Anda di halaman 1dari 4

Strategi pembelajaran SD kelas rendah

A. Pengertian Strategi Pembelajaran IPS SD


Strategi pembelajaran merupakan suatu cara atau pola yang digunakan oleh guru di
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Dalam pola tersebut tentu terkandung
bentuk- bentuk rangkaian perbuatan atau kegiatan guru dan siswa yang mengarah pada
tercapainya tujuan-tujuan pembelajaran (Raka Joni, 1980).
Strategi pembelajan instruksional adalah pendekatan dalam kegiatan belajar
mengajar yang digunakan guru dalam menggunakan informasi, memilih sumber-sumber,
dan mendefinisikan peranan siswa-siswa. (Gerlach dan Ely (1980). Strategi instruksional
tersebut mencakup praktik-praktik khusus yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Strategi instruksional tersusun atas metode-metode dan teknik-teknik yang
akan memungkinkan pembelajar untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.
B. Prinsip-Prinsip Pemilihan Strategi Pembelajaran IPS SD
Prinsip-prinsip ini merupakan suatu landasan dalam memilih strategi seperti apa yang akan
kita gunakan dalam proses belajar mengajar. Karena dalam menentukan sebuah strategi
pembelajaran IPS SD kelas awal ini harus memperhatikan apa-apa saja yang berhubungan
dengan siswa.
1. Bermakna (meaningful)
2. Integratif (integrative)
3. Berbasis nilai (value based)
4. Menantang (challenging)
5. Aktif (Active)
6. Pengembangan berbagai potensi dasar siswa SD
7. Dorongan ingin tahu (sense of curiosity)
8. Minat-perhatian (sense of ineterst)
9. Dorongan membuktikan kenyataan (sense of reality)
10. Dorongan menemukan sendiri (sense of discovery)
11. Dorongan bertualang (sense of adventure)
12. Dorongan menghadapi tantangan (sense of challen)
13. Keberagaman latar belakang lingkungan social siswa
14. Kesinambungan dan tahapan perkembangan sosial siswa

C. Macam-Macam Strategi Pembelajaran IPS SD


1. Pembelajaran Kemampuan Berpikir
Penanaman konsep merupakan penunjang kemampuan berpikir siswa,Konsep
merupakan keadaan lingkungan ( abstraksi ) dari kesamaan dari jumlah benda atau
fenomena. Contoh konsep yakni tanah, sungai, gunung, uang, cuaca dan lain-lain.
Pengajaran konsep mengembangkan kemampuan kognitif dari yang terendah sampai
tingkat tinggi
Pengajaran konsep dapat dilakukan melalui dua pendekatan:
Pendekatan induktif dilakukan dengan mengkaji fenomena- fenomena sosial untuk
mendapatkan informasi yang selanjutnya dikembangkan menjadi fakta. Fakta-fakta
tersebut dirangkai sehingga menunjukkan adanya suatu kategori atau kesamaan tertentu.
Pendekatan deduktif pengajaran dimulai dengan pemberian konsep dan diteruskan untuk
menemukan fakta-fakta yang menjadi bagian konsep.
Pembelajaran kemampuan berpikir termasuk juga didalamnya yaitu suatu kajian
terhadap peristiwa, kejadian, fenomena atau situasi ( studu kasus) tertentu yang terjadi di
tempat tertentu dan berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan manusia di masa lalu,
masa kini atau masa yang akan datang (S. Hamid Hasan, 1996:192). Sebuah peristiwa
dapat dikatakan sebuah kasus atau kejadian karena peristiwa itu unik serta terbatas pada
waktu dan tempat terjadinya peristiwa tersebut dan tidak terulang di tempat yang lain.
Contohnya, peristiwa kelahiran.
Isu Kontroversial merupakan pembelajaran kemampuan berpikir bagi siswa, yang
mana Muessig (S. Hamid Hassan, 1996:202) menyatakan bahwa isu kontroversial adalah
sesuatu yang mudah diterima oleh seseorang atau kelompok tetapi juga mudah ditolak oleh
orang atau kelompok lain. Isu kontroversial lahir dari perbedaan pendapat dan isu
kontroversial pun mengakibatkan perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat muncul dari
perbedaan pandangan seseorang terhadap sebuah fakta.
2. Strategi Pembelajaran Kemampuan Proses
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Dalam pengajaran IPS SD kelas di persekolahan guru dapat mendorong siswa untuk belajar
memecahkan masalah dengan menggunakan metode pendekatan pemecahan masala
(problem solving). Dengan cara pendekatan akan terjalin sebuah komunikasi yang baik
antara guru dengan siswa sehingga antara guru dan siswa tidak ada pembatas. Yang mana
jika tidak ada pembatas antara guru dan siswa akan dengan mudah untuk mencari atau
mengetahui jalan keluar dari suatu permasalahan.
Inkuiri
Inkuiri ialah siswa mampu menemukan jawaban sendiri dari pertanyaan-pertanyaan
yang timbul. Pengajaran inkuiri merupakan bentuk pengajaran yang mengenalkan konsep-
konsep secara induktif. Perbedaaan yang mendasar antara pengajaran inkuiri dengan
pemecahan masalah yakni pengajaran inkuiri lebih menekankan pada pengembangan
kemampuan pemecahan masalah yang terbatas pada disiplin ilmu bukan pada masalah
yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Portofolio
Kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi
menurut panduan-panduan yang ditentukan. Portofolio biasanya merupakan karya terpilih
dari seorang siswa. Tetapi dapat juga berupa karya terpilih dari satu kelas secara
keseluruhan yang bekerja secara kooperatif.
3. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif pembelajaran yang menghendaki siswa belajar secara
bersama-sama, saling membatu satu sama lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap
orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Pembelajaran Nilai
Bermain Peran
Suatu proses belajar di mana siswa melakukan sesuatu yang dilakukan orang lain
(S.Hamid Hasan, 1996: 265). Dalam proses belajar bermain peran siswa diajak untuk
berpikir, berperan, dan bertindak bukan sebagai dirinya tetapi sebagai orang lain.
Sosio Drama
Ada perbedaan antara sosio drama dengan bermain peran yakni bermain peran lebih
luas ruang lingkupnya sedangkan drama sosial membatasi pada permasalahan yang
menyangkut aspek sosial dalam masyarakat. Perbedaan yang kedua yakni dalam penentuan
peran. Dalam sosio drama sebuah peran dapat ditentukan secara langsung setelah sebuah
permasalahan sosial dibahas oleh guru di dalam kelas. Peran yang dimainkan oleh siswa
tidak memerlukan persiapan khusus seperti dalam bermain peran. Dalam sosio drama
reaksi spontan siswa dalam memainkan peran lebih diutamakan sehingga apa yang
dikemukakan siswa sebagai pemegang peran akan berbeda dengan yang aslinya.

Sumber :
fauqy27.blogspot.com/2015/09/strategi-pembelajaran-sd-kelas-rendah.html. Diakses pada tanggal 23
oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai