalam mencari dan mengolah informasi
sampai menemukan jawaban atas pertanyaan secara mandiri.
3) Peserta didik memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide dengan
baik.
4) Memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka masing-masing.
5) Peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata tidak akan
terhambat oleh peserta didik yang lambat dalam belajar.
9
4) Pada sistem pembelajaran klasikal dengan jumlah peserta didik yang
relatif banyak, penggunaan strategi pembelajaran inkuiri sukar untuk
dikembangkan dengan baik.
5) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
peserta didik dalam menguasai materi, maka pembelajaran inquiry
sulit diimplementasikan.
7
Maulana Arafat Lubis..., hlm. 130-131
10
2) Peserta didik bekerja terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan
mempraktikan strategi otentik secara disiplin.
3) Peserta didik bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah
yang penting baginya.
4) Teknologi terintegrasi sebagai alat untuk penemuan, kolaborasi, dan
komunikasi dalam mencapai tujuan pembelajaran penting dalam
cara-cara baru.
5) Meningkatkan kerja sama guru dalam merancang dan
mengimplementasikan proyek-proyek yang melintasi batas-batas
geografis.
11
2) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3) Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana atau kliping dan
ditulis pada lembar kertas
4) Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok
5) Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
12
untuk meningkatkan day imajinasi peserta didik dalam menulis dari hasil
pemahaman materi yang diperolehnnya. Gambar yang bisa dijadikan
peta konsep pikiran jejaring laba-laba, gurita, pohon, dan lain-lain. Maka
dari itu cocok diterapkan dalam pembelajaran tematik di MI/SD karena
mampu membentuk peserta didik menjadi kreatif.
b. Langkah-langkah Model pembelajaran Mind mapping
1) Mulai dari bagian tengah permukaan sebuah kertas kosong dengan
dengan sisi terpanjang diletakan mendatar.
2) Memilih gambar yang bisa dijadikan peta konsep pikiran
3) Gunakan warna pada seluruh gambar, agar terlihat indah
4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan
cabang-cabang pada tingkat pertama, kedua, dan seterusnya.
5) Cabang-cabang mind map berbentuk melengkung.
6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap cabang
7) Gunakan gambar seluruh mind map sebagai pendukung daya ingat
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Mind Mapping
1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas
2) Catatan menjadi singkat, mudah dipahami, dan mudah diingat.
3) Catatan menjadi unik dan enak dilihat.
13
menjadikan belajar sebagai suatu kebahagiaan. Jadi, model pembelajaran
quantum sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran tematik SD/MI.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran quantum
Kegiatan Guru: Memberikan salam, mengajak peserta didik berdoa,
mengajak peserta didik bernyanyi, melakukan aperespsi, menyampaikan
tujuan pembelajaran, memotivasi peserta didik agar semangat.
Kegiatan Siswa: Menjawab salam, berdoa bersama,bernyanyi
bersama, mendengarkan guru, mendengarkan tujuan pembelajaran,
mendengarkan motivasi yang diberi guru.
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran quantum
Adapun kelebihan model pembelajaran Quantum
1) Dapat membuat peserta didik merasa nyaman dan gembira dala
belajar
2) Penggunaan model quantum dalam proses pembelajaran dapat
memberikan motivasi kepada peserta didik
3) Proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang
dipelajari
BAB III
PENUTUP
14
A. KESIMPULAN
Model pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam
melaksanakan suatu pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat
dipahami oleh peserta didik. Cara yang ditempuh guru dan peserta didik
dalam pencapaian tujuan pembelajaran tematik SD/MI dilihat dari sudut
proses pembelajaran. Guru harus memahami betul pelaksanaan model
pembelajaran yang akan diguanakan dalam proses pembelajaran.
Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru
dalam memilihnya, yaitu: Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak
dicapai, pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran, pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa,
pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis. Adapun macam-macam
model pembelajaran ialah:
1. Model pembelajaran Discovery Learning (DL)
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
3. Model Pembelajaran Inquiry Based Lerning (IBL
4. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
5. Model Pembelajaran Cooperative integrated reading and Composition
(CIRC)
6. Model Pembelajaran Mind Mapping
7. Model Pembelajaran Quantum.
B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun , semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca. Dalam penulisan makalah ini kami meyadari masih
banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat
kami harapkan untuk menyempurnakan kekurangan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
15
Prastowo, Andi, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu, Jakarta: Kencana, 2017
Lubis, Maulana Arafat dan Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI,
Yogyakarta: Samudra Biru, 2019
Rusman, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Mengembangkan Profesionalisme Guru,
Jakarta: Rajawali Pers, 2014
Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 Di SD/MI,
Yogyakarta: Samudra Biru, 2018
16
17
18