Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP PENDIDIKAN GLOBAL DALAM IPS

Kelompok 8 :
1. Larasati Palupi Ningrum (1801025029)
2. Nabila Rizqika Kusumawardani (1801025275)
3. Alifia Reihana Ardian (1801025301)
4. Nanda Yurani (1801025430)

Dosen Pembimbing :
ANDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PROF. DR. HAMKA
2019
DAFTAR ISI

Daftar isi............................................................................................................................ i
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 11
Daftar Pustaka................................................................................................................. 12

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan IPS di SD
dengan judul konsep pendidikan global dalam IPS.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, 24 juni 2019

Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PENDIDIKAN IPS adalah salah satu disiplin ilmu yang lebih menekankan pada hubungan
kemasyarakatan serta mempelajari perspektif sosial yang berkembang di masyarakat. Pendidikan IPS
juga memiliki peranan besar dalam membangun suatu negara, di mana pendidikan IPS yang
berkualitas tentu akan menghasilkan generasi penerus yang berkompeten dalam pengembangan
negara. Hal ini akan berdampak pada kesiapan siswa dalam menghadapi era globalisasi.

Menurut AK Ellis (1991), IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan memparaktikkan
demokrasi, IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara positif, selain itu juga IPS
membantu siswa memperoleh pemahaman mendasar (fundamental understanding) tentang sejarah,
geografi, dan ilmu –ilmu sosial lainnya, yang lebih penting lagi IPS meningkatkan kepekaan siswa
terhadap masalah- masalah sosial yang sedang terjadi.

Untuk itu, perlu ada formula khusus dalam menyeimbangkan dan menyelaraskan pendidikan IPS yang
mumpuni di mana sekarang ini kemampuan bersosialisasi sangat diperlukan sekali. Peran guru
sebagai motivator dan eksekutor harus mampu menjembatani siswa dalam penyampaian materi
sehingga tujuan pemebelajaran dapat tercapai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pembelajaran IPS secara global?
2. Kenapa diperlukan pembelajaran IPS secara global?
3. Apa penyebab IPS diperlukan pembelajaran secara global?
4. Apa dampak dari pembelajaran IPS secara global?
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memecahkan masalah-masalah yang diuraikan dalam
rumusan masalah tersebut

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perspektif global dalam IPS


 Pengertian Perspektif dan Global
Perspektif berarti cara pandang, cara berpikir, atau wawasan. Sedangkan global
menurut Longman berarti keseluruhan atau sesuatu hal yang mendunia,
internasional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke tiga tahun 2001,
global diartikan secara umum dan keseluruhan, secara bulat, secara garis besar,
meliputi seluruh dunia. Dari pengertian perspektif dan global dapat kita simpulkan
bahwa perspektif global adalah cara pandang atau cara berpikir suatu masalah atau
kejadian dari sudut pandang dunia atau internasional. Berikut adalah pengertian
perspektif global menurut para ahli:
1. Jan L. Tucker dalam Sriartha (2004:2) perspektif global adalah pendidikan
yang diarahkan pada pengembangan wawasan global yang mempersiapkan
anak didik generasi muda menjadi manusiawi, rasional, sebagai warga
negara yang mampu berpartisipasi dalam kehidupan dunia yang semakin
menunjukkan saling ketergantungan.
2. Seriartha dkk, (2004:4) persepektif global pada hakikatnya adalah upaya
pendidikan untuk menanamkan pada diri anak didik tentang wawasan
global, dan mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yng
dibutuhkan untuk secara efektif di dalam dunia yang memiliki sumber
daya terbatas, keanekaragaman etnik, kemajemukan budaya, interaksi dan
interdipendensi yang makin meningkat.

 Pengertian Globalisasi
Secara historis, globalisasi berarti meluasnya pengaruh suatu kebudayaan dan
IPTEK ke seluruh penjuru dunia. Globalisasi juga berarti suatu fenomena khusus
dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan
merupakan bagian dari proses manusia global itu. Berikut adalah definisi
globalisasi menurut para ahli:
1. Princenton N. Lyman : Pengertian Globalisasi adalah pertumbuhan yang
sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara negara-negara di
dunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
2. Malcom Waters : Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat
bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang
penting, yang terjelma di dalam kesadaran orang.
3. Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan
menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi ke
dalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
4. Scholte: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.
Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya
masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.

5
Ciri-ciri globalisasi yaitu:

a) Padat informasi
b) Kompetisi yang sehat
c) Komunikasi yang lancar
d) Keterbukaan

 Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)


Jika kita membicarakan global atau dunia internasional tidak terlepas dari
kemajuan teknologi yang menyertainya. Kegunaan nyata IPTEK bagi manusia
sangat tergantung dari nilai, moral, norma, dan hukum yang mendasarinya. IPTEK
tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencerminkan
keterbelakangan. Ilmu dalam istilah Inggris berarti science berasal dari bahasa
Latin scientia. Pengertian pengetahuan sendiri sebagai istilah filsafat tidaklah
sederhana untuk dipahami. Yang dimaksud ilmu pengetahuan adalah ilmu yang
dapat diuji (hasil pengamatan yang sesungguhnya) sehingga pengetahuan tersebut
boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori. Pemikiran tentang teori
pengetahuan itu disebut “epistemologi” (epistem = pengetahuan, logos =
pembicaraan/ilmu). Para ahli filsafat berpendapat tentang ilmu pengetahuan
sebagai berikut:
1. Aristoteles (384 SM – 322 SM) berpendapat bahwa ilmu pengetahuan
merupakan pengetahuan yang dapat diindra dan dapat merangsang budi.
2. Descrates berpendapat ilmu pengetahuan adalah serba budi.
3. Bacon dan David Home (1711 – 1776) berpendapat, ilmu pengetahuan
diartikan sebagai pengalaman indera dan batin.
4. Immanuel Kant (1724 – 1804) pengetahuan merupakan persatuan antara budi
dan pengalaman.

Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia, dari Yunani


Kunotechne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah
perkataan technikosyang berarti orang yang memiliki keahlian tertentu. Teknologi
itu sendiri memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal
impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia
menjadi lingkup teknis.

 IPTEK dalam Pembelajaran IPS


Kemajuan IPTEK yang sangat pesat dan bersifat universal merupakan peluang
bagi pembangunan, yang melibatkan berbagai disiplin ilmu secara integral
pembangunan IPTEK diperlukan dalam bidang ilmu seperti ilmu sosial budaya,
politik, ekonomi, sosiologi, ilmu geologi, ilmu psikologi dan sebagainya. Aspek
SDM menjadi faktor pengembangan kemampuan IPTEK yang paling
fundamental, dalam rangka pengembangan IPTEK. Dengan demikian peningkatan

6
kemampuan IPTEK sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan anak
bangsa.
Era globalisasi sebagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
gobalisasi mempunyai dampak positif maupun  negatif bagi kehidupan manusia.
Tanpa mengesampingkan dampak-dampak negatif yang mungkin timbul, kita
melihat globalisasi bukan sebagai ancaman, tapi lebih sebagai tantangan dan
peluang yang dapat kita manfaatkan untuk lebih mendorong kemajuan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan
daya saing bangsa. Dengan memanfaatkan potensi yang ada pada globalisasi.
Dalam mengahadapi serbuan informasi yang tidak mengenal batas wilayah ini,
diperlukan upaya membekali peserta didik  dengan bekal ilmu pengetahuan. Dari
mana dan dengan cara bagaimana pengetahuan ini diperoleh. Disini nampak
korelasi yang sangat baik antara ilmu pengetahuan, teknologi dan pendidikan.
Dasar penguasaan  ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pendidikan yang
dimulai sejak dini, dari tingkat SD sampai mahasiswa.
Ilmu pengatahuan sosial diberikan sebagai bekal yang bisa dijadikan potensi
atau alat untuk menseleksi produk-produk globalisasi di berbagai aspek
kehidupan; sosial, budaya, politik, ekonomi, agama serta teknologi. Ilmu
pengetahuan sosial diberikan untuk meningkatkan kesadaran peserta didik akan
dampak negatif globalisasi sekaligus  mempersiapkan diri untuk bersaing dalam
tataran global. Karena dengan kondisi sosial-budaya serta kenyataan geografis
kita, dapat dikatakan bahwa Indonesia pada  dasarnya adalah sebuah negeri yang
ditakdirkan terbuka.
Ada beberapa faktor yang dapat menunjang pelaksanaan proses belajar
mengajar, sehingga nantinya diharapkan eksistensi IPTEK dapat
diimplementasikan ke dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial, yaitu :
1. Kurikulum Pendidikan
Pada kurikulum 2013, pendidikan nasional didesain sebagai upaya
mewujudkan generasi bangsa yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri dan
bertanggung jawab. Juga untuk membentuk pribadi yang menguasai IPTEK,
berbudaya, berwawasan kemanusiaan dan kebangsaan serta peduli lingkungan.
2. Pendidikan
Seorang guru atau pendidik merupakan salah satu pilar tegaknya
pembangunan suatu bangsa juga diharapkan jangan ketinggalan akan
kemajuan IPTEK (istilahnya gaptek). Guru sebagai ujung tombak harus
mampu seminimal mungkin mengetahui  dan menguasai tentang
ICT(Information and Communication Technologies) dan globalisasi sebagai
dampak dari IPTEK.

3. Proses Kegiatan Belajar Mengajar


Di dalam proses KBM, hendaknya  setiap mata pelajaran  semampu dan
semaksimal mungkin agar dapat mengenalkan dasar-dasar  ICT, Penggunaan
multi media dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial seperti penyampaian
fakta perlu disampaikan pula bukti-bukti yang memperkuat fakta tersebut
dengan menggunakan media belajar berbasis ICT dengan menampilkan slide,

7
film dan media presentasi. Penggunaan multi media sangat efektif karena
peserta didik akan langsung secara visual belajar. Selain itu juga mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial perlu ditumbuhkan budaya riset, budaya
turun kelapangan melihat secara nyata permasalahan-permasalahan
sosial  yang ada, sehingga sensitif terhadap pengaruh luar yang berpotensi
untuk merusak bangsa.
Dengan adanya paradigma baru tentang pembelajaran ilmu pengetahuan
sosial   dimana murid lebih dirangsang  untuk belajar mengamati sendiri, sistem
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial dapat  diubah menjadi learning
based bukan lagi teaching based seperti yang selama ini  dilakukan. Dari sini
bisa dikembangkan sistem e-Learning berbasis web yang  merupakan salah satu
aplikasi teknologi informasi bagi pendidikan yang mampu  memberikan
kesempatan belajar seluas-luasnya bagi peserta didik  tanpa   adanya batasan
ruang dan waktu sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung tanpa adanya
kendala seperti metode pembelajaran konvensional.

 Contoh Perspektif Global


Fenomena global ditandai dengan hal hal sebagai berikut: (Suriakusumah, 2007),
yaitu:
1. Revolusi dalam sistem komunikasi dan transportasi.
2. Penggabungan perekonomian lokal, regional, nasional menjadi perekonomian
global.
3. Meningkatnya intensitas interaksi antar bangsa yang menciptakan budaya
global sebagai paduan dari lokal dan nasional yang beragam.
4. Munculnya sistem internasional yang mengikis batas politik nasional.
5. Meningkatnya dampak dari aktivitas manusia terhadap ekosistem bumi.

Dari fenomena diatas ada beberapa contoh dari perspektif global:


1. Adanya kemajuan IPTEK, yang membuat kemajuan pula dibidang
komunikasi, penggunaan barang elektronik yang tidak dipisahkan dari
keseharian manusia
2. Persenjataan militer yang semakin maju
3. Adanya genjatan senjata
4. Adanya kemajuan ekonomi sehingga membuat rakyat sejahtera dan makmur.
5. Di bidang kesehatan yang fasilitasnya semakin memadai sehingga masyarakat
menerima pelayanan dengan baik.
6. Adanya sekolah SBI yang menggunakan multikurikulum sehingga membuat
adanya timbal balik antara guru dan siswa. Guru yang ada didalam SBI adalah
guru-guru yang berkualitas.

 Sikap Selektif terhadap Globalisasi


Terhadap arus globalisasi yang makin berkembang pesat ini, kita harus
memiliki sikap selektif. Kita dapat menerima aspek positif dari globalisasi, namun
kita tetap harus selektif memilih semua aspek positif agar nilai dan jati diri bangsa
tidak hilang. Kita juga harus menghindari aspek negatif dari globalisasi dan harus
bersikap aktif menyeleksi semua proses globalisasi yang masuk. Berikut adalah
usaha-usaha yang kita lakukan agar mampu menghadapi globalisasi dengan baik:
1. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Peningkatan penghayatan dan pengamalan Pancasila.
3. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat.

8
4. Peningkatan pendidikan.
5. Peningkatan kualitas produksi dalam negeri agar dapat bersaing.
6. Peningkatan penguasaan teknologi mutakhir.
7. Peningkatan kinerja dan etos kerja yang tinggi.

 Dampak Globalisasi
Saat ini kita dihadapkan pada tantangan yang sangat besar, baik tantangan
yang bersifat nasional, regional maupun tantangan yang bersifat global. Terlebih
lagi apabila kita kaitkan dengan perkembangan dunia yang telah memasuki era
informasi, kemajuan teknologi dunia semakin dinamis yang bergerak sangat cepat
dan menjangkau seluruh pelosok dunia Perkembangan kemajuan teknologi
informasi pada era globalisasi komunikasi dan teknologi cenderung berpengaruh
langsung terhadap tingkat peradaban manusia. Kita semua tentunya menyadari
bahwa perkembangan teknologi informasi pada decade terakhir ini bergerak
sangat  pesat dan telah menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap tata
kehidupan masyarakat di Indonesia. (Harmoko, 1999 : 35-36). Berikut dampak
yang ditimbulkan globalisasi dalam aspek pembelajaran IPS, perspektif
pendidikan, dan perspektif pendidikan.

 Dalam Pembelajaran IPS


1) Dampak positif yang ditimbulkan dari globalisasi, diantaranya:
a. Dengan kemajuan teknologi dapat membantu mengakses ilmu
pengetahuan melalui internet dengan cepat dan mudah.
b. Dapat mengakses teori-teori pembelajaran, metode pembelajaran dari luar
negri dengan cepat dan mudah tanpa harus datang kesana.
c. Memacu semangat siswa untuk dapat menguasai ilmu dan teknologi.
d. Mempermudah guru dalam memberikan materi kepada peserta didik,
dengan menggunakan proyektor.
e. Dengan kemajuan teknologi peserta didik dapat dengan mudah mengakses
informasi-informasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

2) Dampak negatif yang ditimbulkan dari globalisasi adalah sebagai berikut:


a. Adanya globaslisasi memunculkan sekolah-sekolah unggulan seperti SBI
yang biayanya sangat mahal sehingga mengakibatkan ketimpangan
pendidikan di masyarakat.
b. Dengan kemajuan teknologi banyak permainan modern yang
menyenangkan misalnya game membuat anak-anak lupa waktu dan malas
belajar akibatnya prestasi belajar menurun.
c. Peserta didik yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dapat dengan
mudah mengakses informasi dari TV atau internet mengakses informasi
yang tidak wajar misalnya pornografi dan porno aksi yang dapat merusak
moral dan mental mereka yang berdampak pada menurunnya hasil belajar
siswa.

B. Masalah dan isu-isu global


Masalah-masalah global menurut Merry M Merryfield :
A. Penduduk dan keluarga berencana ( populationand family planning )

9
Masalah ini sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraaan dan kemakmuran
negara yang akibatnya adalah kesenjangan yang besar antara pertumbuhan serta
jumlah penduduk yang terus meningkat dengan pertumbuhan kebutuhan manusia
yang semakin terbatas. Cara agar dapat menyeimbangkan antara pertumbuhan
penduduk dengan kebutuhannya maka dilakukanlah program keluarga berencana
namun di Indonesia program ini belum berjalan dengan baik.

B. Pembangunan ( development )
Pembangunan sebagai rangkaian kegiatan perencanaan -  pengkajian – uji
kelayakan – pengelolaan – pelaksanaan – evaluasi – memerlukan sdm yang
handal, dana yang mendukung dan suasana yang kondusif bagi negara –negara
miskin dan terbelakang belum dapat teratasi karena sdmnya belum berkualitas.

C. HAM ( human right )


Masalah ini terletak pada pelanggaran yang terjadi dan dialami oleh orang-orang
tertentu baik sebagai individu maupun sebagai kelompok oleh pihak-pihak
tertentu baik sebagai individu maupun kelompok oleh pihak-pihak tertantu yang
memiliki kekuasaan atau yang  berkuasa ; terjadi secara lokal di kawasan/negara
tertentu bahkan tingkat dunia.

D. Migrasi ( emigration, immigration, refugees )


Perpindahan penduduk secara emigrasi ( perpindahan penduduk menuju negara
lain yang akan menetap di negara baru), imigrasi ( perpindahan penduduk dari
suatu negara ke dalam negeri tertentu yang akan diperkirakan menetap di negeri
terakhir), dan pengungsian ( perpindahan sekelompok penduduk dari suatu
kawasan atau negara ke awasan atau negara lain , karena faktor-faktor tertentu
yang mendesak ). Perpindahan ini menimbulkan masalah antara lain:
1. Masalah ekonomi ( lapangan pekerjaan, kekurangan bahan pangan )
2. Masalah politik ( perang saudara, perbedaan ideologi )
3. Bencana alam ( banjir, kekeringan, wabah )

E. Kepemilikan bersama secara global ( the global commons )


Tiap kawasan dengan kawasan lain , tiap negara dan negara lain terdapat batas
wilayah ( darat, perairan, udara ). Pada kenyataannya baik samudra luas dan
angkasa luar yang tidak bertuan menjadi segketa yang dapat menimbulkan
masalah besar.

F. Lingkup Hidup Dan SDA ( Environment and natural resources )


Lingkungan hidup :  segala apa yang berpengaruh terhadap sifat dan pertumbuhan
manusia :
1. Lingkungan alam  ( fenomena alam )
2. Lingkungan sosial  ( manusia )
3. Lingkungan budaya   ( hal dan hasil rekayasa manusia )
4. Lingkungan psikologis ( suasana kehidupan  kejiwaan )
SDA ( UU RI No.4 tahu 1982 ) : unsur lingkungan hidup yang terdiri atas :

10
1. sumber daya manusia,
2. sumber daya alam hayati dan non hayati,
3. sumber daya buatan.
Benda atau fenomena yang sama disebut sebagai lingkugan daan dapat juga
sumber daya.
Sebagai akibat lonjakan pertumbuhan penduduk  dan kebutuhannya, lingkungan
sebagai sumber daya tidak lagi mamapu menjamain kehidupan manusia,
diperlukan IPTEK.
Pemanfaatan IPTEK dapat menimbulkan dampak negatif dalam bentuk masalah
lingkungan seperti  kekeringan, banjir, tana longsor, kenaikan suhu udara global,
baik lokal, regional bahkan global
G. Kelaparan dan bahan pangan ( hunger and food )
Kelaparan dan keterbatasan persediaan bahan pangan baik ditingkat lokal,
regional maupun global,  diatasi oleh FAO telah melakukan upaya dalam sektor
pertanian pangan ini. Namun demikian, karena kendala sosial tidak meratanya
kualitas kemampuan SDM,  kendala politik  dan kekuasaan, kendala cuaca yang
menyebabkan kegagalan panen , kesejangan antara pertumbuhan kebutuhan
pangan dengan pertumbuhan persediaan bahannya tidak dapat dihindarkan.

H. Perdamaian dan keamanan ( peace security )


Kerawanan – kerawanan terhadap perdamaian dan keamanan, bermula dari
pertentangan etnis  ke pertentangan rasial , politik ke ekonomi, dari ambisi –
gengsi – arogansi elit  yang berkuasa tingkat nasional ke tingkat regional sampai
tingkat global yang meresahkan perdamaian serta mengganggu keamanan global.

I. Prasangka dan diskriminasi ( prejudice and discrimination )


Meliputi aspek-aspek etnis ( kesukuan ), ras, kelas, jenis atau kelamin , agamaa
ekonomi dan politik dapat menjadi dasar prasangka yang kemudian berkembang
menjadi diskriminasi.

Beberapa hal yang berkenaan dengan isu-isu global dalam pembelajaran IPS


diantaranya sebagai berikut:

1. Kemajuan dan pemanfaatan IPTEK dalam kehidupan sehari – hari, seperti :


komunikasi transportasi, multimedia, kamera dan, teropong yang dapat
memperluas pandangan manusia dan menambah materi IPS.
2. Kontak antar manusia dan arus barang berita dan informasi baik secara fisik
langsung tanpa perantara, maupun tidak langsung melalui berbagai media,
memperluas cara pandang manusia mulai dari tingkat locak, regional sampai ke
tingkat global, untuk membina perspektif global dalam diri manusia. Proses yang
demikian itu merupakan salah satu tugas yang harus diperhatikan pada
pembelajaran IPS.

11
3. Secara alamiah, baik kondisi alam fisik maupun social budaya manusia di bumi
ini hampir semuanya tidak tersebar secara rata dan ketidakmerataan SDA dan
SDM ini menjadi dasar dari permasalahan kontak sodial, penjelajahan,
perdagangan dan kemajuan.
4. Perbedaan tingkat kemakmuran masyarakat, tidak terletak pada kaya
miskinnya SDA setempat, melainkan lebih ditentukan oleh kemampuan SDM-nya
memanfaatkan SDA yang dimiliki bagi kesejahteraan negara mereka masing
masing. Maka dari itu kesadaran bagi kita semua untuk memperbaiki kemampuan
kualitas SDM.
5. Fenomena dan masalah kehidupan di permukaan bumi sebagai suatu kenyataan,
merupakan proses yang berkembang dalam ruang tertentu pada perjalanan dari
waktu ke waktu. Ini semua berkaitan dengan faktor ruang dan waktu yang
mempunyai karakter aspek kehidupan, maka dari itu fenomena menjadi hal yang
menarik untuk dipelajari dalam IPS.

C. Sejarah hubungan antar bangsa dan saling ketergantungan


Persepektif sejarah yang meliputi evolusi nilai-nilai kemanusiaan yang berbeda-
beda dan bersifat universal, dan kondisi serta faktor penyebab munculnya isu-isu dan
masalah-masalah global saat ini merupakan fondasi bagi pendidikan global.
Sayangnya, sejarah yang dipelajari oleh kebanyakan siswa kita hanya sedikit
mengembangkan perspektif dunia yang saling ketergantungan saat ini. Sejarah dunia
yang diajarkan adalah sejarah peradaban Barat atau pengaruh Barat terhadap dunia
lainnya. Seringkali, sejarah dunia merupakan sejarah yang memisahkan wilayah-
wilayah regional dan hubungannya antara negara tersebut. Biasanya, semua sejarah
memfokuskan pada perkembangan negara-negara yang lebih kuat dalam dunia
kontemporer.
Pada umumnya, pendekatan-pendekatan tradisional untuk mengkaji sejarah dunia
masih sedikit mengungkap pengertian saling ketergantungan antar bangsa karena
pendekatan ini tidak menekankan pada akar sejarah dari saling ketergantungan
tersebut. Dengan demikian, apabila para siswa kita betul-betul memahami saling
ketegantungan dalam dunia kontemporer maka mereka harus mendasarkan
pengetahuan tentang kontak dan pertukaran antar perbedaan yang telah berlangsung
sedikit sejak 2000 tahun yang lalu. Bukti adanya kontak dan pertukaran tersebut
pernah dikemukakan oleh sejarawan yang bernama William McNeill yang mengacu
pada 'the ecumene' sebagai bukti kontak antarbangsa dari Spanyol sampai Afrika
Utara hingga, Laut Cina selama Kekaisaran Romawi dan Han. Kontak ini dilakukan
melalui jalur laut maupun darat melintasi wilayah Timur Tengah. Perpindahan
tanaman dan hewan terjadi antara lain, dengan adanya katun, gula dan ayam yang
dikembangkan di India menyebar hingga ke Cina dan Erasia. Rahasia teknologi
berpindah, secara perlahan. Baja India diekspor oleh Kekaisaran Romawi namun
teknologi pembuatannya tidak mengalami peralihan. Sutra Cina ekspor ke India,
Timur Tengah dan Romawi, dari abad ke-2 M, namun rahasia pertanian, tidak terjadi
hingga abad ke-6 M.
Sejarawan lain percaya bahwa kontak ini didasarkan pada kesamaan budaya yang
konkret antara Asia dan Amerika dan bahwa terdapat pengaruh-pengaruh dari Asia
12
tentang perkembangan masyarakat di Amerika utuk mendukung teori-teori tersebut,
para sejarawan mengemukakan bahwa ribuan tahun sebelum Colombus menginjakkan
kakinya di Benua Amerika, kapal-kapal banyak melintasi Sri Lanka dan Jawa dengan
penumpang sekitar 200 orang. Kapal-kapal yang melintasi Samudra Indi tersebut
berbobot 75 ton bahkan Cina mempunyai kapal yang berbobot 800 ton sebelum abad
ke-7 M.
Kontak pertukaran dan saling ketergantungan telah berlangsun sepanjang sejarah.
Misionadis global yang berasal dari Eropa abad 15 dan 16 M semakin cepat
meningkat melalui kontak migrasi, perdagangan dan perang 400 tahun lalu yan
sekarang telah ditransfer dalam dunia asa kini melalui udara dan komunikasi satelit.
Kerangka pikir yang telah dikemukan di sini di maksudkan untuk mendorong
pemikiran dan dialog agar para siswa memiliki dasar untuk mengembangkan
perspektif global. Apabila ada pihak lain yang tidak setuju dengan unsur-unsur
tertentu yang telah dipilih untuk menyusun kerangka pikir ini, diharapkan mereka
akan termotivasi untuk mengembangkan gambaran alternatif tentang dasar subtantif
pendidikan global. Apabila kita sungguh-sungguh dalam mengintegrasikan perspekrif
global ke dalam pengajaran dipersekolahan maka kita harus mengembangkan
gambaran subatantif tentang pengembangan dan implementasinya.

13
BAB III
PENUTUP

Pendidikan IPS menjadi pilihan dalam pengimplementasian pendidikan berwawasan global di mana
tujuan pendidikan berwawasan global dalam IPS adalah mampu menciptakan peserta didik yang
memahami masyarakatnya, serta memiliki ketrampilan untuk bekerja sama guna mewujudkan
kehidupan masyarakat dunia yang lebih baik.

Dalam segi kurikulum, IPS harus adanya penyesuaian dengan perubahan yang terjadi pada era
globalisasi sekarang ini.sehingga sejak dini siswa sudah dibiasakan melihat, memahami,
menganalisis, merefleksikan memprediksi berbagai fenomena yang terjadi secara global, siswa juga
mampu melihat dunia beserta penduduknya dan siswa lebih bertanggung jawab terhadap kebutuhan
hidup dunia dan komitmen untuk menyelesaikan permasalahan dunia dengan adil dan damai.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8877431/MAKALAH_ISU-
ISU_GLOBAL_DALAM_PEMBELAJARAN_IPS_SD_Disusun_untuk_memenuhi_tugas_kelompok
_Mata_Kuliah_Perpektif_Global

http://hitz4blgger.blogspot.com/2014/11/modul-5-isu-isu-dan-masalah-global.html

http://ratughina.blogspot.com/2016/12/kajian-sejarah-hubungan-antarbangsa-dan.html

http://himdhy94.blogspot.com/2014/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

https://radarsemarang.com/2017/09/17/pendidikan-ips-yang-berwawasan-global/

15

Anda mungkin juga menyukai