Anda di halaman 1dari 3

TUJUAN PENGEMBANGAN DAN KEUNTUNGAN BASIS DATA

 Tujuan Pengembangan Basis Data


 Tujuan Primer Pengembangan Basis Data
1. Data data dalam Basis Data dapat digunakan oleh banyak pemakai. Yaitu Basis data
harus mempunyai kemampuan yang cukup luas dalam perwujudan kerelasian diantara
item-item data dari banyak file data. Sehingga pengguna yang berbeda beda atau
program aplikasi yang berbeda dapat menggunakan basis data yang sama.
2. Menjaga investasi intelektual. Yaitu Program aplikasi dan struktur data logik yang
telah ada pada saat ini tidak perlu dikerjakan kembali bila ada perubahan pada basis
data.
3. Penekanan biaya. Ada 3 hal yakni : biaya penyimpanan, biaya penggunaan data,
tingginya biaya ketika terjadi perubahan perubahan basis data.
4. Menghilangkan pemgembangan sistem ganda (proliferasi). Basis data memenuhi
keseluruhan level manajemen dan pada semua fungsi organisator. Pengembangan
subsistem baru dilakukan dengan tetap mengacu pada basis data yang sama.
5. Kinerja (Performance). Kebutuhan informasi dapat dipenuhi dengan cepat, tepat ,
mudah dan akurat. Akan meningkatkan personel dalam melakukan hal yang bersifat
manajeral, bukan lagi memperoleh data.
6. Kejelasan (Clarity). Setiap pemakai harus mengetahui dengan jelas data apa saja yang
ada dan dapat diakses olehnya. DBMS memungkinkan untuk mengatur batasan
wewenang akses basis data bagi setiap pemakai di dalam sistem.
7. Kemudahan Pemakaian. Pemakai tidak perlu memikirkan kerumitan yang terjadi
dalam teknis penyimpanan data dalam media penyimpanan yang digunakan.
8. Flesibilitas penggunaan (Flexsibility). Data dalam basis data dapat diakses
mengunakan prgram aplikasi atau mengunakan cara cara interaktif menggunakan
fasilitas yang disediakan DBMS menggunakan bahasa query atau report generator.
9. Kebutuhan data yang tidak terantisipasi dapat dipenuhi dengan cepat. Untuk
mengatasi kebutuhan mendadak yang harus dipenuhi dengan cepat tetapi belum
tersedia pogram aplikasinya, bahasa query mampu mengambil data secara langsung
dengan bahasa yang familier dan mudah digunakan.
10. Perubahan yang mudah. Basis data dapat berubah tanpa mempengaruhi cara cara
menggunakan data. Perubahan dapat terjadi karena perubahan aturan dalam sistem ,
perubahan diluar kebiasaan, perubahan lain yang tidak terantisipasi.
11. Akurasi (Accuracy) dan Konsistensi (Consistency). Pengendalian terhadap akurasi
data dapat dilakukan sejak proses penangkapan data hingga menampilkan informasi
dan distribusi. Sedangkan konsisten data dapat terjaga apabila basis data terbebas dari
kerangkapan data dan disediakan sistem pengendali.
12. Privasi (Privacy). Privasi dimaksudkan sebagai batasan kewenangan akses data dalam
basis data untuk mencegah dan melindungi dari orang yang tidak berhak dan
pengubahan yang tidak kita hendaki.
13. Keamanan (Security). Merupakan mekanisme sistem untuk mencegah kehilangan
data akibat kerusakan secara fisik media penyimpanan , kebakaran , banjir, huruhara
dapat dilakukan secara fisik maupun prosedural.
14. Ketersediaan. Kelengkapan dankemudahan akses data sehingga data siap diakses
setiap saat dengan cara yang berbeda beda.

 Tujuan Sekunder Pengembangan Basis Data


1. Kebebasan data secara fisik (physical data independency). Perubahan media
penyimpanan basis data mengakibatkan berubahan metode penyimpanan dan metode
akses data. Maka perubahan teknik penyimpanan ini tidak harus melakukan menulis
kembali program aplikasi dan tidak mengakibatkan perubahan skema basis data.
2. Kebebasan data secara logika (logical data independency). Perubahan kebutuhan data
dan informasi dari para pemakai, tanpa merubah program aplikasi.
3. Pengendalian atau minimalisasi kerangkapan data (data redudancy). Karena alasan
teknis seringkali kerangkapan data terpaksa masih harus diperlukan, maka yang dapat
dilakukan adalah meminimalkannya.
4. Kecepatan akses. Metode penyimpanan dan akses tergantung pada media
penyimpanan yang digunakan, serta kebutuhan akses data.
5. Kecepatan pencarian. Pemilihan metode akses yang tepat sangat penting oleh para
perancang basis data.
6. Standarisasi data. Setiap subsistem pengolahan data dalam organisasi harus sepakat
untuk meggunakan definisi dan format data yang seragam.
7. Tersedianya Kamus Data. Kamus data diperlukan untuk standarisasi data , acuan
pengembangan program aplikasi dan sekaligus dokumentasi sistem yang diperlukan
pada saat pemeliharaan basis data.
8. Antar muka pemrograman tingkat tinggi. Harus bersifat user friendly, ada dialog
untuk umpan balik(feed back) ada fasilitas help.
9. Bahasa end-user. Pemakai dapat dikelompokan menjadi empat: Menu level end users,
Command level end users, End users programmer, Fungsional support personnel.
10. Pengendalian integritas. Basis data berisi file file yang saling berhubungan.
Permasalahannya adalah bagaimana hubungan antar file itu terjadi. Kecepatan
pemulihan kembali dari kerusakan (fast recovery from faillure). Pembuatan basis dat
cadangan / back up merupakan salah satu cara efektif yang perlu dilakukan secara
rutin dan tersistem.
11. Kemampuan perubahaan untuk penyesuaian (tunning). Rancangan basis data yang
benar memungkinkan penyesuaian dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
12. Perancangan dan pengawasan alat alat. Dokumentasi semua tahap pengembangan dan
operasional sistem merupakan sarana efektif dalam rangka tujuan ini.
13. Pengorganisasi kembali atau migrasi data dapat dilakukan secara otomatis. Dengan
alasan tertentu data data dalam suatu media dapat dipindahkan ke media lain. Migrasi
harus dijamin tidak mengakibatkan kehilangan atau kerusakan data selama proses
tersebut dilaksanakan.

 Keuntungan Pengembangan Basis Data


1. Kerangkapan data dapat diminimalkan
2. Inkonsistensi data dapat dihindari.
3. Data dalam basis dapat digunakan secara bersama (multiuser)
4. Standarisasi dapat dilakukan.
5. Pembatasan untuk keamanan data dapat diterapkan.
6. Integritas data dapat dipelihara.
7. Perbedaan kebutuhan data dapat diseimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai