PENDAHULUAN
Oleh karena itu, kita selaku guru IPS harus memperhitungkan dan
mengantisipasinya. Janganlah anda puas dengan materi yang telah ada. Katakanlah
jenis pakaian, “celana jeans” yang semula merupakan pakaian pengembala
sapi(cowboy), para mekanik bengkel, dewasa ini telah menjadi mode dimana-mana
termasuk di Indonesia, kenyataan yang demikian itu merupakan hal yang harus
diperhatikan pada pembwelajaran IPS, khususnya dalam membahas dan
memberikan pengertian tentang globalisasi .
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif
atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan
masyarakat dunia (global society). IPS harus dilihat sebagai suatu komponen
penting dari keseluruhan pendidikan kepada anak. IPS memerankan peranan yang
signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan
perilaku yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa
kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global yang
interdependen.
5. Sejarah
6. Ekonomi
7. Politik Pemerintahan
8. Sosiologi
Menurut Frank H. Hankins (Fairch, H.P. dkk., 1982: 302), Sosiologi adalah
studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok-kelompok
umat manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain.
Dalam sosiologi, objek yang menjadi sorotan utamanya yaitu hubungan
antarmanusia, terutama dalam lingkungan yang terbentuk oleh manusia
sendiri,atau yang disebut lingkungan sosial.
Perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi telah menyebabkan
interaksi manusia meluas ke tingkat global secara intensif. Interaksi bisa terjadi
secara fisik maupun non-fisik melalui internet. Teknologi komputer memalui E-
mail menyebabkan dunia ini menjadi tanpa batas secara non-fisik. Secara fisik
batas-batas wilayah setiap Negara berdasarkan hukum Internasional masih jelas.
9. Antropologi
10. Geografi
Geografi adalah ilmu keruangan yang mengkaji berbagai fenomena dalam
kontek keruangannya. Ruang yang dikonsepkan dalam geografi yaitu permukaan
bumi yang tiga dimensi terdiri atas muka bumi yang berupa darah dan perairan
serta kolom udara diatasnya. Ruang permukaan bumi ini secara bertahap ukuran
dan jaraknya mulai dari tingkat lokal, regional sampai ketingkat global. Oleh
karena itu perspektif geografi adalah perspektif keruangan yang bertahap dari
perspektif lokal, regional sampai ke perspektif global.
Perspektif geografi atau perspektif keruangan adalah suatu kemampuan
memandang secara mendalam berkenaan dengan fenomena, proses, dan masalah
keruangan permukaan bumi, baik masa lampau, saat ini, terutama untuk masa
yang akan datang. Pendekatan yang dapat diterapkan pada perspektif keruangan
ini, yaitu pendekatan sejarah dan kemampuan memprediksi. Perhatikan, amati,
dan hayati perkembangan yang terjadi di tempat anda dari waktu ke waktu.
Bagaimana keadaan permukiman, jalan, pertanian, pengairan, perdangangan, dan
keadaan penduduk setempat.
11. Psikologi Sosial
Oleh karena itu, kita selaku guru IPS harus memperhitungkan dan
mengatisipasinya. Janganlah anda puas dengan materi yang telah ada. Katakanlah
jenis pakaian, “celana jeans” yang semula merupakan pakaian pengembala sapi
(cowboy), para mekanik bengkel, dewasa ini telah menjadi mode dimana-mana
termasuk di Indonesia, kenyataan yang demikian itu merupakan hal yang harus
diperhatikan pada pembelajaran IPS, khususnya dalam membahas dan
memberikan pengertian tentang globalisasi .
Proses globalisasi yang merambah antar ruang dan waktu yang menjadi
faktor utamanya terletak pada penduduk manusia dengan pertumbuhannya.
Mengapa Penduduk dengan pertumbuhannya itu di katakan sebagai faktor utama
terjadinya proses globalisasi? Pertumbuhan kuantitatif(jumlah) penduduk di mana
pun di dunia ini , selalu di ikuti oleh pertumbuhan kebutuhannya, untuk
memenuhi kebutuhan ini, manusia melakukan penjelajahan di permukaan bumi
dalam upaya mendapatkan sumber daya yang akan menjaminnya. Penjelajahan
antar ruang dalam upaya sumber daya, khususnya Sumber Daya Alam (SDA) itu,
tidak hanya dengan jalan kaki dan memanfaatkan jasa penarik beban, melainkan
telah mendorong pula penemuan serta rekayasa alat komunikasi-transportasi yang
makin lama makin canggih. Penggunaan alat komunukasi-transportasi (darat,
laut, udara) ini, menjadi dasar pula kontak manusia dan pertukaran bahan dan
barang pemenuhan kebutuhan.
Ada dan tersedianya sumber daya alam sebagai alat pemenuh kebutuhan
penduduk, tidak dengan sendirinya memakmurkan masyarakat setempat,
melainkan masih dipengaruhi oleh kemampuan mengolah dan
memanfaatkannya.kembali pada kemampuan SDM menerapkan IPTEK dalam
mengolah SDA untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, menjadi
kenyataan SDA itu menjamin kesejahteraan, sangat dipengaruhi oleh kemampuan
SDM mengembangkan budaya dalam bentuk penerapan IPTEK mengolah SDA
tadi bagi kepentingan hidupnya. Henry J. Warman (Gabler R.E. : 1966: 13-16)
yaitu bahwa “sumber daya itu dibatasi secara budaya” (culturally defined
resources).
Oleh karena itu kita akan memahami “konsep” yang dikemukakan oleh
Getrude Whipple (Preston E. James: 1959: 155), yaitu “pentingnya kedudukan
lokasi dalam memahami peristiwa dunia” (the importance of location in
understanding world affairs). Dengan mengamati, meneliti, dan menganalisis
lokasi suatu tempat atau kawasan atau bahkan Negara, kita akan dapat memahami
peristiwa dunia (social, politik,ekonomi dan budaya) tempat, kawasan serta
Negara yang bersangkutan.
Dalam kenyataan sesungguhnya, kedua aspek itu ruang dan waktu tidak
dapat dipisahkan. Oleh karena itu, Emmanuel Kant, seorang pakar filsafat yang
sekaligus juga sejarawan dan geografiwan mengemukakan bahwa sejarah dan
geografi itu merupakan “ilmu dwitunggal”. Untuk memahami suatu fenomena
ataupun masalah kehidupan secara akurat, kita harus mengetahui ”dimana “
fenomena atau masalah yang terjadi, “kapan” fenomena atau masalah itu
berlangsung. Dengan demikian, kita akan memiliki pemahaman sifat dan kualitas
fenomena atau masalah yang kita kaji berhubungan dengan ruang dan lokasinya
serta dinamikanya sesuai dengan perkembangan waktu dari ruangnya kita dapat
menganalisis perkembangan mulai dari tingkat lokal, regional sampai ke tingkat
global. Sedangkan dari proses waktunya mulai dari masa lampau, sekarang dan
masa yang akan datang. Dengan demikian, kita tidak hanya memiliki wawasan
keruangan (persfektif keruangan, spatial perspective) melainkan juga wawasan
waktu (persfektif waktu, time perspective). Tuntutan kemampuan global pada
pengajaran IPS, meliputi kemampuan keduanya.