Anda di halaman 1dari 10

Model-Model Pembelajaran

Untuk memenuhi tugas mata kuliah:


Metodologi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu:
Al-Ustadz Defi Firmansyah, S.Pd.I., M.Pd.

: Oleh
Muhammad Miftakhul Firdaus
Muhammad Ilman Hafizhul Huda
.Muhammad Rafif Yuliza A
Muhammad Naufal

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR


FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1444/2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan belajar dan pembelajaran tidak hanya terjadi disekolah saja,
tetapi di tiga pusat yang lazim dikenal dengan tri pusat pendidikan. Tripusat pendidikan
adalah tempat di mana anak mendapatkan pengajaran baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam kehidupan keluarga (informal), sekolah (fomal) maupun masyarakat (non
formal). Seseorang dikatakan belajar jika dalam dirinya terjadi aktifitas yang
mengakibatkan perubahan tingkah laku dan dapat diamati relatif lama.
Dalam proses belajar, setiap siswa harus diupayakan untuk terlibat secara aktif guna
mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini memerlukan bantuan dari guru untuk memotivasi
dan mendorong agar siswa dalam proses belajar terlibat secara totalitas.Guru harus
menguasai baik materi maupun strategi dalam pembelajaran.
Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Proses
perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan
pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat
dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan
fisik.Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses pembelajaran mengandung
pengertian luas,mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap, dan lain sebagainya.
Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal, yaitu kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri,
sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Ada beberapa hal yang termasuk faktor internal,
yaitu: kecerdasan, bakat (aptitude), keterampilan (kecakapan), minat, motivasi, kondisi
fisik, dan mental. Faktor eksternal, adalah kondisi di luar individu peserta didik yang
mempengaruhi belajarnya. Adapun yang termasuk factor eksternal adalah: lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat (keadaan sosio-ekonomis, sosiokultural, dan keadaan
masyarakat).
Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha memengaruhi
emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri.
Melalui pembelajaran akan terjadi proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas,

2
dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.
Pembelajaran berbeda dengan mengajar yang pada prinsipnya menggambarkan aktivitas
guru, sedangkan pembelajaran menggambarkan aktivitas peserta didik.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah peneliti gambarkan diatas, kemudian masalah
yang telah peneliti uraikan di atas, maka dapat dirumuskan pokok masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini antara lain:

a. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran ?


b. Apa ciri-ciri Model Pembelajaran?
c. Apa saja Model-Model Pembelajaran?

3. Tujuan Pembahasan

Makalah ini ditulis agar para mahasiswa dapat mengerti dan memahami
tentang

a. Definisi dari Model Pembelajaran


b. Ciri-Ciri Model Pembelajaran
c. Macam-macam Model Pembelajaran

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Joyce, Weil, dan Calhoun (dalam Warsono dan Hariyanto, 2013: 172)
model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran, termasuk
perilaku guru menerapkan dalam pembelajaran. Model pembelajaran banyak
kegunaannya mulai dari perencanaan pembelajaran dan perencanaan kurikulum sampai
perancangan bahan-bahan pembelajaran, termasuk program-program multimedia.

Menurut Udin (dalam Hermawan, 2006:3) model pembelajaran adalah kerangka


konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran
berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan serta melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Menurut Trianto (dalam Gunarto, 2013:15) model pembelajaran adalah suatu


perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada
pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan
pengelolaan kelas.1

Dari beberapa definisi Model Pembelajaran diatas, dapat disimpulkan bahwa


Model Pembelajaran adalah gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar
membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai.

B. Ciri-Ciri Model Pembelajaran

Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pendekatan, strategi,
metode dan teknik. Karena itu, suatu rancangan pembelajaran atau rencana pembelajaran
disebut menggunakan model pembelajaran apabila mempunyai empat ciri khusus, yaitu
rasional teoretis yang logis yang disusun oleh penciptanya atau pengembangnya, landasan
pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan
dicapai), tingkah laku yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara
1
Shilphy A. Octavia, Model-Model Pembayaran. 978-623-02-1060-0,CV Budi Utama 2020. hal 12

4
berhasil, dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai (Kardi dan Nur dalam Trianto, 2007). Dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 41 Tahun 2007 mengenai Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, diuraikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu
direncanakan, dilaksanakan, dinilai dan diawasi. Pelaksanaan pembelajaran merupakan
implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan inti pembelajaran di dalamnya ada
implementasi model pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan.

Pada umumnya model-model mengajar yang baik memiliki sifat-sifat atau ciri-
ciri yang dapat dikenali secara umum sebagai berikut:

1. Memiliki prosedur yang sistematik. Jadi, sebuah model mengajar merupakan prosedur
yang sistematik untuk memodifikasi perilaku siswa, yang didasarkan pada asumsi-
asumsi tertentu.
2. Hasil belajar ditetapkan secara khusus. Setiap model mengajar menentukan tujuan-
tujuan khusus hasil belajar yang diharapkan dicapai siswa secara rinci dalam bentuk
unjuk kerja yang dapat diamati. Apa yang harus dipertunjukkan oleh siswa setelah
menyelesaikan urutan pengajaran disusun secara rinci dan khusus.
3. Penetapan lingkungan secara khusus. Menetapkan keadaan lingkungan secara spesifik
dalam model mengajar.
4. Ukuran keberhasilan. Menggambarkan dan menjelaskan hasil-hasil belajar dalam
bentuk perilaku yang seharusnya ditujukkan oleh siswa setelah menempuh dan
menyelesaikan urutan pengajaran.
5. Interaksi dengan lingkungan. Semua model mengajar menetapkan cara yang
memungkinkan siswa melakukan interaksi dan bereaksi dengan lingkungan.

C. Macam-Macam Model Pembelajaran

Berikut beberapa contoh dari model model pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Modul


Menurut Depdiknas (2002), modul pembelajaran adalah suatu kesatuan bahan
belajar yang disajikan dalam bentuk self-instruction, artinya bahan belajar yang disusun

5
di dalam modul dapat dipelajari peserta didik secara mandiri dengan bantuan yang
terbatas dari pendidik atau orang lain.
Dalam model ini bahan ajar disusun secara sistematik dan menarik dengan Bahasa
yang menarik dan mudah difahami oleh peserta didik yang memuat isi materi, metode,
dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri, dan dapat digunakan tanpa
pendampingan dari seorang guru.
2. Model Pembelajaran PPSI (Prosedur Pengembagan Sistem Instruksional)
Model PPSI adalah model yang dikembangkan di Indonesia untuk mendukung
pelaksanaan kurikulum 1975. PPSI berfungsi untuk mengefektifkan perencanaan dan
pelaksanaan program pembelajaran secara sistematis, untuk pedoman bagi guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. PPSI ini terdiri dari 5 tahapan yaitu :
merumuskan tujuan, mengembangkan alat evaluasi, mengembangkan program kegiatan
pembelajaran, pelaksanaan program.2
3. Model Pembelajaran Tuntas.
Model pembelajaran tuntas adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang
ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perseorangan maupun
kelompok, dengan kata lain apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai sepenuhnya.
4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning/PBL) adalah model
pemebelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berfikir peserta didik, baik
secara individu maupun kelompok, dan memerlukan lingkungan nyata untuk mengatasi
permasalahan yang diajukan sehingga menjadi bermakna, relevan, dan kontekstual.
5. Model Pembelajaran Production Based Training

Model Pembelajaran Production Based Training adalah pemebelajaran berbasis


produksi yang dimana dalam pembelajaranya diikuti dengan praktik secara langsung dan
di produksikan. Dan model pembelajaran ini memberikan pengalaman pembuatan barang
atau model yang nyata yang diperlukan dalam dunia kerja (industri dan masyarakat).

2
Kurniawan, P. W. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Terhadap Hasil Belajar Sejarah. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 3(2), 99-108.

6
6. Model pembelajaran inquiry

Pengertian Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris “Inquiry” berarti pertanyaan
pemeriksaan, atau penyelidikan.

Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatanpembelajaran yang


menekankan pada proses berpikir secara kritis dananalisis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatumasalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2006).

Menurut piaget bahwa model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran


yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas
agar melihat apa yang terjadi, inginmelakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu
dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang
ditemukan siswa lain (mulyasa, 2008).

Dengan melihat kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yangmempersiapkan siswa pada situasi
untuk melakukan eksperimen sendirisehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari
dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

7. Model pembelajaran kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah penunjang guru untuk menghadapi evolusi


sistem pembelajaran yang terdapat di Indonesia. Model ini bermanfaat untuk mengatasi
sistem pembelajaran Indonesia yang cenderung pasif. Yang mana para siswa hanya diajar
menerima pengetahuan dari guru.

Pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang mengedepankan inisiatif


siswa untuk berperan dan terlibat aktif dalam grup belajar. Para peserta didik tentu
mempunyai level yang berbeda dalam kecakapan dan cara berpikir. Terlebih adanya
anggota grup yang memiliki perbedaan gender, budaya, agama, ras dan suku akan
berpengaruh dengan cara mereka berpikir.

Metode pembelajaran kooperatif adalah susunan aktivitas belajar siswa pada


ruang lingkup grup untuk memenuhi manfaat pembelajaran yang telah direncanakan
sebelumnya.

7
8. Model Pembelajaran Tematik

Model pembelajaran tematik adalah system pembelajaran yang berfokus pada


pembelajar atau peserta didik. Dengan sistem pembelajaran ini, siswa akan merasa bahwa
proses belajar berlangsung dengan lebih menyenangkan. Hal tersebut terutama meskipun
ada kurikulum sebagai pembimbing mengenai tema geeral bahan ajar untuk siswa, akan
tetapi dalam prakteknya tema tersebut dipecah menjadiberbagai tema lebih spesifik yang
di tentukan berdasarkan persetujuan dan keinginan

9. Model Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)


Model pembelajaran aktif tipe index card match (ICM) adalah metode atau cara
belajar siswa yang dikembangkan untuk menjadikan siswa aktif mempertanyakan
gagasan diri sendiri atau gagasan orang lain dengan cara mengulangi materi pembelajaran
yang telah diberikan sebelumnya melalui teknik mencari pasangan kartu yang merupakan
soal atau jawaban.

Strategi pembelajaran tipe index card match dikembangkan oleh Lorna


Curran pada tahun 1994. Strategi pembelajaran ini merupakan model pembelajaran
berkelompok (Learning Community) dengan tujuan untuk membangkitkan semangat
siswa dengan mengikutsertakan peserta didik ikut berpartisipasi dalam proses
pembelajaran.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan pembahasan yang telah dijelaskan, pemakalah mampu mengambil inti
sari dari makalah ini yaitu diantaranya:

a. Model Pembelajaran adalah gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran


agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai.
b. Ciri-Ciri Model Pembelajaran yaitu: Memiliki prosedur yang sistematik, Hasil belajar
ditetapkan secara khusus, Penetapan lingkungan secara khusus, ukuran keberhasilan,
dan interaksi dengan lingkungan.
c. Macam-macam model pembelajaran yaitu : Model Pembelajaran Modul, Model
Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan), Tematik, Kooperatif, Inquiry,
Production based Learning, Berbasis masalah, tuntas, PPSI dan lain-lain

B. Saran

Sebagai sosok calon guru yang harus mampu memahami dengan baik terkait
dari model pembelajaran agar mampu mengaplikasikannya dengan baik dan cocok
sesuai mata pelajaran yang diajarkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fuad Dwi Artha, Pengaruh Penerapan Model Production Based Training Pada Mata
Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Terhadap Budi Pekerti Siswa Di Man 1
Gresik. 2019.
Mudlofir Ali, Desain Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2016),
Hal 135.
Fathurrohman, Muhammad. "Model-model pembelajaran." Jogjakarta: Ar-ruzz media
(2015).
Octavia, Shilphy A. Model-model pembelajaran. Deepublish, 2020.
Kurniawan, Putut Wisnu. "Pengaruh Model Pembelajaran PPSI (Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional) Terhadap Hasil Belajar Sejarah."
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah 3.2 (2015): 99-108.
Telaumbanua, A., Dakhi, O., & Zagoto, M. M. (2021). Penerapan Model
Pembelajaran Group Investigation Berbantuan Modul Pada Mata Kuliah
Praktek Kayu. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2), 839-847.

10

Anda mungkin juga menyukai