Anda di halaman 1dari 11

“Sistem Manajemen Basis Data”

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun oleh:

1. Anggi Islamidina Arifin (17080314002)


2. Yanistya Penilasari (17080314006)
3. Aan Budianto (17080314028)
4. Silvia Ajeng Mawaddah (17080314040)
5. Alifia Rahmawati (17080314076)

Program studi Pend. Adm Perkantoran’17 B


Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi

Univesitas Negeri Surabaya

Februari 2019

Jalan Ketintang, Kota Surabaya 60231 Telp: 8280009,828080383,8280675


Fax. (031)8280804
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Penulis tentu menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Ibu Dosen
Sistem Informasi Manajemen kami yang telah membimbing kami.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era global saat ini sistem informasi manajemen merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran
dengan menggunakan masukan dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan
dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem manajemen berbasis data adalah suatu sistem atau
perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi
terhadap data yang diminta banyak pengguna.
Saat ini peranan data sangatlah menonjol. Pemrosesan basis data menjadi perangkat
andalan yang sangat diperlukan oleh berbagai perusahaan. Basis data tidak hanya dapat
mempercepat perolehan informasi, tetapi juga meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Sistem
manajemen berbasis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar yang digunakan
oleh perusahaan dalam transaksi-transaksinya sehari-hari. Data harus diorganisasikan sehingga
pada manajer dapat menemukan data tertentu dengan mudah dan cepat untuk mengambil
keputusan. Maka dari itu, berikut beberapa pemaparan yang akan dibahas mengenai system
manajemen basis data yang merupakan bahan baku informasi yang dikumpulkan dalam suatu
basis data agar pengumpulan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien diperlukan manajemen
data.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, tujuan dan manfaat sistem manajemen basis data?
2. Sebutkan keunggulan dan kelemahan sistem manajemen basis data?
3. Bagaimana struktur sistem manajemen basis data?
4. Bagaimana perkembangan sistem manajemen basis data?
5. Bagaimana proses membuat basis data?
6. Bagaimana menggunakan basis data?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan dan manfaat sistem manajemen basis data.
2. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan sistem manajemen basis data.
3. Untuk mengetahui struktur sistem manajemen basis data.
4. Untuk mengetahui perkembangan sistem manajemen basis data.
5. Untuk mengetahui proses membuat basis data.
6. Untuk mengetahui cara menggunakan basis data.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tujuan dan Manfaat Sistem Manajemen Basis Data


1. Pengertian
Sistem manajemen basis data adalah perangkat lunak yang mendukung manajemen data
dalam jumlah besar. Sistem manajemen basis data menyediakan akses data yang efisien.

2. Tujuan
Tujuan utama sistem manajemen basis data adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak
bagi pemakai. Jadi tujuan sistem manajemen basis data adalah menyediakan penyimpanan
data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat ini dan masa yang akan datang.
Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula
waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki
terhadap data yang ditangani. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up to
date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan
gangguan-gangguan lain.

3. Manfaat Sistem Basis Data


Manfaat sistem basis data sebagai berikut:
a. Sebagai komponen utama dalam sistem informasi.
b. Menentukan sistem kualitas informasi.
c. Mengatasi kerangkapan data.
d. Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
e. Mengatasi kesulitan dalam mengaskses data.
f. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
g. Di gunakan oleh banyak pemakai.
h. Melakukan perlindungan dan pengamanan data agar pemakai mampu menyusun suatu
pandangan abstraksi dari data.
2.2 Keunggulan dan Kelemahan Sistem Manajemen Basis Data
A. Keunggulan
- Mengurangi pengulangan data artinya jumlah data akan dikurangi, dibandingkan dengan
ketika file-file komputer disimpan secara terpisah untuk staf aplikasi komputer. Data yang
terduplikasi hanya terbatas pada field-field yang dibutuhkan untuk menggabungkan data dari
dua tabel.
- Mencapai independensi data artinya spesifikasi data disimpan dalam basis data itu sendiri
daripada di setiap program aplikasi. Perubahan-perubahan dapat dilakukan satu kali tanpa
dilakukannya perubahan pada program aplikasi yang mengakses data.
- Mengambil data dan informasi dengan cepat artinya relasi logis dan bahasa query terstruktur
memungkinkan pengguna menarik data dalam hitungan detik atau menit di bandingkan
dengan berjam-jam atau berhari-hari jika mengambil data dengan menggunakan bahasa
programan tradisional seperti java.
- Keamanan yang lebih baik artinya baik sistem manajemen basis data mainframe maupun
komputer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan keamanan yang berlapis seperti kata
sandi, direktori pengguna, dan enkripsi.

B. Kelemahan
- Membeli piranti lunak yang mahal artinya sistem manajemen basis data untuk mainframe
mahal harganya. Sistem manajemen basis data berbasis komputer mikro, meskipun harganya
hanya beberapa ratus dolar dapat menjadi pengeluaran sangat besar bagi sebuah organisasi
kecil.
- Mendapatkan konfigurasi piranti keras yang besar artinya kemudahan dengan mana sistem
menajemen basis data dapat menarik informasi mendorong lebih banyak pengguna
memanfaatkan basis data. Meningkatnya jumlah pengguna yang di dorong oleh kemudahan
pengguna dapat menyebabkan pada meningkatnya jumlah sumber daya komputer untuk
mengakses basis data.
- Memperkerjakan dan memelihara staf DBA artinya sistem manajemen basis data menuntut
pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan secara penuh kemampuannya. Pengetahuan
khusus ini paling baik diberikan oleh administrator basis data.
2.3 Struktur basis data
Struktur basis data adalah cara data di organisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien.
Sistem manajemen basis data adalah suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur basis
data, data itu sendiri, hubungan diantara data didalam basis data, nama – nama formulir, jenis data
dan seluruh uraian field lainnya. Struktur basis data dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Struktur basis data hierarkis
Struktur hierarkis untuk basis data pada awalnya merupakan system pemrosesan transaksi
yang melakukan tugas – tugas seperti pengendalian persediaan, entry pesanan, piutang, dan
utang dagang. Alasan lain struktur hierarki ini digunakan karena struktur hierarki
memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien khususnya ketika sebagian besar record
didalam basis data akan digunakan dalam suatu aplikasi.
2. Struktur basis data jaringan
Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan record tertentu.
Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk menarik balik hingga kembali
ke cabang yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap record dalam basis data
dapat menunjuk ke semua record lain didalam basis data, seperti meloncat ke setiap cabang
pada sebuah pohon. Tetapi kemungkinan koneksi yang begitu lebar merupakan kelemahan
dari penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah praktis. Mengizinkan setiap record
menunjuk ke record-record yang lainnya akan terlalu kacau, bahkan profesional sistem
informasi sekalipun akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan menggunakan
basis data dengan menggunakan struktur jaringan.
3. Struktur basis data relasional
Struktur ini sering digunakan dalam bisnis. Pekerjaan C. J. Date dan E. F. Codd berkaitan
dengan struktur basis data relasional yang merupakan struktur yang saat ini paling umum
digunakan oleh organisasi bisnis. Dan stuktur basis data yang terdiri dari tabel-tabel dimana
relasi terbentuk secara implisit akan mudah dipahami dan digunakan. Konsep dari suatu
struktur basis data yang terdiri atas table-tabel dimana relasi terbentuk secara implicit dengan
mencocokkan nilai-nilai dalam field yang sama, akan mudah untuk dipergunakan dan
dipahami.para manajer atau staf professional harus mengakses informasi secara langsung dari
suatu basis agar dapat mendukung pengambilan keputusan yang akan dilakukan.
2.4 Perkembangan sistem manajemen basis data
Konsep sistem manajemen basis data pertama kali dirancang oleh Charles Bachman pada
tahun 1960-an dengan menggunakan model data jaringan. Pada tahun 1970 sistem manajemen
basis data diusulkan menggunakan model data relasi. Pada tahun 1990 sistem manajemen basis
data dikembangkan kembali dengan menggunakan konsep transaksi untuk menjamin intregitas
basis data.Perkembangan sistem manajemen basis data modern saat ini mengarah pada pembuatan
fitur-fitur berorientasi aplikasi. Didalam manajemen basis data dikenal berbagai model data yang
dapat digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data.
Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan sehingga
fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak yaitu fasilitas pemanipulasian data,
kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi
data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan. Perkembangan dunia usaha
semakin meningkat ditunjang dengan perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi
atau perusahaan untuk mengakses data, sehingga mengubah manajemen data menjadi manajemen
basis data tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data
berbasis web sebagai salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan
perusahaan.

2.5 Membuat basis data


1. Menentukan kebutuhan data
Menentukan data yang perlu dikumpulkan dan disimpan adalah langkah penting dalam
mencapai suatu system informasi berbasis computer. Kita dapat mempergunakan dua
pendekatan dasar yaitu pendekatan yang berorientasi pada proses artinya ketika
perusahaan memilih untuk menentukan kebutuhan datanya, maka perusahaan tersebut
akan menjalankan urut-urutan langkah berikut. Pertama, mendefinisikan masalah,
kemudian keputusan masalah telah teridentifikasi dan menjabarkan informasi yang
dibutuhkan untuk setiap keputusan. Selanjutnya mementukan pemrosesan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan informasi dan terakhir menentukan spesifikasi dat yang
diminta oleh pemrosesan. Yang kedua yaitu pendekatan permodelan perusahaan artinya
kekuatan pendekatan permodelan perusahaan adalah bahwa ia mengambil keuntungan dari
sudut pandang sumber daya data perusahaan yang luas.
2. Teknik-teknik permodelan data
Permodelan kebutuhan data perusahaan didukung oleh teknik-teknik yang menguraikan
data, bagaimana table dihubungkan satu sama lain. Diagram relasi entitas digunakan untuk
menguraikan hubungan antara kumpulan-kumpulan data konseptual sehingga record nya
saling terhubung. Teknik-teknik ini memberikan alat untuk memfasilitasi komunikasi
antara pengguna dengan spesialis sistem informasi sehubungan sengan struktur data yang
digunakan di dalam suatu aplikasi sistem informasi.

2.6 Menggunakan basis data


Kita biasanya berinteraksi dengan sebuah basis data dari computer pribadi meskipun data
tersebut berada ditempat lain dalam jaringan. Metode-metode umum yang dipergunakan
untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu sistem manajemen basis data adalah
formulir, laporan dan query.
a. Laporan dan formulir
Laporan adalah data teragregasi dari basis data yang diformat dengan cara yang akan
membantu pengambilan keputusan. Formulir (forms) tipikal menampilkan satu record
saja dalam satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data serta biasanya tidak melakukan
agregasi data dari banyak table basis data. Formulir memiliki kemampuan ini namun
jarang dipergunakan. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah dalam
formatnya dan bahwa formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus atau
memodifikasi record-record basis data. Formulir ini dikembangkan dalam Acces, tetapi ia
mewakili formulir lain yang dihasilkan oleh sebagian besar piranti ;unak DBSM paling
besar.
b. Query
Query adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record yang
dipilih. Sistem manajemen basis data biasanya memberikan antarmuka yang mudah
untuk digunakan bagi para pengguna. Query pada umumnya memilih field data dalam
jumlah terbatas dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan
satu kumpulan criteria tertentu.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar ynag
digunakan berbagai perusahaan dalam transaksinya sehari-hari. Data harus diorganisasikan
sehingga dapat menemukan data tertentu dengan mudahdan cepat dalam pengambilan
keputsan. Sehingga meningkatnya arti penting basis data sebagai sumber daya yang
mendukung pengambilan keputusan telah mengharuskan para pengguna mempelajari lebih
jauh perancangan dan penggunaan basis data. Namun tidak kalah penting bahwasanya peranan
administrator basis data dalam melatih pengguna yang perlu mengakses basis data. Keamanan
mengharuskan menjaga masuknya pihak-pihak yang tidak berwenang dan memberikan akses
yang mudah bagi pihak-pihak yang berwenang.

3.2 Saran
Perlu memahami struktur-struktur basis data dasar dan bagaimana cara memperoleh
kembali data dari basis data. Pemahaman ini merupakan hal yang sangat penting bagi
pengambilan keputusan yang cerdas.
DAFTAR PUSTAKA

McLeod Jr, Reymoond, dan George P. Schell,”Sistem Informasi Manajemen”, Edisi 10,2008,
Salemba empat: Jakarta.
http://Teknik-Informatika.com-faisal-akib/ diakses pada tanggal 6 Februari 2019 Pukul 13.00
http://www.sentra –ilmu.co.cc/2010/04/sistem-basis-data-istilah-istilah-dalam.htm/ diunduh 9
Februari 2019 pukul 13.15

Anda mungkin juga menyukai