KURIKULUM IPS SD
OLEH :
KELOMPOK IV
Nurhatika (1847240019)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Model-model Pembelajaran IPS SD Kelas Awal” dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW. yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta. Adapun
makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan
makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata
kuliah Pendidikan IPS SD 2. Pada makalah ini akan dibahas mengenai mengenai
pengertian model pembelajaran IPS SD di kelas awal, karakteristik IPS di kelas
awal dan model-model pembelajaran IPS SD di kelas awal yang penulis sajikan
dari berbagai sumber informasi dan referensi.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya dan dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman PGSD Bone FIP
UNM. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman
sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini kedepannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok
yang saling berkaitan, yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, serta
peserta didik. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu
menggunakan berbagai model pembelajaran agar peserta didik dapat
melakukan kegiatan belajar. Hal ini dilatarbelakangi bahwa peserta didik
bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran.
Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan
lingkungannya sehingga berbagai jenis model pembelajaran yang dapat
digunakan oleh pendidik.
Model-model pembelajaran merupakan pendekatan pembelajaran yang
dapat digunakan di kelas dengan melibatkan peserta didik secara penuh
sehingga peserta didik memperoleh pengalaman dalam menuju kedewasaan,
peserta dapat melatih kemandirian, peserta didik dapat belajar dari
lingkungan kehidupannya. Pada makalah ini akan membahas leboh
mengkhusus pada model pembelajara IPS SD di kelas awal. Pada dasarnya
pemahaman akan model-model Pembelajaran IPS yang kreatif, inovatif, dan
menyenangkan yaitu meliputi hakikat model pembelajaran IPS, model-model
pembelajaran IPS, dan implementasi model-model pembelajaran IPS.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran IPS SD di kelas awal?
2. Bagaimana karakteristik IPS di kelas awal?
3. Apa saja model pembelajaran IPS SD di kelas awal?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran IPS SD di kelas awal.
2. Untuk mengetahui karakteristik IPS di kelas awal.
3. Untuk mengetahui model- model pembelajaran IPS SD di kelas awal.
BAB II
PEMBAHASAN
Kelebihan:
Kekurangan:
Pada tahap ini siswa disuruh mencari contoh yang berupa masalah
lain yang bisa diselesaikan dengan konsep, berdasarkan yang sudah
diidentifikasi. Contoh-contoh yang dikemukakan oleh para siswa
selanjutnya diinformasikan dengan definisi yang telah diidentifikasi
pada tahap satu.
Pada tahap ini guru memberikan masalah baru dan menyuruh siswa
menyelesaikannya dengan menerapkan konsep. Disini guru mencoba
melepas para siswa bekerja sendiri, untuk menerapkan pengetahuan
tentang konsep.
Kelebihan:
Guru langsung memberikan presentasi informasi yang akan
memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari oleh
siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan
pembelajaran.
Concept attainment melatih konsep siswa, menghubungkannya pada
kerangka yang ada dan menghasilkan pemahaman materi yang lebih
mendalam.
Concept attainment meningkatkan pemahaman konsep pengetahuan
siswa.
Kekurangan:
Siswa yang mewakili kemampuan pemahaman rendah akan kesulitan
untuk mengikuti pelajaran, karena siswa akan diarahkan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang diajukan.
Tingkat keberhasilan pembelajaran ditentukam oleh penyajian data
yang disajikan oleh guru.
4. Model Pembelajaran Role Playing
Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk praktik
menempatkan diri mereka dalam peran-peran dan situasi yang akan
meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan
mereka sendiri dan orang lain. Langkah pokok role playing antara lain:
Memilih situasi bermain peran
Mempersiapkan bermain peran
Memilih peserta atau pemain peran
Mempersiapkan penonton
Memainkan peran (melaksanakan kegiatan bermain peran)
Mendiskusikan dan mengevaluasi kegiatan bermain peran
Untuk implementasi role playing, yang harus dilakukan guru antara
lain:
Menyajikan atau membantu siswa memilih situasi bermain peran yang
tepat.
Membangun suasana yang mendukung, yang mendorong siswa untuk
bertindak “seolah-olah” tanpa perasaan malu.
Mengelolah situasi bermain peran dengan cara yang sebaik-baiknya
untuk mendorong timbulnya spontanitas dan belajar.
Mengajarkan keterampilan mengobservasi dan mendengarkan secara
efektif kemudian menafsirkan dengan tepat apa yang mereka lihat dan
dengarkan.
Langkah-langkah:
a) Guru menyusun atau menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
b) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari
sebelum KBM.
c) Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang.
d) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
e) Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
scenario yang sudah dipersiapkan.
f) Masing-masing siwa duduk dikelompoknya sambil memerhatikan
scenario yang sedang diperagakan.
g) Setelah dipentaskan masing-masing siswa diberikan kertas sebagai
lembar kerja untuk membahas.
h) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
i) Guru memberikan kesimpulan secara umum.
j) Evaluasi
k) Penutup
Kelebihan:
Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi.
Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan
dalam situasi dan waktu yang berbeda.
Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa melalui pengamatan pada
waktu melakukan permainan.
Berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.
Sangat menarik bagi siswa sehingga memungkinkan kelas menjadi
dinamis dan penuh antusias
Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang
tinggi.
Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah dan
dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya
dengan penghayatan siswa sendiri.
Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan professional siswa
dan dapat menumbuhkan atau membuka kesempatan lapangan kerja.
Kekurangan:
Metode bermain peran memerlukan waktu yang relatif panjang atau
banyak.
Memerlukan kreatifitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru
maupun murid. Namun, tidak semua guru memilikinya.
Kebanyakan siswa yang ditunjuk untuk pemeran merasa malu untuk
melakukan suatu adegan tertentu.
Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain peran mengalami
kegagalan bukan saja dapat memberi kesan kurang baik tetapi
sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai.
Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran IPS SD di kelas awal adalah suatu cara atau teknik
penyajian secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman proses
pembelajaran IPS terkhusus di kelas awal agar ter tercapai tujuan dari sebuah
pembelajaran. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi
pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini
mwenunjukkan bahwa setiap model yang akan digunakan dalam pembelajaran
menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran tersebut. Istilah
model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi,
metode atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang
tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut antara
lain: rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya; landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar
(tujuan pembelajaran yang akan dicapai); tingkah laku mengajar yang
diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil;
lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai (Kardi dan Nur, 2000: 9).
Setiap model pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan
dibandingkan dengan yang lain. Tidak ada model pembelajaran yang paling
efektif untuk semua mata pelajaran atau untuk semua materi. Sebagai seorang
guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik.
Adapun model pembelajaran yang kami rasa cocok dengan kelas awal, yaitu:
B. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan di dalam penulisan maupun pengambilan referensi, oleh sebab itu
selaku penyusun makalah ini, kami menerima kritik dan saran agar pembuatan
makalah kami ke depan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER UTAMA
SUMBER PENDUKUNG
http://abang-guru.blogspot.com/2016/09/ciri-ciri-dan-fungsi-model-
pembelajaran.html (diakses pada Rabu, 25 Maret 2020, pukul 11.03 WITA)
http://nurkholifahhh17.blogspot.com/2016/12/makalah-model-pembelajaran-
ips.html (diakses pada Rabu, 25 Maret 2020, pukul 10.45 WITA)