Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nova Lambiombir

Nim : 1240212020041

Kelas : 1C

Kelebihan Sistem Basis Data :

1. Terpusat dan Berbagi Data -- User memasukkan dan menyimpan semua data di
dalam satu komputer atau lebih. Tindakan itu mengurangi penggunaan kertas, file,
folder, dan juga kemungkinan kehilangan atau kesalahan saat menempatkan data.
Sekali data disimpan dalam komputer, banyak pengguna lain bisa mengaksesnya
via jaringan komputer (publisher).

2. Current Data -- Pengguna bisa secara cepat memperbaharui data dan data yang
tersedia siap untuk digunakan.

3. Kecepatan dan Produktivitas -- Pengguna bisa mencari, mengurutkan, me-


retrieve, membuat perubahan, dan mencetak data secara mudah serta efisien,
seperti halnya perhitungan menjumlahkan semua data dapat dilakukan secara
cepat daripada jika harus melakukannya secara manual.

4. Akurasi dan Konsistensi -- Pengguna bisa merancang basis data untuk


memvalidasi masukan data, serta untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan
adalah valid dan konsisten. Data yang ada berlaku sama terhadap pengguna
lainnya.

5. Analisis -- Sistem basis data bisa menyimpan, menjejaki, dan memproses isi data
yang besar dari sumber yang berbeda. Sebagai contoh, Pengguna bisa
menggunakan kumpulan data dari sumber yang bervariasi untuk menjejaki
performa dari area bisnis untuk menganalisa atau untuk mengungkapkan trend
bisnis.

6. Pemulihan (recovery) -- Kegagalan sistem tidak bisa diabaikan. Penggunaan basis


data memungkinkan integritas data mengalami kegagalan. Sistem manajemen
basis data menggunakan suatu log transaksi untuk memastikan bahwa data akan
menjadi baik (pulih) saat admin menjalankannya kembali setelah terjadi crash.

7. Transaksi -- Konsep transaksi menyediakan suatu sistem mekanisme pemulihan


kesalahan yang disamaratakan untuk memberikan konsekuensi atas kesalahan
yang tidak terduga.
8. Kecepatan dan kemudahan (speed)

Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan


cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan,
mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang
benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

9. Kebersamaan pemakai
Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user san banyak aplikasi. Untuk
data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan
pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk
dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi,
dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik, bagian keuangan,
bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua bagian ini memiliki
catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan
keperluannya.

10. Pemusatan control data


karena cukup dengan satu basis data unutk banyak keperluan, pengontrolan
terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data
alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data
dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.

11. Efesiensi ruang penyimpanan (space)


Dengan pemakain bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan
diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang
penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan teknik
perancangan basis data yang benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan
sehingga tidak semua data harus disimpan.

12. Keakuratan (Accuracy)


Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan
antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam
pemasukan/penyimpanan data.

13. Ketersediaan (availability)


Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang
masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini
mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu
membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.

14. Keamanan (Security)Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen


pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan
posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang
mengaksesnya.

15. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru


Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan
adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari
DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data,
tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.

16. Pemakaian secara langsung


Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool
yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun
menggunakan query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang
sudah ahli, atau database administrator

17. Kebebasan data (Data Independence)


Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur
data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level
DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.

18. User view


Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna.
Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail.
Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis
pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tresebut.
Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akutansi dan manajer. 
Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya
boleh berhak melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia
berhak untuk memasukan data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya
melihat data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukan
atau merubah data. Sementara itu bagian akutansi berhak melihat keuntungan dari
tiap-tiap barang untuk menganalisa data akutansinya.Basis data mampu
memberikan layanan organisasi seperti ini.
19. Kerangkapan dan inkonsistensi data dapat dikontrol sehingga tidak terdapat data
rangkap.
20. Terpeliharanya keselarasan data
21. Data dapat dipakai secara bersama-sama
22. Memudahkan penerapan standarisasi
23. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamana
24. Terpeliharanya integritas data.

Kelemahan Sistem Basis Data

1. Memerlukan Hardware tambahan :

o Kapasitas CPU yang lebih besar


o Terminal yang lebih banyak
o Alat komunikasi (multiuser)

2. Membutuhkan Listrik yang cukup besar


3. Menyediakan software/program untuk sistem basis data
4. Membutuhkan tenaga ahli (programmer)
5. Biaya (Cost) lebih besar untuk pembuatan, perawatan, dan pengelolaan sistem.
6. Kompleks dalam pembuatan sistem basis data : kerumitan tingkat tinggi dalam
pembuatan program sistem basis data
7. Backup yang cukup banyak memakan waktu, dan Prosedur Backup yang sulit.
8. Pemulihan (Recovery) sulit.
9. Jika terjadi kerusakan atau serangan pada sistem basis data, maka akan
mempengaruhi kinerja dari sebuah instansi atau perusahaan.
10. Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi Kesalahan dalam mengakses
bisa menyebabkan berbagai masalah, terutama oleh sembarang pengguna.
11. Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan tenaga spesial.
Sistem basis data sangat kompleks, tidak sembarang orang bisa menanganinya.
Terutama dengan berbagai macam resiko, sehingga hanya orang ahli yang hanya bisa
menanganinya.
12. Kompleksitas
DBMS memenuhi banyak kebutuhan dan memecahkan banyak masalah yang
berkaitan dengan database. Tapi semua fungsi ini telah membuat DBMS sebagai
perangkat lunak yang sangat kompleks. Pengembang, perancang, DBA dan pengguna
akhir database harus memiliki keterampilan yang lengkap jika mereka ingin pengguna
dengan benar. Jika mereka tidak mengerti sistem kompleks ini maka bisa
menyebabkan hilangnya data atau kegagalan database.
13. Persyaratan staf teknis
Setiap organisasi memiliki banyak karyawan yang bekerja untuk itu dan mereka dapat
melakukan banyak tugas lain juga yang tidak berada dalam domain mereka namun
tidak mudah bagi mereka untuk mengerjakan DBMS. Tim staf teknis diharuskan
memahami DBMS dan perusahaan juga harus membayar gaji yang ganteng kepada
mereka.
14. Kegagalan database
Seperti kita ketahui bahwa di DBMS, semua file disimpan dalam database tunggal
sehingga kemungkinan kegagalan database menjadi lebih. Setiap kegagalan
komponen yang tidak disengaja dapat menyebabkan hilangnya data berharga. Ini
benar-benar tanda tanya besar untuk perusahaan besar.
15. Biaya Tambahan Perangkat Keras
DBMS membutuhkan penyimpanan disk untuk data dan terkadang Anda perlu
membeli ruang ekstra untuk menyimpan data Anda. Terkadang Anda memerlukan
mesin khusus untuk kinerja database yang lebih baik. Mesin dan ruang penyimpanan
ini meningkatkan biaya perangkat keras tambahan.
16. Ukuran
Karena DBMS menjadi perangkat lunak besar karena fungsinya sehingga
membutuhkan banyak ruang dan memori untuk menjalankan aplikasinya secara
efisien. Ukurannya semakin besar karena data diberi makan di dalamnya.
17. Biaya Konversi Data
Konversi data mungkin diperlukan setiap saat dan organisasi harus mengambil
langkah ini. Tidak dapat dipercaya bahwa biaya konversi data lebih mahal daripada
biaya perangkat keras dan mesin DBMS. Staf terlatih diperlukan untuk mengubah
data ke sistem baru. Ini adalah alasan utama mengapa sebagian besar organisasi
masih mengerjakan DBMS lama mereka karena tingginya biaya konversi data.
18. Pemeliharaan Mata Uang
Karena ancaman baru datang setiap hari, maka DBMS mengharuskan untuk
melakukan pembaruan sendiri setiap hari. DBMS harus diperbaharui sesuai skenario
saat ini.
19. Kinerja
Sistem file tradisional sangat bagus untuk organisasi kecil karena mereka
memberikan kinerja yang bagus. Tapi DBMS memberi kinerja yang buruk bagi
perusahaan skala kecil karena kecepatannya lambat.
20. Terbatasnya struktur database
Pada saat perancangan database, diperlukan pengaturan berupa batasan panjang dari
data. jika terdapat kesalahan perancangan seperti jumlah panjang data yang
dispesifikan lebih pendek dari panjang data yang akan disimpan, data akan otomatis
dipoting dan ini merupakan hal yang tidak diinginkan

Anda mungkin juga menyukai