Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN

PEMBELAJARAN DI SD
MODUL 7
PROSPEK PENGEMBANGAN KURIKULUM MASA DEPAN
KEGIATAN BELAJAR 1

I. KEBUTUHAN PENDIDIKAN PADA MASA DEPAN

A. Karakteristik Masyarakat Indonesia Pada Masa Depan


Kecenderungan kehidupan masyarakat di masa depan sering memperoleh perhatian
banyak pihak terutama ileh para ahli masa depan (futurist) dengan berbagai implikasinya
dalam berbagai bidang kehidupan,termasuk pendidikan. Menurut pandangn John Naisbitt,
ahli masa depan yang terkenal dengan Megatrend-nya ada sepuluh kecenderungan besar
yang akan terjadi dimasa depan tersebut,yaitu (1) dari masyarakat indudtri ke masyarakat
informasi, (2) dari teknologi yang dipaksakan ke teknologi sentuhan tinggi (3) dari ekonomi
nasional ke ekonomi dunia,(4) dari perencanaan jangka pendek ke perencanaan jangka
panjang ,(5) dari sentralisasi ke desentralisasi, (6) dari bantuan institusional ke bantuan diri,
(7) dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatoris, (8) dari hierarkike penjaringan (9)
dari utara ke selatan, dan (10) dari satu pilihan ke pilihan majemuk.
1). Masyarakat dalam Era Globalisasi
Globalisasi dapat juga di artikan sebagai suatu proses perubahan antara negara,
antar bangsa, antar budaya tanpa mengenal batas geososial politik atau geonasional
ideologis.
Globalisasi merupakan suatu proses strukturisasi dunia sebagai suatu keseluruhan
(structuration of the word as a whole) yang menghadirkan dua kecenderungan yang
saling bertentangan sekaligus, yaitu proses penyeragaman (homogenization) dan
pemberagaman (differentiation) sehingga membuat interaksi rumit antara lokalisme
dan globalisme. hal tersebut muncul diantaranya sebagai pengaruh dari adanya
system informasi satelit dunia, penggalian gaya hidup cosmopolitan, munculnya pola
konsumsi dan konsumerisme global, munculnya kegiatan olahraga internasional,
penyebaran dunia pariwista, menurunnya kedaulatan negara bangsa tumbuhnya
system militer global (baik dalam bentuk peace keeping forcel pasukan perdamaian
maupun pasukan multinasional)
Dengan kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi maka globalisasi sering
pula diartikan sebagai gejala mengerutnya dunia (global Shrinkage) karena jarak
yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang makin pendek, dan informasi dari
segala penjuru dunia dapat diperoleh dalam waktu yang makin cepat. Globalisasi itu
ditandai dengan :
a. Meningkatnya interaksi antar warga dunia, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
b. Semakin banyaknya informasi yang tersedia dan dapat dipperoleh
c. Meluasnya cakrawala intelektual
d. Munculnya arus keterbukaan dan demokratisasi baik dalam politik maupun
ekonomi
e. Memanjangnya jarak budaya antar generasi muda dan tua
f. Meningkatnya kepedulian akan perlunya penjagaan keseimbangan dunia
g. Meningkatnya kesadaran akan saling ketergantungan ekonomis
h. Mengaburnya batas kedaulatan wilayah tertentu karena tidak terbendungnya
informasi.

Dalam proses globalisasi, budaya yang kuat dan agresif akan mempengaruhi
budaya yang lemah dan pasif. Menurut Selo Sumardjan (1993), budaya yang kuat
dan agresif adalah budaya yang bersifat progresif yaitu yang berciri-ciri sebagai
berikut:
a. Cara berpikir rasional dan realistic
b. Kebiasaan membaca yang tinggi
c. Kemampuan mengembangkan dan menyerap ilmu pengetahuan yang banyak
dan cepat
d. Terbukanya untuk inovasi, bahkan selalu mencari hal-hal baru
e. Andangan hidup yang berdimensi local, nasional, dan universal
f. Mampu memprediksi dan merencanakan masa depan
g. Teknologi yang senantiasa berkembang dan digunakan
Dengan memperhatika pendapat diatas maka karakteristik masyarakat
Indonesia masa depan harus memiliki budaya yag bersifat progresif tersebut, apabila
masyarakat tidak ingin kehilangan unsur-unsur budaya yang dimiliki maka
masyarakat harus mampu mengembangkan budaya secara progresif yaitu dengan
tidak berpandangan hidup sempit (lokal), tidak mengutamakan pengalaman dan
kebiasaan tidak terlalu mengikatkan diri dengan lingkungan alam, dan harus gemar
membaca (bukan hanya gemar mendengar)

2). Masyarakat dalam Era Perkembangan IPTEK


Masyarakat Indonesia masa depan berada pada era perkembangan ilmu
pengetehuan dan teknologi yang semakin cepat. Karena cepatnyua perkembangan
tersebut, beberapa kalangan menyebutya dengan istilah peledakan ilmu pengetahuan
dan teknologi (explosivensess). Peledakan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut
dapat berdampak positif ataupun negatif tergantung kesiapan masyarakan dan bangsa
beserta kondisi social budayanya untuk limpahan informasi mengenai ilmu
pengetahuan dan eknologi dari penjuru dunia yang mengglobal. Dampak positifnya,
antara lain memudahan masyarakat untuk mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi membantu mengembangkan piranti yang dapat mengatasi
berbagai kekurangan atau keterbatasan alat indra manusia. Selanjutnya , piranti yang
dihasilkan akan membantu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi itu
sendiri. Globalisasi perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi yang cepat
tersebut adalah peluang (opportunities) dan tantangan (challenges) bagi masyarakat
Indonesia masa depan. Sangat teruka peluang bagi masyarakat kita untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut secara lebih dini. Selain
dampak positif, dampak negatifnya akan timbul apabila kondisi social budaya
masyarakat Indonesia belum siap menerima limpahan ilmu pengetahuan dan
teknologi itu. Dalam kondisi seperti itu peledakan ilmu pengetahuan dan teknologi
akan berubah menjadi tantangan yang cukup berat dimasa yang akan datang.

3). Masyarakat dalam Era Transportasi, Komunikasi, dan Informasi


Sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam bidang teknologi informasi,
selain televise, teknologi elektronika yang kini penggunaannya merambah dalam
berbagai bidang adalah bidang computer. Ketelitian dan kecermatan computer ini
melebihi manusia. Computer dapat digunakan dalam berbagai bidang , sperti bidang
kedokteran, bidang rancang bangunan. Bahkan sekarang ini juga digunakan guru
dalam proses pembelajaran dengan semakin maraknya paket-paket pembelajaran
berbasis computer.(computer –based assisted instruction atau pembelajaran berbasis
computer ). Dibidang tansportasi, computer dapat menggantikan polisi untuk
mengawasi lalulintas, bahkan dapat menggantikan sopir untuk mengendarai mobil
serta pesawat terbang. Teknologi computer dapat menggantikan manusia dalam
pekerjaan rutin hingga pekerjaan yang kompleks yang sulit untuk dikerjakan
manusia.

4). Masyarakat dalam Era Profesionalisme


Karakteristik masyarakat dimasa mendatang adalah meningkatnya kebutuhan
akan layanan profesionalisme dalam berbagai bidang. Keadaan masyarakat akan
semakin menuntut kualitas hidup yang lebih baik, oleh karena itu dibutuhkan
kerjasama dan kemitraan yang lebih erat antar tenaga professional. Dengan
layananyang professional maka kualitas hidup akan lebih bik lagi. Pada
perkembanganberikutnya tenaga professional akan identic dengan tenaga spesialis
karena kecenderungan dari masyarakat masa depan yang membutuhkan layanan dari
tenaga- tanaga special.

B. KEBUTUHAN PENDIDIKAN MASA DEPAN


Masyarakat mas depan adalah masyarakat yang selalu brubah , dan perubahan itu sendiri
tidak bisa ditunda apalagi ditolak. Oleh karena itu untuk menghadapi perubahan dimasa
depan perlu dilakukan antisipasi sejak dini agar masyarakat yang akan hidup dimasa depan
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Salah satu upaya untukl
mengantisipasi kecenderungan perubahan dimasa depan yaitu melalui pendidikan. Mengapa
pendidikan? Karena
Pendidikan berkaitan dengan peninhkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas SDM
yang harus dihasilkan adalah merka yang memiliki ciri-ciri menguasai ilmu pengetahuan ilmu
dan teknologi, memiliki kreativitas, memiliki solidaritas social.
Masa depan merupakan masa yang sangat kompleks bahkan ahli mas depan (futurology)
sudah tidak sanggup lagi untuk meramalkan hari dpan (Soedjatmoko dalam
http//qym7882.blogspot.com/2009). Dengan demikian pendidikan masa depan harus mampu
mengarahkan individu siswa untuk dapat menghadapi kompleksnya masa depan tersebut.

1). Kemampuan Dasar

Jacques Delors (1996) menekankan pentingnya manusia kembali kepada pendidikan


agar dapat hidup dalam situasi baru yang muncul dalam diri dan lingkungan yang
hanya dicapai oleh setiap individu dengan cara mempelajarinya. Terdapat empat pilar
pendidikan yang diajukan oleh komisi yang digambarkan sebagai foundation of
education yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to
live together.
a. Kompetensi keagamaan
Kompetensi ini meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan keagamaan yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsi manusia dalam kehidupan sehari-
hari sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa termasuk dalam kompetensi
keagamaan ini yaitu kemampuan untuk menjalankan ibadah ritual shari-hari.
Baik yang dilakukan secara individu maupun kelmpok sebagai sarana untuk
memperoleh pengalaman.
b. Kompetensi Akademik
Kompetensi ini meliputi, pemhetahuan sikap, dan keterampilan yang diperlukan
untuk dapat mengikuti prerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
relevan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa disekolah.
c. Kompetensi Ekonomik
Kompetensi ini meliputi pengetahuan sikap dan keterampilan yang duiperlukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi agar siswa sekolah dasar dapat hidup
layakdimasyarakat.
d. Kompetensi social pribadi
Kompetensi ini meliputi pengetahuan , sikap dan keterampilan kompetensi ini
termasuk sikap demokratis keterampilan dan kemampuan ,mengelola diri sendiri
(intrapersonal) serta kemampuan dan keterampilan berhubungan dengan orang
lain (interpersonal) dalam kehidupan masyarakat yang heterogen

2). Kemempuan Belajar Sepanjang Hayat

Pendidikan dan belajar sepanjang hayat merupakan asas pendidikan yang paling
tepat dalam era globalisasi yang terjadi saat ini dan mas depan . setiap orang dituntut
untuk dapat menyesuaikan dirinya secara terus menerusdengan situasi yang telah
terjadi terutama sebagai akibat dari pesatnya ilmu perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan transportasi. Pendidikan dan belajar sepanjang hayat maerupakan
jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan pada pendidikan dilingkungan
sekolah. Sistim sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam menyesuaikan
diri dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dimasa depan, dan tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan atau tuntutan manusia yang semakin meningkat.
3). Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan teknologi informasi ini akan menjadi kebutuhan mutlak dalam
dunia pendidikan masa kini dan masa depan. Secara khusus penamfaatan teknologi
informasi dan komunikasi ini ialah untuk menyadarkan peserta didik akan pesatnya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mengalami perubahan
secara terus menerus dari waktu ke waktu. Hal ini akan memberikan informasi dan
komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat (Life Long Learning).
Pemanfaatan lainnya ialah sbagai berikut:
a. Motivasi siswa untuk dapat berpartisipasi dan mengantisipasi perkembangan
informasi dan komunikasi sehingga dapat melaksanakan dan menjalani aktivitas
kehidupan secara lebih mandiridan lebih percaya diri.
b. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi yang mendukung kegiatan belajar dan bekerja secara serta berbagai
aktivitas kehidupan lainnya.
c. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis teknologi informasi dan
komunikasi yang memungkinkan proses pembelajaran dapat berjalan lebih
optimal, menarik dan mendorong siswa memiliki keteramplan dalam
berkomunikasi, mengorganisasi informasi dan kebiasaan bekerjasama.
d. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, inisiatif, inovatif, kratif dan
bertanggungjawabdalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pembelajaran bekerja dan memecahkan masalah

4). Pendidikan moral

Semua permasalahan yang akan dihadapi dimasa depan sebagaimana diuraikan


diatas akan memunculkan adanya tekanan socialsebagai akibat dari berbagai
ketimpangan social ang dapat menimbulkan tingkah laku menyimpang dalam
masyarakat.pertanyaan yang perlu dijawab adalah nilai-nilai moral yang
bagaimanakah yang hendak dikembangkan dalam pendidikan masa depan Indonesia/
untuk lebih jelasnya akan di bahas di Kegiatan Belajar 2.

KEGIATAN BELAJAR .2
PROFIL KURIKULUM MASA DEPAN

A. KONSEP DAN PRINSIP KURIKULU MASA DEPAN


Uraian mengenai konsep kurikulum sudah dijelaskan pada Modul 1. Kajian tentang masa
depan menurut Saeah Siraj (2008:7) merupakan suatu disiplin yang sistematik untuk mengkaji
kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan dalam waktu tertentu.dalam hal ini perencanaan
masa depan dijadikan salah satu lemen yang utama dalam merancang atau mengembangkan
kurikulum. Kurikulum masa depan adalah kurikulum yang dibina hari ini berdasarkan prediksi
yang dibuat secara sistematik.
Setiap aspek dalam pengembangan kurikulum memerlukan data empiris melalui kajian-
kajian yang menggunakan metode ilmiah (seperti tekhnik Delphi dan Cross Impact analysis).
Prinsip yang perlu dipegang dalam mengembangkan kurikulum masa depan, yaitu perencanaan
kurikulum masa depan tidak dibuat untuk mengubah masa kini. Mas depan adalah fenomena
yang selalu berubah dibandingkan dengan masa kini. Kurikulum masa depan berasal dari masa
kini, dan masa kini merupakan dasar terpenting untuk mengembangkan kurikulum masa depan

B. FOKUS MUATAN KURIKULUM SD MASA DEPAN

Adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, keperibadian, akhlak mulia, serta


keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti kehidupan lebih lanjut. Fokus tersebut
dirumuskkan kedalam standar kompetensi lulusan SD dengan tujuan membentuk peserta didik
menjadi :
a. Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia
b. Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
c. Mengembangkan logika , kemempuan berpikir dan analisis peserta didik.
d. Membentuk karakter peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan
pemahaman budaya
e. Membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani dan menumbuhkan
rasa sportivitas.
C. PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM MAS DEPAN
Pendekatan pengembangan kurikulum sekolah dasar masa depan dari suddut pandang
kebijakan lebih mengarah pada peneapan pendekatan akar rumput (grassroots approach) dari
sudut pandang pengorganisasian isi kurikulum lebih mengarah pada penerapan pendekatan
terpadu (integrated curriculum). Dari sudut pandang orientasi penyusunan kurikulum nampaknya
akan cukup bervariasi diarahkan pada pencapaian kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan siswa
untuk dapat hidup dalam situas global yang penuh dengan kompetensi antarnegara, penerapan
kurikulum yang berbasis pada masyarakat (community based curriculum).

Anda mungkin juga menyukai