Disusun oleh:
Februari 2019
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Penulis tentu menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Ibu Dosen
Sistem Informasi Manajemen kami yang telah membimbing kami.
2. Tujuan
Tujuan utama sistem manajemen basis data adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak
bagi pemakai. Jadi tujuan sistem manajemen basis data adalah menyediakan penyimpanan
data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat ini dan masa yang akan datang.
Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula
waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki
terhadap data yang ditangani. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up to
date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan
gangguan-gangguan lain.
B. Kelemahan
- Membeli piranti lunak yang mahal artinya sistem manajemen basis data untuk mainframe
mahal harganya. Sistem manajemen basis data berbasis komputer mikro, meskipun harganya
hanya beberapa ratus dolar dapat menjadi pengeluaran sangat besar bagi sebuah organisasi
kecil.
- Mendapatkan konfigurasi piranti keras yang besar artinya kemudahan dengan mana sistem
menajemen basis data dapat menarik informasi mendorong lebih banyak pengguna
memanfaatkan basis data. Meningkatnya jumlah pengguna yang di dorong oleh kemudahan
pengguna dapat menyebabkan pada meningkatnya jumlah sumber daya komputer untuk
mengakses basis data.
- Memperkerjakan dan memelihara staf DBA artinya sistem manajemen basis data menuntut
pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan secara penuh kemampuannya. Pengetahuan
khusus ini paling baik diberikan oleh administrator basis data.
2.3 Struktur basis data
Struktur basis data adalah cara data di organisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien.
Sistem manajemen basis data adalah suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur basis
data, data itu sendiri, hubungan diantara data didalam basis data, nama – nama formulir, jenis data
dan seluruh uraian field lainnya. Struktur basis data dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Struktur basis data hierarkis
Struktur hierarkis untuk basis data pada awalnya merupakan system pemrosesan transaksi
yang melakukan tugas – tugas seperti pengendalian persediaan, entry pesanan, piutang, dan
utang dagang. Alasan lain struktur hierarki ini digunakan karena struktur hierarki
memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien khususnya ketika sebagian besar record
didalam basis data akan digunakan dalam suatu aplikasi.
2. Struktur basis data jaringan
Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan record tertentu.
Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk menarik balik hingga kembali
ke cabang yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap record dalam basis data
dapat menunjuk ke semua record lain didalam basis data, seperti meloncat ke setiap cabang
pada sebuah pohon. Tetapi kemungkinan koneksi yang begitu lebar merupakan kelemahan
dari penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah praktis. Mengizinkan setiap record
menunjuk ke record-record yang lainnya akan terlalu kacau, bahkan profesional sistem
informasi sekalipun akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan menggunakan
basis data dengan menggunakan struktur jaringan.
3. Struktur basis data relasional
Struktur ini sering digunakan dalam bisnis. Pekerjaan C. J. Date dan E. F. Codd berkaitan
dengan struktur basis data relasional yang merupakan struktur yang saat ini paling umum
digunakan oleh organisasi bisnis. Dan stuktur basis data yang terdiri dari tabel-tabel dimana
relasi terbentuk secara implisit akan mudah dipahami dan digunakan. Konsep dari suatu
struktur basis data yang terdiri atas table-tabel dimana relasi terbentuk secara implicit dengan
mencocokkan nilai-nilai dalam field yang sama, akan mudah untuk dipergunakan dan
dipahami.para manajer atau staf professional harus mengakses informasi secara langsung dari
suatu basis agar dapat mendukung pengambilan keputusan yang akan dilakukan.
2.4 Perkembangan sistem manajemen basis data
Konsep sistem manajemen basis data pertama kali dirancang oleh Charles Bachman pada
tahun 1960-an dengan menggunakan model data jaringan. Pada tahun 1970 sistem manajemen
basis data diusulkan menggunakan model data relasi. Pada tahun 1990 sistem manajemen basis
data dikembangkan kembali dengan menggunakan konsep transaksi untuk menjamin intregitas
basis data.Perkembangan sistem manajemen basis data modern saat ini mengarah pada pembuatan
fitur-fitur berorientasi aplikasi. Didalam manajemen basis data dikenal berbagai model data yang
dapat digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data.
Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan sehingga
fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak yaitu fasilitas pemanipulasian data,
kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi
data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan. Perkembangan dunia usaha
semakin meningkat ditunjang dengan perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi
atau perusahaan untuk mengakses data, sehingga mengubah manajemen data menjadi manajemen
basis data tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data
berbasis web sebagai salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan
perusahaan.
3.1 Kesimpulan
Sistem manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar ynag
digunakan berbagai perusahaan dalam transaksinya sehari-hari. Data harus diorganisasikan
sehingga dapat menemukan data tertentu dengan mudahdan cepat dalam pengambilan
keputsan. Sehingga meningkatnya arti penting basis data sebagai sumber daya yang
mendukung pengambilan keputusan telah mengharuskan para pengguna mempelajari lebih
jauh perancangan dan penggunaan basis data. Namun tidak kalah penting bahwasanya peranan
administrator basis data dalam melatih pengguna yang perlu mengakses basis data. Keamanan
mengharuskan menjaga masuknya pihak-pihak yang tidak berwenang dan memberikan akses
yang mudah bagi pihak-pihak yang berwenang.
3.2 Saran
Perlu memahami struktur-struktur basis data dasar dan bagaimana cara memperoleh
kembali data dari basis data. Pemahaman ini merupakan hal yang sangat penting bagi
pengambilan keputusan yang cerdas.
DAFTAR PUSTAKA
McLeod Jr, Reymoond, dan George P. Schell,”Sistem Informasi Manajemen”, Edisi 10,2008,
Salemba empat: Jakarta.
http://Teknik-Informatika.com-faisal-akib/ diakses pada tanggal 6 Februari 2019 Pukul 13.00
http://www.sentra –ilmu.co.cc/2010/04/sistem-basis-data-istilah-istilah-dalam.htm/ diunduh 9
Februari 2019 pukul 13.15