agar diperoleh kemudahan, ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan keputsan kembali. Tujuan
kedua adalah untuk meminimalisir adanya redundansi (kerangkapan data) dan menjaga data tetap
konsisten. dan yang terakhir adalah peraturan dalam pemilihan data yang sesuai dengan fungsi dan
jenisnya.
Dari pengertian dan tujuan tentang basis data kemudian kita akan mengenal lebih jauh tentang
manfaat yang akan kita dapatkan ketika kita mempelajari sistem basis data (database). Berikut 7
pemanfaatan dari penggunaan basis data.
ArtikelTerkait
Penggunaan database (basis data) memungkingkan kita untuk menyimpan data atau melakukan
perubahan (update atau manipulasi) dan menampilkannya kembali data tersebut dengan cepat dan
mudah dari pada kita menyimpanya secara manual.
2. Efisien ruang penimpanan (Space)
Dengan pemanfaatan database (basis data) penggunaan ruang penyimpanan data dapat dilakukan
dengan penekanan jumlah redundasi data. sehingga dengan tidak adanya redundansi data kita akan
mendapatkan data yang efisien atau optimal. penekanan redundansi data dilakukan dengan
menerapkan sejumlah pengkodean (coding) membuat relasi antar kelompok data yang saling
terhubung.
3. Keamanan (Security)
Cukup banyak sistem (aplikasi) pengolahan data (database) tidak menerapkan aspek keamanan
(security) dalam penggunaan database. Namun untuk sistem yang sudah berskala besar dan serius,
harus dan wajib menerapkan aspek kemanan. Dengan begitu kita akan dapat menentukan siapa
yang boleh mengakses database dan menentukannya jenis operasi apa sajan yang boleh dan tidak
boleh dilakukan. salah satu solusinya adalah penggunaan password untuk setiap pemakai basis data
(database).
Data dapat digunakan secara bersamaan (tak terbatas user/pengguna) oleh beberapa program
aplikasi (secara batch maupun on-line).
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat, data yang ada menjadi terpusat pada satu tempat
penyimpanan. Sehingga dapat memudahkan penggunaan, pengiriman maupun penukaran data
kapan saja.
6. Keakuratan (Acuracy)
Dengan pemanfaatan pengkodean (coding) atau pembentukan relasi antar data dengan menerapkan
aturan batasan tipe data dan bahasa tertentu (bahasa SQL), yang membuat data menjadi unik dan
berbeda dengan data yang lain, sehingga penyimpanan data tidak akan ada yang sama dalam
penyimpanan.
Apabila terdapat perubahan data yang dipakai pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis
perubahan data itu berlaku untuk semuanya.
Contoh Penerapan Basis Data
Basis data biasanya banyak digunakan sebagai penyimpanan data penjualan, kepegawaian,
akuntansi, reservasi, ansuransi, pendidikan, pergudangan (inventory), telekomunikasi, industri
manufaktur, dan bahkan hingga dokumen-dokumen arsip negara.